Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Jokowi - Ahok Jadi Tema Pameran Foto

Written By Unknown on Jumat, 30 November 2012 | 09.35

Jum''at, 30 November 2012 | 07:02 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama memang memiliki daya tarik yang cukup tinggi. Sejak Pemilihan Kepala Daerah, penampilan mereka menjadi sumber pemberitaan yang cukup luas di sejumlah media massa terkemuka.

"Awalnya saya kira hanya fenomena biasa, tapi semakin memotret semakin saya menemukan hal yang menarik," kata fotografer senior Ponaman Sitanggang, Kamis 29 November 2012. Oleh karena itu, Sitanggang menggagas acara Pameran Foto ''Magnet Jokowi-Ahok''.

Sitanggang mengatakan, munculnya Jokowi-Ahok empertegas semangat pluralisme yang ada di Indonesia. Pluralisme itu dinilai sejalan dengan semangat reformasi yang dimulai sejak tahun 1998 lalu. "Gerakan perubahan itu makin lama makin besar mengundang semua lapisan masyarakat di Jakarta," ujarnya.

Menurut Sitanggang, munculnya Jokowi-Ahok memang tidak serta-merta membuat Indonesia memasuki alam demokrasi baru. Tapi kemenangan mereka dalam Pilkada Jakarta kemarin membawa semangat perubahan yang diinginkan semua orang.

Pameran foto ''Magnet Jpkpwi-Ahok'' ini digelar Jumat, 30 November 2012 di Saddha Photo Gallery, FX Sudirman, Jakarta Selatan. Pameran tersebut rencananya dimulai pukul 19.00 WIB.

DIMAS SIREGAR

Berita terpopuler lainnya:
Seperti Apa Panasnya Rapat Jokowi-Ahok soal MRT?  
Ahok: Pemda DKI Kelebihan Orang Tak Dibutuhkan
Ini Calon Wali Kota Bekasi Terkaya
Sutan: Pesan Istri Gus Dur, Hati-hati Kalau Bicara
Sutan Bhatoegana Akhirnya Minta Maaf
Kekayaan Istri Mochtar Mohamad, Minus


09.35 | 0 komentar | Read More

Warga Komplek TNI AU Dwikora Bersiaga  

Jum''at, 30 November 2012 | 08:08 WIB

TEMPO.CO, Depok - Puluhan warga Komplek TNI Angkatan Udara Dwikora, Cilodong, Depok berjaga-jaga di sekitar perumahan sejak Kamis petang, 29 November 2012. Mereka bersiaga menyusul surat pemberitahuan Mabes TNI AU akan melakukan pengosongan perumahan tersebut pada hari ini, Jum''at 30 November 2012.

"Status suratnya sudah A1 yang artinya tindakan puncak dari Mabes TNI AU dan ditembuskan ke Kodim," kata salah satu warga Komplek, Lulut Mardihana kepada Tempo, Jum''at dini hari, 30 November 2012.

Usaha pengambilalihan Komplek Dwikora ini sebenarnya sudah bejalan hampir 10 tahun atau sejak 2003. Dari 144 rumah yang ada di komplek itu, kini sudah 10 rumah yang dikosongkan TNI.

Surat pemberitahuan pengosongan kali ini diterima warga pada 7 November 2012. Dalam surat tersebut, kata Lulut, TNI AU menyatakan akan mengosongkan secara paksa komplek tersebut pada pada hari ini.

Lulut mengatakan, semua warga Dwikora menolak eksekusi itu karena sampai saat ini proses sengketa masih diproses di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Menurut warga, sertifikat Hak Pakai milik TNI AU tahun 1999 tidak sah karena asal usul tanahnya tidak jelas.

Sementara, warga memiliki bukti hibah tanah oleh ahli waris dari pemilik tanah Gerald Tugo Faber. "Kami menjadi cemas dan ketakutan padahal proses hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Timur belum mencapai keputusan akhir," kata Lulut.

Menurut warga senior di Komplek Dwikora, Kolonel Purnawirawan Untung Sartono, Komplek Dwikora dibangun pada 1961 di atas lahan seluas 6 hektar milik Faber. Kemudian mulai ditempati oleh ABRI pada 1962.

Warga juga khawatir pengosongan secara paksa akan berakibat buruk, seperti bentrok fisik antara warga dengan petugas. Apalagi, lanjut Lulut, jika TNI memakai tindakan represif, maka warga akan melawan.

ILHAM TIRTA

Berita terpopuler lainnya:
Seperti Apa Panasnya Rapat Jokowi-Ahok soal MRT? 
Apa Maunya Jokowi-Ahok soal Ancol?
Ini Calon Wali Kota Bekasi Terkaya
Kekayaan Istri Mochtar Mohamad, Minus 
Komplotan Bertopeng Serang Polisi Patroli di Depok
Sedang Patroli, Dua Polisi Depok Diclurit


09.35 | 0 komentar | Read More

Jokowi: MRT Lanjut dengan Catatan

Jum''at, 30 November 2012 | 09:11 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, memberi sinyal positif untuk melanjutkan proyek MRT. Sebelumnya Jokowi meninggalkan rapat tentang MRT untuk mengunjungi warga di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu, 28 November 2012 lalu.

Kemudian pada Kamis malam, 29 November 2012, Jokowi memanggil Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tribudi Rahardjo, untuk berbicara empat mata di Balai Kota, Jakarta Pusat. Mereka bertemu selama sekitar 20 menit. "Hasilnya positif, lanjutkan dengan catatan," ujar Jokowi di Balai Kota, Kamis malam, 29 November 2012.

Menurut Jokowi, penjelasan yang ia terima dari PT MRT Jakarta sudah gamblang. "Tapi perlu saya sampaikan beberapa poin, nanti saya akan jelaskan secara detail mana yang perlu saya sampaikan ke masyarakat," katanya.

Kemudian Jokowi menjelaskan tentang harga per kilometer yang diajukan Tribudi tidak mahal, tetapi juga tidak murah. Harga itu juga masih akan ditenderkan. "Sekitar Rp 900 miliar dan mestinya bisa turun dari itu. Tapi masalah harga per kilometernya sudah tidak membebani saya," ujarnya.

Setuju dalam harga per kilometer, Jokowi masih mempermasalahkan harga tiket yang akan dibebankan kepada masyarakat. Ia mengatakan, harga tiket MRT masih sedikit lebih mahal dari yang diinginkan.

Jokowi mengatakan akan meminta kepada pemerintah pusat soal pembagian tanggungan dana proyek ini. Ia keberatan jika DKI Jakarta dibebankan 42 persen dari nilai proyek. "Saya minta pembagian dengan pemerintah pusat 70:30 supaya beban kami tidak terlalu berat," katanya. "Sehingga nanti subsidi tiketnya tidak terlalu besar."

Untuk membahas soal pembagian tanggungan dana proyek MRT, Jokowi mengatakan akan bertemu dengan Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, pekan depan.

Jokowi menjelaskan harga tiket MRT yang dia inginkan berkisar antara Rp 9-10 ribu.  Sedangkan dalam hitungannya, harga tiket tanpa subsidi sebesar Rp 38 ribu. Rencananya dari nilai itu, nanti akan diberi subsidi Rp 15 ribu.

TRI ARTINING PUTRI

Berita lainnya:
VIDEO Penonton Malaysia Hina Indonesia
Ahok: Pemda DKI Kelebihan Orang Tak Dibutuhkan
Kekayaan Istri Mochtar Mohamad, Minus 
5 Calon Presiden Terpopuler Menuju 2014 
Bakrie Tak Masuk 40 Besar Orang Terkaya Forbes
Angie: Nazar, Anda Orang Terjahat di Muka Bumi


09.35 | 0 komentar | Read More

Seperti Apa Panasnya Rapat Jokowi-Ahok soal MRT?  

Written By Unknown on Kamis, 29 November 2012 | 09.35

Kamis, 29 November 2012 | 06:26 WIB

TEMPO.CO , Jakarta:-  Gubernur Jokowi mengaku pusing dengan rapat pembahasan megaproyek transportasi missal berbasis rel atau Mass Rapid Transit (MRT) di Balaikota, Rabu 28 November 2012.  Rapat yang dimulai pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIb masih berlangsung alot. Hingga dua jam lamanya, pertemuan yang bersifat terbuka itu belum mendapat titik terang terkait nasib MRT itu.

Akhirnya mantan walikota Solo itu memutuskan keluar ruangan rapat. Jokowi memutuskan pergi ke Kampung Sawah, untuk berdialog dengan warga soal kasus tanah. Rapat akhirnya dipimpin Wakil Gubernur Basuki Ahok Tjahaja Purnama.

Seperti apa situasi rapat pembahasan itu? Dibuka dengan pemaparan Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo selama kurang lebih 20 menit. Namun penjelasan Direktur Utama MRT itu dinilai tak menjawab keinginan warga. Beberapa orang dari Forum Warga Fatmawati menyatakan penolakannya atas pembangunan MRT jika dilakukan di atas tanah. Terutama melewati kawasan mereka.

Kepada Jokowi dan Basuki, warga menyatakan kalau pembangunan MRT di atas tanah bikin bising dan mencemari udara. Namun Tribudi, membantah dan menyatakan jika proyek MRT ini sudah bertahun-tahun disosialisasikan.

Perdebatan makin panas saat Deputi Gubernur Bidang Transportasi Sutando Suhodo menyindir warga Fatmawati mengenai proyek kereta angkutan massal itu."Proyek itu sudah sejak tahun 1980-an, kemana saja anda dan mengapa baru sekarang berbicara," kata Sutando dengan nada tinggi.

Rapat pun makin panas lantaran warga juga terpancing untuk berbicara dengan nada tinggi. Saat menyaksikan perdebatan panas itu, Jokowi tak berkomentar sedikit pun. Jokowi hanya diam, menutupi bibirnya dengan tangan, sesekali mengangguk, tapi tetap tanpa kata-kata. Adapun  Basuki Ahok berbisik dengan dengan Wakil Ketua DPRD DKI Inggard Joshua.

Sepanjang rapat, Jokowi yang berkemeja putih dengan pantalon hitam menggerak-gerakkan kakinya.  Ada juga beberapa kali, ia bicara serius dengan Ahok yang duduk tepat di sebelah kirinya.

Ketika jarum jam menunjuk pukul 17.00 WIB, Jokowi bicara serius dengan Ahok. Sejurus kemudian dia bergegas meninggalkan ruangan. Gerakan tiba-tiba Gubernur Jokowi membuat wartawan kebingungan dan berbondong-bondong meninggalkan ruangan rapat.

Kepada wartawan, Jokowi hanya mengaku pusing dengan perdebatan tanpa henti. "Coba kalian (wartawan) dengar yang seperti (yang membuat pusing), apalagi kalau jadi sayang" ujarnya.

Saat Jokowi keluar, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama memberitahukan informasi bahwa Jokowi meminta izin menemui masyarakat Cilincing yang berdemo memblokir jalan karena digusur. "Pak Gubernur mohon diri, dia mau pamit karena telah ditunggu masyarakat di Cilincing," kata Basuki.

Ahok pun melanjutkan memimpin rapat tersebut. Usai rapat yang berlangsung tiga jam itu, Ahok menyatakan masih menunggu kajian terkait dampak dari proyek MRT. Ini karena ada juga kajian subway tak bisa melalui fatmawati, karena struktur sebuah bangunan bisa roboh. " Benar atau enggak masih diuji" ujarnya. "Makanya Kami jawab jujur saja, Anda mau paksa jalan sekarang lalu berhenti 3 atau 2 tahun baru mulai lagi? Itu yang kita enggak bisa jawab," katanya kemudian.

TRI ARTINING PUTRI | DIMAS SIREGAR

Berita Lainnya:
Jokowi Pilih Kampung Sawah Ketimbang MRT 
Pusing Rapat Soal MRT, Jokowi Walk Out
Ahok Emoh GOR Lebak Bulus Dikorbankan untuk MRT
Jepang Minta Kontraktor Utama MRT dari Negaranya
MRT Jakarta Perlu Berkaca ke Hong Kong
PT Penjaminan Infrastruktur Siap Menjamin Proyek MRT
Begini Janji-janji MRT di Jakarta   


09.35 | 0 komentar | Read More

Ini Calon Wali Kota Bekasi Terkaya  

Kamis, 29 November 2012 | 07:38 WIB

TEMPO.CO, Bekasi - Calon Wali Kota Bekasi Awing Asmawi menjadi peserta terkaya dalam Pemilihan Wali Kota. Hasil audit kekayaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi menyebutkan, calon dengan nomor urut 5 itu memiliki harta mencapai Rp 61 miliar.

"Jumlah harta kekayaan Awing paling tinggi di antara calon-calon lainnya," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi, Hendy Irawan, Rabu 28 November 2012. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dari KPK itu diterima pada Selasa, 27 November 2012.

Dalam rinciannya, sambung Hendy, kekayaan Awing terdiri atas harta tidak bergerak senilai Rp 52 miliar, harta bergerak Rp 1,005 miliar, giro dan setara kas Rp 6,8 miliar, piutang Rp 2 miliar, dan utang Rp 1,072 miliar. Jumlah harta itu berbanding jauh dengan Andi Zabidi yang menjadi pasangan Awing. Harta milik Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi itu sebesar Rp 3,375 miliar.

Sementara peserta incumbent Rahmat Effendi berada di bawah Awing perihal harta kekayaan. Calon wali kota yang diusung Partai Golkar itu hanya mengantongi harta sebesar Rp 3,6 miliar. Kekayaannya berupa harta tidak bergerak senilai Rp 2,4 miliar, harta bergerak Rp 710 juta, usaha peternakan, perikanan, perkebunan, dan bengkel Rp 200 juta, harta bergerak lain Rp 80 juta, giro dan setara kas Rp 758 juta, piutang Rp 16,9 juta, dan utang Rp 500 juta.

Jika dibandingkan dengan LKHPN 2010, kekayaan Rahmat Effendi berkurang sekitar Rp 400 juta. Ketika itu, harta milik pria yang kini menjabat Wali Kota Bekasi itu sebesar Rp 4,056 miliar.

Sedangkan pasangan Rahmat Effendi, Ahmad Syaikhu, mengantongi kekayaan Rp 620 juta. Pasangan Dadang Mulyadi dan Lukman Hakim memiliki total kekayaan masing-masing Rp 1,2 miliar dan Rp 1 miliar. "Laporan kekayaan ini kami sampaikan ke publik sebagai salah satu bentuk transparansi informasi," ujar Hendy.

Penilaian terhadap kandidiat, tambah dia, seutuhnya diberikan kepada masyarakat. Nantinya penilaian itu sekaligus menjadi bahan pengawasan terhadap pemimpin terpilih Kota Bekasi periode 2012-2016.

MUHAMMAD GHUFRON

Berita terpopuler lainnya:
Jokowi: Saya Selesai, MRT Selesai
Akbar: Duet Mega-Kalla Bisa Ancam IcalAkbar: Pendukung Jusuf Kalla Telah Gerilya
Hina Gus Dur, Sutan Bhatoegana Dimarahi Mahasiswa 
Soal Tendangan Bebas Indahnya, Ini Jawaban Andik 
Apakah Jokowi Tahu Akun @TrioMacan2000 Raib?


09.35 | 0 komentar | Read More

Kekayaan Istri Mochtar Mohamad, Minus  

Kamis, 29 November 2012 | 08:22 WIB

TEMPO.CO, Bekasi - Hasil audit kekayaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi menunjukkan istri mantan Wali Kota Bekasi, Mochtar Muhamad, Sumiyati Mochtar Mohamad, memiliki jumlah harta kekayaan paling sedikit dibandingkan dengan calon lainnya.

Sumiyati maju sebagai calon wali kota Bekasi dengan pendamping Anim Imamudin. Peserta dengan nomor urut 2 ini didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Damai Sejahtera (PDS).

Dalam catatan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Sumiyati memiliki harta tidak bergerak senilai Rp 1,1 miliar, serta giro dan setara kas Rp 75 juta. Namun, utangnya juga tak kalah besar, yakni Rp 1,2 miliar. Jika dihitung-hitung, jumlah kekayaan Sumiyati terbilang minus.

Saat ini Mochtar sedang menjalani hukuman selama 6 tahun penjara karena terbukti melakukan korupsi dan suap. Suami Sumiyati ini tersandung empat kasus korupsi, yakni suap Piala Adipura 2010, penyalahgunaan APBD, suap kepada pemeriksa dari BPK, dan penyalahgunaan anggaran makan-minum DPRD Kota Bekasi. 

Sementara itu, calon wali kota Bekasi dengan nilai kekayaan terbesar adalah Awing Asmawi. Calon dengan nomor urut 5 itu memiliki harta mencapai Rp 61 miliar. Adapun peserta inkumben Rahmat Effendi memiliki harta sebesar Rp 3,6 miliar. 

"Jumlah harta kekayaan Awing paling tinggi di antara calon-calon lainnya," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi, Hendy Irawan.

MUHAMMAD GHUFRON

Berita terpopuler lainnya:
Jokowi: Saya Selesai, MRT Selesai
Akbar: Duet Mega-Kalla Bisa Ancam Ical
Hina Gus Dur, Sutan Bhatoegana Dimarahi Mahasiswa 
Akbar: Pendukung Jusuf Kalla Telah Gerilya
Soal Tendangan Bebas Indahnya, Ini Jawaban Andik


09.35 | 0 komentar | Read More

Jokowi: Saya Selesai, MRT Selesai

Written By Unknown on Rabu, 28 November 2012 | 09.35

Rabu, 28 November 2012 | 07:11 WIB

TEMPO.CO, Jakarta-Proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) atau kereta bawah tanah mulai menemukan titik terang. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berencana memutuskan proyek sepanjang 110.8 kilo meter senilai Rp 15 triliun itu pada Rabu 28 November 2012.

Keputusan diambil setelah PT MRT Jakarta mempresentasikan di depan  Jokowi pada hari ini. Jokowi menganggap telah menemukan titik terang proyek yang membentang dari Lebak Bulus, Bundaran Hotel Indonesia, hingga Kampung Bandan, itu karena sudah mendapat data paling baru mengenai proyek yang sama di luar negeri. Nantinya, data tersebut akan dibandingkan dengan data yang dimiliki PT MRT.

Untuk memutuskan proyek besar di Jakarta itu, Jokowi bakal mengundang pemerintah pusat, antara lain Kementerian Koordinator Perekonomian Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, serta Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.

Selama ini, Jokowi belum bisa memutuskan karena menurut dia PT MRT belum secara memaparkan gamblang proyek tersebut. Jokowi masih mempertanyakan pengembalian investasi atau return of investment. Dia juga ingin memastikan apakah perusahaan mampu mengembalikan dana tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Permasalahan penumpang juga mesti dijawab oleh perusahaan. Prediksi penumpang berkaitan dengan besaran tarif yang akan diterapkan. Menurut Jokowi, harga tiket MRT sebenarnya mencapai Rp 38 ribu per penumpang. Namun perusahaan ingin memberi tarif di kisaran Rp 10-15 ribu per penumpang.

Hal ini berat diwujudkan. Alasannya, bakal butuh subsidi dua sampai tiga kali lebih besar dari harga tiket yang diinginkan. Mengenai pinjaman dana dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk pembangunan tahap pertama koridor Selatan-Utara, menurut Jokowi, sudah tidak dapat diganggu gugat.

Namun, pinjaman berpotensi mengubah untuk pembangunan tahap kedua yaitu dari Bundaran Hotel Indonesia-Kampung Bandan. "Tahap kedua saja DED (detailed engineering design)-nya belum dilakukan," katanya.

Dia pun menginginkan pembangunan kedua tahap koridor Selatan-Utara ini dapat dipercepat hingga 2017. Untuk tahap pertama (Lebak Bulus-Bundaran HI), seharusnya rampung padai 2016. Namun Jokowi ingin rampung pada 2015. Sedangkan tahap kedua bakal dikebut sampai 2017. "Saya selesai, MRT juga selesai," ujar Jokowi.


SUTJI DECILYA | ALI ANWAR

Baca juga
Jokowi Terus Hadapi Banjir Jakarta 5 Tahun Lagi 
9 Titik Rawan Longsor di Depok
Batal Hilang, Uang Setoran Busway Rp 39 Juta
Rel Cilebut Dilintasi Lokomotif Seberat 150 Ton


09.35 | 0 komentar | Read More

Premium di Sejumlah SPBU Depok Mulai Langka

Rabu, 28 November 2012 | 07:52 WIB

TEMPO.CO, Depok - Persediaan bahan bakar minyak (Ð'Ð'Ðœ) jenis premium di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum di Depok mulai langka. Sejumlah SPBU di Jalan Margonda Raya, SPBU Grogol di Jalan Raya Grogol, Cinere, telah memasang papan pemberitahuan bahwa premium mereka habis.

"Hari ini sudah habis sejak pukul 13.30 WIB. Terpaksa kami tidak menjual karena tidak ada stok," kata pemilik sekaligus manager SPBU Grogol, Anas saat ditemui di SPBU tersebut, Selasa, 27 November 2012.

Habisnya premium itu menyebabkan beberapa kendaraan terpaksa balik kanan karena emoh membeli pertamax yang harganya dua kali lebih mahal ketimbang premium. Menurut Anas, stok premium mulai berkurang sejak awal November lalu ada pembatasan kuota. Pertamina, kata dia, tidak pernah memberitahukan secara resmi pembatasan itu. "Hanya lewat pesan singkat. Itupun tidak jelas," kata Anas.

Melalui pesan singkat itu, kata Anas, pertamina menyampaik akan ada pengurangan kuota. Alasan pengurangan itu karena terjadi kekurangan persediaan di Depo Pertamina di Plumpang. Pada Oktober 2012, Anas masih menerima kiriman sebanyak dua kali sehari dan lancar. Namun belakangan tersendat. "Kadang tiga hari sekali, tapi tidak pasti dan kuotanya dikurangi," kata dia.

Biasanya SPBU milik Anas mampu menghabiskan premium hingga 18 ton per hari. Setiap hari mereka mendapat 36 ton dari Depo untuk dijual dalam waktu dua hari. Tetapi, sejak kuota dikurangi, SPBU ini hanya mendapat jatah 32 ton.Itu pun tak menentu. Akhirnya, jumlah tersebut hanya bertahan dalam waktu satu setengah hari.

Anas hanya memiliki persediaan pertamax sebanyak 9 ribu liter dan solar 13 ribu liter. Sementara premium kosong.

Dia mengklaim mengalami kerugian hingga jutaan rupiah karena kelangkaan premium. Biasanya, omzet yang didapat mencapai Rp 30 juta per hari, dengan karyawan yang bekerja sebanyak 23 orang. Karena premium habis para karyawan terpaksa hanya bekerja santai setengah hari. "Karena mereka tidak berjaga lagi di lorong premium."

Anas mengatakan, selama ini SPBU memang mengandalkan premium. Hal itu terlihat dari permintaan konsumen lebih banyak. "Di sini 80 persen pembeli premium," katanya.

Salah seorang pembeli di SPBU itu, Maulana, 29 tahun, terpaksa beralih membeli pertamax karena tanggung motornya kehabisan bahan bakar. "Daripada kehabisan bahan bakar di jalan lebih baik beli pertamax,"katanya. Meski harus mengeluarkan uang dua kali lipat, Maulana tidak keberatan. "Sekali- sekali," ujarnya.

Kelangkaan premium juga terjadi di SPBU 32.16407 di Jalan Raya Sawangan. Stok premium di SPBU yang berlokasi di depan Rumah Sakit Bhakti Yudha Baru itu mulai menipis. Koordinator SPBU Mutalih membenarkan adanya pembatasan kuota sejak beberapa hari terakhir. Pada pukul 14.00 WIB dia mengaku stoknya hanya 15 ribu liter. "Kalau habis ya sudah, tidak jual premium lagi," kata Mutalih.

SPBU ini hanya mendapat kuota sebanyak 16 ton premium per hari. Padahal, kata Mutalih, setiap hari SPBU-nya mampu menjual hingga 20 ton premium. "Itu saja dikirim dua hari sekali. Jelas merugikan kami. Ini lebih parah dari sebelumnya," katanya.

Saat terjadi kelangkaan Ð'Ð'Ðœ jenis premium sebelumnya, kuota memang dibatasi, tapi pengiriman masih lancar. Berbeda dengan kondisi sekarang yang pengirimannya juga tidak lancar. "Kalau sudah habis 16 ton kami tutup, jam berapa saja," kata dia.

Dengan kondisi ini, Mutalih bisa mengalami kerugian hingga Rp 4 juta per hari. Saat ini, SPBU hanya memiliki persediaan pertamax sebanyak 7 ribu liter

ILHAM TIRTA


09.35 | 0 komentar | Read More

Alasan Asosiasi Penumpang Kereta Mensomasi PT KAI  

(dari kanan) Ketua Bidang Advokasi Asosiasi Penumpang Kereta (Aspeka) Lukmanul Hakim, Ketum Aspeka Ahmad Safrudin dan Sekjen Aspeka Anthony Ladjar saat menyampaikan somasi ke kantor KAI Commuter Jabodetabek, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (27/11). ANTARA/Fanny Octavianus

Rabu, 28 November 2012 | 08:16 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -  Asosiasi Penumpang Kereta Api (ASPEKA Community) mensomasi PT Kereta Api Indonesia dan PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ). Asosiasi ini menilai pelayanan di kereta rel listrik Jabodetabek masih buruk walau harga tikat sudah dinaikkan."Nggak ada perubahan. Kedatangan kereta masih sering telat dan pengumuman kepada penumpang nggak jelas," kata Ketua Umum ASPEKA Community Ahmad Safrudin, saat mendatangi kantor PT KCJ di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Selasa, 27 November 2012. 

Menurut dia, pelayanan KRL Jabodetabek tidak memenuhi Standar Pelayanan Minimum yang sudah ditetapkan. Pelayanan di bawah standar minimal ini, kata dia, diprotes selama bertahun-tahun oleh para penumpang tapi tidak ada respons dari perusahaan kereta itu. Mereka mengeluhkan tiga hal yakni pelayanan di stasiun, pelayanan di dalam KRL, dan kebijakan manajemen.

Dalam pelayanan di stasiun, kata Safrudin, stasiun tidak steril karena tidak diberlakukannya sistem gate elektronik. Selain itu, adanya tiket bekas yang dijual kembali di stasiun tertentu. Juga pengeras suara yang digunakan untuk memberi informasi kepada penumpang kualitasnya dianggap kurang baik. "Tidak ada peraturan baku yang menjelaskan hak dan kewajiban penumpang dan penyelenggara pelayanan," ujarnya.

Masalah pelayanan di dalam KRL, kata Safrudin, terkait kurangnya rangkaian yang beroperasi sehingga berpotensi ketidaknyamanan. Saat berjubel, penumpang akan kekurangan oksigen di dalam KRL. Selain itu penyejuk udara (AC) sering tidak berfungsi dan peralatan keselamatan di dalam KRL pun tidak tersedia. "Kereta sering terlambat karena rusak sinyal serta sarana pendukung lainnya," katanya.
Untuk itu, ASPEKA Community menuntut PT KAI dan PT KCJ untuk memberlakukan e-ticketing guna menjawab keluhan-keluhan tersebut, "Kalau pakai e-ticketing akan ada transparansi pengelolaan dana dan ada keadilan harga sesuai jarang yang ditempuh," ujarnya.

Ketua Bidang Asosiasi ASPEKA Community Lukmanul Hakim mengatakan kalau sampai somasi yang ketiga PT KAI dan PT KCJ belum berbenah, Asosiasi melayangkan gugatan hukum ke pengadilan. "Harus ada uji kelayakan dan keamanan KRL Jabodetabek," ujarnya.

Menurut dia, gugatan hukum ini akan mengarah pada jenis gugatan wanprestasi atau pelanggaran hukum yang dilakukan kedua perusahaan tersebut karena tidak terpenuhinya standar minimum layanan. "Somasi ini jangan dianggap permusuhan, tapi bentuk kritis dari masyarakat agar PT KAI dan PT KCJ berbenah," katanya.

TRI ARTINING PUTRI

Berita Terpopuler
Joshua Divonis 4 Tahun, Keluarga Mengamuk
Jangan Tergesa Gabung Bus Sedang ke Busway
Ahok Terima Kunjungan Wali Kota Beijing 
Rel Cilebut Dilintasi Lokomotif Seberat 150 Ton


09.35 | 0 komentar | Read More

Satpol PP Serahkan Soal Alih Tugas Ke Jokowi  

Written By Unknown on Selasa, 27 November 2012 | 09.35

Senin, 26 November 2012 | 22:03 WIB

TEMPO.COJakarta - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Effendi Anas mengatakan keputusan untuk mengalihtugaskan 3.000 personel Satpol PP merupakan kewenangan gubernur. Dia mengaku tidak berwenang untuk menyetujui atau menolak rencana yang diajukan oleh pemerintah Jakarta. "Itu bukan kewenangan saya," kata Effendi saat ditemui Tempo, Senin, 26 November 2012.

Effendi juga menolak berkomentar lebih banyak soal rencana alih tugas Satpol PP menjadi petugas Dinas Perhubungan itu. Saat ditanya pendapatnya, dia hanya berujar, "Saya tidak mau komentar deh, saya tidak mengerti."

Adapun sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono menyatakan sekitar 3.000 personel Satpol PP akan beralih tugas menjadi petugas Dinas Perhubungan. Dia mengatakan, rencananya, alih tugas itu akan mulai dilakukan pada tahun 2013 mendatang. Dia juga yakin, jika rencana itu terealisasi, program sterilisasi jalur bus Transjakarta, penertiban parkir dan pedestrian, penerapan 3 in 1, serta pengawasan car free day bisa dilaksanakan.


DIMAS SIREGAR


09.35 | 0 komentar | Read More

Bekas Ajudan Kepala Polda Terlibat Perampokan  

Senin, 26 November 2012 | 22:07 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Winarto, bekas ajudan Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Sofyan Jacob, terlibat perampokan. Winarto berkomplot dengan Dede Kuswara, yang juga mantan anggota Pelayanan Masyarakat Korps Lalu Lintas Polri, untuk melakukan tindak kejahatan tersebut.

Keduanya ditangkap dengan beberapa anggota komplotannya sepanjang November 2012. "Mereka berkelompok untuk kasus pencurian kendaraan bermotor dengan kekerasan," kata Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Toni Harmanto di Jakarta, Senin, 26 November 2012.

Kepala Satuan Resmob Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, mengatakan Winarto dipecat karena pernah terlibat perselisihan dengan sopir bus di Jakarta Utara pada 2000. "Dia menembak sopir bus," kata Herry. Sedangkan Dede terlibat pembunuhan di Bekasi pada 2003. 

Winarto dan Dede berperan sebagai pemasok senjata revolver ke anggota komplotan berinisial IN. IN menjual senjata itu seharga Rp 4,5 juta. "Harga tergantung hasil rampokan mereka," kata dia.

Herry menjelaskan, Winarto, Dede, dan sembilan pelaku lainnya ditangkap di tempat berbeda. Namun, semua pelaku berdomisili di Bekasi. Herry mengungapkan, IN adalah otak komplotan. Dia ditangkap di Bekasi pada 18 November pukul satu pagi. Hari itu pula Winarto ditangkap di Cengkareng. Selanjutnya, polisi menangkap PR di Terminal Bekasi. Masih di Bekasi, polisi juga meringkus DL.

Pada 21 November, polisi menangkap AG, BD, dan SP di Jepara, Jawa Tengah. Lantas, pada 22 November, IR dan TS digulung di Bekasi. Lalu, 23 November, rekan mereka, DK, ditangkap, di Karawang. Pada hari yang sama, ST juga dibekuk di Lampung. "Dia spesialis pembobol toko dan kontainer," ucap Herry.

Menurut Herry, hampir semuanya residivis untuk kasus serupa. Komplotan ini sudah beraksi sejak 2008 dan menggondol hasil rampokannya sekitar Rp 700 juta. Pada Mei lalu, sebagai contoh, PR dan BD merampok kontainer berikut tonase bahan bangunan di tol Karang Tengah. Mereka menodong korban menggunakan belati, mengikat, dan menutup matanya. Kemudian mereka membuang korban di kuburan Dadap.

Pada 23 Oktober, mereka pernah beraksi di Jalan Wijaya Kusuma, Duren Sawit, Jakarta Timur. Di sana, TS dan IA menggasak satu unit sepeda motor Yamaha Mio dan menjualnya ke Karawang. Mereka membawa revolver sebagai bekal, tapi tak digunakan. "Senjata itu digunakan untuk pencurian di Karang Tengah, Banten, dan Karawang, Jawa Barat."

Aksi terbesar komplotan mereka dilakukan di Karawang, Jawa Barat, pada 17 November lalu. Ketika itu, korban adalah kasir SPBU di Pantura. Saat menyetor uang SPBU, korban dibuntuti pelaku menggunakan dua mobil. "Sesampainya di tol masuk Karawang, korban dicegat, dilakban, dan dibuang di tol Karawang Timur." Korban dan mobil ditinggal, sedangkan uang Rp 380 juta dibawa kabur.

Sejumlah barang bukti disita polisi, yaitu 1 pucuk senjata api revolver rakitan, 4 butir peluru, 1 unit mobil APV merah B 1420 KVB, dan uang tunai Rp. 49,4 juta. Mereka bakal dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan. Ancaman hukumannya minimal 5 tahun penjara. "Nanti akan kami proses bersama Polda Jabar," kata Herry.

ATMI PERTIWI


09.35 | 0 komentar | Read More

Hujan Ringan di Jakarta Terus Berlanjut

Selasa, 27 November 2012 | 05:35 WIB

TEMPO.CO, Jakarta--Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi hujan dengan intensitas ringan masih akan berlanjut hingga tiga hari ke depan. Menurut Kepala Bidang Meteorologi Tuwamin Mulyanto, hujan dengan intensitas tinggi baru akan terjadi setelah tanggal 30 November. "Jadi hujan lebat diprediksi baru akan terjadi lagi hari Jumat besok," katanya kepada Tempo, Senin, 26 November 2012.

Menurut Tuwamin, hujan dengan intensitas tinggi diprediksi akan turun pada tanggal 2-3 Desember 2012 mendatang. Setelah itu, hujan lebat diprediksi akan sering turun mengingat intensitasnya yang terus naik hinggal Januari 2013. "Kalau sekarang, yang hujan lebat hanya di bagian hulu yaitu Bogor dan Depok," ujarnya.

BMKG disebut Tuwamin memprediksi intensitas hujan bulan Desember meningkat hampir dua kali lipat. Bahkan, peningkatan itu disebutnya akan terus terjadi hingga awal Februari. "Jadi kami juga imbau untuk terus waspada dan berhati-hati," kata dia.

Berdasarkan perkiraan cuaca yang dilakukan BMKG, Tuwamin mengatakan pada bulan Desember curah hujan bulanan akan berkisar pada 300 mililiter dengan perkiraan curah harian sebanyak 30-100 ml. Jumlah itu meningkat jadi 400 ml pada Januari nanti. "Sedangkan untuk November saja diperkirakan sekitar 150-200 ml," ujarnya.

Tuwamin sendiri menolak menyebutkan jika kondisi hujan tersebut menunjukkan potensi ancaman banjir. "Karena banjir itu kan faktornya banyak," ujarnya. Namun dia memastikan jika kondisi cuaca di Jakarta saat ini normal dalam ukuran musim hujan.

DIMAS SIREGAR


09.35 | 0 komentar | Read More

Jalur Cilebut-Bojonggede Diuji Coba Malam Ini  

Written By Unknown on Senin, 26 November 2012 | 09.35

Warga berbondong-bondong menuju lokasi musibah tanah longsor di Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jumat (23/11). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

Minggu, 25 November 2012 | 19:58 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan sedang mengupayakan perbaikan trek, listrik aliran atas (LAA), serta sinyal. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan, mengatakan akan dilakukan uji coba jalur kereta api Cilebut-Bojonggede, Bogor, Jawa Barat, malam ini.

"Akan dioperasikan satu kereta terlebih dulu dengan kecepatan 5 kilomter per jam di lintasan tersebut," ujarnya melalui pesan pendek kepada Tempo, Minggu, 25 November 2012.

Ia menyebutkan, uji coba akan dilakukan malam ini setelah kereta rel listrik (KRL) terakhir tiba di Stasiun Bojonggede dari Jakarta. Kementerian Perhubungan menyatakan perlu 24 hari untuk melakukan perbaikan berat di jalur kereta Cilebut-Bojonggede.

"Tahap pertama, untuk trek yang tidak tidak longsor, dalam satu pekan ini diselesaikan," kata Direktur Keselamatan Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwiatmoko.

Ia menjelaskan, setelah perbaikan tahap pertama dilakukan, single track dapat dioperasikan. Hermanto menuturkan, anggaran untuk perbaikan itu berasal dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian serta PT Kereta Api Indonesia. Namun ia belum bisa menyebutkan besaran biaya perbaikannya karena masih dalam penghitungan.

Menurut Kementerian Perhubungan, kondisi jalur KRL di Cilebut-Bojonggede, Jawa Barat, yang terputus tersebut sangat parah. "Ini semua karena tanah labil dan hujan terus-menerus," kata Hermanto.

MARIA YUNIAR


09.35 | 0 komentar | Read More

Dinas PU Siap Awasi 60 Titik Banjir  

Warga yang berusaha mengungsi saat banjir di kawasan Kedoya Selatan, Jakarta Barat, (25/11). Dengan adanya hujan yang deras membuat kali Pesanggrahan meluap dan membuat banjir kawan ini. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

Minggu, 25 November 2012 | 20:22 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo menyatakan siap mengawasi secara ketat 60 titik rawan banjir yang tersebar di seluruh penjuru Jakarta. Ery mengatakan, kalau Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sudah menugasinya, dia bersama anak buahnya harus siap.

 "Siap dong, masak tidak siap. Itu sudah tugas kami. Kalau ditugaskan harus siap. Kami kan juga orang lapangan, sudah biasa tangani banjir ini," ujar Ery kepada Tempo, Ahad, 25 November 2012.

Sebelumnya, Jokowi meminta Dinas Pekerjaan umum mengawasi banjir, termasuk menangani tanggul yang jebol di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Sabtu dinihari lalu. Menurut Ery, tanggul di Makasar sudah mendapat penanganan sementara. Tanggul yang jebol sudah ditahan dengan karung pasir sebanyak 300 buah.

 "Nanti, kalau sudah reda, akan kami permanenkan tanggul (Makasar) itu. Kita lihat anggaran dulu. Hal serupa mungkin juga akan kami terapkan di PKP, Ciracas (Jakarta Timur)," ujar Ery, sambil menambahkan bahwa masalah tanggul di PKP sudah ditangani sementara dengan menumpuk karung pasir sebanyak 300 buah.

ISTMAN MP


09.35 | 0 komentar | Read More

Wifi Gratis di 5 Taman Kota Jakarta

Senin, 26 November 2012 | 06:10 WIB

TEMPO.CO , Jakarta:Sekarang banyak alasan untuk bermain ke taman-taman di ibukota. Tak sekedar menghirup udara segar dan menikmati suasana santai, tapi kita bisa berselancar di dunia maya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuat seluruh taman di ibukota memiliki akses internet gratis sebagai bagian dari konsep Smart City. Niat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama ini langsung disambut baik oleh PT Telekomunikasi Indonesia.

Saat ini, sudah ada lima taman yang Jakarta yang telah dilengkapi fasilitas Wireless Fidelity (WiFi) atau akses internet gratisan. Yaitu Taman Langsat, Taman Suropati, dan Taman Ayodya di Jakarta Selatan. Dan Taman Situ Lembang, serta Taman Menteng di Jakarta Pusat.

"Di Taman Langsat ini internet gratis sudah lebih dari seminggu. Ada tujuh titik akses," kata Executive General Manager PT Telkom Indonesia, Badriyanto, dalam diskusi Suara dari Ruang Publik di Taman Langsat, Jakarta, Ahad, 25 November 2012.

Menurut Badriyanto, taman ibukota yang pertama kali dipasang akses internet gratis ini adalah Taman Suropati, Jakarta Pusat. Lalu kemudian empat taman lainnya, yaitu dua di Jakarta Selatan yaitu Taman Langsat dan Taman Ayodya. Dan dua lainnya di Jakarta Pusat yaitu, Taman menteng dan Taman Situ Lembang.

"Lima taman sudah rampung. Kami targetkan 14 taman sudah dilengkapi wifi sampai akhir tahun ini," kata dia.

Kecepatan internet di Taman Langsat juga tak asal-asalan. Dengan Kemampuan 40 Mbps di tujuh titik akses yang sudah dipasang, pengunjung taman bisa menikmati akses internet yang cepat. Tempo sudah mencoba sendiri. "Youtube lancar. Nonton televisi "live" juga bisa," kata Badriyanto semringah sambil menunjukkan akses youtube dari iPad-nya.

MUNAWWAROH

Berita Terpopuler
Faisal Basri: Ical Jadi Cawapres, Indonesia Kiamat 
Century dan Gerilya Golkar
Demokrat: Ada Partai Ingin Gulingkan Boediono
Perempuan Kerap Jadi Senjata Perang
Ujian Nasional Dianggap Membohongi Siswa  


09.35 | 0 komentar | Read More

Jokowi Optimistis Atasi Banjir, Tapi...

Written By Unknown on Minggu, 25 November 2012 | 09.35

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berkunjung ke pinggir Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Bukit Duri, Jakarta, (6/11) untuk melihat penyebab banjir diwilayah tersebut. Tempo/Tony Hartawan

Minggu, 25 November 2012 | 05:02 WIB

TEMPO.CO , Jakarta--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan optimis atasi banjir di Jakarta. "Namun butuh proses," ujarnya saat mengunjungi area banjir di Kecamatan Makasar, Sabtu, 24 November 2012. Ia berjanji untuk mempercepat proses antisipasi banjir ke depannya.

"Akan dilakukan action lapangan, pengerukan," ujarnya. Tapi proses ini tetap harus menunggu banjir surut dulu. Bila sudah begini sulit mengeruk kali, ujarnya sambil mengerutkan kening. "Sudah didahului hujan," ujarnya.

Ia memprioritaskan sungai-sungai besar untuk segera dikeruk. Pendangkalan di sana pasti berakibat pada anak-anak sungai yang kemudian menggenang di sejumlah kampung di Jakarta. Di Kampung Makasar, air digenangi oleh luapan anak Kali Cipinang.

Selain itu menurutnya, kualitas tanggul perlu dijaga agar tak terjadi kebocoran. Daerah-daerah yang sering meluap airnya, perlu juga ditingkatkan tinggi tanggulnya. Di Kelurahan Halim, sekitar 100 KK mengungsi akibat tanggul anak kali Cipinang yang mengalir di samping kampungnya jebol tadi pagi.

"Ini harus segera ditangani," ujarnya. Terakhir ia minta dinas terkait untuk tanggap terhadap tiap bencana yang terjadi di Jakarta. "Segera hubungi dinas terkait jika distribusi logistik belum sampai," ujarnya. Sebab menurutnya kebutuhan logistik amat vital bagi korban bencana.

Pada kunjungannya siang ini, Jokowi membantu korban banjir di dua kelurahan uang tunai sebanyak Rp 40 juta. Selain itu, ia juga menyumbangkan tujuh karung beras dengan berat masing-masing 20 kg. Ia menggunakan anggaran pribadi untuk memberi sumbangan ini.

M. ANDI PERDANA

Baca juga:
Video Jokowi Ahok Ditonton 5 Juta Orang
Jokowi: Panggil Saya Bang Jokowi
Polisi Minta Duit ke Jokowi
Jokowi Pakai Jurus Solo Atasi Banjir Jakarta
Jokowi Sumbang Uang dan Beras 7 Karung
Wartawan Kecele Mobil Patroli Jokowi


09.35 | 0 komentar | Read More

Produsen Sapi Terbesar Tangerang Terancam Tutup

Minggu, 25 November 2012 | 08:23 WIB

TEMPO.CO, Tangerang - Perusahaan penggemukan dan peternakan sapi terbesar di Tangerang, PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM), terancam tutup karena semakin menipisnya stok sapi. Swasembada daging sapi lokal yang digalakkan pemerintah diiringi dengan pembatasan impor sapi belum bisa berjalan karena perusahaan sulit mendapatkan sapi hidup sementara permintaan sangat tinggi.

"Hukum ekonominya tidak berjalan, permintaan tinggi tapi stok terus menipis," ujar Direktur PT Tanjung Unggul Mandiri, Sanko Hasan, saat ditemui Tempo di kandang TUM Tanjung Burung, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, akhir pekan lalu.

Sanko mengatakan, semakin hari populasi sapi di kandang mereka menurun hingga 70 persen. Kondisi ini, kata dia, memaksa perusahaan memangkas 200 dari 500 karyawannya dalam dua tahun terakhir ini. Stok sapi hidup di kandang PT TUM mencapai 8.300 ekor. Namun yang bisa dipotong hanya sekitar 25 persen. Padahal dengan kandang seluas 50 hektare, seharusnya untuk kapasitas 35 ribu ekor sapi.

General Manager PT TUM Heroe Sinbad mengatakan penjualan sapi hidup setiap hari dari PT TUM mencapai 70 - 80 ekor, yang diserap oleh delapan agen yang menjadi mitranya. Kemudian pasokan sapi itu dipotong di tiga RPH yaitu Selapajang, Petir, dan Ciputat.

"Idealnya setiap hari kami mendapat pasokan sekitar 40 ekor sapi, tapi untuk dapat 20 ekor per hari sangat sulit," ucapnya. Namun secara bisnis, kata Sanko, usahanya sudah mengalami penurunan. "Tapi ibarat mandi kepalang basah, kami sekarang mencoba bertahan dan berharap jangan ada PHK lagi."

Menurut Heroe, ancaman untuk menutup operasional penggemukan dan peternakan sapi yang berusia puluhan tahun itu sudah terasa sejak beberapa tahun terakhir ini. Pembatasan sapi impor yang dilakukan secara bertahap dan sulitnya mendapatkan sapi lokal membuat populasi sapi di perusahaan itu terus mengalami penurunan.

Menurut Heroe, pada 2008 pihaknya sempat mendapatkan kuota 82 ribu ekor sapi per tahun. Pada 2009, 81 ribu ekor dan pada 2010 berkurang hingga 50 persen yaitu 42 ribu ekor per tahun. Pada 2011 52 ribu ekor sapi per tahun dan di 2012 hanya 21 ribu ekor. "Sekarang populasi yang ada hanya sekitar 30 persen dari kapasitas kandang," katanya.

JONIANSYAH

Berita lain:
Harga Emas Melonjak ke US$ 1.750 Per Troy Ounce
Menteri Mari Elka Tampil di Ultah Kaskus
Ini 8 Aturan Bank Indonesia yang Baru
Penumpang Citilink Telantar
BI Umumkan Delapan Peraturan Baru


09.35 | 0 komentar | Read More

Jadi Bandar Ganja, Remaja Ini Ditangkap

Minggu, 25 November 2012 | 08:41 WIB

TEMPO.CO, Tangerang - Kepolisian Sektor Benda Kota Tangerang membekuk dua pengedar yang biasa memasarkan daun ganja kering ke sejumlah wilayah di Benda, Kota Tangerang. Tersangka merupakan dua remaja yaitu AI alias Komix, 18 tahun, dan PP, 17 tahun.

"Dari tangan kedua nya, kami menyita 750 gram daun ganja kering siap edar," ujar Kepala Kepolisian Sektor Benda, Ajun Komisaris Bachtiar Alponso, Ahad, 25 November 2012.

Menurut Alponso, polisi saat ini tengah menyelidiki lebih lanjut untuk menangkap pemasok barang haram itu kepada dua bandar yang diamankan. "Kini kami masih mengembangkan kasus ini untuk bisa menangkap pemasok daun haram ke para tersangka," katanya.

Polisi menangkap kedua remaja yang diduga merupakan bandar ganja itu setelah mendapat informasi dari masyarakat yang resah dengan peredaran ganja di wilayah Benda, Kota Tangerang.

"Penangkapan kedua bandar ini atas informasi dari masyarakat yang resah terhadap peredaran ganja yang merusak generasi muda," ujar Alponso.

JONIANSYAH

Berita lain:
KRL Tak Sampai Bogor, Tarif Angkot Melonjak 
BNPB: Memompa Air di Kampung Pulo, Percuma
KRL Hanya Sampai Citayam, Informasi Simpang Siur
Perbaikan Rel Longsor di Cilebut Terkendala Hujan 
Perbaikan Rel Putus di Cilebut Baru 25 Persen


09.35 | 0 komentar | Read More

Kejar Helm, Anjas Asmara Hanyut di Ciliwung

Written By Unknown on Sabtu, 24 November 2012 | 09.35

Jum''at, 23 November 2012 | 22:07 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemuda bernama Anjas Asmara tewas tenggelam gara-gara mengejar helm yang hanyut di Kali Ciliwung, Jalan Perintis, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat, 23 November 2012, sekitar pukul 14.30 WIB. Korban tinggal di Jalan Y, Kebon Baru, Jakarta Selatan.

Menurut warga setempat, Purwanto, pada saat itu Anjas baru pulang kerja dan bermain ke rumah Syaiful, teman korban, yang ada di pinggir kali tersebut. Mereka minum kopi bareng. "Saat Anjas melihat helm hanyut, dia buka baju dan langsung loncat," kata Purwanto.

Tak disangka, sekitar 200 meter dari tempat Anjas loncat, dia mulai gelagapan. Padahal, menurut saksi mata Maman, korban dikenal pandai berenang. Sontak saja Syaiful dan Herman, teman korban, ikut loncat berusaha menolong Anjas.

Salah seorang warga lain melihat Herman sudah sempat meraih Anjas. Tapi, karena arus yang deras dan badan korban lebih besar, dia kewalahan menarik ke pinggir. Anjas akhirnya terlepas dari pegangan. Herman pun lari ke pinggir dan melempar batang pisang untuk diraih Anjas. Sayang Anjas sudah tenggelam.

Menurut Maman, Anjas terseret arus hingga 500 meter dari tempat dia berkumpul dengan kedua temannya tersebut. Saat it, arus sedang deras setelah hujan dan banyak sampah. Saat ini warga menghentikan pencarian karena gelap dan setelah hujan sisi kali menjadi licin. Pencarian rencananya akan dilanjutkan besok pagi.

SYAILENDRA

Berita terpopuler
Polisi Minta Duit ke Jokowi
Basuki Ahok Siap Ubah Rute Monorel
Jokowi Dihadang Banjir dan Macet
Ahok Emoh GOR Lebak Bulus Dikorbankan untuk MRT
Pengacara Ola, Farhat Abbas, Dilaporkan ke Polisi
Jokowi Bertugas Merayu Warga Pindah dari Ciliwung


09.35 | 0 komentar | Read More

Titik Banjir di Jakarta Berkurang 5 Tahun Terakhir

Sabtu, 24 November 2012 | 03:30 WIB

TEMPO.CO , Jakarta:-Kepala Badan Penanggulangan Bencana DKI, Arfan Arkilie mengatakan, titik banjir di Jakarta berkurang dalam lima tahun terakhir. Pada 2007, ada 78 titik banjir. "Tahun ini ada 62 titik," ucapnya ketika dihubungi Tempo, Kamis 22 November 2012.

Seluruh titik itu tersebar di 32 kecamatan dan 86 kelurahan. Terbanyak, titik banjir berada di 24 kelurahan di Jakarta Utara. Kedua terbanyak adalah Jakarta Timur dengan 21 kelurahan. Lalu, di Jakarta Barat 18 kelurahan, Jakarta Selatan 14 kelurahan, dan Jakarta Pusat 9 kelurahan. Berkurangnya titik banjir tersebut berarti mengurangi korban sebanyak 2,6 hingga 3 juta jiwa.

Menurut Arfan, sejauh ini faktor utama penyebab berkurangnya titik banjir adalah penanganan infrastruktur. Dia menyebut, pembangunan Kanal Banjir Timur dan pengaktifan folder banjir berpengaruh signifikan. Misalnya, folder berupa pembangunan pompa stasioner Pluit, Marunda, Dewa Ruci, Kapuk 1, Kapuk 2, Kapuk 3, dan Polgar. "Ada pompa stasioner yang menampung, kemudian membuang air."

Tidak kalah penting adalah pengerukan sungai. Selain pengerukan Ciliwung, dia menyebut, pengerukan kali Sunter, Angke, dan Pesanggarahan juga berkontribusi mengurangi titik banjir.

Meski titik banjir berkurang, toh tugas BPBD DKI tetap banyak. Arfan mengatakan, saat ini dia sedang menggodog pembuatan masterplan penanggulangan bencana DKI untuk jangka 10 tahun. "Rencana penanggulangan bencana kami targetkan selesai tahun ini," ucapnya.

Selain rencana besar, BPBD juga membuat rencana kontijensi, yaitu pembuatan skenario teknis penanganan banjir. "Mengenai apa dan siapa yang bertugas jika terjadi bencana besar," dia melanjutkan. Dalam hal ini, BPBD melibatkan TNI, Polri, dan ormas bencana.

Sebenarnya rencana kontijensi sudah ada sejak Januari lalu. Namun, Arfan mengakui implementasinya masih meleset. "Misalnya masih ada yang keterlambatan penanganan dan tidak siaga 24 jam," ucapnya.

Padahal, dari segi personel maupun operasional, kata dia, DKI sebenarnya sudah mapan dalam penanggulangan bencana. Ada 26.111 personel di luar TNI dan Polri. "Akan kami optimalkan sumber daya yang ada."

ATMI PERTIWI


09.35 | 0 komentar | Read More

Ranjang Basah Calon Pengantin

Sabtu, 24 November 2012 | 07:38 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Halimah cemas. Ini bukan sekadar banjir yang mulai menggenangi rumahnya di Pos Pengumben, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Rumahnya memang sebelumnya tak pernah terjamah air luapan Sungai Pesanggrahan itu. "Banjir itu bikin pusing," ujarnya kemarin.

Banjir merendam hingga sepinggang orang dewasa pada Kamis malam lalu. Barang-barang kelontong milik Halimah, misalnya satu drum minyak goreng, tumpah. Sebanyak lima tabung gas 3 kilogram pun mengambang tak terselamatkan.

Itu semua ternyata belum seberapa bagi perempuan berusia 65 tahun itu. Yang membuatnya tertekan adalah nasib pesta pernikahan putrinya pada 2 Desember nanti.

Wajahnya merana ketika menunjukkan satu set mebel baru di kamar putrinya, Nila, 26 tahun. Pun dengan ranjang cokelat baru nan cantik dengan empat tiang penyangga kelambu. "Belum dipakai, eh, sudah terendam banjir," kata si calon pengantin.

Banjir segera surut kemarin pagi. Tapi bukan berarti cemas telah hilang. Halimah dan Nila berharap banjir alpa saat hari bahagia pekan depan. "Kalau banjir seperti ini bagaimana?"

Sementara itu, warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, mulai sibuk membersihkan rumahnya dari air dan lumpur akibat banjir kemarin. Banjir sempat bertahan dua hari. "Baru banget surut. Air sudah mulai keluar dari dalam rumah," kata Sinta, 22 tahun, warga RW 3, menunjuk genangan setinggi betis di muka rumahnya.

Gadis yang lahir dan besar di kampung itu memberi kesaksian soal banjir akibat luapan Sungai Ciliwung yang pasti datang pada musim hujan. Selama ini, dia mengatakan, baru dua kali mengungsi, yakni kemarin dan banjir 2005 lalu. "Dalam peristiwa lainnya sih kami masih di rumah karena kan ada dua lantai. Tidak terendam semuanya," kata dia.

ANGGRITA DESYANI | AFRILIA SURYANIS

Berita Terkait:
Pukul 12 Malam Air Deras Katulampa Tiba di Jakarta 
Jokowi Bertugas Merayu Warga Pindah dari Ciliwung
Ratusan Rumah di Jakarta Barat Terendam Banjir 
Banjir Genangi 15 Kelurahan di Jakarta 
Polda Metro Jadi Koki Korban Banjir


09.35 | 0 komentar | Read More

Jokowi dan Julukan Gubernur Taksi

Written By Unknown on Jumat, 23 November 2012 | 09.35

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, memberikan Kartu Jakarta Sehat kepada warga Bukit Duri, Kampung Melayu, Jakarta, Senin (12/11). TEMPO/Tony Hartawan

Jum''at, 23 November 2012 | 07:46 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah lima minggu Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selama itu pula Jokowi lebih senang pergi ke lapangan atau blusukan ke sejumlah tempat di Jakarta untuk melihat kondisi secara nyata.

Setiap blusukan, Jokowi tidak pernah lepas dari pantauan media massa. Tindak-tanduk Jokowi pun selalu diperhatikan dan direkam media.

Sering kali, mantan Wali Kota Surakarta ini menyebutkan kata "tampung" dan "eksekusi" untuk rentetan pertanyaan yang diajukan wartawan. Sampai akhirnya wartawan menjulukinya Gubernur Taksi atau kepanjangan dari Gubernur Tampung Eksekusi.

Saat mengetahui julukannya di kalangan wartawan, Jokowi hanya bisa tertawa. "Ya saya bisa bilang apa lagi. Baru lima minggu pertanyaannya banyak banget," katanya Kamis, 22 November lalu.

Jokowi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober lalu setelah mengalahkan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dalam pemilihan kepala daerah DKI. Setelah dilantik, Jokowi membuat gebrakan dengan mengunjungi berbagai tempat di Jakarta.

SUTJI DECILYA

Berita lain:
3 Tempat Pelestarian Budaya Betawi
Jokowi Diminta Masukkan Budaya Betawi ke Kurikulum
Rencana Pelestarian Betawi Jokowi Kurang Terkonsep 
Betawi-kan Jakarta, Ini Empat Ide Jokowi
Ke Mana Jokowi Hari Ini


09.35 | 0 komentar | Read More

Jokowi Dihadang Banjir dan Macet

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berkunjung ke pinggir Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Bukit Duri, Jakarta, (6/11) untuk melihat penyebab banjir diwilayah tersebut. Tempo/Tony Hartawan

Jum''at, 23 November 2012 | 08:40 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Puncak musim hujan mulai mengganggu Jakarta. Kepala Badan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Arfan Arkilie menyebutkan sebanyak 13 kelurahan telah terendam banjir. "Seluruhnya 2.755 kepala keluarga menjadi korban," katanya Kamis, 22 November 2012.

Genangan air itu menyebabkan kemacetan di ruas-ruas jalan makin parah. Padahal, tanpa hujan pun, lalu lintas Jakarta biasa tersendat. "Kalau hujan, kami biasanya menambah dua kompi lagi anggota di lapangan, dan mereka bisa bertahan hingga jam 12 malam," kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Wahyono kepada Tempo kemarin.

Pengamat tata kota serta transportasi, Yayat Supriyatna, menilai Jokowi hingga lima minggu kepemimpinannya masih lebih banyak blusukan (mendatangi langsung) di lapangan.

Ia meminta Jokowi fokus kalau ingin memecahkan masalah kemacetan di Jakarta. "Prioritaskan. Dengan begitu, kunci masalah bisa dipahami," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku mengatasi banjir dan kemacetan di Jakarta sangat sulit. "Dewa saja belum tentu bisa," ujarnya, Senin lalu, yang diulanginya lagi kemarin di Balai Kota.

Menanggapi pernyataan Jokowi, Direktur Rujak Center for Urban Studies Marco Kusumawijaya mengatakan penanganan kemacetan dan banjir di Ibu Kota tak bisa ditawar-tawar. "Ini bukan soal pilihan realistis atau tidak dikerjakan dalam waktu dekat, tapi harus," kata dia.

DIMAS SIREGAR | SUTJI DECILYA | ISTMAN MP | ANGGRITA DESYANI | TRI ARTINING PUTRI | ATMI PERTIWI | ADITYA BUDIMAN | WURAGIL

Berita lain:
Jokowi dan Julukan Gubernur Taksi
Jokowi: Produk Ekonomi Kreatif Butuh Etalase 
Bakal Ada 100 Kampung Ala Jokowi di Jakarta
Dijuluki Mahadewa oleh Jaya Suprana, Jokowi Nyengir
3 Tempat Pelestarian Budaya Betawi


09.35 | 0 komentar | Read More

Ahok Emoh GOR Lebak Bulus Dikorbankan untuk MRT  

Jum''at, 23 November 2012 | 09:07 WIB

TEMPO.CO, Jakarta --Pilih mana: MRT atau GOR Lebak Bulus? Bagi Wakil Gubernur DKI, Basuki Purnama (Ahok), keduanya penting demi kemaslahatan warga Jakarta. Meski begitu, pemerintah DKI masih belum bersikap terkait kelanjutan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT).

Meski begitu, Ahok menyatakan tidak mau mengorbankan Gelanggang Olah Raga (GOR) di Lebak Bulus untuk proyek MRT. "Kami tidak perlu mengorbankan GOR Lebak Bulus," kata Ahok, kepada wartawan di Balaikota, Rabu 21 November 2012 malam.

Menurut Ahok, sebagai ibukota negara, Jakarta sangat tidak berpihak pada keberadaan ruang hijau dan ruang sosial di mana warga bisa berinteraksi sekaligus menyehatkan fisik dan aspek psikologis serta budaya.

Lebih banyak dan cepat mal-mal dan pertokoan canggih (juga milik jaringan mancanegara) serta blok pemukiman mahal, dibangun dan dikembangkan walau berlokasi di dekat kompleks sekolah. Beruntung Jakarta pernah memiliki Ali Sadikin sebagai gubernur (1966-1977) yang membangun Taman Ismail Marzuki dan beberapa lagi ruang-ruang untuk kepentingan publik.

Ahok mengatakan, perubahan desain proyek MRT dengan membongkar GOR Lebak Bulus hanya menambah pekerjaan rumah. "Padahal, sebelum GOR Lebak Bulus dibongkar, syarat yang harus dipenuhi harus ada pengganti. Mau bangun GOR lagi di mana" paparnya.

Sehingga, menurut Ahok, pembangunan MRT sebaiknya dikembalikan sesuai desain awal. "Kami konsisten. Jika mengubah desain baru harus ada alasan yang tepat. kalau tidak ada alasan, Pak Gubernur tidak bisa loloskan," tuturnya.

Sekadar diketahui proyek pembangunan moda transportasi massal MRT terdiri dari dua koridor yakni selatan-utara (koridor Lebak Bulus-Kampung Bandan) dan koridor timur-barat, dari timur Jakarta-Balaraja.

Proyek MRT merupakan kerja sama antara pemerintah pusat dengan pemerintah Jepang dengan biaya sebesar 120 miliar yen atau setara Rp 15 triliun melalui pinjaman dari Japan International Coorporation Agency (JICA).

WDA | ANT


09.35 | 0 komentar | Read More

Jakarta Diambang Banjir

Written By Unknown on Kamis, 22 November 2012 | 09.35

Bendungan Katulampa, Sindangsari, Bogor Timur, Jawa Barat, Senin (19/11). Bendungan Katulampa merupakan pintu air tempat mengatur debit air Sungai Ciliwung, yang dapat menentukan apakah Jakarta akan banjir atau tidak. TEMPO/Subekti

Kamis, 22 November 2012 | 06:03 WIB

TEMPO.CO , Jakarta:Ketinggian air di pos pemantau Sungai Ciliwung di bawah Jembatan Panus, Depok mencapai 280 sentimeter pada pukul 20.00, Rabu, 21 November 2012 malam. Curah hujan di wilayah Puncak Bogor dan Kota Depok meningkat sepanjang hari kemarin.

"Kami harapkan ketinggian air bisa turun, namun diminta kepada warga untuk siaga menghadapai banjir di permukiman," kata Petugas Pos Pemantau Sungai Ciliwung, Ardi, Rabu, 21 November 2012.

Ketinggian normal air di pintu air Jembatan Panus adalah 150 sentimeter. Hingga kini air sudah melampaui angka siaga 4 dan naik menjadi siaga tiga. Ketinggian air ini akan mampu mengirimkan banjir ke wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Rabu hingga Kamis. "Ketinggian air mulai terlihat sejak sore yang mencapai 210 Centimeter dengan status siaga empat," kata dia.

Menurut data PU, ketinggian air di Jembatan Panus berada di angka 200 potensial banjir di beberapa wilaya di Jakarta. Air yang melewati Sungai Ciliwung Depok ini akan sampai Jakarta pada kurun waktu delapan jam.

Dari data PU di Pos pemantau air ini, ada beberapa wilayah yang harus waspada banjir jika pintu air Jembatan Panus menujukan siaga, seperti Pangadengan, Gang Arus, Rawajati, Kali Bata, Bukit Duri, Kebon Baru, Bidara Cina, Kampung Melalayu, Matraman Dalam, dan daerah lain sepanjang Ciliwung.

ILHAM TIRTA

Berita Terpopuler
Jokowi Siap Kasih Rp 15 Miliar ke Kelurahan, Tapi...
Ahok Jawab Kritikan: Pencitraan Nenek Lo... 
Diminta Jokowi Naikkan Anggaran, Lurah Grogi 
Basuki Ahok Minta Diajari Hitung Premi Askes
Jokowi Tetapkan UMP DKI Rp 2,2 Juta 
Jokowi Akan Gelontorkan Uang ke Setu Babakan


09.35 | 0 komentar | Read More

Hari Ini, Demo Buruh Bakal Dikawal 700 Polisi

Kamis, 22 November 2012 | 06:14 WIB

TEMPO.CO , Jakarta:Kepolisan Resor Kota Bekasi bakal menerjunkan sekitar 700 personel untuk mengawal aksi buruh di Jakarta, Kamis 22 November 2012. Pengawalan dilakukan di sejumlah titik kumpul, seperti depan pabrik dan kompleks perkantoran wali kota setempat.

"Pengawalan sebatas antisipasi kerusuhan," kata Kepala Kepolisan Resor Kota Bekasi, Komisaris Besar Priyo Widiyanto di sela gelar pasukan pengamanan Pemilihan Wali Kota di Bekasi, Rabu 21 November 2012.

Pengawalan itu diberlakukan melalui kesepakatan kepolisian dengan serikat pekerja yang menyatakan tidak menggelar aksi di Bekasi. Namun, unjuk rasa bakal digelar di Jakarta. Informasi dari pihak buruh, sambung Priyo, unjuk rasa terkait tuntutan pemberian jaminan sosial.

Nantinya, dia menambahkan, ratusan personel yang diterjunkan bakal disiagakan di titik keberangkatan, seperti tiga kawasan pabrik di Kota Bekasi, yakni wilayah Pasar Baru, Bantargebang, dan Kranji, juga di pintu tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur.

Priyo bakal menindak tegas jika terdapat perwakilan serikat pekerja yang melakukan aksi grebek pabrik. "Jika ada unsur paksaan dalam aksi tersebut, kami akan tindak tegas," ujarnya.

MUHAMMAD GHUFRON

Berita Terkait
Jokowi Siap Kasih Rp 15 Miliar ke Kelurahan, Tapi...
Ahok Jawab Kritikan: Pencitraan Nenek Lo... 
Diminta Jokowi Naikkan Anggaran, Lurah Grogi 
Basuki Ahok Minta Diajari Hitung Premi Askes
Jokowi Tetapkan UMP DKI Rp 2,2 Juta  


09.35 | 0 komentar | Read More

Tak Ada Kereta dari Bogor Hari Ini  

Ribuan penumpang KRL jurusan Jakarta-Bogor menumpuk di Stasiun Sudirman, Jakarta, Senin (19/11) malam. ANTARA/Dhoni Setiawan

Kamis, 22 November 2012 | 08:53 WIB

TEMPO.CO, BOGOR - Akibat adanya longsor menyebabkan rel putus dan aliran listrik atas di Stasiun Cilebut terganggu, 98 perjalanan kereta di Stasiun Besar Bogor dibatalkan.

"Hari ini Stasiun Besar Bogor tidak melayani perjalanan Kereta Api. 98 perjalanan dibatalkan," kata Wakil Kepala Stasiun Besar Bogor, Enjang Budiman, saat ditemui, Kamis 22 November 2012.

Enjang mengatakan, longsor yang terjadi di Cilebut menyebabkan perjalanan kereta api dari Stasiun Bogor tidak dapat difungsikan. "Longsor yang terjadi cukup parah. Tadi malam longsor hanya menyebabkan rel menggantung sepanjang 10 meter tapi pagi ini melebar jadi 200 meter," katanya.

Selain menyebabkan rel menggantung hingga tidak bisa dilalui. Longsor juga menyebabkan empat tiang listrik saluran atas tumbang.

"Kondisi longsor cukup berat. Belum bisa dipastikan kapan bisa melayani kembali. Diperkirakan tiga hingga tujuh hari kedepan tidak bisa melayani," katanya.

Sementara itu, suasana di Stasiun Besar Bogor pada pukul 08.00 WIB terlihat lengang. Hanya petugas stasiun dan petugas kebersihan yang terlihat beraktivitas disekitar stasiun.

Sesekali ada beberapa penumpang datang. Mereka belum mengetahui adanya gangguan perjalanan kereta di Stasiun Bogor.

WDA | ANT

Berita populer
Ahok Jawab Kritikan: Pencitraan Nenek Lo... 
Jokowi Akan Gelontorkan Uang ke Setu Babakan
Jokowi Pertahankan Bajaj dan Bemo di Jakarta
Ridwan Saidi Salut Jokowi Peduli Kampung Betawi
Aktivis Ajak Warga Stop Nonton Metro TV Sehari


09.35 | 0 komentar | Read More

Pembahasan UMP Tangerang Masih Deadlock

Written By Unknown on Rabu, 21 November 2012 | 09.35

Rabu, 21 November 2012 | 05:59 WIB

TEMPO.CO , Jakarta:Pembahasan besaran nilai Upah Minimum Kota Tangerang 2013 masih deadlock meski sudah dua hari dibahas sejak Senin lalu. Pembahasan alot terjadi di ruang rapat pleno Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang di jalan Perintis Kemerdekaan Cikokol.

Ada 300-an buruh dalam Serikat Pekerja Nasional Konggres Aliansi solisaritas buruh Indonesia (SPN KASBI) yang menunggu hasil rapat dewan pengupahan di luar gedung. Mereka tampak gelisah menunggu keputusan final UMK. "Kami masih menunggu. Pembahasan deadlock, kami berharap disetujui usulan kami paling tidak setara dengan UMP DKI Jakarta," kata Sunarno koordanator KASBI kepada Tempo, Selasa malam.

Macetnya pembahasan masih pada kisaran angka. Apindo Kota Tangerang tetap membatasi upah senilai Rp 1,7 juta.  Nilai itu kata seorang anggota Apindo sesuai dengan hasil survei Apindo. "Jadi kalau deadlock kemungkinan tetap diputus rekomendasi itu tanpa tanda tangan APINDO,"kata manajer umum pabrik garmen ini.

Sunarno tidak menutup kemungkinan besaran UMK diteken mengacu kepada permintaan buruh. "Yang pernah terjadi pemerintah merekomendasikan kepada walikota dan nanti Apindo akan gugat ke peradilan tinggi Kota Tangerang," kata Sunarno.

Kepala dinas kependudukan dan catatan sipil Abduh Surahman mengaku pembahasan masih berlangsung.  "Diskusi masih berlanjut dan belum ada hasil kesepakatan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang, Abduh Surahman.

Sementara itu ratusan buruh melakukan aksi orasi di depan Pendopo Gubernur Banten, Serang. "Kami sengaja datang jauh-jauh ke sini untuk berunjuk rasa di pendopo agar gubernur merekomendasikan UMK sesuai harapan buruh," kata Koswara, Presidium Altar (Aliansi Rakyat Tangerang).

Ketua Apindo Kota Tangerang, Gatot Purwanto tidak mau dikonfirmasi.

AYU CIPTA

Berita Terpopuler
Muhaimin: Upah Minimum Rp 2,2 Juta Realistis 
DPRD Imbau Jokowi Tunda Tetapkan UMP 
Pengusaha Taiwan Keluhkan Kenaikan UMP Jakarta  


09.35 | 0 komentar | Read More

Upah Minimum Tangerang Selatan Rp 2,2 Juta  

Rabu, 21 November 2012 | 08:01 WIB

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Pembahasan Upah Minimum Kota Tangerang Selatan yang sempat berjalan alot dari Selasa siang, 20 November 2012, hingga malam, akhirnya sepakat besaran Upah Minimum Kota Tangerang Selatan 2013 sebesar Rp 2,2 juta. Tapi, kalangan pengusaha menolak angka itu dan memilih untuk tidak menandatangani kesepakatan Dewan Pengupahan.

"Rp 2,2 juta disepakati dalam rapat lanjutan Dewan Pengupahan," ujar Ketua Dewan Pengupahan Tangerang Selatan, Purnama Wijaya.

Agus Kariyanto, anggota Dewan Pengupahan dari unsur buruh, memastikan bahwa angka Rp 2,2 juta merupakan kesepakatan semua pihak yang ada di dalam Dewan Pengupahan. "Kami sudah sepakat," katanya.

Hanya, menurut Agus, putusan itu tidak didukung unsur pengusaha. Tiga orang anggota Dewan Pengupahan dari unsur pengusaha tidak menandatangani putusan saat pleno terakhir.

"Putusan ini sudah disepakati dengan cara pemungutan suara. Di mana, dari 15 anggota Dewan Pengupahan, 12 orang menyetujui dan tiga orang unsur pengusaha tidak hadir," ucapnya.

Anggota Dewan Pengupahan dari unsur pengusaha, Yakup Ismail, mengatakan, UMK yang telah disepakati itu bukanlah keputusan final. Sebab, dari 15 orang anggota Dewan Pengupahan, hanya 14 orang yang hadir. "Semua anggota Dewan Pengupahan unsur pengusaha sebanyak tiga orang tidak ada yang menandatangani kesepakatan itu," katanya.

JONIANSYAH

Berita lain:
Tubuh Tamara Bleszynski Memar di Film Baru
Pemimpin Baru Cina Mendekat ke ASEAN
Cita-Cita Sandra Dewi Terwujud di Langit Ke-7
Musisi Jepang Akan Bawakan Lagu SBY
Waspada Banjir, Hujan Ekstrem November-Januari


09.35 | 0 komentar | Read More

Sehari, Perampok Pecahkan 8 Kaca Mobil di Serpong

Rabu, 21 November 2012 | 08:42 WIB

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Kasus perampokan di dalam mobil dengan modus pecah kaca sedang marak di Tangerang Selatan. Sepanjang Selasa, 20 November 2012, perampok membobol delapan kendaraan yang diparkir.

"Kejadian di dua tempat, delapan kendaraan kena," ujar Kepala Kepolisian Sektor Serpong, Komisaris Nico Andriano Setiawan, kepada Tempo, Rabu, 21 November 2012.

Nico mengakui modus seperti itu sedang marak di wilayah Serpong. "Selain kasus yang kemarin, sebelumnya memang sering terjadi," katanya. Namun, hingga kini, polisi belum bisa menangkap dan mengidentifikasi pelaku.

Nico juga mengakui bahwa polisi belum bisa menerka apakah pelaku itu sindikat atau bukan. "Pelakunya bisa siapa saja karena melakukannya di tempat terbuka," kata Nico.

Perampokan tujuh mobil pertama terjadi di MS Futsall di kawasan Ocean Park BSD City. Insiden itu sempat terekam kamera CCTV. Semua korban adalah mahasiswa di Universitas Prasetya Mulya, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Revan, salah seorang korban, pemilik mobil Honda Civic B 2920 MS, mengaku telah kehilangan satu laptop merek HP. Korban lain, pemilik Mercy E260 warna silver B 83888 ON, kehilangan laptop merek Axioo. Korban lainnya adalah pemilik Honda CRV B 8965 IF, Honda Yaris warna silver B 1959 SOI, dan Toyota Yaris silver B 1966 QU. Sedangkan dua unit mobil lainnya telah pergi lebih dulu meninggalkan tempat kejadian perkara.

Sekitar satu jam sebelumnya, kasus kejahatan serupa juga terjadi di Telaga Seafood, masih di kawasan BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan.

"Pelaku di MS Futsall ada dua orang. Mereka menggunakan mobil Avanza atau Xenia," ujar Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Metro Serpong, Inspektur Dua Sumiran.

JONIANSYAH

Berita Lain:
Upah Minimum Tangerang Selatan Rp 2,2 Juta
Pembahasan UMP Tangerang Masih Deadlock
Jokowi Tetapkan UMP, Pengusaha Bilang Tidak Tahu
Jepang Minta Kontraktor Utama MRT dari Negaranya


09.35 | 0 komentar | Read More

BNN Ungkap Jalur Narkoba dari Papua

Written By Unknown on Selasa, 20 November 2012 | 09.35

Senin, 19 November 2012 | 23:23 WIB

TEMPO.CO, Jakarta- Badan Narkotika Nasional menangkap penyelundup narkoba jenis sabu di jalur Jayapura-Bandung-Bogor. Jalur ini diaku baru diantara jalur-jalur penyelundupan yang pernah terungkap digunakan oleh sindikat narkoba.

Kepala Deputi Pemberantasan Narkoba BNN, Benny Joshua Mamoto, mengatakan kalau adanya jalur itu terungkap berkat informasi dari masyarakat. "Info awal mengatakan kalau ada warga berinisial IS dan DA yang akan berangkat menuju Papua Nugini untuk mengambil koper berisi narkoba," katanya di Kantor BNN, Senin 19 November 2012.

IS ditangkap di perbatasan dengan barang bukti tas koper berisi 2,4 kilogram sabu pada awal November lalu. Adapun DA di hotel di Jayapura. Posisinya saat itu menunggu IS. "Mereka mengaku koper akan diserahkan ke seseorang di Jakarta atas perintah CN, seorang perempuan."

Pada 4 November, petugas menangkap CN di Bandung lalu membekuk dua tersangka lainnya MS dan A di Bogor. "Jadi pelaku penyelundupan yang kami tangkap berjumlah 5 orang," ujar Benny.

AFRILIA SURYANIS


09.35 | 0 komentar | Read More

Lama Menghilang, Pria Ini Tinggal Kerangka

Selasa, 20 November 2012 | 08:14 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sesosok kerangka mayat ditemukan warga bersama polisi di sebuah rumah di Jalan Raya Siaga 2C, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin 19 November 2012. Kerangka itu kemudian diketahui merupakan jenazah warga setempat bernama ABP Simanjutak. Pria ini sudah dilaporkan hilang sejak tiga bulan lalu.  

"Saya terakhir melihat dia sekitar bulan Agustus," kata Joko salah seorang petugas kemanan di komplek tersebut. Menurut Joko, semasa hidupnya, Simanjuntak tidak pernah bergaul dengan warga. "Sepertinya, dia sakit stroke," kata dia. Korban tinggal sendiri di rumahnya. "Sama sekali gak ada yang ngrawat," ujar Joko.

Karena itulah, warga tak sadar ketika Simanjuntak lama tak terlihat di lingkungan mereka. Apalagi sama sekali tak ada tanda-tanda bahwa pria itu telah meninggal. "Tidak ada bau sama sekali," kata Joko.

Dari pengamatan Tempo, rumah Simanjuntak memang terkesan tidak terurus. Rumah seluas kurang lebih 50 meter persegi tersebut, mulai rusak. Langit-langit terasnya jebol, halamannya kotor penuh belukar dan sampah, besi pagarnya pun sudah lepas. Jendela rumah dibiarkan rusak.

Ketua RT 09/RW 03, Ahmad, juga mengaku tak kenal siapa keluarga Simanjuntak. Di kartu keluarga, hanya tercantum nama pria itu dan istrinya, Frida Siahaan. Tapi keberadaan istri Simanjuntak tak diketahui.  

Menurut Ahmad, warga menemukan mayat Simanjuntak ketika rumah pria itu kedatangan tamu yang mengaku kerabat jauhnya. Dia minta ditemani memasuki rumah karena kondisi rumah berantakan dan jendela terbuka lebar. Di dalam, sang tamu menemukan tuan rumah sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Kepala Kepolisian Sektor Pasar Minggu Komisaris Adri Desas Furyanto, menduga korban sudah meninggal lama. "Antara tiga sampai tujuh bulan," katanya.  

SYAILENDRA

Berita Terpopuler:
Pacar Sewaan Ada di Jepang  
Selingkuhan Bos CIA "Rekonsiliasi" dengan Suami
Ilmuwan Temukan Gen Penentu Waktu Kematian 
Menanti Tersangka Skandal Bank Century dari BI 
AS-Inggris Peringatkan Risiko Perang Darat Israel  


09.35 | 0 komentar | Read More

Hujan Diperkirakan Kembali Basahi Jakarta  

Selasa, 20 November 2012 | 08:34 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang hari ini, wilayah Jakarta diperkirakan akan diguyur hujan. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, hujan ringan akan datang sejak pagi di Jakarta Utara.

Di Jakarta Pusat, cuaca pagi ini masih ditutupi awan. Sedangkan pada sore dan malam hari diperkirakan hujan ringan. Begitu pula perkiraan cuaca di Jakarta Selatan: berawan di pagi hari, kemudian hujan sedang pada sore dan hujan ringan pada malam hari. Tak terkecuali Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Hujan diperkirakan turun pada sore hari.

Untuk daerah penyangga, seperti Depok, cuaca pagi hari berawan. Sedangkan sore dan malam harinya akan diguyur hujan sedang. Adapun di Tangerang, sepanjang hari akan diguyur hujan. Untuk Bekasi, baru akan hujan ringan pada sore hari.

SUTJI DECILYA

Baca juga:
Pacar Sewaan Ada di Jepang
Selingkuhan Bos CIA "Rekonsiliasi" dengan Suami
Ilmuwan Temukan Gen Penentu Waktu Kematian
Menanti Tersangka Skandal Bank Century dari BI
AS-Inggris Peringatkan Risiko Perang Darat Israel


09.35 | 0 komentar | Read More

Libur Panjang, Puncak Dijejali 116 Ribu Kendaraan

Written By Unknown on Senin, 19 November 2012 | 09.35

Minggu, 18 November 2012 | 19:21 WIB

TEMPO.CO, Bogor - Sedikitnya 116.645 kendaraan keluar dari gerbang tol Ciawi menuju Puncak, Bogor, Jawa Barat, selama libur panjang tahun baru Islam. Kendaraan para wisatawan ini menjejali kawasan Puncak sejak Rabu-Sabtu, 14-17 Nopember 2012.

"Rata-rata mobil pribadi dengan tujuan utama Puncak," kata Kepala Satuan Lalulintas Kepolisian Resor Bogor, Ajun Komisaris Edwin Affandi, di Pos Gadog, Ahad petang, 18 Nopember 2012.  Pantausn arus balik di jalur Puncak hingga pukul 16.30 masih relatif ramai lancar.

Arus balik diperkirakan mencapai puncaknya pada Ahad malam, mulai sekitar pukul 18.00 sampai 22.00. "Banyak wisatawan masih memilih bertahan di penginapan karena hujan deras dan kabut tebal masih menutupi jalan," ungkap Edwin.

Dia mengatakan, untuk mengurai kemacetan diterapkan sistem one way sejak pagi dan sore hari dengan melihat situasi arus lalulintas. "Untuk pagi ditutup jalur ke bawah. Sementara sore hari, dibuka jalur ke bawah dengan menutup jalur ke atas."

Pada hari terakhir libur panjang ini, sejak pagi hingga sore tidak ada lonjakan kendaraan arus balik. Lalulintas masih terpantau lengang. "Kendaraan yang masuk tol Jagorawi masih di bawah 20 ribu," ujarnya.

ARIHTA U SURBAKTI


09.35 | 0 komentar | Read More

Upah Minimum Kota Depok Rp 2.042.000  

Minggu, 18 November 2012 | 20:11 WIB

TEMPO.CO, Depok--Pemerintah Kota Depok bersama Dewan Pengupahan, Serikat Pekerja, dan pengusaha menggelar rapat koordinasi penentuan besaran upah minimum kota (UMK) Depok pada Minggu, 18 November 2012. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok, Abdul Haris mengatakan rapat itu menetapkan UMK Depok 2013 adalah Rp 2.042.000.

"Keputusan pengupahan buruh sudah diterima oleh kedua belah pihak, baik Apindo maupun Serikat Pekerja," katanya kepada wartawan usai rapat tersebut, Minggu, 18 November 2012.

 Rapat penentuan UMK Depok dilaksanakan pada pukul 13.00-17.00 WIB. Penentuan UMK hampir gagal karena terjadi perbedaan angka yang diminta oleh Apindo Depok dan forum buruh. Apindo meminta UMK Depok hanya mentok pada angka Rp 2.002.000, sementara forum buruh keukeuh meminta UMK sebesar Rp 2.180.000. Bahkan, koordinator Buruh Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia, Arif Rahman, mengatakan para buruh akan berunjuk rasa jika rapat penentuan UMK hari ini batal. "Kami sudah ajukan surat tembusan ke polisi. Kami akan demo besok ke Balai Kota kalau hari ini deadlock," katanya.

 Haris mengatakan, dengan disetujuinya angka UMK Depok 2013, rencana demo besar-besaran yang akan dilakukan oleh 20 ribu buruh se-Depok batal. "Pembatalan demo ini dengan membuat surat pernyataan karena mereka sudah meminta izin dari Polres Depok," kata Haris. Selanjutnya, hasil keputusan itu akan segera dikirim ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

 Selain angka UMK, rapat ini menetapkan besaran angka pengupahan pada empat kelompok sektor, yaitu Rp 2.325.000 untuk perusahaan kimia dasar; Rp 2.250.000 untuk perusahaan umum; Rp 2.075.000 untuk perusahaan tekstil; dan Rp 2.042.000 untuk perusahaan garmen. "Ada empat angka yang sudah diputuskan, namun belum ditandatangani," kata Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Kota Depok, Sugino.

 Menurut Sugino, pengelompokan tersebut didasari jenis dan kemampuan setiap perusahaan. Dengan keputusan ini, Sugino menegaskan pihaknya tidak akan melakukan demo. "Keputusan sudah ada dan tidak ada demo," kata dia. 

 Dari pantauan Tempo, puluhan buruh mengawal jalannya rapat penentuan UMK itu sampai selesai. Setelah mendengar bahwa rapat telah memutuskan angka tersebut, para buruh berdoa bersama. Mereka berdiri melingkar di teras gedung Disnakersos sambil memanjatkan syukur.

Adpun Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Depok Inu Kertapati mengaku bahwa besaran UMK yang ditetapkan memberatkan pengusaha. Pasalnya, angka UMK itu lebih dari 35 persen dari angka kebutuhan hidup layak, yang hanya Rp 1.740.000. "Naik lebih dari 35 persen itu hal yang sangat berat bagi pengusaha," katanya. Namun ia mengaku tetap menyetujui keputusan angka UMK yang diminta para buruh.

ILHAM TIRTA

Berita terpopuler:
Dana Plesiran DPR Lebih dari Pemberantasan Korupsi
Hakim Yamani Palsukan Vonis PK Bos Narkoba Hengky
DPR ke Jerman dan Inggris, Fitra: Harusnya Kapok!
Sulitnya Cari Info Kunjungan DPR di Jerman
Studi Banding ke Jerman, DPR Habiskan Rp 2,3 Miliar


09.35 | 0 komentar | Read More

Polisi Buru Komplotan Remaja Pembunuh Febri

Minggu, 18 November 2012 | 20:23 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -- Polisi memburu komplotan remaja yang diduga terlibat dalam pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya Febri Fajar, 16 tahun, di Cilandak, Ahad pagi. "Kami sedang lakukan pengembangan untuk menangkap pelaku," ujar Kepala Kepolisian Sektor Cilandak Komisaris Nuredy Iriawan kepada Tempo, Ahad, 18 November 2012.

Peristiwa pengeroyokan itu terjadi di Jalan Madrasah Raya, Cilandak, Jakarta Selatan. Korban tewas saat hendak pulang ke rumahnya yang tak jauh dari lokasi kejadian. "Korban diserang saat sedang pulang jalan kaki," ujarnya. Seorang kawan Febri juga terkena sabetan senjata tajam sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Fatmawati.

Saat itu, Febri tengah berjalan bersama beberapa temannya.  Namun, dalam penyerangan tersebut, Febri yang terjatuh tak sempat menyelamatkan diri. Saat itulah seorang anggota komplotan menyabetkan sebilah parang ke tubuh Febri.

Polisi belum menduga apa motif di balik penyerangan ini. Dalam melakukan pengembangan, sudah lima saksi yang diperiksa atas kejadian tersebut. Keterangan ini dipakai untuk mengungkap dan menangkap para pelaku yang terlibat dalam kejahatan pelenyapan nyawa seseorang.

M. ANDI PERDANA


09.35 | 0 komentar | Read More

Mahasiswa UI Asal Korea Jatuh dari Apartemen

Written By Unknown on Minggu, 18 November 2012 | 09.35

Minggu, 18 November 2012 | 06:47 WIB

TEMPO.CO, Depok - Seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang berasal dari Korea, Joen Moosong, 32 tahun, ditemukan tewas di teras dasar Apartemen Margonda Residence pada Sabtu malam, 17 November 2012 sekitar pukul 23.00.

Kepala Polsek Beji, Depok, Ajun Komisaris Agus Widodo mengatakan belum mengetahui penyebab kematian lelaki berkewarganegaraan Korea itu. Dugaan sementara, ia tewas karena terjatuh dari teras kamarnya di lantai 18 apartemen tersebut. "Kami masih melakukan penyelidikan," kata Agus.

Ketika jasad Joen Moosong ditemukan di teras dasar apartemen, kondisi tubuhnya mengenaskan dan terjadi pendarahan. Polisi, jelas Agus, masih memeriksa sejumlah teman korban sebagai saksi.

Saat ini polisi memasang ''police line'' untuk mensterilkan tepat kejadian guna penyelidikan lebih lanjut. Jenazah Joen Moosong diotopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

ILHAM TIRTA

Berita terpopuler lainnya:
Putus Cinta, Santri Nekat Gantung Diri
Rumah Bos Perusahaan Migas Disatroni Maling  
Persaingan, Ojek Mengubah Image Lecek dan Bau
Menikmati Go-Jek di Jakarta
Hari Jadi ke-2, Go-Jek Bawa Penumpang ke Bali 
Bisnis Ojek Sudah Masuk Dunia Maya


09.35 | 0 komentar | Read More

Go-Jek, Bisnis Profesional dari Kemacetan  

Minggu, 18 November 2012 | 07:38 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kemacetan di satu sisi mengesalkan banyak orang karena membuang waktu dan membuang uang. Tapi bagi pembaca peluang seperti Nadiem Makarim, macet adalah uang. Pemuda peraih gelar MBA dari Universitas Harvard ini melihat bahwa bisnis ojek secara profesional belum ada yang menekuni.

Akhirnya pada awal 2011, lahirnya Go-Jek, perusahaan transportasi yang mengandalkan ojek. Ojek sudah menjadi solusi tahunan kemacetan Jakarta. Tapi belum ada yang mengelola secara resmi.

Jadi penumpang harus datang memanggil sang Abang Ojek dan menawar harga untuk sampai tujuan tertentu. Terkadang ada abang ojek yang sudah dipercaya hingga bisa dipanggil berdasarkan pesanan, tapi itu biasanya sudah langganan dan berada di kawasan tertentu.

Konsep Go-Jek, seperti yang tertuang dalam situs go-jek.com, mengadopsi sistem manajemen taksi yang sudah ada. Mereka menyediakan call center, pengelola sosial media hingga pesan instan melalui Yahoo!. Sehingga pelanggan lebih mudah untuk memesan dari kawasan mana saja yang ada di Jakarta.

"Menurut kami, profesi ojek patut ditingkatkan menjadi layanan profesional yang dapat diakses secara mudah," tulis Go-Jek dalam situs resminya. Setahun berdiri, Go-Jek mulai mengembangkan layanan tambahan seperti Instant Courier dan Shopping & Delivery.

Hingga saat ini, Go-Jek sudah memiliki 15 karyawan tetap dengan 450 supir ojek di Jakarta. Posisi teratas ada di tangan Nadiem Makarim sebagai Managing Director. Ia dibantu Brian Cu sebagai Direktur Teknologi dan Keuangan dan Michaelng Moran sebagai Direktur pengembangan Merek.

DIANING SARI

Berita terpopuler lainnya:
Mengenal Transjek, Ojek Berargo
Persaingan, Ojek Mengubah Image Lecek dan Bau
Bisnis Ojek Sudah Masuk Dunia Maya
Selain Transjek, Juga Ada Go-Jek


09.35 | 0 komentar | Read More

Muhammadiyah Ultah Ke-100, Gelora Bung Karno Padat  

Minggu, 18 November 2012 | 08:13 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Islam Muhammadiyah merayakan hari ulang tahunnya yang ke-100. Milad satu abad ini dirayakan di Gelora Bung Karno, Ahad, 18 November 2012.

Dalam situs resminya, Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan Muhammadiyah menyediakan bus yang ditata seperti panggung dengan kapasitas 32 orang di atasnya. Tak hanya panggung, stadion utama di Jakarta ini akan dipenuhi puluhan ribu simpatisan, kader, dan anggota Muhammadiyah se-Nusantara.

Dalam perayaan ulang tahun ke-100, organisasi yang didirikan Kiai Haji Ahmad Dahlan ini juga akan menggelar acara pencak silat Muhammadiyah dan sejumlah variasi pertunjukan kebudayaan maupun kontes robot yang akan dibawakan para pengikut organisasi Muhammadiyah. Din berharap seluruh masyarakat dapat bergabung untuk memeriahkan acara tersebut.

Acara dimulai tepat pukul 08.00 WIB. Menurut laporan dari TMC Polda Metro, sejak 06.39 WIB, lalu lintas padat di sekitar lokasi. Para pengguna jalan yang ingin melewati jalur ini, diharapkan untuk berhati-hati.

DIANING SARI

Berita terpopuler lainnya:
Outsourcing Dihapus, Kecuali di 5 Pekerjaan Ini
Grasi Ola, Mahfud: Istana Sudah Tutup Kasusnya 
Petraeus Mundur untuk Menutupi "Skandal" Benghazi? 
Cara Unik Anak Roy Marten Melamar Giselle 
DPR ke Jerman Bahas Draf UU Keinsinyuran 
Kim Jong Un Dinominasikan Jadi Pria Terseksi 2012 
Hakim Yamani Palsukan Vonis PK Bos Narkoba Hengky


09.35 | 0 komentar | Read More

Rumah Bos Perusahaan Migas Disatroni Maling

Written By Unknown on Sabtu, 17 November 2012 | 09.35

Sabtu, 17 November 2012 | 07:10 WIB

TEMPO.CO, Depok - Sebuah rumah di Kavling Pertamina RT 1 RW 4 nomor 39, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat disatroni pencuri, Jum''at, 16 November 2012. Maling yang belum diketahui jumlahnya itu membawa puluhan benda berharharga milik korban bernama Samuel, 50 tahun, dan istrinya Gantiyowati, 48 tahun.

"Alat-alat elektronik, televisi, laptop, komputer tablet, tiga gitar listrik, dan sejumlah perhiasan emas hilang," kata mertua Samuel, Pujiono di rumah korban, Jum''at, 16 November 2012.

Menurut Pujiono, menantunya Samuel bekerja sebagai kepala cabang di sebuah perusahaan minyak dan gas Conoco Philips. Saat ini, lanjut dia, Samuel sedang berada di Palembang, sementara anak dan cucunya sedang bermain ke rumah kerabat mereka di Jakarta.

Pujiono menceritakan, sejak pagi hingga sore tidak ada orang di rumah menantunya itu. Seorang pembantu yang biasa menjaga rumah juga tiba-tiba meminta izin pada hari itu. "Alasannya mau menjaga keponakannya di Cikarang, Bekasi," ujarnya.

Seorang tetangga bernama Slamet mengatakan sempat melihat sebuah mobil Avanza berwarna biru terparkir di depan rumah Samuel sekitar pukul 13.00 seusai salat Jumat. "Katanya ada satu orang yang berdiri dekat mobil," ujar Pujiono.

Pujiono menduga para perampok masuk rumah dengan membobol pintu depan. Mereka kemudian mengacak-acak isi rumah dan mengambil barang-barang berharga.

Pencurian ini bukan pertama kali terjadi di rumah Samuel. Pujiono mengatakan, tiga bulan lalu, rumah itu juga pernah dibobol maling. "Semua perhiasan hilang," kata dia. Tak berapa lama, polisi berhasil menangkap tujuh dari 12 pencurinya.

ILHAM TIRTA

Berita terpopuler lainnya:
Awas, Copet Menguntit Jokowi
Kisah Ola 1: Jalan Berliku Gadis Cianjur 
Kisah Ola 2: Terpesona Pedagang Pakaian
Kisah Ola 3: Magic dan Kedok Suami 
Kisah Ola 4: Dari Kurir Jadi Drug Trafficker 
Kisah Ola 5: Lurah di Cianjur pun Tergiur 


09.35 | 1 komentar | Read More

Persaingan, Ojek Mengubah Imej Lecek dan Bau

Sabtu, 17 November 2012 | 08:10 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Ojek adalah jasa transportasi penyelamat bagi mayoritas pekerja di Jakarta. Sebab jalan-jalan protokol utama di Ibu kota ini selalu padat saban harinya. Hingga akhirnya pilihan terbaik jatuh kepada ojek yang sanggup menyelip di tengah kemacetan.

Rupa-rupa bisnis ojek yang ditawarkan di Jakarta, mulai dari yang dikelola secara profesional, jasa pribadi hingga komunitas. "Kompetitor ya tidak apa-apa, kami serahkan ke pelanggan,," kata Jodie Pujonindio, pendiri jasarodadua.com ketika dihubungi, Kamis, 15 November 2012.

Jodie bersama tujuh rekannya sesama tukang ojek di stasiun Kramat, Jakarta Pusat berusaha membuat jasa mereka lebih profesional. Mereka mengubah konsep layanan, menggunakan media sosial dan membangun website. Awalnya pria 49 tahun ini mengenalkan layanannya melalui blog dengan nama ojeksalemba.wordpress.com pada April 2012.

"Dua tiga bulan setelah ada itu, saya pikir, tidak bisa begini lagi, harus serius," ujar alumnus Institut Kesenian Jakarta. Pilihan pun dijatuhkan dengan membeli alamat dari webhosting yaitu jasarodadua.com. "Kami ingin mengubah imej ojek menjadi jasa, meski pun orang tahu kalau roda dua itu pasti ojek," kata dia.

Imej di dunia maya sudah dibenahi, lalu di dunia nyata, Jasa ojek stasiun Kramat ini juga mulai bersalin rupa. "Kami memang belum mampu beli seragam, tapi paling tidak setiap ada order, supir ojek harus ganti baju," kata Jodie. Tujuannya apalagi selain mengurangi aroma tak sedap dan kesan lecek dari tukang ojek. Ia pun berusaha menjaga agar aroma helm untuk penumpang tetap bersih dan berbau normal.

Kepuasaan dan kesetiaan pelanggan, memang menjadi taruhan ojek komunitas ini. Sebab untuk melawan jasa ojek profesional lainnya seperti Go-Jek, Ojeku dan Transjek, mereka belum mampu. "Kami kadang dilema mendapatkan penawaran dari pelanggan yang tidak manusiawi," ujar pria yang membiayai kuliah putranya di Institut Teknologi Telkom dari mengojek.

Dilema muncul karena sebagai jasa komunitas, mereka segan menolak tawaran, tapi harga yang diminta penumpang pun kadang tidak masuk akal. "Ya saya sebisa mungkin menolak dengan baik-baik dan mempersilahkan penumpang untuk memilih layanan lain," kata Jodhie.

Jodhie memang belum meraup keuntungan banyak, tapi order sudah mengalir. "Saya juga sudah ada beberapa pelanggan setia," ujar dia. Kini, Ia lagi-lagi asyiknya menjaring pelanggan lewat twitter @ojek_ol, yahoo messenger dan layanan telepon. "Tujuan saya mengubah imej profesi ini, tidak semua asal-asalan dan rendahan," kata dia

DIANING SARI

Berita Lain:
Selain Antar-Jemput, Transjek Bisa Jadi Jasa Kurir
Jam Operasional Transjek Masih Terbatas
Transjek Berargo Diklaim Murah
''Ditembak'' Ojek Motor, Nusa Dirikan Transjek Argo 
Mengenal Transjek, Ojek Berargo  


09.35 | 0 komentar | Read More

Apa Saja Pelayanan di Transjek

Sabtu, 17 November 2012 | 08:44 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Transjek, ojek yang menggunakan argo, menawarkan konsep kenyamanan dan keamanan.

"Kami punya standar sendiri untuk memuaskan pelanggan," kata Bagian Pemasaran Transjek Anindia Rahmawati ketika dihubungi Tempo pada Kamis, 15 November 2012.

Tempo yang menyoba Transjek mendapat servis plus yang dapat memuaskan pelanggan. Pertama supir memperkenalkan diri dengan menunjukan kartu identitas resmi.

Setelah itu dia memberikan sebuah masker. "Biar anti debu," kata Azis, supir yang mengantar Tempo ke tempat liputan siang itu.

Kemudian sebelum memberikan helm, Azis memberikan sebuah penutup kepala dari plastik. "Biasanya ibu-ibu cerewet soal bau helm," katanya sambil tertawa. Tetapi tanpa penutup kepala pun helm yang mereka berikan sudah berbau wangi. "Disemprot anti bau tiap dipakai," katanya.

Azis mengatakan bahkan ketika hujan penumpang tidak perlu khawatir karena ada jas hujan yang disediakan untuk penumpang.

Motor yang digunakan oleh Transjek ini adalah Honda Scoopy berwarna putih. Agar lebih nyaman ada sandaran punggung di belakangnya.

"Tasnya taruh depan saja mas biar tidak berat," kata Azis menawarkan. Menurut Azis ini juga standar pelayanan kepada konsumen.

SYAILENDRA

Berita Lain:
Selain Antar-Jemput, Transjek Bisa Jadi Jasa Kurir
Jam Operasional Transjek Masih Terbatas
Transjek Berargo Diklaim Murah
''Ditembak'' Ojek Motor, Nusa Dirikan Transjek Argo 
Mengenal Transjek, Ojek Berargo  


09.35 | 0 komentar | Read More

8 Kesepakatan Pilkada Damai Calon Bupati Tangerang

Written By Unknown on Jumat, 16 November 2012 | 09.35

Kamis, 15 November 2012 | 21:04 WIB

TEMPO.CO, Tangerang -- Empat pasangan calon bupati dan wakil bupati Tangerang yaitu Ahmad Subadri-Muhammad Aufar Sadat Hutapea (nomor urut 1) yang diusung partai Demokrat, Ahmed Zaki Iskandar-Hermansyah (nomor urut 2) yang diusung Partai Golkar, PKS, Hanura, Gerindra, PBB, dan PBR, Aden Abdul Halik-Suryana (nomor urut 3) yang diusung PPP dan PPNUI serta Ahmad Suwandi-Muhlis (nomor urut 4) yang diusung Demokrasi Perjuangan dan PAN sepakat menandatangani delapan poin kesepakatan Pilkada damai, di Polres Kota Tangerang, Rabu 14 November 2012.

Ini delapan poin kesepakatan pemilihan kepala daerah Kabupaten Tangerang untuk masa periode 2013-2014 yang akan diselenggarakan pada 9 Desember 2012 mendatang:

1. Saling menghormati masing-masing pasangan calon dalam melaksanakan kampanye seusia dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Tunduk dan taat kepada aturan yang berkaitan dengan pelaksanaan kampanye serta menjaga keamanan dan ketertiban dalam setiap kegiatan kampanye
3. Menghormati kebebasan Pers untuk mencari dan menyampaikan informasi tentang Pemilu kepala daerah Kabupaten Tangerang kepada masyarakat sesuai dengan kaidah jurnalistik dank ode etik penyiaran
4. Menyelesaikan masalah yang terjadi dengan jalan musyawarah dan mufakat dan menghindari segala bentuk kekerasan, intrik, intimidasi dan provokasi untuk meraih kemenangan.
5. Tidak melakukan praktek jual beli suara, manipulasi suara dan penyuapan kepada pemilih dan penyelenggara pemilihan kepala daerah.
6. Menghormati dan menerima hasil penghitungan suara yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Tangerang.
7. Menerima dengan ikhlas bila tidak terpilih dan mengakui terpilihnya pasangan lain dalam Pilkada yang dilandasi dengan kejujuran dan keadilan berdasarkan peraturan perundang-undangan
8. Berkewajiban menyampaikan isi deklarasi kepada seluruh pendukung masing-masing.

Ketua KPU Kabupaten Tangerang Jamaludin mengimbau kepada para pasangan calon dan Tim Sukses untuk menaati isi kesepakatan tersebut dan menaati aturan kampanye. Selain itu Jamal meminta agar para calon bisa berkampanye lebih kreatif dan inovatif. "Supaya masyarakat agar datang ke TPS untuk menggunakan hak suaranya," kata Jamaludin.

JONIANSYAH

Berita Lainnya:
Di SD, Tak Ada lagi Pelajaran IPA-IPS
Malam 1 Sura, Keluarga Keraton Surakarta Ribut
Kini Jokowi Ditantang Benahi Sampah 
Upah Minimum di Jakarta Rp 2,2 Juta
Satu Lagi Proyek Warisan Foke Dipertanyakan 
Jurnalis Korban Tentara di Riau, Dipukuli Lagi  


09.35 | 0 komentar | Read More

Karyawan Dipecat, Tiga Nyawa Melayang  

Kamis, 15 November 2012 | 22:58 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pembunuhan terjadi di toko karpet Murah Jaya Makmur di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Kamis, 15 November 2012. Korbannya adalah Rika Ramadayanti, 33 tahun, yang sedang hamil empat bulan, dan putranya, Benyamin, 8 tahun.

Keduanya ditemukan dengan luka tusuk di kamar mandi pada sekitar pukul 14.30. Saat itu warga sekitar toko mendengar jeritan dari dalam toko. "Saya masuk ke kamar mandi, dua korban sudah tewas," kata Senut, 60 tahun, yang berjualan di belakang toko Murah Jaya.

Warga lainnya, Umri, 40 tahun,menduga pembunuhan itu berkaitan dengan kejadian pada pagi hari, ketika Daniel, 34 tahun, pemilik toko yang juga suami Rika, memecat seorang karyawannya yang bernama Hardi. Keduanya sempat bertengkar. Ketika jeritan terdengar, Umri mengatakan, Daniel sedang pergi membeli nasi goreng.

Kedua korban kini sudah berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan otopsi. Adapun polisi di lokasi kejadian menyatakan telah meminta keterangan dari para saksi dan keluarga korban. Mereka juga membawa dua orang, yakni Hardi dan adiknya, Andak.

AFRILIA SURYANIS


09.35 | 0 komentar | Read More

Jakarta Berawan  

Jum''at, 16 November 2012 | 08:03 WIB

TEMPO.CO, Jakarta--Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan Jakarta dan sekitar berawan hari ini Jumat, 16 November 2012.

Dalam keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Kepulauan Seribu juga sepanjang hari ini akan berawan. Begitu pula dengan Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.

Sementara, Jakarta Selatan akan diguyur hujan sedang pada sore dan malam hari. Sedangkan cuaca Jakarta Timur dan Jakarta Barat berawan di pagi hari, namun akan dihadapi oleh hujan ringan pagi sore dan malam harinya.

Untuk wilayah penyangga Jakarta, cuaca berawan juga terjadi di Depok. Namun pada sore dan malam hari, Depok akan diguyur hujan sedang. Tangerang dan Bekasi akan berawan hingga pagi hari. Namun cuaca akan berganti menjadi hujan ringan pada sore dan malam harinya.

SUTJI DECILYA


09.35 | 0 komentar | Read More

Rumah Pengusaha di Komplek Polri Dibobol Maling  

Written By Unknown on Kamis, 15 November 2012 | 09.35

Rabu, 14 November 2012 | 21:53 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rumah milik seorang pengusaha bernama Sugianto Gondokusumo yang terletak di Jalan Paso Kavling Polri, Blok C-20 RT 12/RW 07, Kelurahan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dibobol maling dini hari tadi. "Kejadiannya sekitar pukul 01.00-03.00 WIB Rabu pagi dini hari," kata Kepala Kepolisian Sektor Pasar Minggu Komisaris Adri Desas Furianto ketika dihubungi pada Rabu, 14 November 2012.

Menurut Adri, pelaku beraksi dengan cara melompat pagar dan merusak jendela rumah. Kemudian naik ke lantai dua dan membobol brankas yang ada di salah satu ruangan. Ada barang bukti berupa obeng yang sudah bengkok dan sebuah kunci letter T.

"Barang yang diambil oleh pencuri tersebut adalah enam buah jam tangan merk Rolex, Bulvari, perhiasan 15 buah, tiga buah emas batangan, sebuah kalung mutiara serta uang tunai senilai US$ 10 ribu," ujarnya. Pada saat kejadian, menurut Adri, si empunya rumah sedang tidur di ruangan lain.

Polisi belum bisa memastikan apakah ada keterlibatan orang dalam. "Yang pasti kami saat ini memeriksa tiga orang saksi yaitu Kastomo, tukang kebun, serta dua orang pembantu rumah tangga Narsih dan Rumanah," ujarnya. Polisi sendiri belum bisa memastikan jumlah pelaku yang melakukan aksi ini. Kasus ini ditangani Polsek Metro Pasar Minggu.

SYAILENDRA

Berita Lainnya:
Oktav Tumbel Luncurkan Album ''Christmas Moment'' 
Ahok Geregetan Dengar TKI Diperkosa di Malaysia
SBY: Kontrak Kerjasama BP Migas Tetap Berlaku
Dubes Arab: Urusan Haji, Indonesia Rival Malaysia
Wisata Kuliner Yogya Kaya tapi Minim Pemetaan  
Festival Sasando Jadi Ikon Pariwisata NTT


09.35 | 0 komentar | Read More

Upah Minimun di Jakarta Rp 2,2 Juta

Kamis, 15 November 2012 | 07:45 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta sudah diputuskan, yakni sebesar Rp 2.216.243,68. Angka ini disepakati oleh 2 dari 3 unsur dalam dewan pengupahan, yaitu unsur buruh dan pemerintah. Dalam proses penetapan akhir UMP, unsur pengusaha memilih untuk meninggalkan rapat atau walk out.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta, Deded Sukandar, dalam proses penetapan UMP ini, masing-masing pihak tetap bertahan pada angka yang dinginkan. Buruh ingin upahnya Rp 2.799.067 sementara pengusaha ingin mengupah Rp 1.978.789.

"Agak alot karena angka dari buruh tidak turun-turun," ujar Deded. Dia mengatakan, seharusnya soal upah minimum ini sudah diputus pada 31 Oktober 2012. Selanjutnya, Deded menjelaskan, saat akan diadakan voting, pihak pengusahan tidak setuju dan melakukan walk out.

Kendati angka upah minimum provinsi ini tidak disetujui pengusaha, Deded menjelaskan, keputusan upah sudah sah. "Sesuai tata tertib, penetapan UMP minimal harus disepakati oleh 2 unsur," ujar Deded. Apabila pengusaha keberatan dengan besaran upah tersebut, maka mereka bisa meminta penangguhan sesuai dengan prosedur yang ada.

Setelah mendapatkan angka UMP yang disepakati, Deded mengatakan segera mengajukannya kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. "Supaya bisa segera action," ucapnya.

Sekretaris Jenderal Forum Buruh, Muhamad Rusdi mengatakan penetapan UMP sudah mempertimbangkan proyeksi inflasi tahun 2013 sebesar 4,9 persen dan pertumbuhan ekonomi Jakarta 6,7 persen.

Ia menambahkan, buruh menerima keputusan ini dengan gembira. Hanya saja, buruh masih berharap bisa mencapai angka Rp 2.799.067,- di penetapan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) yang akan ditetapkan sekitar 2 minggu mendatang,

TRI ARTINING PUTRI

Berita terpopuler lainnya:
Ibra Cetak Empat Gol, Swedia Bekuk Inggris 4-2
Awas! Ada ''Bom Waktu'' Norgas di Selat Sunda 
STNK Bisa untuk Tiket Masuk ke Dufan
2 Persiapan Deddy Mizwar Nyalon Cawagub Jabar
Tip Perjalanan ke Maumere


09.35 | 0 komentar | Read More

Setelah Kartu Sehat, Kini Jokowi Ditantang Benahi Sampah

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, melihat langsung pinggir Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Bukit Duri, Jakarta, (6/11). Kunjungannya ini bertujuan untuk memetakan secara langsung penyebab banjir di daerah tersebut. Tempo/Tony Hartawan

Kamis, 15 November 2012 | 09:06 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo baru-baru ini meluncurkan layanan kesehatan baru bagi masyakarat Ibu Kota melalui program Kartu Jakarta Sehat. Mereka yang hendak berobat dengan kartu ini dijamin gratis alias tidak dipungut biaya.

Setelah urusan kesehatan ''beres'' dengan adanya Kartu Jakarta Sehat, kini Jokowi ditantang untuk membenahi persoalan sampah di Jakarta. "Jangan bergantung lagi dengan daerah tetangga," kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta, Ubaidillah, Kamis, 15 November 2012.

Daerah tetangga yang dimaksud Ubaidillah adalah kota penyangga yang ada di sekitar Jakarta, misalnya Bekasi dengan Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang. Ubaidillah melihat ada ketidakefisienan jika sampah dari Jakarta masih dibuang keluar.

"Biaya pengangkutannya (tiping fee) mahal," ujar dia. "Sekali angkut dari Jakarta ke TPS Bantar Gebang antara Rp 160 ribu sampai Rp 180 ribu per ton."

Padahal, lanjut Ubaidillah, dalam sehari, Jakarta bisa memproduksi hingga 6.500 ton sampah. Sumbangan terbesar adalah sampah rumah tangga 52,97 persen; kantor 27,35 persen; industri 8,97 persen; sekolah 5,32 persen; dan pasar 4 persen.

Menurut Ubaidillah, pemerintah lebih baik menyediakan area pembuangan sampah sendiri di Jakarta. "Masih banyak lahan yang bisa dipakai," katanya. Minimal, lanjut Ubaidillah, di setiap kota administrasi, ada wilayah khusus pengelolaan sampah sehingga bebannya bisa dibagi rata.

Apabila setiap daerah di Jakarta sudah memiliki tempat pengelolaan sampah yang mumpuni, keuntungan yang bisa dinikmati selain memangkas biaya tiping fee hingga 50 persen, juga dapat memberdayakan komunitas masyarakat lokal. Menurut Ubaidillah, pengelolaan sampah saat ini juga harus berbasis komunitas sehingga bisa memunculkan kesadaran bersama.

SYAILENDRA

Berita terpopuler lainnya:
Ini Pantangan Tinggal di Kampung Susun Ciliwung
Penabrak Rumah di Kemang Mau Dites Urine
Upah Minimun di Jakarta Rp 2,2 Juta
BNN Sita Miliaran Uang Dolar Palsu di Jonggol
Jokowi Awasi Langsung Program Kartu Jakarta Sehat


09.35 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger