Sulitnya Mengakrabkan Siswa SMA 70 dan SMA 6

Written By Unknown on Jumat, 12 Oktober 2012 | 09.35

Jum''at, 12 Oktober 2012 | 06:52 WIB

TEMPO.CO , Jakarta - Siswa SMA Negeri 70 dan SMA Negeri 6 Bulungan mendapat pelatihan Emotional and Spiritual Quetient (ESQ) bersama-sama.

Lebih dari 500 siswa kelas X dari kedua sekolah berkumpul di gedung Menara 165 di Jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan. Sejak pukul 07.00 WIB mereka beraktivitas bersama.

Para siswa mendengarkan materi tentang asal-muasal kehidupan, memainkan bermacam game, hingga joget bareng ala "gangnam style" yang tengah hits. Dalam aula yang luas mereka duduk bercampur-baur. Para trainer menerapkan cara ini supaya para siswa tak membuat kelompok sendiri.

Namun pelatihan yang baru berjalan sehari itu belum benar-benar mampu membuat siswa kedua sekolah akur setelah tawuran yang menelan satu korban jiwa pada 24 September silam.

Di dalam ruangan, mereka memang tampak asyik beraktivitas. Contohnya, membuat rantai manusia dengan berpegangan tangan dengan kawan di sebelahnya, bahkan berpelukan dengan kawan-kawannya tanpa memandang asal sekolah. Tetapi, lagi-lagi itu adalah instruksi para trainer ESQ.

Begitu mereka diizinkan keluar ruangan untuk jeda salat zuhur, pemandangan berubah. Siswa yang mengenakan batik dipadu rok atau celana abu-abu membuat kelompok-kelompok sendiri. Mereka adalah siswa SMA 70.

Sama halnya dengan siswa SMA 6 yang mengenakan batik dengan celana jeans. Mereka juga lebih suka bergabung dengan teman satu sekolahnya. "Kalau murid ceweknya, sih, baik-baik. Tapi yang cowoknya itu, loh, rusuh," ujar seorang siswi dari SMA 70 Bulungan.

Gadis itu mengatakan sesi pelatihan yang sudah berlangsung setengah hari itu belum mempan menyentuh hatinya. "Aku belum merasa tersentuh, tuh," ujarnya sambil tersenyum-senyum. Kontan teman-temannya menertawakan. "Wah, itu sih loe-nya aja. Padahal kita semua pada nangis," ujar rekannya.

Adapun murid-murid lelaki kedua sekolah belum tampak berbaur. Saat siswa SMA 70 sibuk memanfaatkan waktu untuk foto bersama, siswa SMA 6 pun mengobrol dengan teman-temannya sendiri.

Salah satu siswa SMA 6 bahkan terang-terang mengaku belum bisa berdamai dengan siswa sekolah tetangganya. "Walaupun sudah ada pelatihan begini, tetap saja susah lupanya," kata dia mengacu pada peristiwa tawuran pada 24 September silam yang menewaskan kawan seangkatannya itu.

Namun ada pula siswa SMA 70 yang menanggapi pelatihan dengan optimistis. "Saya merasa banyak yang didapat dari pelatihan ini, tapi nggak tahu kalau teman-teman lain," kata dia.

Sayangnya, dia pun tak yakin pelatihan tersebut akan berpengaruh dalam jangka waktu panjang. "Setelah mendapat pelatihan mungkin bisa dingin untuk sementara waktu, tetapi satu tahun kemudian kan belum tentu," ucap siswa berkacamata ini.

Pelatihan ESQ yang dijalani siswa SMA 70 bersama SMA 6 memang belum rampung. Mereka masih akan mendapat berbagai materi hingga sore hari ini. Rencananya, setiap angkatan akan mendapat pelatihan selama dua hari.

Siswa kelas X mendapat pelatihan pada hari Kamis dan Jumat. Sementara siswa kelas XI mendapat giliran pada tanggal 23-24 Oktober. Rangkaian pelatihan akan berakhir pada 29-30 Oktober dengan peserta dari kelas XII.

"Memang sengaja kami pilih kelas X lebih dulu karena mereka masih baru dan belum terlalu terpengaruh suasana kedua sekolah," kata Direktur Hubungan Masyarakat ESQ, M. Hasanuddin Thoyieb.

ANGGRITA DESYANI

Berita terpopuler lainnya:
Siswa SMA 6 dan SMA 70 Joget ''Gangnam Style'' 
Orangtua Tersangka SMAN 70 Ajukan Keberatan 
Kuasa Hukum FR Bantah Kliennya Bunuh Alawy


Anda sedang membaca artikel tentang

Sulitnya Mengakrabkan Siswa SMA 70 dan SMA 6

Dengan url

http://kotabesarana.blogspot.com/2012/10/sulitnya-mengakrabkan-siswa-sma-70-dan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Sulitnya Mengakrabkan Siswa SMA 70 dan SMA 6

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Sulitnya Mengakrabkan Siswa SMA 70 dan SMA 6

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger