Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Truk TNI Terguling di Puncak, Lima Siswa Cidera

Written By Unknown on Minggu, 31 Maret 2013 | 09.35

Sabtu, 30 Maret 2013 | 22:16 WIB

TEMPO.CO, Bogor - Truk dinas TNI Batalyon Arhanud 10 Kodam Jaya yang membawa 43 siswa Madrasah Aliyah Annajah, Ciledug, Tanggerang, Banten, mengalami kecelakaan di turunan Hotel Selarong Jalan Raya Puncak, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 30 Maret 2013, pukul 18.00. 

"Rombongan baru selesai berwisata dari Taman Cibodas, Cipanas, Cianjur," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajum Komisaris Edwin Affandi saat dihubungi, Sabtu malam.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tapi empat orang siswa dan sopir truk mengalami cidera. Para korban dibawa ke Rumah Sakit Daerah Ciawi untuk mendapatkan penanganan medis.

Siswa korban cidera ringan adalah Sela,17 tahun, Nacaini (17), Sarah Amelia (17), dan Rendra (16). Sedangkan pengemudi truk dengan nomor register 5613-03, Kopral Dua Suranto, mengalami luka berat. Ia sempat tergencet kemudi sehingga menyulitkan proses evakuasi oleh petugas Kepolisian Resor Bogor.

Edwin menceritakan truk tentara tersebut bergerak dari arah Puncak menuju Gadog dengan kecepatan tinggi. Saat itu, jalur Puncak sedang diberlakukan satu arah ke Jakarta. "Setibanya di lokasi kejadian, pengemudi diduga tidak dapat mengendalikan kendaraan," ujar dia.

Seorang saksi mata, Samsul, 28 tahun, mengungkapkan saat melewati turun jalan cagak Selarong truk mulai kehilangan kendali. Sejurus kemudin truk tesebut langsung menabrak tembok rumah penduduk.

"Setelah menghantam tembok truk langsung terguling dengan posisi ke arah barat," kata Samsul, warga Cilember, Cisarua, yang kebetulan kendaraannya berada di belakang truk. Arus lalu lintas sempat tersedat. 

ARIHTA U. SURBAKTI


09.35 | 0 komentar | Read More

Dua Hal Penting Jika Transjakarta Jalan 24 Jam

Sabtu, 30 Maret 2013 | 22:27 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengatakan mengo[perasikan Transjakarta 24 jam sangat mungkin dilakukan. Terlebih, ada kalangan yang membutuhkan angkutan di malam hari. "Sangat dibutuhkan oleh para pekerja yang bekerja lembur atau bertugas hingga tengah malam," ujar Tigor, Sabtu, 30 Maret 2013.

Tapi, menurut Tigor, mengoperasikan Transjakarta selama 24 jam dari yang sebelumnya 17 jam bukanlah perkara mudah. Pasalnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Paling utama, kata Tigor, masalah keamanan. Jam malam amat lekat dengan kriminalitas. Karena yang akan dioperasikan untuk jam malam adalah Transjakarta lama yang belum memiliki CCTV, maka Pemerintah DKI maupun BLU Transjakarta harus memastikan operasional berlangsung jauh dari gangguan kriminal. "Bisa dimulai dengan meningkatkan koordinasi dengan pihak kepolisian, "ujar Tigor.

Meski keamanan penting, Tigor mengatakan jangan sampai hal itu menghentikan rencana Transjakarta 24 jam. Menurut dia, program itu tetap harus jalan dengan dibarengi upaya menjaga rasa aman penumpang.

Hal kedua yang harus diperhatikan, menurut Tigor, adalah konsistensi. Hal ini, kata Tigor, berkaitan dengan jadwal. Menurut dia, jangan sampai karena beroperasi di malam hari, Transjakarta menjadi suka telat. "Ini penting, kepastian jadwal perlu dijaga."

Sebelumnya, Kepala Dishub Udar Pristono mengatakan bus-bus yang telah rusak di koridor I dan II akan ditarik ke bengkel untuk rekondisi. Setelah itu, bus tersebut akan dijalankan sebagai Angkutan Malam Hari Transjakarta yang beropasi dari pukul 23.00-05.00.

Rencananya, bus yang akan dioperasikan sebanyak 90 unit. Ke-90 bus tersebut akan berhenti di halte awal, tengah, dan akhir. Untuk halte tengah, akan dicari titik yang strategis.

Soal harga tiket, Pristono memastikan tak akan ada pengubahan, tetap Rp3. 500. Meski harganya sama, Pristono menjanjikan operasional bus yang lebih cepat dengan jarak antar bus hanya akan terpaut 5-10 menit. "Ini dikarenakan jalanan yang relatif sepi di malam hari."

ISTMAN MP


09.35 | 0 komentar | Read More

Subsidi Tiket KRL Commuter Line Capai Rp 209 M?

Proses vakuasi KRL Commuter Line yang anjlok di stasiun Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (4/10), menyebabkan perjalanan kereta api dari Bogor menuju Jakarta dan sebaliknya terganggu. TEMPO/Tony Hartawan

Minggu, 31 Maret 2013 | 05:08 WIB

TEMPO.CO , Jakarta:Hingga kini, Pemerintah belum melansir harga tiket subsidi untuk KRL Commuter line. Namun YLKI memperhitungkan harga wajar Rp 4.500 per tiket. Adapun harga tiket non-subsidi berada di kisaran Rp 7.500 - 9.000.

Dari perhitungan kasar Tempo, jika diasumsikan harga tiket subsidi dibanderol Rp 4.500 per tiket dan dipukul rata harga keekonomian tiket KRL Commuter Line Rp 9.000, nilai subsidi Pemerintah per tiket Rp 4.500. Dengan menggunakan data penumpang KRL ekonomi tahun 2012 yang mencapai 46,511 juta, nilai subsidi Pemerintah bisa menembus Rp 209,30 miliar setahun.

Namun, Humas KAI Daerah Operasi I Jakarta, Agus Sutijono membenarkan belum tentu semua penumpang KRL ekonomi yang pindah ke KRL Commuter Line mendapat subsidi. "Bisa jadi demikian (tak semuanya)" ujar Agus kepada Tempo, Sabtu, 30 Maret 2013.

Sesuai penjelasan Kementerian Perhubungan, Pemerintah akan mendata penumpang tak mampu. Penumpang yang dimaksud dipersilahkan mendaftar pada waktunya. Adapun KRL Ekonomi direncanakan tak lagi beroperasi mulai Juni 2013 dan digantikan dengan KRL Commuter Line.

Agus menyatakan pihaknya belum tahu berapa besar subsidi yang akan diberikan Pemerintah. "Kalau ada subsidi, tolong disubsidi, kemampuan penumpang berapa katakan mampu Rp 5000, sisanya disubsidi," ujarnya.

Ia mengungkapkan, pergantian ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang sama tanpa membedakan kalangan menengah ke bawah atau kalangan atas. "Sudah waktunya menyamakan layanan, mana yang harus dibantu, ya tolong dibantu dan yang mandiri, mandiri," ucapnya.

MARTHA THERTINA

Baca juga
EDISI KHUSUS: Guru Spiritual Seleb
KLB Demokrat Dipastikan Aklamasi
Jelang KLB, Ketua DPD Demokrat Temui SBY
SBY Ketua Umum, Konflik di Demokrat Selesai
Anas di Bali, tapi untuk Berlibur

Topik terhangat:Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Krisis Bawang | Harta Djoko Susilo Nasib Anas


09.35 | 0 komentar | Read More

Per 1 April, KAI Tambah Jadwal perjalanan KRL

Written By Unknown on Sabtu, 30 Maret 2013 | 09.35

Penumpang menunggu berangkatnya Kereta Rel Listrik (KRL) di stasiun Serpong, Tangerang, Senin (5/11). ANTARA/ M. Luthfi Rahman

Jum'at, 29 Maret 2013 | 19:26 WIB

TEMPO.CO, Jakarta-Mulai 1 April 2013, jadwal baru perjalanan KRL akan diberlakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT KAI Commuter Jabodetabek.

"Perubahan jadwal ini ditetapkan berdasarkan surat dari Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, dengan no. KA/407/SK.26/DJKA/2/13 tanggal 25 Februari 2013 tentang pelaksanaan GAPEKA tahun 2013 yang berlaku mulai 1 April 2013," kata Humas PT KAI Commuter Jabodetabek, Eva Chairunisa dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, 29 Maret 2013.

Dengan diberlakukannya GAPEKA baru ini maka jumlah perjalanan KRL di Jabodetabek yang semula 514 perjalanan menjadi 575 perjalanan, dengan penambahan sebagai berikut:

1. Lintas Bogor – Jakarta/Lingkar Jakarta dari 229 perjalanan menjadi 266 perjalanan KRL per hari.
2. Lintas Bekasi – Jakarta/Kota dari 84 perjalanan menjadi 103 perjalanan KRL per hari.
3. Lintas Tanah Abang – Maja/parung panjang/Serpong dari 74 perjalanan menjadi 82 perjalanan KRL per hari.
4. Lintas Tangerang – Duri dari 40 perjalanan menjadi 44 perjalanan KRL per hari.

Selain perubahan jumlah perjalanan, sejumlah waktu keberangkatan dan kedatangan untuk perjalanan KRL pertama dan terakhir juga mengalami perubahan sebagai berikut:

1. Pada lintas Bogor – Jakarta Kota KRL pertama yang sebelumnya berangkat pada pukul 04.22 menjadi 04.00 WIB.

2. Pada Lintas Jakarta Kota – Bogor KRL terakhir yang sebelumnya berangkat dari St Jakarta Kota pada pukul 22.35 menjadi pukul 00.25 WIB dan tiba di Stasiun Bogor pada pukul 01.46 WIB. 

"Jadwal baru yang berlaku mulai 1 April 2013 dapat dilihat pada website www.krl.co.id dan sejumlah Stasiun di Jabodetabek," kata eva. Selain itu, penyebaran jadwal untuk penumpang juga akan dilakukan disejumlah Stasiun di Jabodetabek, tanpa dipungut biaya.

PT KAI Commuter Jabodetabek mengharapkan, dengan diberlakukannya GAPEKA 2013 ini dapat memenuhi kebutuhan para pengguna jasa KRL di Jabodetabek. 

TRI ARTINING PUTRI


09.35 | 0 komentar | Read More

Universitas Indonesia Bangun Rumah Sakit

Sabtu, 30 Maret 2013 | 06:03 WIB

TEMPO.CO, Depok - Universitas Indonesia akan membangun rumah sakit pendidikan untuk masyarakat umum tahun ini.

Wakil Rektor I Universitas Indonesia, Muhammad Anis mengatakan keberadaan rumah sakit itu untuk membantu pelayanan kesehatan masyarakat di Depok dan sekitarnya, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. "Ditargetkan mulai beroperasi pada 2015," kata Anis, Jumat 28 Maret 2013.

Gedung rumah sakit yang berdiri di atas lahan seluas 70 ribu meter persegi di dalam kampus itu memiliki 14 lantai. Anis menambahkan, rumah sakit tersebut juga dilengkapi dengan peralatan medis modern dan gedung tahan gempa.

Pada tahap awal, rumah sakit ini baru mampu menampung 300 pasien rawat inap. Selanjutnya, kata Anis, kapasitasnya akan ditambah menjadi 900 tempat tidur. Selain itu, rumah sakit ini bakal dilengkapi stroke center. Semua dokter dan perawatnya, menurut Anis, adalah lulusan Universitas Indonesia.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ratna Sitompul mengatakan telah menyeleksi sejumlah dokter baru dan perawat. "Kami lihat terlebih dahulu berapa banyak yang bisa direkrut dari dalam, kalau kalau belum memenuhi, tidak tertutup kemungkinan mengambil dari luar kampus," katanya.

Dalam membangun rumah sakit pendidikan yang melayani masyarakat umum, Anis mengatakan perlu berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Depok, terutama dalam melayani pasien pengguna Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

"Karena nantinya harus ada komunikasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah," kata dia. Anis berharap rumah sakit pendidikan ini mampu menekan jumlah pasien Jamkesda di Depok yang dirujuk ke rumah sakit di Jakarta.

ILHAM TIRTA

Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Kalah Sama Penjual Dompet 
Kasus Lapas Cebongan, Polda Perlu Gaet Agen Asing?
Car Free Night Bandung Diuji Coba Besok 
Chairul Tanjung akan Beli Saham Viva Media


09.35 | 0 komentar | Read More

Pengedar Narkoba Tajir dari Cibubur

Tersangka FA, bandar besar narkoba dari kelompok sindikat internasional asal Aceh diamankan Petugas BNN di halaman BNN Cawang, Jakarta, (28/3). Bandar narkoba FA berhasil diringkus di Lobby barat Plaza Indodnesia. Tempo/Tony Hartawan

Sabtu, 30 Maret 2013 | 06:28 WIB

TEMPO.CO, Depok - Badan Narkotika Nasional menangkap Faisal, 35 tahun, seorang pengedar narkotika di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat, Rabu 13 Maret 2013. Setelah ditelusuri, ternyata Faisal memiliki aset puluhan miliar.

Ketika disambangi ke kediamanannya di perumahan Raffles Hills, Cibubur, seorang petugas keamanan kompleks itu, Heri Mujoko mengatakan Faisal yang tinggal di Block C6 nomor 22 itu adalah sosok yang tertutup. Sejak tinggal di rumah itu pada enam bulan lalu, dia tak pernah bergaul dengan tetangga ataupun security setempat.

Setelah menangkap Faisal di Jakarta, BNN langsung mengecek rumah Faisal di Raffles Hills tersebut. Pasca pengecekan, rumah itu terlihat kosong. Padahal, sebelumnya terdapat keluarga Faisal di situ.

"Kami tidak tahu keluarganya di mana sekarang. Setelah pengecekan (oleh BNN), rumahnya sudah tertutup," kata Heri, Jum'at, 29 Maret 2013. Meski begitu, tidak ada penyegelan atas rumah tersebut. Hanya gerbangnya saja yang digembok.

Staf RT Block C Raffles Hills, Salim Aditya, selama tinggal di perumahan itu, Faisal diketahui sering gonta-ganti mobil. Di rumahnya selalu terparkir empat mobil miliknya. Yaitu, dua mobil mewah jenis BMW dan Porsche Panamera.

Dua mobil lagi terlihat merk lama dan sudah tua. Yaitu, Honda City dan sedang biasa. "Ada empat mobilnya, dua mobil mewah dan dua mobil tua," kata dia. Faisal dituding tak hanya menjadi pengedar, namun juga dianggap sebagai pelaku pencucian uang kasus-kasus narkotika.

Salim juga membenarkan Faisal adalah sosok yang tertutup. Selama dia bekerja mulai pukul 8.00-16.00 di perumahan itu, jarang dia melihat Faisal. Dia juga mengaku tidak pernah melihat ada hal-hal yang mencurigakan di rumah itu. "Tidak pernah ada orang atau teman-temannya yang datang," katanya.

ILHAM TIRTA

Topik terhangat:
Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Krisis Bawang | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas


09.35 | 0 komentar | Read More

Ahok Puji Contra Flow Mampu Mengurangi Kemacetan  

Written By Unknown on Jumat, 29 Maret 2013 | 09.35

Jum'at, 29 Maret 2013 | 05:09 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memuji sistem pemberlakuan sistem kendaraan melawan arah atau contra flow yang berhasil mengurangi kemacetan 20 persen. "Evaluasi kemarin katanya bagus kok," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Maret 2013.

Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, rapat evaluasi bersama Jasa Marga dan pihak kepolisian, menyatakan rambu-rambu yang dibutuhkan sudah cukup. "Yang sekarang kami sudah minta rambu cukup, supaya orang tidak salah masuk. Yang kemarin kan ada yang kecelakaan karena memang malam-malam," Basuki menjelaskan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengungkapkan, pihaknya tidak berperan serta dalam pelaksanaan contra flow, "Bukan saya, itu Pak Polisi," kata dia. Ia mengatakan, Jasa Marga dan kepolisian punya wewenang khusus untuk memasang rambu terkait kebijakan tersebut. "Itu ada di rate of way-nya mereka," kata Pristono.

Pristono menjelaskan, peran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam kebijakan contra flow ini adalah di luar jalan tol. Karena dengan adanya contra flow, akan menyebabkan waktu perjalanan di jalan tol akan lebih cepat.

Maka, waktu keluar kendaraan di pintu-pintu tol akan lebih cepat. "Nah kami antisipasi di eksitnya, misalnya traffic lightnya," kata dia.

TRI ARTINING PUTRI


09.35 | 0 komentar | Read More

Ganjil Genap Kembali Ditunda  

Jum'at, 29 Maret 2013 | 08:46 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah diundur beberapa kali, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menyatakan, kebijakan pembatasan kendaraan bukan menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kami lebih konsentrasi ke angkutan massalnya, angkutan massal tahun ini akan dilakukan pengadaan sebanyak-banyaknya," kata Pristono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Maret 2013.

Padahal, sebelumnya dua kebijakan pembatasan kendaraan pribadi, yaitu Ganjil Genap dan Electronic Road Pricing sempat digadang-gadang akan menjadi terobosan Gubernur DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan. Namun kali ini, Pristono menegaskan, kedua kebijakan tersebut ditunda sampai ada evaluasi terhadap pengadaan angkutan massal yang akan dilakukan sampai awal tahun 2014 mendatang.

"Jadi angkutan massal yang di programkan tahun ini,pertama dari dishub yaitu sebanyak 450 armada bus Transjakarta, ditambah dari BLU transjakarta 234 armada, jadi 684 armada, itu dulu," kata Pristono. Meski begitu, evaluasi tidak dimulai di awal tahun 2014, melainkan mulai September 2013, yaitu ketika bus-bus baru mulai dioperasikan.

Dengan begitu, lelang untuk pengadaan sarana dan prasarana Ganjil Genap seperti stiker dan rambu-rambu pun batal dilangsungkan tahun ini. "Tapi kan anggaran untuk itu bergulir terus, yang jelas busnya kami konsentrasikan tepat pada waktunya," kata Pristono menjelaskan.

Penundaan aturan ganjil genap ini lanjut Pristono, dilakukan dengan pertimbangan mempersiapkan kekuatan angkutan massal yang diperkirakan harus 'menangkap' perpindahan perjalanan orang yang beralih saat diterapkannya pembatasan kendaraan. Jika pembatasan lalu lintas dijalankan sebelum angkutan massal memadai, ada resiko yang cukup tinggi.

Pasalnya, ketika kendaraan pribadi dibatasi, akan ada 4,6 juta perjalanan orang yang diperkirakan akan beralih ke angkutan massal. "Angkutan massalnya kan masih kurang, oleh sebab itu, kami sediakan angkutan massalnya dulu sebanyak 684," kata Pristono. Usaha penyediaan angkutan massal ini akan dilakukan bertahap di akhir 2013 dan awal 2014.

Setelah pengadaan angkutan massal tersebut terrealisasi, maka akan diukur seberapa banyak orang yang mau berpindah ke angkutan massal. Jika angkutan massal dilihat sudah benar-benar kuat dan mampu 'menangkap' perpindahan tersebut, maka akan diperhatikan daya angkutnya, jika masih longgar, maka akan dilakukan pembatasan kendaraan.

"Tapi kalau angkutan massalnya juga sudah padat, artinya kami harus tambah dulu, ya nambah lagi," kata Pristono. "Yah, intinya, ganjil genap dan ERP akan dilihat lagi setelah evaluasi penambahan kendaraan umum," kata Pristono.

TRI ARTINING PUTRI


09.35 | 0 komentar | Read More

Ganjil Genap Akan Dievaluasi Lagi

Petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta menunjukkan stiker ganjil genap berhologram di Jakarta, Rabu (6/3). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mulai menerapkan sistem pembatasan kendaraan ganjil genap pada April atau Mei 2013. TEMPO/Tony Hartawan

Jum'at, 29 Maret 2013 | 08:46 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengakui bahwa kebijakan ganjil genap akan ditunda lagi. "Ganjil genap akan dilihat lagi setelah evaluasi penambahan kendaraan umum," katanya saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Kamis, 28 Maret 2013.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mencanangkan kebijakan ganjil-genap untuk mulai Maret ini. Namun kebijakan yang ditujukan untuk mengurangi kemacetan Jakarta tersebut harus menunggu kembali evaluasi mendalam. "Lagipula, pak gubernur sudah bilang, kami tidak ke arah pembatasan kendaraan dulu, tapi lebih konsentrasi ke arah angkutan massalnya," jelas Udar.

Permasalahan stiker kendaraan untuk ganjil-genap pun belum ada kejelasan. "Tidak jadi. Pokoknya belum kami adakan," ujar Udar.

Udar menjelaskan bahwa kebijakan pembatasan kendaraan termasuk ganjil-genap dan Electronic Road Pricing (ERP) harus didahului dengan penyediaan transportasi massal yang memadai. Ia mengatakan bahwa kebijakan tersebut akan melimpahkan sekitar 4,6 juta orang yang perlu bergerak. Maka moda transportasi massa harus tersedia untuk menggerakkan limpahan orang tersebut secara efisien.

Maka dari itu, pemerintah Kota DKI Jakarta mengupayakan penambahan armada transportasi massa secara besar-besaran. Rencananya Pemkot akan mendatangkan lebih dari 1.000 bus. Ini terdiri dari 400 bus umum, serta 450 bus dari Dishub dan 234 bus dari BLU untuk Transjakarta. Rencananya, penambahan armada ini akan terealisasi pada akhir 2013 hingga awal 2014.

PUTRI ANINDYA

Berita Lain:
Sepatu Warga Negara Cina Ini Mahal, tapi... 
Jakarta Pesta Diskon hingga 70 Persen
Dituntut Setengah Triliun, Bank DKI Siap Menggugat
Titik Macet Jakarta pada Malam Ini  


09.35 | 0 komentar | Read More

Apa Kaitan Perampokan Toko Emas Bekasi dan Tambora

Written By Unknown on Kamis, 28 Maret 2013 | 09.35

Kamis, 28 Maret 2013 | 08:12 WIB

TEMPO.CO, Bekasi - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menelusuri keterkaitan perampokan toko emas di Pasar Seroja, Bekasi, dengan di Tambora, Jakarta Barat. "Kami masih menyelidiki," ujar Kepala Satuan Reserse Mobile Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, kepada Tempo, Rabu, 27 Maret 2013.

Herry pun menegaskan, keterlibatan Satuan Reserse Mobile Ditreskrimum Polda Metro Jaya dalam penyelidikan kasus perampokan Toko Mas Harapan Jaya di Bekasi untuk menelusuri dugaan tersebut. "Kami membantu Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi untuk mengungkap kasus tersebut," kata dia. (Baca: Perampok Toko Emas Mirip Kelompok Abu Ubar)

Sejauh ini, Herry bersama anggota kepolisian lainnya tengah memburu kawanan perampok yang menggondol 1 kilogram emas dan uang tunai sebesar Rp 5 juta itu. Pengembangan penyelidikan, kata dia, berdasarkan keterangan saksi dan alat bukti yang ditemukan dari olah tempat kejadian perkara sesaat setelah perampokan.

Sebelumnya, kawanan perampok bersenjata api menggasak sebuah toko emas di Pasar Seroja, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Kota, Komisaris Nuredy Irwansyah, mengatakan, para perampok itu menggasak sejumlah perhiasan dari etalase dan brankas toko. "Total kerugian sekitar Rp 550 juta, dari 1 kilogram emas dan uang tunai," ujar dia kepada wartawan.

MUHAMMAD GHUFRON

Berita Lainnya:
Adi Bing Slamet Terus `Serang` Eyang Subur
Kisruh Eyang Subur, FPI Pun Turun Tangan
FPI Dukung Adi Laporkan Eyang Subur ke Polisi
Penyerang LP Cebongan Gunakan Sandi Khusus
PT Pindad Pastikan Bikin Peluru 7,62 Milimeter
Saksi Penembakan Lapas Sleman Tak Kembali ke Sel


09.35 | 0 komentar | Read More

Berapa Kenaikan Tiket KRL Ekonomi yang Ideal?  

Kamis, 28 Maret 2013 | 08:25 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pengguna kereta kelas ekonomi mengaku keberatan dengan rencana penghapusan kereta murah tersebut. Para pengguna KRL ekonomi lebih memilih kenaikan tarif KRL ketimbang penghapusan. Berapa kenaikan tiket KRL ekonomi ideal di mata mereka? (Baca: Alasan Kenapa Kereta Ekonomi Dihapus)

"Yang ideal bagi kami tarifnya jadi Rp 3.000 sampai Rp 3.500," kata Lestari, pengguna kereta ekonomi Bekasi-Jakarta Kota, di kantor LBH, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2013.

Menurut Lestari, tarif tersebut sebenarnya juga cukup memberatkan masyarakat. Soalnya, kenaikan biaya transportasi itu bakal membuat beban transportasi meningkat 100 persen. Namun, kata dia, kenaikan menjadi Rp 3.500 masih bisa diterima oleh konsumen. "Kalau memang harus dinaikkan maksimal jadi segitu (Rp 3.500)," katanya.

Adapun menurut Anto, 35 tahun, pengguna kereta dari Bekasi, kenaikan tarif kereta yang paling memungkinkan mencapai Rp 3.000. Menurut dia, ambang batas kenaikan tarif maksimal adalah Rp 5.000 karena kemampuan pengguna kereta ekonomi hanya sampai di situ. "Tapi, kalau naik jadi Rp 5.000 saja akan sangat memberatkan," kata dia.

Adapun Anto sendiri mempertanyakan alasan PT KAI untuk menghapus kereta ekonomi. Soalnya, dia menilai alasan kereta yang kerap menimbulkan gangguan tidak bisa diterima secara logika. "Harusnya mereka bisa merawat keretanya agar tetap dalam kondisi baik," kata dia.

Dia juga mempertanyakan uang hasil tiket pengguna kereta ekonomi yang membuat perawatan terhadap kereta jadi tidak maksimal. Dia menilai, alasan PT KAI untuk mengoptimalkan pelayanan juga terlalu mengada-ada. "Kami selalu bayar Rp 1.500, mengapa uang itu tidak untuk perawatan kereta?" ujarnya.

Dia mencontohkan, PT KAI juga tidak pernah memperbaiki persinyalan kereta yang ada, mulai dari Stasiun Cakung hingga Stasiun Manggarai. Soalnya, kereta sering mengalami gangguan lantaran masalah sinyal yang tidak kunjung diperbaiki. Selain itu, perbaikan kereta ekonomi juga disebutnya tidak selesai hingga setahun masa perbaikan.

"Tahun lalu mereka bilang kereta ekonomi pukul 06.45 sementara ditiadakan karena dalam perbaikan, tapi mana realisasinya yang hingga kini tidak kunjung selesai?" ujarnya.

Namun Direktur LBH Jakarta, Febi Yonesta, menilai, kenaikan tarif KRL ekonomi justru bakal memberatkan kemampuan hidup masyarakat. Soalnya, kenaikan tarif itu tidak sebanding dengan meningkatnya pendapatan para pengguna kereta ekonomi. Menurut dia, penghapusan kereta ekonomi bakal membuat pengeluaran masyarakat meningkat dari Rp 72 ribu menjadi Rp 408 ribu. "Itu jelas akan berpengaruh pada tingkat perekonomian," ujarnya.

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia berencana menghapuskan kereta kelas ekonomi per 1 April 2013. Penghapusan itu disebut sebagai salah satu cara untuk memberikan pelayanan maksimal kepada pengguna kereta secara keseluruhan. Apalagi, kereta ekonomi dinilai sudah tidak layak beroperasi lantaran kondisinya tua dan kerap menimbulkan gangguan perjalanan. Selengkapnya berita soal kontroversi penghapusan KRL ekonomi klik di sini.

DIMAS SIREGAR

Berita Lainnya:
Eyang Subur 'Diserbu' Mantan Pengikutnya
Penyerangan LP Sleman, 'Hidup Kopassus'
Ribuan Mahasiswa asal NTT Eksodus dari Yogya
Kisruh Eyang Subur, FPI Pun Turun Tangan
FPI Dukung Adi Laporkan Eyang Subur ke Polisi


09.35 | 0 komentar | Read More

Sepatu Warga Negara Cina ini Mahal, Tapi...

Presentasi foto yang diperlihatkan petugas bea dan cukai mengenai modus penyelundupan narkoba oleh warga negara Cina di Bandara Soekarno Hatta,Tangerang,Banten, Rabu (27/3). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

Kamis, 28 Maret 2013 | 09:30 WIB

TEMPO.CO, Tangerang -- Dua sepasang sepatu warga negara Cina ini terhitung mahal bukan bukan karena mereknya. Tapi karena dalam dua pasang sepatu itu disembunyikan ketamine seberat 1 kilogram lebih. "Sepatu ini mahal, satu sepatu saja isinya 250 gram ketamine harganya mencapai Rp 250 juta," kata Kepala Kantor Bea dan Cukai Soekarno-Hatta, Okto Irianto, Rabu, 27 Maret 2013.

Okto mengatakan dua sepasang sepatu itu dikenakan ZL, 25 tahun dan WW, 30. Keduanya ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin, 25 Maret 2013 pukul 05.30 WIB. Ditangkapnya ZL dan WW, karena kedua pria itu terlacak intelejen. Dari hasil analisa dan profilling gerak-gerik keduanya mencurigakan. Tak ayal, Tim Customs Tactical Unit Pabean Soekarno-Hatta mencokok kedua laki-laki itu.

ZL dan WW menumpang pesawat China Airlines C1-677 rute Hongkong-Jakarta. Nah, saat mendarat di Terminal 2D kedua warga asing ini digiring petugas CTU. Keduanya tak berkutik saat sepatu dibuka. Isinya, kata Okto pada sepatu yang dikenakan ZL terdapat kristal putih ketamine seberat 518 gram dan di dalam sepatu yang dikenakan WW ada 508 gram ketamine.

Meskipun ketamine merupakan sediaan farmasi, namun keberadaannya di Indonesia sebagai barang larangan perbatasan. Maka ZL dan WW akan dikenakan pelanggaran undang-undang kesehatan. Dua orang Cina ini tidak diancam hukuman mati, namun akan berhadapan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Keduanya diancam penjara 15 tahun dan denda Rp 1,5 miliar.

Kantor Bea Cukai mencatat, sudah ada lima warga Cina yang ditangkap dalam kasus serupa. Dari empat kasus ini, telah disita sebanyak 3.772 gram.

AYU CIPTA

Berita Lainnya:
Hodgson Bakal Bicara dengan Fergie Soal Ferdinand 
Berapa Kenaikan Tiket KRL Ekonomi yang Ideal? 
Pengacara: Keselamatan Eyang Subur Terancam 
Apa Kaitan Perampokan Toko Emas Bekasi dan Tambora


09.35 | 0 komentar | Read More

Begini Cara Polisi Ringkus Penipu Internet

Written By Unknown on Rabu, 27 Maret 2013 | 09.35

Rabu, 27 Maret 2013 | 06:35 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya banyak menangkap komplotan penipu melalui internet yang berasal dari Afrika. Untuk membekuk komplotan ini, polisi sering menyambangi tiga lokasi yang biasa menjadi tempat nongkrong mereka. Salah satu tempat favorit mereka adalah di Jalan Jaksa, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

"Kita pernah menangkap lebih dari lima tersangka di tempat itu beberapa bulan lalu," kata Kepala Satuan Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, Selasa, 26 Maret 2013.

Menurut Herry, mencari komunitas warga asing berkulit hitam di seputaran Jakarta dan sekitarnya, tak terlalu sulit. Sejauh ini, ada tiga tempat tongkrongan mereka yang sudah ditandai polisi. Lokasi itu adalah kafe-kafe yang berada di Jalan Jaksa, Kebon Sirih, kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara, dan kawasan Serpong, Tangerang. "Kelompok mereka kan itu-itu saja orangnya," ujar Herry.

Meski kadang mudah menemukan mereka, bukan berarti polisi tak mengalami kesulitan. Sering kali, foto yang diberikan korban sedikit berbeda dengan aslinya.  

Kepala Unit III Reserse Mobile Komisaris Jerry Raimond mengatakan satuannya telah berhasil menangkap sekitar 30 tersangka penipuan di internet dan pemalsuan uang yang merupakan warga negara yang berasal dari Afrika, sepanjang 2012 lalu. "Belum dihitung hasil tangkapan satuan lain. Kalau keseluruhan Polda, mungkin lebih dari 100 orang tersangka," kata dia.

MUNAWWAROH

Berita Terpopuler:
Tahanan LP Sleman Sempat Dianiaya Sebelum Ditembak 
Asal-usul Peluru di Penjara Cebongan Sleman 
Profil Eyang Subur: Penjahit Jadi Kolektor Kristal 
Drama 14 Jam Serangan Penjara Cebongan Sleman 
Gara-gara Eyang Subur, Adi Bing Slamet Dimusuhi


09.35 | 0 komentar | Read More

Meski Mahal, KRL Commuter Dinilai Aman

Rabu, 27 Maret 2013 | 07:45 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Eva Chaerunisa, Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Line Jabodetabek (KCJ), membela keputusan perusahaannya menghapus kereta ekonomi dengan alasan keamanan. Menurutnya, dari segi fasilitas keamanan, KRL Commuter Line lebih terjamin terutama karena pintu yang selalu tertutup.

"KRL tidak akan jalan jika pintu tidak tertutup. Selain itu, mulai 2012 juga ada tambahan 2 rangkaian untuk 1 perjalanan sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang," tuturnya, Selasa 26 Maret 2013.

Tambahan rangkaian gerbong ini membuat daya angkut KRL bertambah. Untuk itu,  tahun ini, PT Commuter membangun perpanjangan peron pada 63 stasiun di Jabodetabek. Perpanjangan ini dilakukan agar peron dapat memuat rangkaian kereta yang berisi 10 gerbong.

"Namun, pada beberapa stasiun tertentu seperti Manggarai yang lokasinya padat, pembangunan perpanjangan peron membutuhkan waktu yang lama," kata Eva. Pasalnya, pembangunan peron tambahan juga melibatkan perubahan sistem persinyalan. Eva berharap, semua perbaikan ini membuat daya angkut KRL Commuter Line meningkat hingga 1,2 juta penumpang per hari pada akhir tahun ini.

Pada awal tahun 2011 hingga akhir tahun 2012, penumpang commuter line mencapai 350-400 ribu penumpang per hari. Sejak memasuki 2013, rata-rata penumpang per hari mencapai 450 ribu.

Rencana penghapusan KRL ekonomi ini sudah ramai ditentang pengguna kereta. Ratusan penumpang bahkan sempat memblokir Stasiun Bekasi, awal pekan ini.

FIONA PUTRI HASYIM

Berita Terpopuler:
Tahanan LP Sleman Sempat Dianiaya Sebelum Ditembak 
Asal-usul Peluru di Penjara Cebongan Sleman 
Profil Eyang Subur: Penjahit Jadi Kolektor Kristal 
Drama 14 Jam Serangan Penjara Cebongan Sleman 
Gara-gara Eyang Subur, Adi Bing Slamet Dimusuhi


09.35 | 0 komentar | Read More

Belasan Warga Koja Terima Ganti Rugi Tol Priok

Rabu, 27 Maret 2013 | 07:52 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 18 warga jalan Pelabuhan, Koja, Jakarta Utara akhirnya menerima uang ganti rugi pembebasan lahan proyek Jalan Tol North South Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa 26 Maret 2013.

Sing, 67 tahun, salah satu warga di Jalan Raya Pelabuhan, Koja, Jakarta Utara, mengakui telah menerima uang penggantian dengan nilai Rp 12 juta per meter untuk 100 meter persegi tanah yang dimilikinya.

"Saya rela melepasnya rumah ini, karena ini buat kepentingan masyarakat," ujarnya, di kantor Walikota, Jakarta Utara, Selasa, 26 Maret 2013.

Menurut Sing, angka penggantian yang diberikan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sesuai dengan lokasi tanah saat ini, sehingga ia bersama warga lainnya merasa tidak dirugikan. "Berbeda pada tahun 1980-an, banyak warga yang dirugikan jika ada pembebasan lahan, tapi sekarang saya merasa pemerintah lebih adil dengan warga," kata dia.

Untuk penggantian kali ini, ia merasa mendapatkan ganjaran setimpal. Selain pergantian lahan, pemerintah pun memberikan ganti rugi bangunan warga meskipun dengan harga berbeda. "Jadi kami mendapatkan dua jenis ganti rugi, ini lebih adil," ujarnya.

Sekretaris Kota Jakarta Utara dan Ketua Panitia Pengadaan Tanah Jakarta Utara, Yuliadi, mengatakan hingga kini terdapat dua titik lahan yang belum selesai pembebasannya. Pertama, di jalur proyek pembangunan E2 sepanjang 2,74 kilo meter berikut 86 bidang tanah plus tanah yang berada di sekitar Jalan Sulawesi, Koja.

"Permasalahannya, warga yang tidak mau membebaskan lahannya itu enggan menerima harga appraisal yaitu Rp 12 juta per meter persegi, tapi mereka meminta Rp 35 juta per meter persegi," ujarnya.

Hingga kini dari 86 bidang tanah seluas 2.241 meter persegi itu lanjut dia, baru 12 lahan yang akhirnya menerima pembebasan sesuai dengan harga yang dipatok pemerintah, sementara sisanya belum menerima. "Mereka akhirnya membawa masalah ini dibawa ke pengadilan, dan sampai saat ini masih dalam proses," kata dia.

Kedua, lahan sekitar Kalibaru, Cilincing, dengan luas sekitar 2 hektar, lahan tersebut diklaim milik seseorang dengan bukti sebuah fotocopy girik. "Setelah kami teliti, tidak ada girik asli, hanya ada fotocopy saja, itupun girik yang berada di Semper Barat," kata dia.

Rencananya, di atas lahan tersebut akan dibuat jalan tol Seksi E1 dengan panjang 3,4 kilometer. Lahan warga seluas 2 hektar yang belum bebas itu bakal dibangun satu buah tiang pancang.

Ia menambahkan, khusus kawasan makam Mbah Priok, pemerintah akan melakukan rehab bangunan dengan desain dan tata letak yang disetujui dan ahli waris. "Namun tidak akan sampai dibongkar," ujarnya. Hingga kini pembebasan lahan dengan anggaran sebesar Rp 600 miliar tersebut telah rampung hingga 85 persen.

Pembangunan jalan tol North South Pelabuhan Tanjungpriok terus-menerus molor dari target. Semula jalan tol ini diharapkan selesai pada 2012, dan kini dimundurkan jadi 2014.

Jalan tol ini diprediksi mampu mengurangi kemacetan hingga 50 persen. Karena dalam sehari, ada lebih dari 3.000 truk dan trailer yang keluar masuk Pelabuhan Tanjung Priok.

JAYADI SUPRIADIN

Berita Terpopuler:
Tahanan LP Sleman Sempat Dianiaya Sebelum Ditembak 
Asal-usul Peluru di Penjara Cebongan Sleman 
Profil Eyang Subur: Penjahit Jadi Kolektor Kristal 
Drama 14 Jam Serangan Penjara Cebongan Sleman 
Gara-gara Eyang Subur, Adi Bing Slamet Dimusuhi


09.35 | 0 komentar | Read More

KRL Ekonomi Rusak, 4.217 Jadwal Terganggu

Written By Unknown on Selasa, 26 Maret 2013 | 09.35

Sejumlah penumpang KRL Ekonomi relasi Bogor-Jakarta duduk di atas gerbong saat melintas di kawasan Universitas Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (19/3). Dirut KAI Ignasius Jonan menegaskan rencana penghapusan KRL kelas ekonomi dan menjadikan semua kereta menjadi satu kelas dengan tarif sebesar Rp8 ribu. ANTARA/Andika Wahyu

Selasa, 26 Maret 2013 | 05:16 WIB

TEMPO.CO , Bekasi:PT Kereta Api Indonesia mencatat sebanyak 4.217 perjalanan kereta rel listrik (KRL) mengalami gangguan sepanjang 2012. Itu karena dampak dari 1.228 jadwal perjalanan KRL ekonomi yang batal diberangkatkan. "Akibat rangkaian kereta (KRL ekonomi) mengalami kerusakan," ujar Humas KAI Daerah Operasi 1, Agus Sutijono, Senin, 25 Maret 2013.

Menurut dia, PT KAI saat ini memiliki 9 rangkaian KRL ekonomi, terdiri dari 7 rangkaian trayek Jakarta-Bogor, 1 rangkaian Jakarta-Serpong, dan 1 rangkaian Jakarta-Bekasi. Namun mayoritas unit tersebut rusak akibat faktor usia.

Agus mengatakan, gangguan jadwal itu kerap berdampak luas ke sejumlah stasiun lainnya yang menjadi perlintasan kereta, karena jadwal pemberangkatan disusun secara terintegrasi.

Kerusakan mesin KRL ekonomi, kata dia, wajar terjadi. Sebab, hampir seluruh rangkaian suku cadangnya dipasang secara kanibal. "Kami sudah kesulitan memperoleh suku cadang baru dari produsen di Jepang," katanya.

Langkanya suku cadang itu, kata Agus, karena seluruh produsen sudah menghentikan proses produksinya. Jika operasional KRL Ekonomi itu dipaksakan, menurut Agus, dampaknya lebih berbahaya dan biaya perawatannya bisa lebih mahal.

Karena itu, Agus mengatakan, PT KAI berencana menarik seluruh rangkaian kereta itu per 1 April 2013 dan menggantinya dengan Commuterline. Rencana pergantian unit ini pun masih digodok di di tingkat pusat.

Manager Humas PT KAI Commuter Jabodetabek, Eva Khairunisa, mengatakan keberadaan KRL ekonomi nantinya akan digantikan KRL AC Commuterline. PT KAI berencana menambah jumlah perjalanan sebanyak dua rangkaian untuk lintas Bekasi-Jakarta dan dua rangkaian untuk lintas Serpong-Jakarta.

MUHAMMAD GHUFRON

Berita Terpopuler:
Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang 
Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman
Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma 
Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras 
Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman 


09.35 | 0 komentar | Read More

Jokowi Akan Bangun Dua Stadion Bola Baru

Selasa, 26 Maret 2013 | 06:39 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga DKI Jakarta Ratiyono mengatakan Gubernur DKI Jakarta akan membangun dua stadion sepakbola baru untuk mengganti Stadion Lebak Bulus yang akan dibongkar.

Stadion Lebak Bulus diproyeksikan menjadi depo alat transportasi massal, Mass Rapid Transit (MRT).

"Sementara ini, stadion yang prosesnya sudah mendekati pembangunan adalah Stadion BMW di Tanjung Priuk," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, Ratiyono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 25 Maret 2013.  "Kami mau hilang satu tumbuh dua," katanya sambil tertawa.

Selain Stadion BMW, Pemprov DKI Jakarta sedang berusaha untuk membebaskan lahan di daerah Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. "Kalau di Lebak Bulus luasnya 4,5 hektar, paling enggak kami mau beli 8,1 hektar di Ulujami," kata dia.

Ratiyono memastikan masyarakat Jakarta akan langsung mendapat stadion baru begitu Lebak Bulus dibongkar. "Pembangunannya harus simultan: begitu Lebak Bulus dibongkar, BMW dibangun," ujarnya.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta sudah menganggarkan dana Rp 99 milyar untuk pembelian sebagian lahan di Ulujami. "Sementara harganya belum cocok, jadi uangnya balik lagi ke kas daerah," kata Ratiyono.

TRI ARTINING PUTRI
Berita Terpopuler:
Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang 
Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman
Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma 
Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras 
Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman 


09.35 | 0 komentar | Read More

Divonis Bersalah, Bisakah Rasyid ke London?  

Selasa, 26 Maret 2013 | 09:02 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis hukum sekaligus koordinator Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Muhammad Isnur mengatakan bahwa Rasyid Rajasa, terpidana kasus BMW maut, masih bisa bepergian ke London meski diputus bersalah.

"Hukuman masa percobaan tidak membatasi orang untuk bepergian, jadi Rasyid masih bisa melanjutkan kuliah ke London," kata Isnur, Senin, 25 Maret 2013.

Isnur melanjutkan, meski Rasyid bisa bepergian ke London, bukan berarti tak ada kewajiban yang harus dijalankan. Selain harus menjauhkan dirinya dari masalah hukum, Rasyid tetap harus melapor ke Kejaksaan pada masa yang ditentukan. Yang menjadi masalah, kata Isnur, terkait pengawasan. Dalam hukuman percobaan, Rasyid akan diawasi oleh Kejaksaan. Namun, jika Rasyid di London, pengawasan itu tentunya akan susah dilakukan.

"Jadi, bisa dikatakan tak ada hukuman sama sekali. Makanya saya tak setuju dengan vonis hukuman percobaan ini. Saya lebih setuju, misalkan, dia mendapat kewajiban kerja sosial meski tak dipenjara," kata Isnur menjelaskan.

Saat dikonfirmasi, Ananta Budiartika, salah seorang kuasa hukum Rasyid, membenarkan Rasyid bisa bepergian ke London. Menurut dia, belum ada satu pun instansi penegak hukum yang mengambil langkah hukum cegah dan tangkal (cekal) atas Rasyid Rajasa.

"Rasyid tidak dicekal. Jadi, tetap bisa bepergian ke luar negeri meski dalam masa percobaan hukuman selama enam bulan ke depan," ujarnya.

Rasyid, terdakwa kasus BMW Maut di Jagorawi awal Januari 2013, telah divonis lima bulan penjara dengan masa percobaan enam bulan. Vonis itu lebih ringan dibanding tuntutan jaksa, yaitu delapan bulan penjara dengan masa percobaan 12 bulan dan denda sebesar Rp 12 juta rupiah.

ISTMAN MP

Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Berita Terkait:
Restorative Justice Tak Pantas untuk Rasyid Rajasa
Vonis 5 Bulan, Rasyid Rajasa Salaman dengan Hakim
Rasyid Dihukum Percobaan, Pengacara Tak Puas
Rasyid Divonis 5 Bulan Penjara, Percobaan 6 Bulan


09.35 | 0 komentar | Read More

Vonis Hari Ini, Rasyid Rajasa Berharap Bebas

Written By Unknown on Senin, 25 Maret 2013 | 09.35

Senin, 25 Maret 2013 | 03:54 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: M. Rasyid Amrullah Rajasa, 22 tahun, terdakwa kasus kecelakaan BMW maut di tol Jagorawi pada kilometer 3+350, pada 1 Januari lalu, akan menghadapi sidang vonis atau putusan hari ini, Senin 25 Maret 2013. Sidang vonis diagendakan pukul 10.00 di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

"Ya siap tidak siap, untuk sidang putusan besok, Rasyid sudah menjalani terapi Kamis lalu, agar mentalnya kuat," kata kuasa hukum Rasyid, Riri Purbasari, kepada Tempo, Ahad 24 Maret 2013.

Riri mengungkapkan, kliennya berharap majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur memutuskan Rasyid tidak bersalah dan dibebaskan dari segala tuntutan. "Dari awal memang kami keberatan dengan tuntutan jaksa. Kami menginginkan Rasyid dinyatakan tidak bersalah dan bebas. Karena dia itu korban," ujarnya.

Ia berharap majelis hakim dapat secara bijak dalam mengambil keputusan. "Kami serahkan kepada majelis hakim besok, dan dapat berfikir secara bijak kalau Rasyid ini korban juga. Dia bertanggung jawab karena dorongan nuraninya bukan karena dia bersalah," ujarnya.

Sebelumnya, jaksa menuntut anak bungsu Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, delapan bulan kurungan penjara dengan masa percobaan 12 bulan dan tuntutan subsidair, 6 bulan kurungan penjara. Alasannya, Rasyid terbukti melanggar Pasal 310 ayat (4) tentang lalu lintas dan angkutan jalan Undang-undang Lalu Lintas nomor 22 Tahun 2009 dan subsidair Pasal 310 ayat (3). (Baca Rasyid Membantah BAP)


AFRILIA SURYANIS
Terpopuler:
Asrama Mahasiswa NTT di Yogya Ditinggal Penghuni
4 Tahanan Sleman Dieksekusi di Depan Napi Lain
Eyang Subur, Bekas Penjahit yang Koleksi Perhiasan
Kepala Pengamanan LP Sleman Ditodong Pistol
Sultan Khawatirkan Keselamatan Mahasiswa NTT


09.35 | 0 komentar | Read More

Warga Bekasi Tolak KRL Ekonomi Dihapus

Senin, 25 Maret 2013 | 05:05 WIB

TEMPO.CO , Bekasi:Para pengguna kereta rel listrik (KRL) ekonomi non-AC mengancam akan menggelar demonstrasi di Stasiun Besar Kota Bekasi, pagi ini, Senin 25 Maret 2013. "Kami bakal unjuk rasa terkait rencana pemerintah menghapus KRL ekonomi," ujar Sarman, warga Bekasi Barat, saat dihubungi Tempo, Ahad 24 Maret 2013.

Menurut dia, kebijakan pemerintah menghapus kereta bertarif murah itu sangat merugikan penumpang jarak dekat. Itu karena Sarman naik kereta dari Stasiun Bekasi menuju tempat kerjanya di dekat Stasiun Cakung. "Masa cuma lewat beberapa stasiun kami harus bayar tiket commuterline," kata dia. Harga tiket KRL ekonomi berkisar Rp 1.000 hingga Rp 2.000, sedangkan tiket commuterline Rp 6000.

Menurut dia, pemerintah harus mencarikan solusi lain agar penumpang masih bisa memanfaatkan tiket murah tersebut.

Ririn, 27 tahun, warga Wisma Asri, Bekasi Utara mengatakan, tiket commuter line terlalu mahal, meskipunlebih  nyaman dan lebih aman. "Sayang, kondisi keuangan saya tidak memungkinkan hal itu," ujarnya.

Wakil Kepala Stasiun Bekasi Supendi mengatakan, rencana penghapusan KRL ekonomi tersebut merupakan kebijakan yang dibuat langsung oleh PT Kereta Api Indonesia. Kebetulan, sambung dia, Stasiun Besar Bekasi terbagi untuk melakukan sosialisasi penghapusan bagian dari moda transportasi tersebut.

Terkait gejolak warga pengguna KRL ekonomi untuk berdemo, Supendi pun mempersilakan. Sebab, itu merupakan hak warga untuk menyampaikan aspirasinya. "Asal jangan anarkis, kami persilahkan untuk berdemo," ujar dia.
MUHAMMAD GHUFRON
Berita terpopuler:

Pejambret di KRL Ekonomi Semakin Menggila 
Polisi Berjaga di Gereja Damai Tambora
Porsche Nabrak, Polisi Temukan Ratusan Happy Five
Pacaran Lewat Facebook, Tertipu Rp 1,78 Miliar
Janji Dinikahi via Internet, Tertipu Rp 1,2 Miliar  


09.35 | 0 komentar | Read More

Kecelakaan Porsche vs Sirion, Rugi Rp 50 Juta

Petugas kepolisian menutupi mobil mewah Porsche Panamera yang ringsek di Halaman Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (24/3). Pihak kepolisian mengamankan pengemudi mobil Porsche yakni Danny Leonardi karena kedapatan membawa narkoba jenis Happy Five sebanyak 598 butir saat mengalami kecelakaan dengan mobil Sirion di kawasan Sudirman Central Business Districk (SCBD). ANTARA/Dhoni Setiawan

Senin, 25 Maret 2013 | 05:21 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, kerugian dalam kecelakaan Porsche dengan Daihatsu Sirion mencapai puluhan juta. "Kerugian dinilai dengan uang, Rp. 50 juta," ujarnya, Ahad 24 Maret 2013. (Baca: Sopir dan Penumpang Porsche Jadi Tersangka)

Rikwanto merinci, sedan Porsche Panamera rusak pada bagian bodi samping kiri. "Penyok, dan bemper depan samping kiri pecah."

Adapun pada Sirion, bodi belakang samping kanan penyok, ban depan samping kanan lepas. "Shock breaker depan sebelah kanan lepas," katanya.

Porsche B 88 DAN yang dikemudikan Dany Leonardi dan ditumpangi Hardy Arga Ciputra menabrak Daihatsu Sirion B 1393 KKS, Minggu , 24 Maret 2013, dini hari tadi pukul 02.30 WIB. Peristiwa naas itu terjadi di kawasan SCBD arah timur, dekat Pacific Place, Jakarta Selatan.
Akibat kecelakaan itu, Isduard Ababil Myron, pengemudi Sirion, dan dua dari empat penumpangnya, Putri Hesti Gumah dan Mieke Olivia mengalami luka-luka. Mereka dibawa ke RS Siloam, namun diperbolehkan pulang alias rawat jalan.

ATMI PERTIWI
Berita terpopuler
Pejambret di KRL Ekonomi Semakin Menggila 
Polisi Berjaga di Gereja Damai Tambora
Porsche Nabrak, Polisi Temukan Ratusan Happy Five
Pacaran Lewat Facebook, Tertipu Rp 1,78 Miliar
Janji Dinikahi via Internet, Tertipu Rp 1,2 Miliar 
Dispenser Jadi Tempat Favorit Nyamuk Penyebab DBD


09.35 | 0 komentar | Read More

Gelap Sejam di Jakarta, Listrik Hemat 200 Megawatt

Written By Unknown on Minggu, 24 Maret 2013 | 09.35

Suasana kawasan bundaran Hotel Indonesia sebelum memadamkan lampu dalam kampanye global Earth Hour, Thamrin, Jakarta, Sabtu (31/3/2012). Tempo/Aditia Noviansyah

Sabtu, 23 Maret 2013 | 18:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kampanye Earth Hour atau menghentikan pemakaian listrik selama satu jam di Jakarta dan sekitarnya nanti malam diyakini akan kembali menyumbang penghematan listrik hingga sekitar 200 megawatt. Angka ini yang tercapai dari pelaksanaan kampanye yang sama pada tahun lalu.

"Penurunan beban listrik pada masa Earth Hour setiap tahunnya relatif sama," kata Manajer Senior Komunikasi Korporat Perusahaan Listrik Negara, Bambang Dwiyanto, ketika dihubungi, Sabtu, 23 Maret 2013.

Menurut dia, besar penghematan yang didapat itu memang akan sangat bergantung pada kesadaran pelanggan. Dia memastikan PT PLN sendiri tidak akan berpartisipasi, misalnya dengan mematikan sejumlah gardu. "Normalnya, kalau malam minggu itu konsumsi listrik warga Ibu Kota sekitar 3.500 megawatt," katanya lagi.

Untuk skala Jawa-Madura-Bali, Bambang memprediksi penurunan beban listrik akan sebanyak 375 MW dari pemakaian normal sebesar 17.500 MW. Prediksi pengurangan beban karena Earth Hour untuk seluruh Indonesia kurang-lebih 600 MW atau setara penghematan Rp 750 juta.

Berdasarkan keterangan tertulis dari WWF, kampanye Earth Hour diadopsi di 30 kota. Secara serempak akan ada pemadaman listrik atau lampu selama satu jam sejak pukul 20.30 waktu setempat.

Pada 2012, kampanye berslogan "Ini Aksiku, Mana Aksimu" ini tercatat sebagai yang terbesar karena berhasil diikuti oleh dua miliar orang dari 7.001 kota di 152 negara. Di Jakarta sendiri, tradisi gubernur memimpin kampanye ini masih akan dijalankan.

ISTMAN MP


09.35 | 0 komentar | Read More

Dispenser Jadi Tempat Favorit Nyamuk Penyebab DBD

Siswa-siswi SDN 10 Mataram mengikuti edukasi demam berdarah yang diadakan Dinas Kesehatan Provinsi NTB bekerjasama dengan salah satu produk anti nyamuk di SDN 10 Mataram, Monjok, NTB, Jumat (6/3). ANTARA/Ahmad Subaidi

Minggu, 24 Maret 2013 | 03:47 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Waspadalah dengan ancaman penyakit demam berdarah. Meski sudah menguras bak mandi dan penampungan air secara teratur, masih ada kemungkinan nyamuk Aedes Aegypti -si pembawa virus dengue, berkembang biak di tempat-tempat tak terduga di sekitar rumah Anda.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Widiastuti mengatakan kerap menemukan dispenser dan pot bunga yang menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti. "Ketika kami investigasi rumah pasien DBD, bak penampungan airnya memang bersih, tetapi nyamuk bersarang di dispenser dan piring alas pot bunga," katanya ketika ditemui di Kantor Walikota Jakarta Barat, Jumat, 22 Maret 2013.

Menurut Widiastuti, masyarakat kerap lupa membersihkan kedua tempat itu. Tempat penampungan air yang berada di bagian bawah dispenser pun menjadi tempat yang nyaman bagi nyamuk yang akan mengembangbiakkan telur mereka. Begitu juga dengan pot bunga atau sampah plastik yang menampung air hujan.

Kolam pun harus diisi dengan ikan. "Jangan sampai hanya diisi air," katanya. Jika ada tetangga yang terkena DBD, segera bersihkan lingkungan rumah Anda. Pemberian larvasida juga bisa diulang setelah lima hari agar jentik dari telur yang tersisa tak sempat tumbuh dan berkembang biak.

Selama kurun Januari-Februari 2013, Sudin Kesehatan Jakarta Barat telah menerima laporan 417 kasus demam berdarah dengue dari 15 rumah sakit. Sebanyak 158 pasien diantaranya terjangkit di wilayah Jakarta Barat. "Hasil itu kami dapatkan setelah menginvestigasi rumah dan lingkungan pasien, ada jentik nyamuk dan pasien lain," kata Widiastuti.

ANGGRITA DESYANI

Berita terpopuler lainnya:
Serangan Jantung, Ricky Jo Meninggal Dunia 
Kronologi Serangan ke Penjara Sleman 
KPK Tangkap Pimpinan Pengadilan Negeri Bandung 
Korban Penembakan Terduga Kopassus Terkapar di Sel 
Anggota Kopassus Diduga Serbu Penjara di Sleman


09.35 | 0 komentar | Read More

Penipuan Online, Komplotan Afrika Punya Cara

Minggu, 24 Maret 2013 | 08:48 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya banyak mencokok pelaku penipuan via internet yang merupakan komplotan pria dari Afrika. Mereka umumnya warga negara Nigeria, Liberia, dan Kamerun.

Kepala Unit III Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Jerry Raimond mengatakan dalam menjalankan tindak kejahatan penipuan itu, komplotan ini tidak bekerja sendiri. Mereka biasanya mengajak serta beberapa perempuan asli Indonesia. "Mereka memacari dan menikahi perempuan Indonesia untuk membantu memuluskan penipuan," ujarnya kepada Tempo, Jumat, 22 Maret 2013.

Jerry mencontohkan sebuah kasus penipuan terhadap seorang pengusaha garmen, sebut saja Putri, dimana polisi menangkap pelaku yang merupakan suami istri. Mathias Udhie, 25 tahun, warga negara Nigeria, dengan istrinya Waraswati, warga Tangerang, 36 tahun.

Penipuan yang dilakukan Mathias dan Waraswati yaitu dengan menggunakan modus mengirim cerita palsu ke ribuan alamat email yang mereka "hack" dari internet. Email itu berisi tentang perempuan Indonesia bernama Kusuma Wilson yang tinggal di London dan berniat pulang kampung. Namun Kusuma butuh pertolongan orang Indonesia untuk menyimpan sementara uangnya sebesar USD 2 juta yang telah siap dikirim ke Indonesia.

Dari ribuan email itu, ada saja yang merespon. Disinilah Waraswati berperan sebagai Kusuma dan berkomunikasi dengan si korban melalui telepon. Tahap berikutnya dia juga yang berpura-pura menjadi petugas cargo, petugas Bea Cukai atau Imigrasi yang menahan paket uang tersebut.

"Padahal sebenarnya perempuan yang menelepon dan mengaku petugas Bea Cukai atau Imigrasi dan meminta tebusan itu ya satu atau dua orang, komplotan ini juga," ujarnya.

Dari kasus ini, polisi juga menangkap tersangka lainnya yaitu pasangan kekasih Kenechukwu dan Agnes. Kenechukwu, 36 tahun, adalah warga negara Liberia sedangkan Agnes, 30 tahun, adalah ibu rumah tangga. "Dua orang ini berpacaran, dan satu komplotan dengan Mathias," kata Jerry.

MUNAWWAROH


Terpopuler
Kronologi Serangan ke Penjara Sleman 
Kondisi Korban Tembak Terduga Kopassus Mengerikan
Korban Penembakan Terduga Kopassus Terkapar di Sel 
Terduga Kopassus Penyerang LP Sleman Rebut CCTV 


09.35 | 0 komentar | Read More

Modus Tipu Internet, Dari Warisan Hingga Pacaran

Written By Unknown on Sabtu, 23 Maret 2013 | 09.35

Sabtu, 23 Maret 2013 | 08:45 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Setahun terakhir, jumlah kasus penipuan lewat internet yang ditangani polisi meningkat pesat. Modusnya pun macam-macam. Ada yang menggunakan cerita palsu mengenai warisan atau rencana investasi yang sebenarnya tak pernah ada. Dari ribuan email yang dikirim secara acak itu, ternyata ada saja yang tertarik dan membalas email tersebut.

"Yang membalas email biasanya akan menjadi korban komplotan penjahat penipuan," kata Kepala Satuan Reserse Mobile, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, kepada Tempo, Jumat, 22 Maret 2013.

Ditreskrimum Polda Metro Jaya saat ini sedang menangani beberapa kasus penipuan via internet ini. Menurut Kepala Unit III Reserse Mobile Komisaris Jerry Raimond, modus menyebar cerita palsu melalui email ini sebenarnya modus lama. Tapi tetap saja ada orang yang masih tertipu.

Jerry mencontohkan beberapa contoh modus penipuan ini. Yang paling sering digunakan adalah kisah seorang perempuan yang mengaku asli Indonesia bernama Kusuma Wilson. Ia menikah dengan pria Inggris dan saat ini tinggal di London. Namun, belakangan dia tahu suaminya yang kaya itu telah memiliki istri yang sah. Walhasil, Kusuma ingin pulang ke Tanah Air dan memulai hidup baru.

Kusuma, dalam cerita palsu itu, mengaku memiliki harta sekitar US$ 2 juta dan membutuhkan seseorang untuk menampung uang itu untuk sementara, sebelum ia kembali ke Indonesia. Karena itulah ia membutuhkan pertolongan orang yang baik hati untuk menerima dan menyimpan dana tersebut. Tak lupa, si penolong diberi iming-iming 10 persen dari kekayaannya.

"Ada beberapa orang yang tertipu karena email ini. Kerugiannya tak tanggung-tanggung, dari ratusan juta hingga miliaran," kata Jerry.

Itu baru satu modus saja, ada lagi modus lain yang ditangani Polda. Misalnya, penipuan dengan modus jalinan asmara dengan pria dari luar negeri. Biasanya perkenalan melalui media jejaring sosial ini terjadi melalui Facebook. Rasa percaya si korban terbangun karena melihat data profil si penipu yang terlihat wajar dan menjanjikan.

"Padahal belum tentu yang di Facebook itu benar-benar orang yang mereka ajak berkomunikasi atau chatting. Bisa juga akun itu yang mengoperasikan orang lain," kata Jerry.

MUNAWWAROH

Berita Terpopuler:
5 Pemain yang Membuat Barcelona Kian Garang
Jenderal Polisi Tajir, Hartanya Dinilai Tak Wajar 
Serangan Jantung, Ricky Jo Meninggal Dunia 
KPK Tangkap Pimpinan Pengadilan Negeri Bandung 
Pembongkaran Gereja Bekasi Dinilai 'Over Acting'  


09.35 | 0 komentar | Read More

Korban Tipu Internet Biasanya Kaum Terpelajar

Sabtu, 23 Maret 2013 | 09:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Penipuan melalui internet tak melihat latar belakang korbannya. Bahkan banyak di antara mereka  adalah golongan kaum terpelajar. "Ada yang pengusaha, PNS, pegawai BUMN, dosen dan banyak lagi. Sebagian besar terpelajar," kata Kepala Unit III Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Jerry Raimond kepada Tempo, Jumat, 22 Maret 2013.

Menurut Jerry, Polda Metro Jaya menangani banyak kasus penipuan melalui internet. Rata-rata kerugian materi yang diderita para korban penipuan tidak sedikit. "Bukan Rp 1-2 juta. Tapi dari ratusan juta hingga miliaran," kata dia.

Tapi karena mereka berasal dari kelompok yang terpelajar atau kaum menengah, ada beberapa korban yang kadang enggan kasusnya diproses secara intensif. "Mereka malu kalau ketauan teman atau kolega bisnisnya," kata dia.

Jerry  mencontohkan seorang korban, bernama SI, yang tertipu sekitar Rp 1,2 miliar. Perempuan berusia 44 tahun yang bekerja sebagai pegawai swasta itu tertipu oleh seorang pria yang dikenalnya melalui jejaring sosial Twoo. Ini situs media sosial serupa Facebook.

Mereka berkomunikasi melalui internet --tentu dengan bahasa Inggris-- sampai beberapa lama. Hubungan itu kemudian berlanjut saling telepon. "Saat menelepon, komplotan penipu ini menggunakan kode negara lain. Misalnya mengaku dari Inggris kodenya keluar +44, makanya korban percaya," kata dia.

Padahal menurut Jerry, meski menggunakan telepon dengan kode negara luar, bukan berarti penipu benar-benar berada di negara asal kode berada. Soal ini bisa diakali dengan teknologi Skype. "Dengan menelepon lewat Skype, mereka bisa mencantumkan kode negara lain. Mau kode negara mana saja bisa," kata Jerry.

Yang mengejutkan, komplotan penipu jagat maya itu ternyata kebanyakkan berasal dari Indonesia juga.

MUNAWWAROH

Berita Terpopuler:
5 Pemain yang Membuat Barcelona Kian Garang
Jenderal Polisi Tajir, Hartanya Dinilai Tak Wajar 
Serangan Jantung, Ricky Jo Meninggal Dunia 
KPK Tangkap Pimpinan Pengadilan Negeri Bandung 
Pembongkaran Gereja Bekasi Dinilai 'Over Acting'  


09.35 | 0 komentar | Read More

Korban Tipu Internet Jarang Melapor ke Polisi

Sabtu, 23 Maret 2013 | 09:04 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kriminalitas berupa penipuan belakangan ini marak terjadi di jagat maya. Banyak korban berasal dari golongan kaum terpelajar seperti pengusaha, PNS, pegawai BUMN, dosen, hingga professor.

"Tapi seringkali mereka sungkan untuk mengadukan kasus mereka ke polisi," kata Kepala Unit III Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Jerry Raimond kepada Tempo, Jumat, 22 Maret 2013.

Menurut Jerry, Polda Metro Jaya menangani banyak kasus penipuan melalui internet. Tak tanggung-tanggung, kerugian materi dari kasus-kasus itu bisa sampai miliaran rupiah. "Ada yang tertipu ratusan juta, tapi ada juga yang kena sampai Rp 5 miliar," kata dia.

Selain tak mau melapor ke polisi, korban juga seringkali tidak ingin kasusnya diketahui media. Mereka tak ingin jadi sorotan publik karena malu. Pasalnya, ihwal penipuan yang menimpa mereka juga kerap tidak masuk akal. "Jadi mereka nggak enak kalau ketauan teman atau kolega bisnisnya," kata Jerry.

Jerry mencontohkan beberapa kasus penipuan yang ditanganinya. Misalnya penipuan yang menimpa korban yang bekerja sebagai manajer sebuah perusahaan money changer, sebut saja namanya Asih. Perempuan berusia 44 tahun itu tertipu sekitar Rp 1,2 miliar setelah mempercayakan uangnya kepada seorang pria Nigeria yang dikenalnya lewat Facebook. Asih dan pria itu bahkan sudah mempersiapkan pernikahan.

"Mereka awalnya kenal dari jejaring sosial. Tapi setelah kasusnya ditangani polisi, ibu ini tidak mau diproses lebih lanjut. Tapi kan tidak bisa begitu," kata dia.

Ada pula perempuan lain, pengusaha dan eksportir garmen, sebut saja Putri. Perempuan berusia 51 tahun itu berpacaran dengan seorang pria yang mengaku tentara Inggris melalui Facebook. Gara-gara tergoda dengan wajah ganteng dan tubuh tegap si bule, Putri mengalami kerugian hingga Rp 1,78 miliar.

Lain lagi kasus yang terjadi pada pegawai perusahaan Migas nasional, sebut saja Putra. Niatnya semula ingin menolong seorang perempuan Indonesia yang tinggal di London, tapi akhirnya dia justru tertipu Rp 137 juta.

"Lihat saja profil korban-korbannya, mereka bukan orang-orang biasa. Bahkan ada juga profesor yang tertipu hampir Rp 5 miliar," kata Jerry prihatin.

Dari ketiga kasus tersebut, polisi sudah menangkap pelaku. Uniknya, semuanya adalah pria kulit hitam dari Nigeria, Liberia, dan Kamerun. "Kami menyebut pelakunya ini komplotan Afrika," kata Jerry.

MUNAWWAROH

Berita Terpopuler:
5 Pemain yang Membuat Barcelona Kian Garang
Jenderal Polisi Tajir, Hartanya Dinilai Tak Wajar 
Serangan Jantung, Ricky Jo Meninggal Dunia 
KPK Tangkap Pimpinan Pengadilan Negeri Bandung 
Pembongkaran Gereja Bekasi Dinilai 'Over Acting'  


09.35 | 0 komentar | Read More

Robohnya Gereja Kami

Written By Unknown on Jumat, 22 Maret 2013 | 09.35

Jum'at, 22 Maret 2013 | 06:31 WIB

TEMPO.CO, Bekasi - Air mata Benlina Ompusungu, 36 tahun, mengalir deras saat melihat mobil alat berat merobohkan tembok gereja yang baru dipugar tiga bulan terakhir, Kamis 21 Maret 2013. Sesekali, perempuan bertubuh mungil itu mengais pasir sisa-sisa reruntuhan tembok dalam gempalan tangannya.

Boru Lina, begitu ia disapa, merupakan satu dari ratusan jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan di Desa Taman Sari, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Dia bersama suami dan putrinya menentang keras tindakan Pemerintah Kabupaten Bekasi selaku eksekutor perobohan tempat peribadatan yang dihuninya sejak medio 2005. "Kami hanya ingin beribadah. Kami bukan penjahat," ujar dia saat melepas pasir dalam gumpalan tangannya.

Raut kesedihan Lina pun seakan hampa, karena tidak digubris oleh puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bekasi yang mengawal proses pembongkaran gereja. Hingga akhirnya, perempuan itu dirangkul oleh kerabat jemaat lainnya, sambil mengusap matanya yang lebam akibat tangisan untuk menyingkir dari puing-puing pembongkaran rumah ibadah yang dikenal Gereja HKBP Setu.

Eksekusi pembongkaran gereja sebetulnya berlangsung alot. Jemaat tidak menerima tempat peribadatan yang sudah berdiri sejak medio 1999 itu dibongkar. Lina bersama puluhan jemaat perempuan lainnya juga sempat menahan mobil alat berat itu untuk tidak melaju ke area gereja. Di lain sisi, puluhan jemaat lelaki meminta pihak pemerintah bermusyawarah untuk tidak langsung mengeksekusi pembongkaran.

Masalah yang membuat pemerintah daerah membongkar paksa bangunan Gereja HKBP Setu berpangkal pada proses perizinan pendirian bangunan. Gereja yang dipimpin Pendeta Advent Leonard Nababan itu diketahui tidak mempunyai izin mendirikan bangunan, untuk perluasan dan pemugaran. Adapun pihak pemerintah mengaku tidak pernah melarang jemaat untuk beraktivitas ibadah.

Pembangunan Gereja HKBP Setu dilakukan karena jumlah jemaat yang semakin bertambah setiap tahunnya. Sebelumnya, rumah ibadah itu hanya berbentuk sebuah bilik satu lantai, beratap asbes, dan berlantai tanah. Di dalam bangunan seluas 400 meter persegi itu pun berdiri sebuah mimbar peribadatan dan puluhan bangku untuk jemaat. Para jemaat pun meminta bangunan gereja dijadikan permanen, dan diperluas 20x16 meter persegi dengan dua lantai.

Panahatan Siregar, 45 tahun, jemaat sekaligus sekretaris panitia pembangunan dan perizinan gereja, mengaku telah mengurus perizinan untuk perluasan bangunan tempat beribadahnya. Itu dari pengurusan izin lingkungan yang diambil dari persetujuan lebih dari 60 warga sekitar lokasi gereja. Namun, kata dia, proses perizinan itu pun kerap dimentahkan di tingkat kepala desa karena diklaim persetujuan lingkungannya tidak laik.

Padahal, Siregar memastikan bahwa pihak yang menyetujui perizinan lingkungan itu benar warga Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Dia juga mengklaim sebagian besar jemaat HKBP Setu merupakan warga wilayah setempat. "Kepala Desa selalu mementahkan dengan cara memverifikasi faktual. Seharusnya itu bukan urusan dia," ujarnya.

Mantan Camat Setu, Beni Saputra, mengatakan upaya penempuhan perizinan gereja sempat dua kali diterimanya sebelum dia menanggalkan jabatanya pada November 2012 dan Januari 2013. Namun, prosesnya hanya hingga sampai tingkat kepala desa karena diketahui izin lingkungannya tidak mencukupi ketentuan Surat Keputusan Bersama 2 Menteri. "Kalau dilihat dari yuridis formal, ya gereja itu belum punya imb," kata dia.

Kepala Bidang Penegakkan Peraturan Daerah, Satpol PP Kabupaten Bekasi, Agus Dahlan mengatakan, eksekusi pembongkaran gereja sesuai dengan keputusan Musyawarah Pimpinan Daerah, dan surat perintah dari Bupati Neneng Nurhasanah Yasin. Dia mengklaim, tidak ada pelarangan aktivitas ibadah kepada jemaat HKBP Setu. Sebagai eksekutor, Satpol PP hanya merobohkan bagian bangunan yang tak berizin. "Kami tidak membongkar sebelumnya, karena memiliki izin. Namun izin hunian, bukan tempat beribadah."

Eksekusi pembongkaran Gereja HKBP Setu juga sempat molor dari jadwal yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Bekasi pada pukul 09.00 WIB. Molornya eksekusi dikabarkan karena terkendala penyewaan mobil alat berat. Satu unit //excavator// milik pengelola Tempat Pembuangan Akhir Sampah Burangkeng pun disewa sebagai eksekutor pembongkaran gereja, dan tiba di lokasi pada pukul 12.15 WIB.

Meski sempat alot dan molor, bangunan gereja itu akhirnya dirobohkan setelah sempat tertahan selama dua jam. Pimpinan jemaat, Pendeta Advent sebelumnya juga berkomunikasi dengan pihak pemerintah untuk membatalkan pembongkaran. Namun upaya itu tak mendapat tanggapan. "Pemerintah sudah melakukan pembongkaran secara prosedural," ujar Wakil Bupati Rohim Mintareja, saat dihubungi Tempo.

Sebelum aksi pembongkaran berlangsung, massa yang tergabung dalam Forum Umat Muslim Tamansari juga sempat menggelar unjuk rasa di Jalan Raya Setu, sekitar 700 meter dari lokasi gereja. Massa itu pun mendapat pegamanan oleh kepolisian, guna mengantisipasi adanya konflik. Sedkitnya 270 personel kepolisian dan 30 anggota Tentara Nasional Indonesia diterjunkan untuk mengamankan eksekusi pembongkaran gereja. Kini, para jemaat HKBP Setu hanya bisa meratapi puing-puing bekas dinding gereja yang terbongkar.

MUHAMMAD GHUFRON

Berita terpopuler lainnya:
Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis
Polisi: Rekaman Penculikan Imam di Internet Asli
Ibas Siap Diperiksa, Ini Jawaban KPK
Daftar Pasal Kontroversial di Rancangan KUHP 
Polisi Tangkap Semua Pelaku Penyerangan Tempo
Rahasia Model Brasil Langsing Usai Melahirkan


09.35 | 0 komentar | Read More

Polisi Bekuk Kawanan Pencuri Mobil Paspampres

Jum'at, 22 Maret 2013 | 06:38 WIB

TEMPO.CO, Bekasi - Polisi meringkus kawanan perampok yang menggasak mobil milik Pasukan Pengamanan Presiden di kawasan Pasir Kaliki, Kota Bandung beberapa waktu lalu. "Kami tangkap di jalan tol Jakarta-Cikampek Kilometer 20 B, pagi tadi," ujar Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Tambun, Inspektur Satu Dwi Yanuar, Kamis 21 Maret 2013.

Menurut dia, pelaku yang menggasak mobil tersebut berjumlah empat orang. Masing-masing bernama David, 32 tahun, Jhoni, 35 tahun, Wanda, 38 tahun, dan Kris, 33 tahun. Mereka diringkus sekitar pukul 04.00 WIB, setelah sempat melakukan kejar-kejaran dengan polisi dari tol Pasteur Bandung hingga ke arah tol Jakarta, tepatnya di kawasan Tambun, Kabupaten Bekasi.

Aparat kepolisian juga mengamankan barang bukti satu unit mobil Daihatsu Terios B 1116 KKW, milik Purwadi, anggota Paspamres yang saat itu sedang dipinjam oleh Sudarjo, rekannya menuju Kafe Amnesia, Kota Bandung. "Kami bekuk mereka lewat bantuan satelit GPS di mobil tersebut," kata Dwi.

Dwi menambahkan, petugas juga mengamankan sebuah pistol korek api yang diduga kerap dipakai salah satu pelaku untuk menakuti korbannya. Kini, Unit Reserse dan Kriminal Polsek Tambun tengah menelusuri hilangnya tas berisi uang senilai Rp 4 juta yang sebelumnya tertaruh di dalam mobil.
"Belum diketahui dipakai pelaku atau hilang di tengah jalan," ujarnya. Para pelaku pun digelandang ke Polsek Andir Kota Bandung untuk selanjutnya diproses di wilayah hukum setempat.

MUHAMMAD GHUFRON

Berita terpopuler lainnya:
Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis
Ibas Siap Diperiksa, Ini Jawaban KPK
Daftar Pasal Kontroversial di Rancangan KUHP 
Rahasia Model Brasil Langsing Usai Melahirkan 
Guardiola Akan Boyong Staf dari Barcelona


09.35 | 0 komentar | Read More

Jumat Malam, Jakarta Diprediksi Hujan Ringan  

Jum'at, 22 Maret 2013 | 08:58 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika meramalkan, malam ini, Jumat, 22 Maret 2013, hampir seluruh wilayah Jakarta diguyur hujan ringan. Hujan akan turun di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Sedangkan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu berawan.

Adapun sore nanti, setengah wilayah Jakarta bakal diguyur hujan. Dalam halaman situsnya, BMKG menyebutkan, hujan sedang akan membasahi Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Jakarta Barat hujan ringan. Sedangkan separuh Jakarta lainnya hanya berawan pada sore hari, yaitu Jakarta Utara, Pusat, dan Kepulauan Seribu.

Khusus di Jakarta Utara, awan menggantung seharian sejak pagi hingga malam. Suasana berawan memang menyelimuti hampir seluruh Jakarta pada pagi hari. Hanya Kepulauan Seribu disebut akan diguyur hujan ringan.

Suhu udara hari ini 24 hingga 33 derajat Celsius. Sedangkan kelembapan udara berkisar 64 hingga 97 persen.

Di kota-kota penyangga Jakarta, cuaca bervariasi. Malam nanti, Bekasi dan Bogor diperkirakan hujan ringan. Sore hari, di kedua kota itu akan diguyur hujan sedang. Pagi ini, kedua kota itu berawan.

Adapun di Depok dan Tangerang, malam hari cuaca berawan sejak pagi. Hanya sore hari keduanya diramalkan hujan dengan intensitas sedang. (Baca: Cuaca Buruk, Kapal Tertahan di Tanjung Perak)

ATMI PERTIWI

Berita terpopuler lainnya:
Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi
Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis
Ibas Siap Diperiksa, Ini Jawaban KPK
Daftar Pasal Kontroversial di Rancangan KUHP
Rahasia Model Brasil Langsing Usai Melahirkan


09.35 | 0 komentar | Read More

Ini Percakapan Imam, Korban Pembunuhan Cengkareng

Written By Unknown on Kamis, 21 Maret 2013 | 09.35

Kamis, 21 Maret 2013 | 05:40 WIB

TEMPO.CO, Bekasi- Pegawai di tempat usaha Imam A Syafei, 31 tahun, menyangka majikannya diculik karena pelaku lagi kepepet membutuhkan uang. "Pelaku meminta uang kepada korban, tapi tidak dikasih soalnya pelaku juga punya banyak hutang sama korban," ujar Imron, salah satu pegawai yang mendengar rekaman telepon dari korban, Rabu 20 Maret 2013.

Menurut dia, rekaman berdurasi 25 menit 22 detik itu juga mengisyaratkan pelaku mengancam akan membunuh Imam, jika tidak diberi pinjaman uang. Peminjaman uang itu untuk modal pelaku hijrah ke Malaysia melakoni bisnisnya. Pelaku pun berjanji bakal mengembalikan uang itu seminggu setelah kepergiannya. (lihat: Cerita Pengusaha Reparasi Komputer Sebelum Tewas)

Namun demikian, Imron tidak mengetahui jelas alasan pelaku menculik bosnya. Kemungkinan karena pelaku mengetahui jika Imam mempunyai uang. Ia menduga penculik mengenal korban, karena dari percakapannya pelaku kerap memanggil nama pemilik CV Sentra Data Teknik di Jalan Kramat Pulo Gundul Nomor K-333, RT 11 RW 10 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar baru, Jakarta Pusat.

Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Bekasi Timur Harry Gasgari menduga, percakapan pelaku dengan korban yang direkam dalam sambungan telepon Imam kepada salah satu anak buahnya karena alasan uang. Sebab, dari suara rekaman terdengar pelaku yang diduga berjumlah lebih dari satu orang itu kerap mengancam meminta uang kepada korban hingga ratusan juta rupiah.

Rekan korban, Irfan Dwi Effendi, menduga pelaku meminta uang karena merasa memiliki 'uang simpanan' dari korban. Itu dari usaha yang digeluti pelaku dan korban. Diduga, pelaku merupakan rekan kerja korban yang kerap terlibat dalam bisnis jual-beli, dan reparasi komputer milik Imam. "Jadi, pelaku merasa mempunyai bagian uang dalam bisnis Imam," kata dia.

Nominal uang yang diminta pun cukup besar. Menurut Irfan, dalam rekaman itu terdengar pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari korban. Namun, korban seperti tidak ingin memberi karena untuk kebutuhan usahanya. Pelaku pun mengancam bakal membunuh istri dan anak-anak korban jika tidak diberi uang tersebut.

Pantauan Tempo, dalam rekaman itu kerap terdengar ancaman pelaku yang meminta uang melalui transaksi penarikan anjungan tunai mandiri milik korban. Pelaku terdengar beberapa kali mengancam ingin membunuh jika korban tidak memberi tahu pin dari sejumlah ATM yang dibawa korban. Pelaku bahkan sempat beberapa kali teriak seperti 'menekankan' sesuatu kepada tubuh korban.

Suara korban pun tidak terdengar jelas dalam rekaman itu. Namun, sesekali sempat terdengar rintihan kesakitan yang meminta pelaku melepaskan jeratan 'sesuatu' dari lehernya. Dalam rekaman itu pelaku juga sempat menyebutkan nama "EKO" yang terlibat dalam penculikan. Namun belum dipastikan berapa jumlah pelaku yang terlibat dalam percakapan itu. Dominan suara yang terdengar ada sekitar tiga orang, yakni korban, pelaku yang mengancam, dan pelaku lainnya. Waspada kejahatan bisa terjadi di mana saja.

MUHAMMAD GHUFRON

Berita Terkait:
Mayat Terikat di Bandara Pengusaha Komputer
Sakit Hati, Tersangka D Bunuh Bos Servis Komputer
Terduga Pembunuh Kuras Uang Milik Mayat Terikat
Pembunuh Pria di Bandara Soekarno-Hatta Diringkus

Topik Terhangat: Krisis Bawang || Hercules Rozario || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas


09.35 | 0 komentar | Read More

Polisi: Rekaman Penculikan Imam di Internet Asli

Kamis, 21 Maret 2013 | 05:57 WIB

TEMPO.CO, Bekasi-Rekaman percakapan pelaku dengan Imam A Syafei, 31 tahun, pengusaha komputer yang ditemukan meninggal dunia di area parkir Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang beredar di internet. Polisi memastikan rekaman suara itu asli.

Rekaman suara berdurasi sekitar 25 menit 22 detik itu diambil melalui sambungan telepon korban dengan salah satu pegawainya, Taruji. Sambungan telepon itu pun dihubungkan dengan pengeras suara, dan direkam melalui telepon seluler milik pegawai lainnya. Dalam rekaman itu, berisi percakapan korban dengan pelaku yang diduga menculik dan membunuhnya.

Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Bekasi Timur Harry Gasgari mengatakan, rekaman yang beredar itu asli. Beberapa hari setelah kabar korban menghilang, rekaman itu diduga tersebar karena pegawai korban ingin mendapat tanggapan dari percakapan di rekaman itu. "Rekamannya tak jelas, tapi terdengar ancaman dan urusan permintaan uang," ujar dia, Rabu 20 Maret 2013.

Menurut dia, polisi juga mendapatkan rekaman itu saat keluarga korban melaporkan kasus dugaan penculikan tersebut sesuai LP/321/k/III/2013/sek.tim, Ahad 17 Maret 2013, sekitar jam 13.00 WIB. "Itu jadi alat bukti untuk pencarian korban," katanya. (lihat: Cerita Pengusaha Reparasi Komputer Sebelum Tewas)

Harry menjelaskan, dari laporan orang hilang itu, aparat Polsek Bekasi Timur juga melakukan penelusuran dari mobil Suzuki Grand Vitara hitam bernomor polisi B 531 EV milik korban. Selanjutnya kasus ini pun diserahkan ke Polresta Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya. Waspada kejahatan bisa terjadi di mana saja.

MUHAMMAD GHUFRON

Berita Terkait:
Mayat Terikat di Bandara Pengusaha Komputer
Sakit Hati, Tersangka D Bunuh Bos Servis Komputer
Terduga Pembunuh Kuras Uang Milik Mayat Terikat
Pembunuh Pria di Bandara Soekarno-Hatta Diringkus

Topik Terhangat: Krisis Bawang || Hercules Rozario || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas


09.35 | 0 komentar | Read More

Masa Berlaku SIM Habis, Ini Layanan Keliling

Kamis, 21 Maret 2013 | 09:24 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya kembali menggulirkan pelayanan bus keliling bagi masyarakat yang ingin mengurus perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) hari ini, Kamis, 21 Maret 2013.

Mengutip data pelayanan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya pagi ini, berikut lima lokasi pelayanan mobil SIM dan STNK keliling di wilayah Jakarta:

1. Jakarta Pusat
SIM : Kantor Pos Pasar Baru
STNK : Lap.Banteng

2. Jakarta Barat
SIM : Citra Land Grogol
STNK : Citra Land Grogol

3. Jakarta Selatan
SIM : STEKPI Kalibata
STNK : TMP Kalibata

4. Jakarta Utara
SIM : Pos Polisi Jembatan 3 Pluit
STNK : Graha Gepembri Klp Gading

5. Jakarta Timur
SIM : Honda Dewi Sartika
STNK : Pasar Induk Kramat Jati

Jam Operasional :
Pendaftaran Pukul 08:00 - 13:00 WIB

SIM Keliling hanya untuk memperpanjang SIM A dan SIM C, sementara bagi warga yang akan melakukan pembuatan SIM Baru termasuk perpanjangan masa berlakunya yang telah kadaluarsa lebih dari setahun, langsung mendatangi Satpas SIM di jalan Daan Mogot KM 11 Cengkareng.

STNK Keliling hanya untuk proses perpanjangan pertahun, untuk proses perpanjangan lima tahunan, balik nama atau ganti plat nomor silakan datang langsung ke kantor Samsat yang terdekat.

JAYADI SUPRIADIN

Terpopuler:

KUHP Baru, Lajang Berzina Kena 5 Tahun Penjara 
Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi 
Ramai-ramai Patok 'Kebun Binatang' Djoko Susilo 
Jokowi Tak Persoalkan Hengkangnya 90 Perusahaan 
Adi Sasono Emoh Makan Burung Merpati dan Kelinci 
SBY Tinjau Latihan Timnas PSSI Besok 
David De Gea Betah di Manchester United 
Timnas Waspadai Sayap Arab Saudi 
Sakit Hati, Tersangka D Bunuh Bos Servis Komputer 
Pengganti Pramono Edhie di Tangan Presiden  


09.35 | 0 komentar | Read More

Jupe Disambut Angelina Sondakh dan Malinda Dee

Written By Unknown on Rabu, 20 Maret 2013 | 09.35

Rabu, 20 Maret 2013 | 03:51 WIB

TEMPO.CO , Jakarta:Malik Bawazier, kuasa hukum artis Julia Perez, mengatakan kliennya tidak terlihat canggung saat pertama kali menginjakkan kaki di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Selasa, 19 Maret 2013. Jupe-begitu Julia disapa-langsung berbaur dengan para narapidana di sana.

"Dia (Jupe) tidak ada beban berlebihan," kata Malik saat hendak meninggalkan Rutan Pondok Bambu, Selasa, 19 Maret 2013. "Langsung berinteraksi dengan kawan-kawan di dalam (Rutan)."

Jupe, kata Malik sempat berbincang dengan Malinda Dee, terpidana kasus pencucian uang dan Angelina Sondakh, terpidana kasus suap. Mereka berdua menyambut hangat Jupe. "Tidak ada perlakukan khusus karena di Rutan Pondok Bambu ini cukup baik. Petugasnya ramah, dan narapidananya juga ramah," kata Malik ditemani Gaston Castano, kekasih Jupe.

Malik mengatakan, Jupe menempati ruangan tahanan yang tidak terlalu banyak diisi narapidana. Namun, Jupe masih akan dipindahkan ke kamar lain. "Tadi lagi ada proses asimilasi dan akan pindah ke ruangan lain," katanya.

Jupe yang memiliki nama asli Yulia Rachmawati dibawa dari Kejaksaan Negeri Jakarta Timur ke Rutan Pondok Bambu sekitar pukul 10.55 WIB dengan pengawalan ketat. Dia sempat diinapkan semalam di kantor Kejari Jakarta Timur setelah dijemput di rumahnya, Kawasan Cibubur, Senin malam, 18 Maret 2013.

Jupe diganjar hukuman 3 bulan penjara dengan masa percobaan 6 bulan lewat vonis Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada 11 Oktober 2011. Ia divonis atas kasus penganiayaan terhadap pedangdut Dewi Perssik. Dia mengajukan banding, tapi Pengadilan Tinggi Jakarta malah menguatkan vonis tersebut.

Belum puas, bintang film Gending Sriwijaya ini mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Kenyataannya, MA mengubah putusan menjadi 3 bulan penjara tanpa masa percobaan.

YAZIR FAROUK

Baca juga
Ini Janji Gaston Setelah Jupe Bebas dari Penjara 
Sebelum Eksekusi, Jaksa Tanya Kesehatan Jupe 
Saraf Leher Jupe Kejepit Saat Digelandang ke Bui 
Jupe Resmi Dibawa ke Rutan Pondok Bambu
Jupe Ditangkap, Diinapkan di Kejaksaan Agung


09.35 | 0 komentar | Read More

Katana Penyerang Tempo Milik Fauzi

Petugas keamanan melakukan membersihkan pecahan kaca usai penyerangan kantor Redaksi Koran Tempo oleh kelompok tidak dikenal di Velbak, Kebayoran, Jakarta (15/03/2013). Dua satpam menjadi korban dalam penyerangan ini. TEMPO/ Ijar Karim

Rabu, 20 Maret 2013 | 05:20 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: Para pelaku penyerangan kantor Tempo, Jumat 15 Maret 2013 malam pekan lalu, mengakui perbuatannya. Mereka menyerang dengan senjata tajam berupa pedang samurai atau katana dan parang, serta tongkat dan rotan.

Seorang tersangka, Fauzi Hidayatullah, mengaku jika dua barang bukti berupa samurai dan parang yang mereka gunakan adalah miliknya. "Buat jaga-jaga di rumah, karena banyak maling," kata dia kepada Tempo, Selasa, 19 Maret 2013.

Menurut pria yang biasa disapa Oji ini, banyak maling yang berkeliaran di sekitar rumahnya. Beberapa rumah tetangganya sering kehilangan jemuran dan bahkan pernah ada yang kehilangan motor. "Makanya saya simpan, buat jaga-jaga anak-istri," kata pria yang rumahnya tak jauh di belakang kantor Tempo.

Saat penyerangan, Oji mengakui memegang parang dan menghancurkan kaca lobi kantor Tempo. Selain dia, ada pula Febriatna yang memegang samurai dan Aditya memegang tongkat dan rotan. "Saya khilaf, karena mabuk dipengaruhi minuman beralkohol. Saya minta maaf," ujar pemuda berusia 23 tahun yang mengaku bekerja sebagai tukang ojek ini.

Baru dua hari setelah penyerangan kantor Tempo Jumat malam pekan lalu, Polda Metro Jaya berhasil menangkap empat tersangka lainnya. Tiga tersangka utama, yaitu Febriatna, Fauzi Hidayatullah, Aditya, ditangkap di Gunung Karang, Desa Cirodok, Pandeglang, Banten. Sedangkan Dodi alias Coki ditangkap di rumahnya di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Hingga kini, polisi sudah menangkap tujuh tersangka penyerang kantor Tempo.

(Topik Terhangat Tempo.co:Krisis Bawang || Hercules Rozario || Simulator SIM Seret DPR || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas)

MUNAWWAROH

Berita Terkait
Penyerang Kantor Tempo Menangis dan Minta Maaf
Ini Pengakuan Tersangka Perusak Kantor Tempo
Polisi Tangkap 4 Penyerang Lain Kantor Tempo 
Polisi: Penyerangan Tempo Tak Terkait Pemberitaan  


09.35 | 0 komentar | Read More

Awas, dari Facebook ke Pelecehan Seksual

Rabu, 20 Maret 2013 | 05:46 WIB

TEMPO.CO, Jakarta--Tindak kriminalitas yang berawal dari perkenalan lewat situs jejaring sosial telah terjadi berulang kali. Kasus yang dialami NR, 16 tahun, yang mengaku diperkosa beramai-ramai di sebuah kebun singkong di kawasan Cijantung, Jakarta Timur, hanyalah salah satunya.

Pada Januari-Februari lalu, misalnya, ada 31 kasus sejenis yang dicatat oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak. "Jumlah itu hampir separuh dari jumlah kasus pelecehan seksual yang dilaporkan, yakni 83 kasus," kata Ketua Komisi, Arist Merdeka Sirait, ketika dihubungi Selasa 19 Maret 2013.

Selain dominan, jumlah kasus yang berawal dari situs jejaring sosial meningkat dibanding pada tahun sebelumnya. "Bahkan, jika dibandingkan dengan periode Januari-Juni 2012, angkanya sudah meningkat," kata Arist.

Menurut Arist, hampir semua korban kasus pelecehan seksual yang berawal dari perkenalan via media sosial adalah anak baru gede (ABG) berusia 13-18 tahun. Pada rentang usia ini, dia menilai, kondisi remaja memang masih labil dan mudah dipengaruhi. "Apalagi kalau si ABG sedang bête. Dia tidak akan ragu bersikap terbuka pada orang asing."

Ketua Divisi Pengawasan Mentoring dan Evaluasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Muhammad Ihsan, juga mengungkapkan soal korelasi antara peningkatan jumlah kasus pelecehan seksual dan perkembangan penggunaan media sosial. Komisi mengaku telah menerima 216 laporan kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak sepanjang tahun ini.

Sekadar menyebutkan salah satu modus, Ihsan mengatakan korban biasanya terjerat oleh perhatian berlebihan dan bujuk rayu si pelaku. Setelah perkenalan sudah intens, sang pelaku, yang pandai memanipulasi data diri, akhirnya mengajak korban bertemu. "Modus pelaku yang menggunakan media sosial cenderung meningkat," ujarnya.

Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada, Nurul Aini, mengatakan kemajuan teknologi memang memiliki efek lain terhadap peningkatan angka kriminalitas. "Ini fenomena risiko teknologi. Konsekuensinya, semua terjadi serba cepat, termasuk kejahatan," kata dia, ketika dihubungi, Selasa lalu.

Remaja, kata Nurul, merupakan kelompok masyarakat yang paling banyak bersentuhan dengan kemajuan teknologi, khususnya Internet. Padahal, menurut pengajar mata kuliah kritik sosial teknologi itu, tidak sedikit pihak yang menggunakan teknologi untuk melancarkan niat jahat mereka.

Fenomena itu bergabung dengan kondisi masyarakat yang juga dinilai Nurul telah berubah. "Para remaja lebih senang bergaul di dunia maya tanpa melihat risikonya," kata dia.

Secara terpisah, juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informasi, Gatot Dewa Broto, menyatakan bahwa media sosial tak bisa dianggap sebagai pemicu tindak kriminalitas. Dia mengingatkan, Internet adalah media tak terbatas.

Gatot meminta para remaja tidak terlalu mudah mengumbar status dan foto-foto di situs jejaring sosial. "Kami bukan melarang, tapi meminta mereka lebih hati-hati," kata dia, sambil menambahkan bahwa Kementerian memiliki program edukasi Internet sehat dan aman bagi remaja. " Waspada pelecehan seksual di sekitar kita, klik di sini.

SYAILENDRA | ADITYA BUDIMAN | AFRILIA SURYANIS | MUNAWWAROH | WURAGIL

Baca juga:
Pelecehan Seksual Via Facebook Meningkat Tajam
Kekerasan Seksual di Sekolah Tergolong Tinggi
Dapat Iming-iming Nilai Bagus, Siswi SD Dicabuli
Facebook Bisa Tahu Kesehatan Mental Seseorang

Topik Terhangat:
Hercules Rozario || Krisis Bawang || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas


09.35 | 0 komentar | Read More

Jupe Ditangkap, Diinapkan di Kejaksaan Agung

Written By Unknown on Selasa, 19 Maret 2013 | 09.35

Semenjak 11 Februari 2013 Kejaksaan Tinggi Negeri Jakarta Timur sudah melayangkan surat panggilan untuk Julia Perez, tetapi hingga kini Jupe tidak menanggapi panggilan Kajaksaan Tinggi Negeri tersebut. Dok. TEMPO/ Zulkarnai

Selasa, 19 Maret 2013 | 06:01 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Tim intelijen Kejaksaan Agung meringkus artis dan penyanyi dangdut, Yulia Rahmawati alias Julia Perez. Artis sinetron dan film layar lebar ini sudah menjadi buron Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta atas kasus penganiayaan.

"Dia ditangkap di Raffles Hills Cluster Spring Land Blok T.11 No. 14 Cibubur Jakarta Timur, Senin, 18 Maret 2013 pukul 21.45 WIB," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Setia Untung Arimuladi melalui pesan singkatnya, Senin malam, 18 Maret 2013.

Setelah ditangkap, Jupe kemudian dibawa tim intelijen ke kantor Kejaksaan Agung. Rencananya dia akan diinapkan terlebih dahulu di Rumah Tahanan Salemba cabang Kejaksaan Agung sebelum dieksekusi penjara di Lembaga Pemasyarakatan Pondok Bambu, hari ini.

Seperti diketahui, Julia Perez terlibat aksi kekerasan dengan rekan sesama artis Dewi Persik. Keduanya terlibat baku-hantam dalam sebuah pengambilan gambar salah satu judul film misteri.

Berdasar putusan hakim, Julia dinyatakan bersalah dan diganjar hukuman tiga bulan penjara. Sebelumnya, Julia sempat menolak panggilan eksekusi kejaksaan dengan alasan sakit. "Berdasar Pasal 270 KUHAP, tugas jaksa adalah eksekutor berdasar putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap," jelas Untung.

INDRA WIJAYA

Berita terpopuler lainnya:
Bandung Tetap Jadi Tujuan Utama Turis Malaysia 
Kenapa Jokowi Unggul di Bursa Pencalonan Wapres 
KPK Sita Aset Djoko Susilo di Bali 
Ini Rekor Terbaru Lionel Messi
Paus Ingatkan untuk Tak Mengutuk yang Lain 
Perhatikan Contra Flow di Tol Cawang-Rawamangun


09.35 | 0 komentar | Read More

Jokowi: Dirut Berakhir, MRT Jalan Terus

Selasa, 19 Maret 2013 | 08:23 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Masa jabatan direktur utama dan sejumlah direksi PT MRT Jakarta, perusahaan pelaksana proyek mass rapid transit (MRT), telah berakhir. Nasib mereka pun di ujung tanduk karena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo belum membuat keputusan hingga sekarang.

Sebagai pemegang saham mayoritas, Jokowi memastikan proyek MRT tetap dapat berjalan meski masa jabatan direktur utama serta sejumlah direksi PT MRT Jakarta telah berakhir. "Pada 19 Februari 2013, dirut dan direksi MRT sudah berakhir," kata Jokowi seusai meninjau Kali Pakin, Jakarta Utara, Senin, 18 Maret 2013.

Ada tiga direktur di PT MRT: Tribudi Rahardjo sebagai direktur utama, Rachmad sebagai direktur operasional dan pemeliharaan, serta Erlan Hidayat sebagai direktur keuangan dan administrasi. Dua nama awal yang disebut telah memasuki masa akhir jabatan mereka.

Menurut Jokowi, perusahaan bisa dijalankan komisaris. Lagi pula, katanya, masih ada satu direksi yang belum habis masa jabatannya. "Saya lupa namanya. Belum hafal semua," kata Jokowi.

Nantinya, direksi akan dipilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) MRT. Sebagai pemegang saham mayoritas, Jokowi berjanji akan segera mempelajari rencana bisnis dari perusahaan tersebut.

"Saya belum bisa menentukan. Banyak BUMD minta RUPS semua. Berkasnya menumpuk di meja saya," kata Jokowi.

Untuk memilih direksi atau komisaris perusahaan, dia pun harus melihat performa perusahaan selama ini. "Misalnya saja, bertahun-tahun enggak menghasilkan apa-apa, masak saya mau teruskan," kata dia.

Jokowi ingin kelanjutan proyek MRT bisa diputuskan pada Maret 2013 dan berjalan April 2013. Jika memang butuh direksi secepatnya, dia pun bisa memaksa agar RUPS dibikin secepatnya. "Kalau RUPS saya bilang besok, ya besok. Gampang kok, enggak usah sulit-sulit," Jokowi menegaskan. (Baca: Tiga Hal Penting Agar MRT Segera Berjalan)

SUTJI DECILYA

Berita Lainnya:
Jokowi Diminta Fokus MRT Ketimbang Monorel
Tiga Hal Penting Agar MRT Segera Berjalan
Kenapa Jokowi Unggul di Bursa Pencalonan Wapres
Bandung Tetap Jadi Tujuan Utama Turis Malaysia
Golkar Belum Mau Lirik Jokowi Sebagai Cawapres


09.35 | 0 komentar | Read More

Ditemukan Mayat Terikat di Bandara Cengkareng  

Selasa, 19 Maret 2013 | 08:34 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sesosok mayat ditemukan dalam kondisi terikat pada bagian belakang mobil Suzuki Vitara bernomor polisi B-531-EV di tempat parkir terminal I C Bandara Soekarno-Hatta, Selasa dinihari, 19 Maret 2013.

"Identitas mayat juga masih dalam penyelidikan dan belum jelas siapa sebenarnya," kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Besar C.H. Patopo.

Patopo juga belum bisa memastikan apakah sosok mayat tersebut ada kaitannya dengan kasus penculikan pengusaha komputer di Bekasi, Jawa Barat. "Sementara belum ada kaitannya," ujarnya.

Berdasarkan identitas yang ditemukan, mayat yang sudah membusuk itu duduga bernama Erfan Fahrizal, 40 tahun, warga Bekasi, Jawa Barat.

Erfan ditemukan tewas dengan kondisi tangan dan kaki terikat serta mulut dilakban. Jenazah langsung dilarikan ke RSUD Tangerang untuk diotopsi. Mayat Erfan pertama kali ditemukan oleh Herman, petugas keamanan bandara, yang curiga ada bau tak sedap dari dalam mobil.

"Kemungkinan itu adalah korban pembunuhan. Karena tangan dan kakinya terikat serta mulutnya dibekap menggunakan lakban," ujar Herman.

Petugas dari Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta yang datang ke lokasi langsung melakukan pemeriksaan. Pada tubuh korban, petugas menemukan fotokopi KTP dan pas foto korban.

JONIANSYAH
Berita terpopuler:
Polisi: Penyerangan Tempo Tak Terkait Pemberitaan
FBR Buka Suara Soal Penyerangan Kantor Tempo
Jupe Tertangkap di Cibubur
Kaus 'Mamaku Cantik' Milik Bocah Korban Ibu Tiri
Ahok Cabut BOP Siswa Miskin, Diganti KJP
Jokowi Temui Dokter Se-Jakarta
Penyerang Kantor Tempo Menangis dan Minta Maaf


09.35 | 0 komentar | Read More

Jokowi Beberkan Resep Berwirausaha

Written By Unknown on Senin, 18 Maret 2013 | 09.35

Senin, 18 Maret 2013 | 06:21 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo membeberkan rahasia suksesnya menjadi wiraswastawan. Ketika berbicara soal wirausaha bersama pemilik CT Corp, Chairul Tandjung, Jokowi menceritakan pengalamannya selama menjadi pengusaha hingga orang pertama di ibu kota.

"Saya ditugasi Pak Ishadi SK untuk jadi pembicara enterpreunership," kata Jokowi di Gedung SMESCO, Jakarta, Ahad 17 Maret 2013.

Kewirausahaan menjadi nilai tersendiri bagi Jokowi. Banyak yang bilang, menjadi pengusaha harus memiliki modal terlebih dulu. Tetapi tidak bagi Jokowi. "Kalau mahasiswa, pelajar, harus mulai segera. Jangan tunggu-tunggu lagi. Itu yang penting," katanya.

Pria yang mengaku lahir di bantaran sungai itu memulai kewirausahaan dengan menjadi tukang. Awalya, Jokowi memiliki empat karyawan pada 1988. "Saya jualan dari pintu ke pintu, rumah ke rumah di Surakarta," ujar dia.

Tahun pertama hingga tahun keenam, Jokowi merasakan beratnya menjadi pengusaha. Apalagi dia mulai tanpa modal, tidak seperti orang lain yang sudah siap dengan modal yang diberikan orang tua. "Yang penting itu, jangan gonta-ganti. Fokus satu saja," katanya.

Dengan fokus dan menghadapi masalah yang ada, dia mengatakan, seseorang bakal naik tingkat ketika menjadi pengusaha. "Misalnya mulai TK ada masalah berarti naik ke SD. Fokus lagi berarti naik ke SMP, kena masalah naik SMA. Yakin saja Tuhan akan membukakan pintu. Konsisten dan istiqomah. Kalau udah kebuka, baru ngerasain enaknya," ujar Jokowi.

Karena sudah merasakan pahit getirnya menjadi pengusaha sejak 1988, Jokowi akhirnya merasakan manisnya pada 1993. Usahanya di bidang mebelnya mulai diekspor. "Setahun pasarnya hanya di Solo, tahun kedua Jawa Tengah, tahun keenam sudah bisa ekspor. Itu-itu terus," Jokowi menjelaskan.

Dia mulai ikut pameran mebel di Singapura, kemudian masuk ke Eropa dan Amerika. "Jangan tengok kanan tengok kiri. Ini yang kita punya," katanya.

Chairul Tandjung mengatakan Jokowi patut menjadi contoh karena kehidupannya yang penuh kerja keras. Kegigihan Jokowi yang berawal dari seorang wirausaha, menurut Chairul, menjadikannya seorang pemimpin yang berkualitas.

SUTJI DECILYA

Berita terpopuler lainnya:
Jangan Umbar Status dan Foto di Media Sosial
Si Conat, Preman Betawi Era VOC 
Kericuhan Warnai Kongres Luar Biasa PSSI 
Lulung: Saya Bukan Preman, Saya Profesional
Ahli Hukum Klaim Indonesia Perlu Pasal Santet  


09.35 | 0 komentar | Read More

Perhatikan Contra Flow di Tol Cawang-Rawamangun

Senin, 18 Maret 2013 | 06:28 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga akan melakukan uji coba jalur contra flow (lawan arah) di ruas tol Cawang hingga Rawamangun atau tepatnya di kilometer 0,500-6,100, pada 1 April mendatang. Uji coba dilakukan selama 5 hari atau sampai 5 April dari pukul 06.00-10.00 pagi.

Kepala Humas PT Jasa Marga, Wasta Gunadi mengatakan dibuatnya jalur contra flow untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di tol menuju Tanjung Priok. "Tujuannya agar arus kendaraan dari arah Bekasi dan Cibubur menjadi lancar," kata Wasta kepada Tempo, Ahad 17 Maret 2013.

Menurut Wasta, adanya jalur contra flow diharapkan dapat mengurangi kemacetan di jalan tol menuju Tanjung Priok hingga 30 persen. "Tapi persentase pastinya kami lihat dulu saat uji coba nanti," ujarnya.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Supoyo belum dapat memastikan efektifitas pengurangan kemacetan di tol menuju Tanjung Priok tersebut dengan dilakukannya contra flow. "Nanti diuji coba dulu dan dilakukaan evaluasi," ujarnya.

AFRILIA SURYANIS

Berita terpopuler lainnya:
Jangan Umbar Status dan Foto di Media Sosial
Setelah Hercules Tersingkir dari Tanah Abang
Si Conat, Preman Betawi Era VOC 
Lulung: Saya Bukan Preman, Saya Profesional
Ahli Hukum Klaim Indonesia Perlu Pasal Santet


09.35 | 0 komentar | Read More

Polisi: Penyerangan Tempo Tak Terkait Pemberitaan  

Senin, 18 Maret 2013 | 08:52 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Jakarta Selatan memastikan penyerangan terhadap kantor Tempo tidak terkait dengan pemberitaan. Menurut Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat, penyerangan itu terjadi karena kesalahpahaman. "Pelaku salah paham karena pengaruh setelah minum anggur," katanya di Polres Jakarta Selatan, Minggu, 17 Maret 2013.

Wahyu mengatakan, para pelaku penyerangan tersebut tidak terima ditegur oleh karyawan Tempo akibat menciptakan kegaduhan. "Setelah itu, baru mereka menyerang, jadi tidak terkait pemberitaan," katanya. (Baca: Ini Kronologi Penyerangan Kantor Tempo)

Polisi sendiri telah berhasil mengamankan dua dari sembilan pelaku yang bisa diidentifikasi. Mereka adalah Wahyudi, 33 tahun, warga Tanah Kusir, Kebayoran Lama, dan Danu, 28 tahun, warga Ciputat, Tangerang. "Mereka ditangkap bersama barang bukti berupa tongkat kayu dan parang," kata Wahyu.

Wahyudi ditangkap oleh aparat Polres Jakarta Selatan di kawasan Simprug, Jakarta Selatan. Sedangkan Danu ditangkap di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. "Danu sendiri sebelumnya melarikan diri ke Sukabumi, sebelum akhirnya tertangkap di Lebak Bulus," kata Wahyu.

Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Hermawan, polisi sudah berhasil mengidentifikasi seluruh pelaku penyerangan tersebut. Kini, polisi masih memburu tujuh pelaku lain yang merupakan warga yang bermukim di sekitar kantor Tempo. "Sebagian pelaku adalah warga kampung sekitar dan kampung yang tidak jauh dari lokasi penyerangan," katanya.

Hermawan juga menyatakan kesembilan pelaku tersebut bukan anggota organisasi masyarakat tertentu. Namun, kata dia, para pelaku sehari-hari memang kerap berkumpul dengan anggota ormas Forum Betawi Rempug. "Biar mereka merasa kuat saja dan memang suka mengaku sebagai anggota," ujarnya.

Polisi pun mengimbau kepada para pelaku untuk menyerahkan diri. "Kami sudah kantongi pelaku penyerangan, di antaranya berinisial FB, OJ, dan AT. Kami juga sudah tahu keberadaan mereka," ujarnya.

Dua pelaku pun kini mendekam di ruang tahanan Polres Jakarta Selatan. Mereka diancam dengan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan yang Mengakibatkan Luka serta Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan. Mereka diancam penjara maksimal 7 tahun.

DIMAS SIREGAR

Berita Lainnya:
Perhatikan Contra Flow di Tol Cawang-Rawamangun
Polisi Dalami Uang Hasil Pemerasan Hercules
Jokowi Kembali Diminta Tunda Ganjil-Genap
Resiko Ibu Depresi Pasca Melahirkan Ternyata Besar
Bayi yang Minum ASI Tak Bebas Obesitas


09.35 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger