Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Jokowi Minta Inpektorat Pantau Pungli BPLHD

Written By Unknown on Sabtu, 31 Agustus 2013 | 09.35

TEMPO.CO , Jakarta:Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan Inspektorat Jenderal Provinsi DKI Jakarta harus turun tangan dalam menindak penyimpangan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta. Terlebih, uang pungutan liar itu jumlahnya tak sedikit.

"Laporan praktik pungutan ya, ditindaklanjuti, inspektorat mesti turun," kata dia usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2013.

Temuan Ombudsman tentang pungutan liar di BPLHD itu menurutnya menunjukkan bahwa sistem kerja di lembaga pemerintahan mesti segera dibenahi. Caranya, dengan membuat sistem yang memiliki manajemen kontrol yang baik. "Semua harus bisa diawasi online dan harus terbuka," katanya.

Dana yag dikelola Pemprov DKI Jakarta terbilang besar, hampir menembus angka Rp 50 triliun. oleh sebab itu sistem pengawasannya pun harus dibuat dengan baik. "Dana sebesar itu tersebar di 57.000 kegiatan, kalau tidak online bagaimana mau mengawasinya?" ujar Jokowi.

Hasil investigasi Ombudsman menemukan adanya pungutan liar dalam pengurusan dokumen lingkungan. Pungli itu, berasal dari tak adanya standar pelayanan yang pasti di BPLHD. Di Wilayah Administrasi Jakarta Selatan, pengurusan UKL-UPL dikenai biaya Rp 25.000.000 yaitu pada saat masih dipimpin oleh BPLHD Jakarta Selatan yang lama.

Adapun, di Kota Administrasi Jakarta Timur, BPLHD tingkat kota menyarakan perusahaan untuk menggunakan jasa konsultan tertentu dengan biaya Rp 25-30 juta.

Jokowi mengaku belum menerima laporan resmi soal pungutan liar di Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD). Oleh sebab itu dia belum mau mengatakan sanksi yang akan dijatuhkan pada oknum di BPLHD. "Laporan resminya belum sampai di meja saya," ujar Jokowi.

ANGGRITA DESYANI


09.35 | 0 komentar | Read More

9 Kantor Badan Lingkungan Hidup Diawasi Ketat

Petugas gabungan BPLHD DKI Jakarta dan Dinas Perhubungan melakukan razia terpadu bagi penumpang, sopir atau kenek kendaraan umum di Terminal Blok M yang merokok di dalam angkutan umum, Jakarta, (29/5). Razia dilakukan untuk menyadarkan bahayanya asap rokok terutama bagi perokok pasif. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO , Jakarta:Sebanyak sembilan kantor Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah di Jabodetabek diawasi ketat selama enam bulan ke depan. Ini buntut dari temuan dugaan praktek pungutan liar hingga ratusan juta rupiah untuk sekali pengurusan dokumen di sembilan kantor itu.

"Kami sudah mengirim bukti video dan audio praktek pungutan liar itu kepada wali kota dan bupati masing-masing. Kami selanjutnya akan mengontrol kinerja pelayanan publik di BPLHD selama enam bulan," kata Budi Santoso, anggota Ombudsman Bidang Pelaporan ketika ditemui di kantornya, Jumat, kemarin.

Budi menambahkan, apabila dalam enam bulan itu tak ada perbaikan, Ombudsman berwenang menempuh jalur hukum. "Dilaporkan ke KPK atau polisi. Kami sudah  ada MoU dengan keduanya," kata Budi.


09.35 | 0 komentar | Read More

Sabtu, Pengundian Jatah Kios di Blok G

TEMPO.CO, Jakarta - Pengundian los Blok G yang seharusnya dilaksanakan pada Rabu, 28 Agustus 2013 kemarin ditunda hingga besok, Sabtu 31 Agustus 2013.

Kepala Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Jakarta Pusat, Slamet Widodo mengatakan penundaan ini lantaran pihaknya dengan PD Pasar Jaya harus melakukan berbagai persiapan setelah menyelesaikan proses verifikasi pada 21-23 Agustus 2013. "PD Pasar Jaya butuh evaluasi, jadi kemarin ditunda dan besok sudah siap," katanya saat dihubungi, Jumat, 30 Agustus 2013.

Ia menuturkan sebanyak 324 pedagang adalah yang lolos verifikasi tahap 2 ini dan berhak mengikuti undian. Lokasi pengundian di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang 1, Gambir, jakarta Pusat. "Pengundian dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, bagi yang tidak datang dianggap gugur," kata Slamet.

Sebanyak 324 pedagang yang lolos ini terdiri atas 312 pedagang dengan jenis dagangan kering, dan 12 jenis dagangan basah. Sementara itu, sisa los sebelumnya sebanyak 367 ditambah 11 orang yang tidak mengikuti undian ditahap pertama sekaligus 1 orang yang dibatalkan.

"Jadi ada 379 los, tapi sisanya yang masih kosong setelah dikurangi yang lolos verifikasi ini sebanyak 55 los untuk dagangan basah," Slamet menjelaskan. Dagangan basah tersebut berada di lantai dasar Pasar Blok G, berupa los daging, buah dan sayur, dan los es.

Mereka secara serentak akan menempati dan membuka losnya secara resmi pada Senin, 2 September 2013 mendatang. "Senin pagi, ada berbagai acara yang disiapkan PD Pasar Jaya," ujarnya. Namun, saat ini, pihak PD Pasar Jaya masih melangsungkan rapat di Kantor Blok G lantai 4.

Slamet menambahkan, masih ada sekitar 1.000 pedagang Tanah Abang yang masih dalam daftar antrian mendapatkan los. Untuk itu, saat ini pihaknya masih mencari jalan keluarnya. "Ibu Kepala Dinas sedang mencari tempat usaha, dengan PD Pasar Jaya atau di tempat lain, masih belum tahu," kata dia.

Pada pengundian tahapan 1 yang digelar pada 19-21 Agustus 2013, terdapat 589 pedagang yang telah mendapatkan los di Blok G. Artikel lain soal PKL Tanah Abang klik di sini.

LINDA TRIANITA

Berita Lainnya:


09.35 | 0 komentar | Read More

Polisi Panggil Greg Nwokolo Pekan Depan

Written By Unknown on Jumat, 30 Agustus 2013 | 09.36

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak kepolisian berencana memanggil penyerang Timnas Sepak Bola Indonesia, Greg Nwokolo pekan depan. Greg dipanggil Polda Metro Jaya sebagai kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Rahelia Gebi.

"Akan kami panggil pekan depan sebagai pelapor," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Jumat, 30 Agustus 2013. Greg sebelumnya melaporkan Geby ke Polda Metro Jaya, sebagai serangan balik atas laporan Geby ke Polres Jakarta Selatan. (baca: PSSI Tak Ikut Campur)

Greg dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan dengan tuduhan penganiayaan dan percobaan perkosaan. Tindakan itu diduga dilakukan Greg di kediamannya terhadap Geby, Jumat, 16 Agustus 2013. Merasa difitnah, enam hari kemudian, Greg melaporkan Geby ke Polda Metro Jaya.

Proses hukum kasus penganiayaan oleh Greg sudah berlangsung di Polres Jakarta Selatan. Pelapor dan terlapor sudah diperiksa. Bukti-bukti berupa foto Geby yang babak belur di wajah dibawa untuk memperkuat laporan tersebut, 19 Agustus 2013.

Greg diperiksa Selasa, 27 Agustus. Namun baik ia maupun kuasa hukumnya belum memberikan pernyataan mengenai hasil pemeriksaan itu. "Intinya sudah diperiksa. Greg sudah jawab dengan jujur. Ini bukti kalau kami kooperatif," ujarnya.

M. ANDI PERDANA


Terhangat:
Lurah Lenteng Agung |
Pilkada Jatim
| Konvensi Partai Demokrat

Berita Populer
Dipimpin Lurah Susan, Warga Lenteng Tak Ambil Pusing 
8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden 
Foto Mesra, Bella dan Sang Jenderal Beredar Luas 
Bella Saphira-Agus Surya Bakti Nikah Jumat Besok
Mahfud Md. Tolak Ikut Konvensi Demokrat


09.36 | 0 komentar | Read More

Jokowi Kabulkan Permintaan Warga Waduk Ria Rio

Alat berat membersihkan tanaman eceng gondok yang memenuhi waduk Riario di Pulo Mas, Jakarta, Selasa (27/8). ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengabulkan permintaan sejumlah Warga Kampung Pendongkelan, Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, yang tinggal secara liar di bantaran Waduk Ria Rio. Warga mengharapkan agar mereka bisa direlokasi bersamaan, tidak dibagi dalam dua kloter.

"Kalau begitu nanti pindahnya sebulan lagi bareng-bareng karena di sini rusunnya juga belum siap seratus persen. Bulan depan rampung baru kita pindah bareng-bareng," katanya saat meninjau Rusun Pinus Elok, Kamis, 29 Agustus 2013.

Penanggung Jawab Lokasi Rusun Wilayah Timur Hendriansyah Hendriansyah mengatakan terdapat 470 unit yang kosong dan baru 70 unit yang menurutnya sudah siap huni, sementara 400 unit sisanya masih dalam tahap renovasi. Renovasi dilakukan untuk masalah pemasangan listrik dan juga air. "Jadi nanti sistemnya warga akan diundi untuk menempati dari lantai satu sampai lima di cluster ini," ujarnya.

Harga sewa perbulan rusun 5 tingkat itu bervariasi berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2012. Lantai 1 misalnya  disewakan Rp  234 ribu perbulan, Lantai 2 sebesar Rp  212 ribu, Lantai 3 senilai Rp 192 ribu, Lantai 4 sebesar Rp  173 ribu, dan Lantai 5 sebesar Rp 156 ribu. Sementara lantai dasar digunakan sebagai lokasi usaha dengan harga sewa Rp 14 ribu permeter persegi perbulannya.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sendiri telah berbicara kepada warga bahwa harga sewa rusun tidak akan lebih dari Rp 200 ribu per bulan. "Kalau untuk harga sewa nanti bisa tanya langsung Pak Gubernur," ujar Hendriansyah.

TIKA PRIMANDARI

Terhangat:
Lurah Lenteng Agung | Pilkada Jatim | Konvensi Partai Demokrat

Berita Populer
Dipimpin Lurah Susan, Warga Lenteng Tak Ambil Pusing 
8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden 
Foto Mesra, Bella dan Sang Jenderal Beredar Luas 
Bella Saphira-Agus Surya Bakti Nikah Jumat Besok
Mahfud Md. Tolak Ikut Konvensi Demokrat


09.36 | 0 komentar | Read More

Kebakaran di Radio Dalam, Satu Rumah Hangus  

TEMPO.CO, Jakarta - Api berkobar di Gang Kramat Minang, Radio Dalam, Jakarta Selatan. Api merembet di rumah satu lantai milik Nyonya Sabeni, 60 tahun, sejak pukul 06.00 WIB.

Belum diketahui penyebab kebakaran yang terjadi di gang sempit itu. Dengan menggunakan ember dan selang, warga terlihat bergotong-royong memadamkan api yang mulai membakar atap bagian rumah bercat biru itu. Namun, api masih sulit dijinakkan.

"Yang terbakar rumah Bu Sabeni, tinggal bersama anaknya, suaminya sudah meninggal," ujar Ratno, 73 tahun, tetangga korban kepada Tempo, Jumat, 30 Agustus 2013. Ia mengatakan kebakaran baru terjadi lagi di wilayahnya selama lima tahun terakhir. "Mungkin karena kompor mleduk," ujarnya.

Terlihat beberapa tetangga korban yang panik mengamankan barang-barang berharga dari rumahnya masing-masing. "Takut merembet, Mas," ujar  Haryono, tetangga korban sambil menggotong televisi. Ia sedikit kesal karena mobil pemadam kebakaran tak juga tiba.

Pukul 06.45 WIB, mobil pemadam kebakaran baru tiba di lokasi. Mobil tak bisa memasuki gang sempit itu sehingga harus memarkir kendaraannya di bahu Jalan Radio Dalam.

Musibah ini mendapat perhatian warga yang melintas. Kemacetan pun tak terhindarkan di ruas jalan menuju Blok M karena banyak pengendara motor yang memarkir kendaraannya sekadar mengambil momen kebakaran tersebut.

M. ANDI PERDANA

Terhangat:
Lurah Lenteng Agung | Pilkada Jatim | Konvensi Partai Demokrat

Berita Populer

Dipimpin Lurah Susan, Warga Lenteng Tak Ambil Pusing 
8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden 
Foto Mesra, Bella dan Sang Jenderal Beredar Luas 
Bella Saphira-Agus Surya Bakti Nikah Jumat Besok
Mahfud Md. Tolak Ikut Konvensi Demokrat


09.36 | 0 komentar | Read More

Penembakan Pasar Rebo Beraksi Dari Atas Separator

Written By Unknown on Rabu, 28 Agustus 2013 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang saksi mengatakan pelaku penembakan di Pasar Rebo, Ahad, 25 Agustus lalu, beraksi dari atas separator jalan di depan Markas Komplek Menzikon (Resimen Zeni Konstruksi) TNI AD. "Saksi atas nama Dwi Ari Suseno. Saat itu dia berniat akan melintas di lokasi kejadian," kata Sumber Tempo, Selasa malam, 27 Agustus 2013.

Pada Ahat lalu, terjadi tawuran antar kelompokdi depan Markas Menzikon, Pasar Rebo, yang menewaskan Muhamad Saefullah. Korban mengalami luka tembak. Selain itu terdapat dua korban lainnya yang juga mengalami luka tembak dan luka senjata tajam. Keduanya, yakni Muh. Rizky, 19 tahun, warga Ciracas, mengalami luka tembak di paha kanan dan Zulham Harahap, 38 tahun, warga komplek Menzikon TNI AD, luka di kaki sebelah kiri akibat senjata tajam.

Sumber Tempo menuturkan, saat kejadin saksi Dwi berniat melintas di lokasi. Namun ia mengurungkan niatnya saat melihat sekitar 30 orang dengan sepeda motor bubar dari asrama Resimen Zeni Konstruksi (Menzikon) TNI Angkatan Darat, Jalan Raya Bogor, Pekayon, Pasar Rebo. Saat itulah Dwi langsung memutar balik motor yang dikendarainya.

Dwi mendengar satu kali letusan tepat di depan asrama. "Menurut penuturan Dwi, ada orang berbaju putih keluar dari markas, ke separator, kemudian menembak dua kali," katanya. Sumber Tempo menyebut sejak peristiwa itu, keberadaan pelaku belum diketahui.

Berdasarkan data yang dihimpun kepolisian, saksi korban,M. Rizki, juga mengatakan pelaku penembakan mengenakan kaos putih, jeans pendek dan tas kecil selempang. Namun menurut dia, pelaku menembak satu kali dari dalam asrama. Selanjutnya, Rizki melihat pelaku mengejar rombongan sampai ke seberang jalan.

Persisnya, dari atas trotoar. Menurut Rizki, pelaku mengarahkan senjata api ke rombongan kemudian terdengar dua kali letusan. "Mengenai punggung kanan M. Syaefullah, bersarang di dada," ucap Sumber Tempo. Tembakan juga mengenai pinggul kaman Rizki.

Syaefullah mendapat pertolongan dari Alreno dan Rendi Kusuma. Keduanya membawa Syaefullah ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur. Namun karena fasilitas tidak memadai untuk penanganan penderita gawat darurat (PPGD), maka Syaefullah mendapat rujukan ke Rumah Sakit Tugu Ibu.

Setelah ditangani selama 20 menit di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit itu, Syaefullah meninggal dan dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dioptosi. "Dia itu baru lulus sekolah," ucap Sumber Tempo.

Smenetara itu, Rizki menerima pertolongan dari Dwi, yang membawanya ke Rumah Sakit Tugu Ibu. Dari Rumah Sakit tersebut, Rizki dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati. Ia berhasil diselamatkan dan masih dalam pemeriksaan Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur. Proyektil sudah diangkat dari tubuh Rizki.

"Proyektil kaliber 9 milimeter, berulir," kata Sumber Tempo.

MARIA YUNIAR


09.35 | 0 komentar | Read More

TNI Akui Ada Dua Tembakan di Pasar Rebo

TEMPO.CO, Jakarta - Sumber Tempo menyebut pihak TNI dan kepolisian telah melakukan gelar perkara atas peristiwa penembakan di depan asrama Resimen Zeni Konstruksi (Menzikon) TNI Angkatan Darat, Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo. "TNI membenarkan ada dua peluru yang ditembakkan ke udara, atas perintah perwira piket," ujarnya saat ditemui Tempo Selasa malam, 27 Agustus 2013.

Dua peluru tersebut, kata Sumber Tempo, ditembakkan dari senjata M16. Ia menuturkan, tembakan dilepaskan karena situasi tidak kondusif. Ia mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi mata, ada senjata tajam yang dibawa rombongan pemotor, yang terlibat keributan di depan asrama.

Sumber Tempo menjelaskan, tembakan dilepaskan untuk membubarkan rombongan bersepeda motor. Rombongan itu terlihat hendak menyerang asrama.

Pada Ahad lalu, terjadi tawuran antar kelompokdi depan Markas Menzikon, Pasar Rebo, yang menewaskan Muhamad Saefullah. Korban mengalami luka tembak. Selain itu terdapat dua korban lainnya yang juga mengalami luka tembak dan luka senjata tajam. Keduanya, yakni Muh. Rizky, 19 tahun, warga Ciracas, mengalami luka tembak di paha kanan dan Zulham Harahap, 38 tahun, warga komplek Menzikon TNI AD, luka di kaki sebelah kiri akibat senjata tajam.

Sumber Tempo menjelaskan, saksi peristiwa penembakan di Pasar Rebo pada Senin dini hari, 26 Agustus 2013 melihat pelaku. "Saksi atas nama Dwi Ari Suseno, melihat pelaku berdiri di separator depan markas," ucapnya saat ditemui Tempo, Selasa malam, 27 Agustus 2013.

Ia menuturkan, Dwi berniat melintas di lokasi kejadiaan sebelum melihat sekitar 30 orang dengan sepeda motor bubar dari asrama Resimen Zeni Konstruksi (Menzikon) TNI Angkatan Darat, Jalan Raya Bogor, Pekayon, Pasar Rebo. Karena melihat ada rombongan pemotor bubar, kata Sumber Tempo, Dwi sontak memutar balik motor yang dikendarainya.

Dwi pun mendengar satu kali letusan tepat di depan asrama. "Menurut penuturan Dwi, ada orang berbaju putih keluar dari markas, ke separator, kemudian menembak dua kali ," katanya. Sumber Tempo menyebut sejak peristiwa itu, keberadaan pelaku belum diketahui.

Berdasarkan data yang dihimpun kepolisian, saksi korban, M. Rizki, juga mengatakan pelaku penembakan mengenakan kaos putih, jeans pendek dan tas kecil selempang. Namun menurut dia, pelaku menembak satu kali dari dalam asrama. Selanjutnya, Rizki melihat pelaku mengejar rombongan sampai ke seberang jalan.

Persisnya, dari atas trotoar. Menurut Rizki, pelaku mengarahkan senjata api ke rombongan kemudian terdengar dua kali letusan. "Mengenai punggung kanan M. Syaefullah, bersarang di dada," ucap Sumber Tempo. Tembakan juga mengenai pinggul kaman Rizki.

MARIA YUNIAR


09.35 | 0 komentar | Read More

Jokowi Akan Rotasi Camat-Lurah Lelang Desember

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) menandatangani berita acara pengambilan sumpah dan pelantikan Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifudin (kanan) di Pantai Pasir Perawan, Pulau Pari, Kepulauan Seribu (5/6). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan melakukan rotasi enam bulanan untuk lurah dan camat hasil lelang jabatan yang dilantik pada 27 Juni lalu. Kepala Badan Kepegawaian Daerah I Made Karmayoga mengatakan rotasi ini dilakukan salah satunya untuk mendongkrak kinerja para camat-lurah.

"Sebenarnya rotasi dilakukan dua tahunan, tapi Gubernur minta enam bulan," kata Made ketika dihubungi Tempo pada Rabu, 28 Agustus 2013. Made mengatakan rotasi dilakukan bukan tanpa dasar. Menurut dia, setiap bulannya tim BKD selalu melakukan evaluasi.

Dia menjelaskan hasil evaluasi ini lah yang kemudian dijadikan acuan untuk memutuskan camat dan lurah mana saja yang akan diputar. Hanya Made menuturkan nahwa camat-lurah yang terkena rotasi bukan karena kinerja jelek. Mereka yang bagus pun bisa dikocok ulang.

Menurut dia, dengan cara semacam ini camat dan lurah bisa memiliki kualifikasi yang lebih terbuka. Mereka akan mengenal lingkungan yang ada di wilayah lain. Sehingga bisa lebih produktif dalam bekerja. Rotasi ini diperkirakan dilakukan pada Desember, tepat enam bulan menjabat.

Tak hanya camat-lurah yang diputar, petugas bagian pelayanan pun kena. "Jadi gak bosan di satu tempat saja," ujar Made. Hanya untuk petugas pelayanan akan dirotasi di lokasi yang ada di dalam satu Kecamatan.

SYAILENDRA


09.35 | 0 komentar | Read More

Warga Tangerang Pilih Beli TV Ketimbang Bikin WC  

Written By Unknown on Selasa, 27 Agustus 2013 | 09.36

TEMPO.CO, Tangerang - Warga Kabupaten Tangerang ternyata lebih memilih membeli televisi daripada membangun fasilitas jamban atau toilet dirumahnya. Temuan ini terungkap dalam survei yang dilakukan International Urban Water and Sanitation Health (IUWASH), sebuah lembaga dari Amerika Serikat yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang belum lama ini.

"Ternyata 80 persen warga Kabupaten Tangerang memiliki televisi, daripada jamban dirumahnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaini, kepada Tempo, Selasa 27 Agustus 2013. Survei tersebut dilakukan terhadap 5000 kepala keluarga secara acak di delapan kecamatan di 25 desa di Kabupaten Tangerang yang berada di wilayah banjir, miskin, padat penduduk, dan daerah aliran sungai.

Hasilnya, sebagian besar rumah penduduk memiliki televisi, tapi tidak memiliki sarana pembuangan. "Sebanyak 57 persen memiliki jamban keluarga, MCK hanya 9 persen, sisanya tidak memiliki jamban, tapi mereka hampir semuanya memiliki televisi," kata Naniek.

Studi kesehatan ini juga menyasar pola pikir dan pola hidup masyawarat seperti kebiasaan warga dalam hal buang hajat (air besar). Dalam studi sanitasi tahun 2012 ini juga terungkap, banyak warga yang memiliki jamban tapi tidak sehat, seperti tidak memiliki septic tank yang artinya kotoran langsung dibuang ke sungai, maish banyak warga yang buang hajat di kebun dan disungai, serta kebiasaan para ibu yang membuang popok bayi secara sembarangan.

Warga di Kampung Kelor, RT 01, Kecamatan Sepatan Timur misalnya. Untuk urusan buang hajat, masyarakat di kawasan itu memilih di kebon atau sungai daripada menggunakan fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang dibangun pemerintah. Alhasil, bangunan MCK yang ada menjadi tidak terurus, dan terlihat bobrok dan usang.

Maryani 25 tahun, warga setempat tertarik menggunakan MCK tersebut untuk urusan buang hajat. "Kami lebih suka buang hajat di kebon atau di sungai," kata Maryani seraya tersipu malu. Menurutnya, kebiasaan tersebut sudah tradisi warga sekitar. "Kalau buang air di WC atau toilet, banyak yang tidak bisa terangsang atau sulit keluarnya."

JONIANSYAH

Topik terpopuler:
Rupiah Loyo | Konser Metallica | Suap SKK Migas | Pilkada Jatim

Berita lainnya:
Nonton Konser Metallica, Jokowi: Puaasss! 
Lurah Susan : Saya Hanya Menjalankan SK Gubernur 
Konvoi Jeep Mewah FPI Menuai Kritik di Twitter 
Debat di Instagram, Ani Yudhoyono Dinilai Sensitif
Ini Kata Ani Yudhoyono Soal Keaslian Fotonya


09.36 | 0 komentar | Read More

Godai Cewek, Penyebab Tawuran di Komplek TNI

TEMPO.CO, Jakarta - Tawuran antar sekelompok pemuda terjadi di depan Komplek Menzikon (Resimen Zeni Konstruksi) TNI Angkatan Darat, Jalan Raya Bogor, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Ahad dinihari, 25 Agustus 2013, pukul 02.00. Tawuran ini diduga melibatkan pemuda warga komplek Menzikon dengan warga dari Ciracas dan Cipayung.

Dari informasi yang diperoleh Tempo, penyebab tawuran ini bermula saat seorang pria bernama Valentino bersama tiga teman wanitannya mengantarkan Danang pulang ke rumahnya di Komplek Menzikon TNI AD, sekitar pukul 01.00, Ahad dinihari. Namun, saat mereka melintas di Pos RW 01, komplek Menzikon, beberapa anak muda yang nongkrong, menggoda rekan wanita Valentino.

Saat Valentino pulang dari rumah Danang, ia dicegat dan dikeroyok sekelompok pemuda tersebut. Kemudian, Valentino, Danang, dan tiga rekan wanitanya diamankan di pos jaga Komplek Menzikon.

Kemudian, sekitar pukul 02.00, ada sekitar 20 orang pemuda yang merupakan teman Valentino mendatangi Komplek Menzikon, untuk balas dendam. Tapi dihadang warga Komplek Menzikon di jembatan pintu gerbang Menzikon.

Penghadangan itu berujung tawuran antar sekelompok pemuda dan warga. Hal itu membuat anggota jaga di Markas Menzikon meletuskan tembakan senjata api untuk membubarkan tawuran tersebut. Para pemuda itu langsung lari dan dikejar warga sampai depan Polsek Pasar Rebo. Hingga akhirnya, anggota Polsek Pasar Rebo berhasil membubarkan dan memisahkan tawuran tersebut.

Dalam tawuran itu, seorang remaja bernama Muhamad Saefullah, 15 tahun, warga Cipayung, meninggal dunia karena luka tembak. Dua orang lainnya juga mengalami luka tembak dan luka senjata tajam. Keduanya, yakni Muh. Rizky, 19 tahun, warga Ciracas, mengalami luka tembak di paha kanan dan Zulham Harahap, 38 tahun, warga komplek Menzikon TNI AD, luka di kaki sebelah kiri akibat senjata tajam.

Ayah angkat Saefullah, Mat Ali, 38 tahun, tidak mengetahui pasti apakah anaknya itu terlibat dalam tauran di depan Komplek Menzikon. "Temen-temennya gak ada yang cerita. Yang saya tahu, dia abis magrib atau isya, hanya pamit ingin menonton panggung tujuhbelasan. Dia pergi sama temenya, diboncengin naik motor," kata Mat Ali, saat ditemui Tempo di rumahnya di Cipayung, Senin, 26 Agustus 2013.

Namun, ia dan ibu kandung Saefullah, Dian Nurnaningsih, 40 tahun, mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anak bungsu dari tiga bersaudara itu. "Kami ikhlas dan sudah menyerahkan (kasusnya) ke polisi. Kami serahkan ke pihak berwajib," ujarnya. Saefullah yang masih bersatus sebagai pelajar kelas 1 di SMK Kaula Jakarta, Jurusan Otomotif, tewas dengan luka tembak di punggung sebelah kanan.

AFRILIA SURYANIS

Topik terpopuler:
Rupiah Loyo | Konser Metallica | Suap SKK Migas | Pilkada Jatim

Berita lainnya:
Nonton Konser Metallica, Jokowi: Puaasss! 
Lurah Susan : Saya Hanya Menjalankan SK Gubernur 
Konvoi Jeep Mewah FPI Menuai Kritik di Twitter 
Debat di Instagram, Ani Yudhoyono Dinilai Sensitif
Ini Kata Ani Yudhoyono Soal Keaslian Fotonya


09.36 | 0 komentar | Read More

Tawuran di Kompleks TNI, Propam ke Polres Jaktim

TEMPO.CO, Jakarta - Tawuran antar kelompok pemuda terjadi di depan Komplek Menzikon (Resimen Zeni Konstruksi) TNI Angkatan Darat, Jalan Raya Bogor, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Ahad dinihari, 25 Agustus 2013, pukul 02.00. Seorang remaja bernama Muhamad Saefullah, 15 tahun, warga Cipayung, meninggal karena luka tembak di punggung kanannya, dalam tawuran tersebut.

Sementara, dua orang lainnya juga mengalami luka tembak dan luka senjata tajam. Keduanya, yakni Muh. Rizky, 19 tahun, warga Ciracas, mengalami luka tembak di paha kanan dan Zulham Harahap, 38 tahun, warga komplek Menzikon TNI AD, luka di kaki sebelah kiri akibat senjata tajam.

Informasi yang beredar di kalangan media, Selasa pagi ini, pukul 09.00, Propam TNI AD dikabarkan akan mendatangi kantor Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, untuk melakukan konfirmasi penembakan di depan Kompleks Menzikon.

Namun, Kepala Dinas Penerangan Umum Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kadispen TNI AD), Brigadir Jenderal Rukman Ahmad mengaku belum mengetahui rencana kedatangan Propam TNI AD ke Polres Jakarta Timur. "Saya belum tahu, benar atau tidaknya ada agenda itu," kata Rukman kepada Tempo saat dihubungi, Selasa 27 Agustus 2013.

Menurut Rukman, informasi yang diperoleh dari Komandan Menzikon, tidak ada indikasi penembakan dilakukan anggota. "Saya sudah tanya Danmenzikon, katanya tidak ada indikasi penembakan dari anggota. Tapi penyelidikan masih dilakukan oleh Pom (polisi militer)," ujarnya.

Komplek Menzikon itu, kata Rukman, juga tidak sepenuhnya murni ditinggali oleh anggota. Saat ini banyak pensiunan TNI yang tinggal di komplek tersebut. "Bukan kompleks tentara murni, ada pensiunan dan warga lainnya. Jadi bukan pangkalan asrama murni anggota TNI, sudah seperti perkampungan (permukiman) warga," ujarnya. "Yang tawuran itu juga warga dengan warga, di depan Kompleks tidak di dalam."

AFRILIA SURYANIS

Topik terpopuler:
Rupiah Loyo | Konser Metallica | Suap SKK Migas | Pilkada Jatim

Berita terkait:
Godai Cewek, Penyebab Tawuran di Komplek TNI
'TNI Tak Terlibat Tawuran di Komplek Menzikon'


09.36 | 0 komentar | Read More

Polisi Beri Himbauan Jenaka ke Penonton Metallica

Written By Unknown on Senin, 26 Agustus 2013 | 09.35

Sejumlah penggemar Metallica asyik berfoto di depan pintu masuk arena konser di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. (25/08). Ribuan penonton sudah mulai berdatangan sejak siang tadi. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta- Demi menjaga keamanan selama konser Metallica di Stadion Gelora Bung Karno, Satuan Bina Masyarakat Polres Jakarta Pusat Berkeliling stadion untuk memberi himbauan kepada para penonton. Mereka menggunakan mobil yang dilengkapi pengeras suara.

Awalnya biasa. "Halo semuanya, sudah siap kita nonton Metallica? Jangan rusuh ya, kita harus tertib," kata Kasat Binmas Polres Jakpus, Ajun Komisaris Besar Jajang Hasan Bahri dari mobil patroli, Ahad, 25 Agustus 2013.

Belakangan, himbauan jenaka pun terlontar. Jajang berkelakar sampai menarik perhatian. "Nanti pas masuk ke dalam, dilarang membawa minuman keras, apalagi makanan keras, karena itu dapat merusak gigi."

Sontak ribuan penonton yang sedang mengantri di pintu masuk tertawa mendengarnya. "Salam metal salam damai," lanjut Jajang sambil tangan kirinya membentuk lambang metal.

Beberapa penonton bahkan ada yang meneriaki, "Pak, nyanyi satu lagu Metallica dong, Pak". Jajang meresponnya dengan salam metal.

Jajang mengatakan, himbauan jenaka yang dilakukannya untuk menenangkan dan juga mencairkan suasana di kalangan penonton. "Ya itu hanya himbauan, supaya penonton tertib," kata Jajang sambil memegang mikrofon di mobil patroli.

REZA ADITYA RAMADHAN


09.35 | 0 komentar | Read More

Honda Jazz Tercebur ke Kali di Kelapa Gading

TEMPO.CO, Jakarta --Satu mobil Honda Jazz tercebur ke kali di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Petugas piket Traffic Management Center Polda Metro Jaya, Briptu Seno mengatakan, peristiwa itu terjadi di Jalan Boulevard Barat, Kelapa Gading.

"Honda Jazz nomor kendaraan B 8372 RV tercemplung ke kali di sekitar jalan itu," ujarnya ketika dihubungi, Ahad 25 Agustus 2013. Kejadian berlangsung pukul 21.15 WIB.

Menurut dia, di dalam mobil ada seorang pengemudi perempuan yang belum diketahui namanya. Seno belum bisa memastikan ada-tidaknya korban luka ataupun korban jiwa. "Sekarang masih dalam penanganan polisi di Jakarta Utara."

ATMI PERTIWI


09.35 | 0 komentar | Read More

PO Giri Indah Dapat Peringatan Keras

TEMPO.CO, Jakarta--Kementerian Perhubungan menyatakan masih menunggu hasil investigasi atas kecelakaan bus Giri Indah. "Untuk perusahaan otobus (PO)-nya sendiri, menerima peringatan keras," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Suroyo Alimoeso, saat dihubungi Tempo, Minggu, 25 Agustus 2013.

Ia melanjutkan, izin operasional bus yang mengalami kecelakaan itu pun otomatis dicabut. Suroyo menyebut telah ada sanksi yang diberikan kepada Giri Indah. Suroyo mengatakan, PO tersebut tidak diperkenankan mengajukan perizinan untuk sementara waktu.

Mengenai hambatan dari kepolisian yang dialami Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam investigasi, Suroyo menyatakan tidak tahu. KNKT menilai kepolisian mengganjal proses investigasi terhadap kecelakaan bus Giri Indah. "Tim penguji dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta sampai sekarang belum diizinkan oleh Polda Jawa Barat untuk menyelidiki," ujar Kepala Sub Komite Kecelakaan Jalan Raya KNKT Kusnendi Soehardjo.

Ia menjelaskan, tim penguji dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta diterjunkan karena bus Giri Indah berdomisili di Jakarta. Namun, kata Kusnendi, KNKT pun tidak mengetahui alasan kepolisian yang tidak juga mengeluarkan izin. Ia menyebut, sebenarnya instalasi rem bus sudah sempat dibongkar.

"Aneh, karena kami tidak boleh lihat hasil pembongkaran instalasi remnya," kata dia. Padahal, Kusnendi melanjutkan, polisi tidak mengetahui hal-hal teknis yang diperlukan untuk mengusut penyebab kecelakaan. Kusnendi menyebut tindakan polisi telah membuat investigasi KNKT tertunda.

Ia mengatakan KNKT mempersilakan kepolisian ikut melakukan penyelidikan, namun terbatas pada hal-hal pidana. Kusnendi melanjutkan, yang melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan tersebut bukan hanya pemerintah, namun juga agen tunggal Mercedes-Benz di Indonesia, yaitu PT Stars Motor Indonesia.

"Tapi KNKT juga belum dapat tembusan pemeriksaan mereka," ucapnya. Lebih lanjut, ia mengatakan, saat ini bangkai bus Giri Indah sudah dievakuasi dan disimpan di lokasi penyimpanan barang bukti yang terletak di dekat Gerbang Tol Ciawi.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Martinus menyebut kecelakaan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB pada Rabu, 21 Agustus 2013. Bus Giri Indah dengan nomor polisi B 7297 BI itu membawa rombongan dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rahmat Emmanuel Ministry (GBI REM), Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Kecelakaan terjadi di Jalan Puncak-Cianjur, kilometer 88, Ciliwung, Desa Tugu Utara, RT 01 RT 02, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Ia mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterima kepolisian, bus tersebut menabrak sebuah mobil "pick-up" dengan nomor polisi F 8237 FK, yang sedang menurunkan tabung gas Elpiji. "Kemudian, bus menabrak warung dan masuk sungai dengan kedalaman 5-8 meter," katanya. Ia menyebut bus melaju dari Cianjur menuju Bogor sesaat sebelum mengalami kecelakaan di jalan menurun dan menikung ke kanan itu.

MARIA YUNIAR

Terhangat:
Konser Metallica | Suap SKK Migas | Sisca Yofie

Berita populer:
Jokowi Serahkan Penanganan Konvoi FPI ke Polisi
TNI Akui Pintu Darurat Helikopter-nya Jatuh
Polda Tangkap Pemilik Pistol dan Peluru di TMII
Konvoi FPI Tak Lewati Tempat Konser Metallica


09.35 | 0 komentar | Read More

Lelaki Bunuh Diri Diduga Karena Sakit Maag Akut

Written By Unknown on Minggu, 25 Agustus 2013 | 09.35

TEMPO.CO , Jakarta:Hengky, 38 tahun, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Dia gantung diri di rumahnya lantaran frustasi dengan penyakit maag yang dideritanya. "Dia punya maag akut, jadi alasan bunuh diri tidak kuat sama penyakitnya," kata Kepala Polisi Sektor Palmerah Komisaris Slamet di Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2013.

Slamet menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Jumat, 23 Agustus 2013, sekitar pukul 21.00. Korban ditemukan terbujur kaku oleh Yeni Gunawan, istrinya. Saat itu, Yeni baru tiba di rumahnya, Jatipulo, Palmerah. Pintu pagar terkunci rapat meski suaminya berada di dalam rumah. Karena tak kunjung menjawab panggilannya, Yeni masuk dengan melompati pagar rumah.

Dia terkejut saat melihat suaminya dalam kondisi tergantung di tangga belakang rumah. Yeni segera memotong tali tambang yang menggantung suaminya dan lapor ke polisi.

Slamet mengatakan, korban diduga gantung diri beberapa jam sebelum ditemukan sang istri. Soalnya, dia diketahui masih sempat mengantar anaknya sekolah di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Dia lantas langsung pulang setelah mengantat sang anak.

Tapi Slamet memastikan jika peristiwa itu merupakan murni bunuh diri. Soalnya, polisi berhasil menemukan surat wasiat yang ditulis langsung oleh korban. "Surat itu intinya minta maaf sama istri dan bilang terima kasih sudah merawat selama ini, juga pesan agar anaknya rajin sekolah," kata dia.

Saat ini kasus itu masih ditangani oleh Polsek Palmerah. Sementara itu jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk divisum.

DIMAS SIREGAR


09.35 | 0 komentar | Read More

Polda Tangkap Pemilik Pistol dan Peluru di TMII

TEMPO.CO , Jakarta:Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil menangkap tersangka pemilik pistol dan peluru yang ditemukan di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Tersangka, Aris Widagdo, 45 tahun, ditangkap ketika berada di penginapan di Bandung, Jawa Barat.

Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, membenarkan penangkapan itu. "Saya yang memimpin penangkapan," ujar Herry kepada Tempo, Sabtu 24 Agustus.

Ia mengatakan, polisi menangkap Aris ketika sedang berada di hotel Citra Papan 2, Jalan Raya Cipacing, Bandung, Jawa Barat. Selama diinterogasi, tersangka mengakui senjata dan peluru yang ditemukan di Taman Mini merupakan miliknya.

Saat ditangkap, polisi juga mengamankan sejumlah alat bukti seperti tiga laras senjata api dan dua silinder revolver.

Setelah menangkap Aris, kata Herry, polisi akan melakukan pengejaran terhadap salah satu rekannya. Diperkirakan, rekan Aris itu sedang menuju Jakarta saat ini. "Kami juga bakal melakukan interogasi lagi kepada tersangka," ujarnya.

Sebelumnya, sebuah kardus berisi pistol dan ratusan amunisi peluru yang diduga aktif ditemukan di Penginapan Duta Seni Pangrawat, Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.

Sejumlah barang bukti diamankan dari kardus itu, diantaranya 479 peluru dengan rincian 6 butir peluru kaliber 9 milimeter, 4 butir peluru kaliber 7 milimeter super, 1 peluru kecil, 8 butir selongsong peluru kosong, dan 460 butir peluru tajam AK-47 kaliber 7,62 milimeter. Kemudian diamankan juga satu buah pematik revolver, satu silinder revolver, 23 mimis senapan angin, dua koper berisi pakaian, dan satu set alat pancing.

SUTJI DECILYA


09.35 | 0 komentar | Read More

TNI Akui Pintu Darurat Helikopter-nya Jatuh

TEMPO.CO , Jakarta:Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal TNI AD Rukman Ahmad, menyatakan helikopter jenis Puma MI-17 layak pakai untuk operasional ataupun latihan terjun payung. "Bulan Mei lalu saya juga naik helikopter itu," kata dia kepada Tempo, Sabtu, 24 Agustus 2013.

Dia menjelaskan, helikopter tersebut baru saja take off untuk latihan terjun payung para personel TNI AD. Helikopter tersebut, Rukman menambahkan, lepas landas dari Lapangan Udara Pondok Cabe, Jakarta Selatan. "Daerah Jakarta Utara termasuk wilayah terbang," ujar dia.

Rukman mengatakan, saat ini helikopter dan pintunya sudah dibawa ke Pondok Cabe untuk direparasi. "Pintunya akan kami ganti dengan yang baru," katanya.

Pagi tadi, sekitar pukul 07.15 Wib, pintu darurat Helikopter milik TNI AD jenis Puma MI-17 terjatuh dan menimpa gedung bernomor 19 di Komplek Perumahan Carina Sayang I Blok III, Rt 16/008. Gedung tersebut merupakan kos-kosan dan mess karyawan perusahaan kontraktor itu.

Namun, setelah ditelisik pintu yang terjatuh tersebut merupakan pintu darurat. Menurut sumber Tempo yang menjadi saksi kejadian tersebut menyebutkan, ada tulisan yang menyatakan pintu tersebut adalah pintu darurat. Adapun tulisan yang terpampang pada pintu tersebut tertulis, "Door emergency, jettisonning turn handle as shown by arrow pull door".

AMRI MAHBUB


09.35 | 0 komentar | Read More

Mengaku Polisi, Perampok Ini Gasak Motor

Written By Unknown on Sabtu, 24 Agustus 2013 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - Teguh Arifianto, 27 tahun, kehilangan sebuah motor Kawasaki Ninja 250 cc setelah terlibat tabrakan ringan dengan seseorang yang mengaku anggota polisi. Dengan ditodong revolver pada dadanya, ia juga menyerahkan sejumlah uang senilai Rp 10 juta, 2 buah iPhone, dan sebuah Blackberry kepada pelaku.

Peristiwa naas itu terjadi pada Kamis, 22 Agustus 2013 pukul 22.00 WIB. Warga Kemanggisan, Palmerah itu terlibat tabrakan tunggal dengan pelaku di depan Kampus Binus Syahdan. Posisi motor Teguh di depan motor pelaku. Namun Teguh disuruh bertanggung jawab lantaran motor Suzuki Satria FU 150 cc pelaku tergores.

"Karena tidak ingin masalah panjang, saya ingin mencari bengkel untuk memperbaikinya. Apalagi saat itu pelaku menodongkan Revolver ke dada saya," kata Teguh, Jumat 23 Agustus 2013.

Lalu mereka berboncengan dengan motor pelaku untuk mencari bengkel di Petamburan dan Tomang. "Motor Ninja dengan nopol B 6480 PTN warna hitam itu saya parkir di sebuah minimarket di Rawa Belong," ujarnya.

Namun mereka tidak menemukan bengkel yang buka pada malam hari. Pelaku menyuruh korban untuk memasukkan seluruh barang berharganya dalam sebuah tas. "Akhirnya saya serahkan uang dan handphone saya karena pelaku kembali menodongkan revolver," ujarnya.

Setelah itu korban disuruh beli bensin eceran di daerah Petamburan. Karena takut, korban menuruti perintah pelaku. Saat itulah pelaku membawa kabur tas yang juga di dalamnya ada kunci motor korban. Sontak korban melapor ke Pos Polisi Petamburan lalu bersama-sama ke Rawa Belong tempat di mana motornya diparkir. "Namun saat di sana motor saya sudah hilang," katanya.

Teguh lalu diarahkan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya. Akibat kejadian itu, korban yang pekerja di sebuah production huose mengalami kerugian ratusan juta rupiah. "Motor saya baru 13 bulan kredit. Semoga pelaku cepat ditangkap," kata Teguh.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Berita Lainnya:



09.35 | 0 komentar | Read More

Surat Tangkap Terrois Bekasi Diduga Kadaluarsa

Warga menyaksikan anggota Polres Bekasi menggeledah rumah kontrakan terduga teroris Is, yang ditangkap Densus 88, di Kelurahan Harapan Mulya, Bekasi, Jawa Barat, (20/8). ANTARA/Suwandy

TEMPO.CO, Jakarta -Sukinah, Istri tersangka terroris Iswahyudi mengatakan surat penangkapan suaminya yang ditunjukkan polisi pada 21 Agustus 2013 di rumahnya, sudah kadaluarsa. Dia sudah bertanya kepada petugas mengenai keberadaan surat itu, namun polisi hanya memperlihatkan surat pengkapan bertanggal 31 Juli 2013.

Sukinah mengkritisinya, mengapa penangkapannya bulan Agustus tapi di surat tertulis Juli. Namun petugas menjawab, "Kami hanya melaksanakan penangkapan, untuk lebih jelasnya nanti tanya di kantor," kata Sukinah menirukan polsi saat ditemui di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary No. 4B, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 23 Agustus 2013.

Sukinah dan keluarganya sedang berkumpul di ruang tamu saat penangkapan suaminya terjadi. Saat itu suaminya tiduran dalam kondisi yang kurang sehat. Ada 15 petugas Densus 88 datang dan langsung menyergap Iswahyudi. 'Tangan suami saya langsung diiket dan kakinya diinjek, padahal pada saat itu banyak anak dan keponakan saya di situ melihat," ujar Sukinah.

Anaknya lelaki pertama sempat menangis melihat penangkapan tersebut. Pada saat penangkapan tersebut, Densus 88 dalam posisi menodongkan senjata kepada Iswahyudi. "Saya didorong dan posisi pistol mengenai anak-anak saya, itu kan bisa menimbulkan trauma, soalnya anak saya itu baru berumu 2.5 tahun," ujar Sukinah.

Sukinah menjelaskan, lokasi penahanan Iswahyudi baru diberitahu oleh polisi sepekan setelah penangkapan. Di situ petugas mengatakan bahwa suaminya ditahan di Mabes Polri.

Kepolisian Negara Republik Indonesia menangkap Iswahyudi di rumahnya, kawasan Pintu Air RT 6/3, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Bekasi. Petugas menyita sejumlah barang bukti. Yakni sepucuk senjata api jenis Browning, 70 butir peluru kaliber 9 milimeter, tiga buah magazen dan satu unit laptop.

GALVAN YUDISTIRA


09.35 | 0 komentar | Read More

Korban Tewas Miras Oplosan Capai 14 Orang

TEMPO.CO, Jakarta -Jumlah korban tewas minuman keras oplosan yang dijual di toko jamu, Rendy, bertambah menjadi 14 orang. "14 orang meninggal dan 3 dirawat," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Beswar Rikwanto kepada Tempo, Jumat, 23 Agustus 2013.

Semula korban tewas dalam kasus ini hanya berjumlah 9 orang. Korban tewas itu adalah Joko Pitono (39), Ishak Maulana (20), Adi Ferdinan (26), Saifudin (32), Sopar (32), Sofyan (35), Maripin (35), Sutrisno (34) dan seorang lagi yang belum diketahui namanya.

Kesembilan korban tewas tersebut beserta 2 korban yang selamat dirawat di RS Islam Cempaka Putih. Belakangan, jumlahnya bertambah lagi. Namun Rikwanto tak membuka identitas dari lima kobrna lainnya.

Tersangka Rendy, pemilik toko jamu di Jalan Remaja III Nomor 12, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat saat ini ditahan di Mapolres Jakarta Pusat. Rendy mengaku meracik minuman keras oplosan selama 8 tahun. Padahal sebelumnya dia membuka usaha jamu tradisional.

RIZKI PUSPITA SARI


09.35 | 0 komentar | Read More

Baku Tembak dengan Polisi, Pencuri Motor Tewas  

Written By Unknown on Jumat, 23 Agustus 2013 | 09.35

TEMPO.CO, Depok -Seorang pencuri sepeda motor, Zaenal, 35 tahun, tewas seketika setelah dua butir timah panas merobek perut dan punggungnya saat beraksi di Kampung Kebayunan, Tapos, Depok, Kamis, 22 Agustus 2013. Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Achmad Kartiko membenarkan kejadian tersebut.

"Pelaku diperkirakan empat orang. Satu tewas bernama Zaenal, satu tertembak kakinya tetapi lari, dan dua orang lagi berhasil lari," kata Kartiko, Kamis, 22 Agustus 2013. 

Awalnya, Zaenal dan ketiga rekannya mengintai sepeda motor Suzuki Satria FU warna putih milik Sunardi, 35 tahun, warga Mekarsari, Depok. Saat itu korban memarkir motornya di depan gudang ikan. Sunardi kala itu tak menaruh curiga kalau motornya telah diincar pelaku. Saat dirinya masuk ke dalam, pelaku langsung beraksi. Korban spontan berteriak. Kebetulan saat itu ada petugas yang berpatroli.

Menurut Kartiko, saat itu terjadi baku tembak antara polisi dan empat pelaku di sekitar tempat kejadian. Akhirnya, Zaenal dan satu orang pelaku lain terkena tembakan. Nyawa Zaenal tidak tertolong karena terkena tembakan di punggung dan perut, sementara tiga pelaku lainnya berhasil melarikan diri. "Sempat terjadi baku tembak antara pelaku dengan anggota serse," katanya. 

Dari tangan pelaku, polisi menyita satu senjata api rakitan, dua butir peluru, lima buah kunci T, KTP pelaku, satu obeng, dan motor Satria FU milik korban. "Pelaku orang Lampung Timur," kata Kartiko.

Sampai saat ini, polisi masih mengejar pelaku yang diduga melarikan diri ke arah Gunung Putri, Bogor. Jasad korban telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

ILHAM TIRTA

Topik terhangat: Suap SKK Migas | Sisca Yofie | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim

Berita terpopuler:
KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT
Lulung: Saya The Godfather  
Punya Mertua Kaya, Jenderal Moeldoko: Alhamdulilah
Jenderal Moeldoko: Saya Bukan Ahli Surga
Ini Daftar Lengkap Kekayaan Jenderal Moeldoko  


09.35 | 0 komentar | Read More

Ahok Tak akan Ganti Lurah Lenteng Agung

TEMPO.CO , Jakarta:Wakil Gubernur DKI jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tak akan mengganti Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli meski diprotes warga. Keyakinan tak boleh menjadi alas an seseorang diganti dari jabatannya.  "Tidak ada urusannya menolak karena berbeda agama," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2013. "Kalau dia nyolong atau tidak mau melayani warga itu baru masalah."

Ahok mengatakan pengumpulan Kartu Tanda Penduduk tak akan digubris pemerintah. Alasannya, pemimpin tak harus didukung oleh semua warganya. Dia mencontoh dirinya dan Gubernur Jokowi yang hanya mendapat 52 persen suara pada pemilihan Gubernur. "Itu kan berarti ada lebih dari 40 persen warga Jakarta yang tidak mau saya pimpin, tapi ya enggak ada urusan," katanya.

Namun berdasarkan Undang-undang, jumlah suara itu sudah cukup bagi pasangan Jokowi-Ahok untuk memimpin Jakarta. Basuki mengatakan, pemerintah hanya mengikuti aturan dalam konstitusi dalam menjalankan pemerintahan "Bukan taat pada konstituen," katanya.

Sebelumnya, warga Lenteng Agung pernah datang ke balai Kota DKI untuk menyerahkan 2.300 nama dan sekitar 1.500 KTP sebagai dukungan mencopot Susan. Mereka beralasan, mereka tak nyaman dipimpin oleh Susan yang tak beragama Islam.

ANGGRITA DESYANI


09.35 | 0 komentar | Read More

Kapal Ekspres Bahari Terbakar, Ibu dan Bayi Tewas

TEMPO.CO , Jakarta:Sebanyak empat penumpang meninggal dalam peristiwa terbakarnya kapal Ekspress Bahari di perairan Selat Nasik Kabupaten Belitung, Kamis, 22 Agustus 2013 sekitar pukul 18.05 WIB. Dua dari korban tewas adalah Ipah, seorang ibu rumah tangga yang ikut terbakar dan bayinya Fanny. Dua lainnya lansia yang belum diketahui identitasnya.

Komandan Pangkalan Laut (Danlanal) Bangka Belitung Letnan Kolonel Pelaut Iwa Kartiwa mengatakan, korban tewas sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Belitung. "Untuk sementara data yang kami terima ada empat korban meninggal," kata dia. "Sekarang sudah dibawa ke rumah sakit."

Saat ini sebanyak 50 penumpang sudah dievakuasi ke darat. Penumpang lain masih di tempatkan di Pulau Selat Nasik. "Seluruh tim penyelamat sudah dikerahkan dengan menggunakan kapal angkatan laut, badan SAR dan kapal nelayan," ujar dia.

Kapal Ekpress Bahari 8 yang berlayar dari pelabuhan Pangkal Balam menuju pelabuhan Tanjung Pandan Belitung terbakar di perairan Selat Nasik usai berlayar 5 jam. Kapal tersebut terbakar di titik koordinat 02.41.046 lintang Selatan 107.25.400 Timur. Total ada 177 penumpang dan 12 awak kapal yang berada di dalam kapal yang dikemudi oleh kapten kapal Chandra Kusuma.

SERVIO MARANDA


09.35 | 0 komentar | Read More

Penumpang Kereta Komuter di Depok Marah-marah

Written By Unknown on Kamis, 22 Agustus 2013 | 09.35

TEMPO.CODepok - Pemberlakuan Tiket Harian Berjaminan (THB) sebagai pengganti tiket single trip hari ini, banyak penumpang kebingungan. Di Stasiun Depok Baru, petugas menuai protes dari banyak penumpang karena bingung melakukan transaksi pembelian tiket. Mereka marah-marah lantaran antreannya menjadi panjang.

"Enggak tahu ini, bingung saya," kata salah seorang penumpang Kereta Rel Listrik menuju stasiun Jakarta Kota, Rumyati, 40 tahun, sesaat setelah membeli tiket THB di loket, Kamis, 22 Agustus 2013.

Meski sudah dijelaskan petugas, Rumyati mengaku tetap bingung. Biasanya, dia  tinggal menyerahkan uang Rp 3.000 ke loket dan mendapatkan kartu single trip. Tap sekarang dia diminta membayar Rp 8.000, dengan penjelasan Rp 5.000 sebagai jaminan.

Program THB diberlakukan PT Kereta Commuter Jabodetabek 800 ribu kartu singe trip hilang sejak penerapan e-ticketing awal Juni lalu. Padahal, biaya produksinya Rp 5 ribu. Penumpang bisa mengambil kembali uang jaminan di loket tujuan atau menggunakannya sebagai jaminan selanjutnya selama 7 hari.

Seorang pria berusia 60 tahunan  mengamuk di depan loket karena diminta Rp 7.000. Padahal, dia setiap hari hanya membayar Rp 2.000.  di depan loket lantaran uangnya ditarik sebanyak Rp 7.000.  Dia masih bersungut-sungut hingga di gerbang masuk, menabrak besi penghalang sampai tas-nya tersangkut. "Ini menyusahkan," katanya kesal.

Penumpang  lain tujuan Manggarai, Moses Ratissa, 57 tahun, juga mengaku kaget. Menurutnya, pemberlakuan THB ini bisa membuat penumpang terlambat ke kantor. Tapi, dirinya memahami kebijakan itu lantaran mendengar kartu single trip yang berlaku kemarin kerap dihilangkan penumpang.

Salah satu anggota polisi Brimob yang bertugas di stasiun Depok Baru, Brigadir Purnama menanggapi protes para penumpang dengan santai. Menurut dia, kebingungan itu terjadi karena ini adalah hari pertama pemberlakuan THB. "Sudah biasa itu, marah-marah," kata Purnama.

Pantauan Tempo, penerapan THB mulai pukul 07.30, sebelum itu stasiun memakai tiket kertas dengan harga Rp 3.000 untuk  semua tujuan. Hampir semua penumpang di Stasiun Depok Baru tampak bingung.

Stasiun memang menempatkan beberapa petugas sosialisasi di dekat loket untuk penumpang bertanya. Selain jumlahnya terbatas, penumpang yang dikejar waktu sebagian besar mengabaikan sosialisasi itu.

ILHAM TIRTA


09.35 | 0 komentar | Read More

Bangkai Bus Giri Indah Belum Dievakuasi

Bis pariwisata Giri Indah mengalami kecelakaan dan masuk ke sungai di Kampung Persit RT 01/02, Desa Tugu Utara, Kecamatan Ciasarua, Kabupaten Bogor (21/8). 16 orang penumpang tewas, dan 32 penumpang lainya mengalami luka berat. Tempo/M SIDIK PERMANA.

TEMPO.CO, Bogor - Sehari setelah peristiwa kecelakaan bus maut PO Giri Indah yang masuk anak Sungai Ciliwung, di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, sampai kini masih teronggok di lokasi kejadian.

Kecelakaan itu menewaskan 19 orang dan luka pada puluhan jemaat Gereja Betel Indonesia (GBI) Kelapagading, Jakarta Utara, Rabu 21 Agustus 2013 kemarin.

Bangkai bis maut dengan nopol B7297BI masih berada di dasar sungai dengan ketinggian sekitar 10 meter dan belum diangkat oleh petugas Kepolisian. "Kami masih menunggu penyelidikan dan pemeriksaan kondisi bus oleh petugas Puslabfor dari Mabes Polri," ungkap Kepala Satuan Lalu Lintas Polisi Resor Bogor, Ajun Komisaris M Chaniago, Kamis 22 Agustus 2013, pagi

Ia mengatakan, rencananya, petugas gabungan dari Unit Laka Polres Bogor, TAA Mabes Polri, dan tim Puslabfor Mabes Polri akan melakukan pemeriksaan dan penyidikan ulang terhadap kondisi bangkai bis yang mengalami kecelakaan. "Kami masih memerlukan bahan dan data penyebab pasti kecelakaan bus ini," kata dia.

Setelah melakukan penyidikan dan pemeriksaan ulang, baru bangkai bus maut itu akan diangkat (evakuasi) dari dasar sungai di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Sebelumnya bus nahas yang menagkut puluhan anggota Jemaat GBI itu berangkat dari Taman Bunga, Cipanas, Cianjur untuk pulang ke Jakarta setelah menggelar Puas Ester selama tiga hari, yang menjadi angenda bulanan.

M SIDIK PERMANA

Berita Terpopuler:
5 Teknologi yang Mengancam Manusia
Ini Kronologi Aksi Gadis Pemotong 'Burung' 
Sidang Kasus Cebongan, Hakim dan Oditur Ketakutan
Mantan Napi Ungkap Kengerian Penjara Korea Utara
Beragam Penyebab Rupiah Terjun Bebas


09.35 | 0 komentar | Read More

Korban Tewas Bus Giri Indah Jadi 20 Orang

TEMPO.CO, Bogor - Jumlah korban tewas akibat kecelakaan bus PO Giri Indah dengan Nopol B 7297 BI yang membawa puluhan jemaat GBI asal Kelapagading di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, bertambah satu orang. Total korban meninggal menjadi 20 orang.

Korban meninggal dunia tersebut yakni, Herman, 24 tahun, kernet mobil Pick Up, nopol F 8237 FK, warga Kampung Lemah Duhur, RT 02/01, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. "Almarhum meninggal dunia di Rumah Sakit Sentra Medica Cibinong, Kamis (22/8/2013) sekitar pukul 02.30 WIB," kata menurut Dayat, 56 tahun, kakak kandung korban.

Ia menuturkan, adiknya meninggal setelah mengalami luka parah di bagian kepala, kaki kiri dan tangan kanannya patah, bahkan di bagian perut pun terdapat luka menganga. "Padahal  istrinya sedang hamil muda, putra keduanya," kata dia.

Saat ini jenazah korban sudah disemayamkan dan akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gedong Injuk, Kampung Lemah Duhur, Desa Cibereum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. "Herman sehari-harinya memang ikut sama kakaknya (Ade, red) yang jadi sopir mobil pikup, padahal sebelumnya saya sempat diajak bercanda oleh dia, " katanya.

Sebelum meninggal, istrinya memiliki firasat. "Kata istrinya sebelum berangkat, kelakuannya tidak biasa, seperti pengantin baru dan sempat melarang saya untuk ikut mengantarkan tabung gas untuk warung-warung," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, bus Giri Indah B 7297 BI yang membawa 54 orang rombongan jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rahmat Emmanuel Ministry (REM), Klapagading, Jakarta Utara masuk jurang di KM 90, Jalan Raya Puncak, Kampung Tugu Utara Persit, RT 01/01, Desa Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu (21/8).

Dalam peristiwa ini, mengakibatkan 20, orang tewas, dua diantaranya Ajid Samsudin, 54, dan Herman, 25, warga Cisarua. Sedangkan 36 orang lainnya mengalami luka berat dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Paru Gunawan Partowidagdo Cisarua, RSUD Ciawi dan Sentra Medika, Cibinong, Kabupaten Bogor

M SIDIK PERMANA

Topik Terhangat:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat

Berita Terpopuler:
KPK Tegaskan Bakal Panggil Jero Wacik 
KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT
Ahok: Waduk Ria-rio Dibongkar Akhir Bulan
Rombongan Bus Giri Indah Habis Gelar Puasa Easter 
Moeldoko Dipuji Hanura, `Siapa Dulu Dong Gurunya`


09.35 | 0 komentar | Read More

Terkait Teroris, Polisi Tangkap Empat Orang Lagi

Written By Unknown on Rabu, 21 Agustus 2013 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya kembali menangkap pemilik airsoft-gun yang diduga merupakan jaringan teroris pada Rabu, 21 Agustus 2013 dinihari tadi. "Polisi mengamankan 4 orang laki-laki," ujar sumber Tempo, di Polda Metro Jaya.

Menurut sumber tersebut, penangkapan dilakukan oleh Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro. Lokasi penangkapan di Jalan Masjid Nomor 25 RT 05 RW 06, Cipayung, Jakarta Timur. Polisi tidak hanya menyita airsoft-gun dari sana, tapi juga senjata api. "Bukan soft gun saja, tapi ada senjata api asli."

Masih berdasar keterangan sumber, pria yang ditangkap adalah residivis kasus terorisme. "Residivis teroris yamg sudah keluar," kata dia.

Sedhari sebelumnya, polisi menyita beberapa senjata dari tersangka NS, pemilik toko airsoft gun di Depok yang telah ditangkap pada 14 Agustus 2013. Penyitaan tersebut dilakukan setelah polisi menggeledah rumah NS di Jalan Swadaya RT 05/07 Desa Tugu kecamatan Cimanggis, Depok, pada 16 Agustus 2013.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Slamet Riyanto, mengatakan polisi menyita 1 pucuk senjata api dari penggeledahan rumah tersangka. "Jenis COLT Automatic kaliber 25," kata Slamet.

Menurut Slamet, dari kesaksian tersangka NS senjata tersebut merupakan milik MS suami NS yang sekarang ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur.  Selain menyita COLT Automatic kaliber 25, polisi juga menyita 12 senjata airsoft gun laras panjang dan 50 senjata airsoft gun laras pendek. "Serta beberapa kotak gotri dan tabung CO2" kata Slamet.

RIZKI PUSPITA SARI | ATMI PERTIWI

Berita Terpopuler:
Bumi Akan Dihujani Debu Kosmik Selama 3 Bulan
Ditanyai Soal Konvensi, Sri Mulyani Senyum-senyum
Pidato SBY Dinilai 'Menjerumuskan' IHSG
Suap Rudi Kiriman Singapura? Simon Tersenyum
Ahok: Jakarta Lebih Cocok untuk Jasa-Perdagangan


09.35 | 0 komentar | Read More

Hari Ini Pendaftaran Pedagang Pasar Gembrong

Pedagang menyortir ayam potong pesanan pembeli di Pasar Klender, Jakarta (6/8). Ayam potong dengan berat sekitar 2 kilogram dijual seharga Rp 65. 000, sedangkan pada hari biasa harga ayam potong hanya Rp Rp 22. 000 per kilogram. ANTARA/ Ujang Zaelani

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto mengatakan bahwa mulai hari ini akan diadakan pendaftaran pedagang kaki lima yang akan menempati unit-unit di PD. Pasar Jaya Cipinang Besar dan Pasar Klender SS, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

"Pendaftaran dilakukan mulai Rabu, 21 Agustus 2013 hingga Senin, 26 Agustus 2013," katanya saat sosialisasi relokasi pada perwakilan pedagang di kantor Camat Jatinegara, Selasa, 20 Agustus 2013.

Setelah pendaftaran, akan diadakan pengundian tempat pada Selasa dan Rabu, 27-28 Agustus 2013. Kemudian pada 2 September, relokasi sudah dapat dilakukan. Krisdianto meminta pendaftaran dilakukan di Pasar Cipinang Besar supaya pedagang bisa lebih familiar dengan tempatnya.

Krisdianto menegaskan bahwa unit Pasar yang sudah dimiliki tidak bisa disewakan atau dipindahtangankan pada orang lain. "Kami akan memprioritaskan pada pedagang, bukan penyewa," katanya.

Menurut Camat Jatinegara Syofian Taher, terdapat 211 pedagang kaki lima di kawasan Gembrong, sebagian besar merupakan pedagang mainan dan 40 orang pedagang karpet, dan 10 persen sisanya pedagang lain-lain. "98 persen memiliki KTP Cipinang Besar, sisanya juga berasal dari dekat-dekat situ, Bidara Cina misalnya," kata Syofian.

Pasar Cipinang Besar menyediakan 130 unit dan direncanakan menjadi tempat relokasi khusus pedagang mainan. Sedangkan pedagang karpet akan direlokasi seluruhnya ke Pasar Klender SS di Kecamatan Cakung. "Nanti orang tahunya kalau mau beli karpet ya ke Klender SS," ujar Syofian.

Sosialisasi dihadiri sekitar 15 pedagang. Mereka menyatakan setuju dengan rencana relokasi tersebut namun mereka meminta agar lahan parkir diperluas. Mereka juga mengkhawatirkan sepinya pengunjung.

Manajer Area Timur PD Pasar Jaya Emir Faisal mengatakan akan membebaskan biaya sewa PKL Pasar Gembrong yang akan direlokasi selama 6 bulan.

TIKA PRIMANDARI


09.35 | 0 komentar | Read More

Penembak Polisi Dicari Melalui Penangkapan Iwan

TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror terus menelusuri pemilik sepeda motor tunggangan dua penembak polisi, Inspektur Dua Kus Hendratma dan Ajun Inspektur Dua Ahmad Maulana. Pencarian antara lain dilakukan melalui pengembangan informasi yang diperoleh dari Iwan Priadi, pria yang diamankan dari rumahnya di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dua hari lalu.

"Pencarian dua pelaku dan asal sepeda motor yang mereka gunakan dilakukan dengan segala cara, termasuk melalui pengembangan orang yang ditangkap di Tasikmalaya," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai usai acara sosialiasasi ancaman terorisme di Bandung, Selasa 20 Agustus 2013.

Iwan Priadi, ditangkap di rumahnya di Kampung Cijeruk Hilir, Kecamatan Kawalu, Tasikmalaya, Jawa Barat oleh Densus 88 karena diduga sebagai pemilik sepeda motor yang dipaki untuk menembang kedua polisi itu. Tapi menurut Iwan, sepeda motor sudah dijual kepada orang berinisial A.

Kedua polisi itu ditembak pada Jumat, 16 Agustus 2013 pukul 21.30 WIB di Jalan Graha Raya Pondok Aren, Tangerang Selatan. Keduanya tewas dengan luka tembak di kepala.

Sepeda motor Yamaha Mio tersebut, kata dia, diketahui dibeli di Banjar, Jawa Barat, dan dicicil oleh orang yang berbeda lagi. "Sepeda motornya pernah sampai ke tangan dia dan kemudian entah kepada siapa lagi. Ini masih dalam pengembangan," kata Ansyaad.

Menurut Ansyaad, Densus 88 juga masih menyelidiki apakah Iwan terkait langsung atau tidak dengan kegiatan terorisme, khususnya penembakan dua polisi dari Kepolisian Sektor Pondok Aren Tangerang, Jumat malam lalu. "Kalau tidak ada kaitan sama sekali masak diamankan," kata dia.

ERICK P. HARDI

Berita Terpopuler:
Bumi Akan Dihujani Debu Kosmik Selama 3 Bulan
Ditanyai Soal Konvensi, Sri Mulyani Senyum-senyum
Pidato SBY Dinilai 'Menjerumuskan' IHSG
Suap Rudi Kiriman Singapura? Simon Tersenyum
Ahok: Jakarta Lebih Cocok untuk Jasa-Perdagangan


09.35 | 0 komentar | Read More

Bappenas Kaji Pembangunan Rel Melayang

Written By Unknown on Selasa, 20 Agustus 2013 | 09.36

TEMPO.CO , Jakarta:Kementerian Perhubungan menyatakan saat ini Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) sedang melakukan kajian untuk rencana pembangunan rel kereta api (KA) melayang atau "elevated loopline" di Jakarta.

"Apakah dilakukan sebagian, di sisi timur dari "loopline" saja, atau seluruh "loopline" dibuat elevated," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan, melalui pesan singkat kepada Tempo, Senin, 19 Agustus 2013.

Namun, ia mengatakan, yang menjadi rekomendasi adalah rel dengan konstruksi melayang atau "elevated" seluruhnya. Dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) 2014, kata Tundjung, Direktorat Jenderal mengusulkan dana Rp 700 miliar untuk pembangunan tahap pertama rel melayang itu.

Ia menuturkan, pembangunan rel melayang itu sepenuhnya akan menggunakan dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Pelaksanaan mulai tahun anggaran 2014 dengan metode "design and build"," ujarnya.

Selain itu, Tundjung mengungkapkan, pembangunan tersebut nantinya direalisasikan dalam program "multiyears". Ia menyebut, pembangunan diharapkan selesai dalam waktu lima tahun."Tentunya tergantung penyediaan anggarannya," kata Tundjung.

MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler:
Lulung: Saya Meludah Saja Jadi Duit
Gerak-gerik Rudi Sudah Diawasi Sejak Mei
Membandel, Tujuh PKL Tanah Abang Kena Sanksi
Jokowi Dandan Warok Ponorogo Demi Bambang DH
Pemilik Sepeda Motor Penembak Polisi Ditangkap


09.36 | 0 komentar | Read More

Jokowi: Waduk Ria Rio Dibangun 2014

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau blok G Pasar Tanabang, Jakarta, Rabu (31/7). Kedatangan Jokowi tersebut guna melihat secara langsung kondisi gedung pasar blok G. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta:Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan pembangunan Waduk Ria Rio akan dimulai pada awal tahun 2014. Jokowi, sapaan akrab Mantan Wali Kota Solo ini, mengatakan Dinas Pertamanan dan PT Jakarta Propertindo akan menjadi penggarapnya.

"Dinas Pertamanan mengerjakan sisi barat dan PT Jakpro di sisi Selatan," kata Jokowi di sela kunjungannya meninjau Waduk Ria Rio, Pulo Mas, Jakarta Timur pada Senin, 19 Agustus 2013. Luas garapan sisi barat sekitar 2 hektar sedangkan sisi selatan 5.000 meter persegi.

Secara keseluruhan luas waduk yang saat ini dipenuhi tanaman bakung ini sekitar 26 hektar termasuk danau seluas 9 hektar. Sebenarnya ada tiga sisi waduk tersebut yaitu ditambah sisi timur yang saat ini masih ditempati warga.

Jokowi mengatakan tidak ingin menyinggung sisi timur terlebih dahulu. Menurutnya, pembangunan fisik di sisi barat dan selatan lebih menjadi prioritas. Secara detail sebelah barat akan digunakan untuk ruang publik sedangkan selatan kawasan komersil.

Pelaksana harian Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jonathan Pasodung mengatakan pengerjaan sisi barat sedang di lelang termasuk detail enginering desainnya. Untuk tahap pertama anggaran yang digunakan sekitar Rp 3 miliar.

"Proses lelangnya pun masih menunggu anggaran pendapatan dan belanja perubahan disahkan," ujarnya. Rencannya sisi barat ini akan disulap menjadi taman terbuka yang lebih bagus dari taman waduk pluit.

Direktur Utama PT Jakpro Budi Karya mengatakan sentra bisnis di sisi selatan adalah bangunan gedung serba guna. Selain itu juga akan dibangun hotel dan kawasan kuliner.

SYAILENDRA
Berita Terpopuler:
Lulung: Saya Meludah Saja Jadi Duit
Gerak-gerik Rudi Sudah Diawasi Sejak Mei
Membandel, Tujuh PKL Tanah Abang Kena Sanksi
Jokowi Dandan Warok Ponorogo Demi Bambang DH
Pemilik Sepeda Motor Penembak Polisi Ditangkap


09.36 | 0 komentar | Read More

Sidang Kasus 'Potong Burung' Abdul Muhyi Digelar  

TEMPO.CO, Jakarta - Abdul Muhyi, korban kasus pemotongan kemaluan oleh wanita yang dkencani, mulai digelar di Pengadilan Negeri Tangerang hari ini, Selasa 20 Agustus 2013. Muhyi yang sudah sembuh dari rasa sakitnya akan blak-blakan terkait dengan kajadian pada Mei lalu. "Muhyi siap mengungkapkan semua dan bicara apa adanya," kata Zaenal Abidin, pengacara Muhyi kepada Tempo, pagi ini.

Menurut Zaenal, kasus yang menimpa kliennya tindakan terencana. Muhyi akan membongkar keterangan palsu tersangka Neng Nurhasanah yang selama ini menyudutkan dirinya. "Muhyi menjadi korban pelampiasan dendam yang salah. Kami berharap pelaku dihukum seberat-beratnya," kata Zaenal.

Dia tak tahu Neng Nurhasanah sedang dendam pada siapa. Yang jelas, tersangka memotong kemaluan Muhyi disengaja dan dipersiapkan. Pengakuan kepada penyidik bahwa tersangka dipaksa berhubungan intim, itu bohong dan telah diputarbalikan.

Zaenal mengungkapkan, jika kepada penyidik Neng mengaku pertemuan pada Senin 13 Mei 2013 hingga Selasa 14 Mei 2013 adalah yang pertamakalinya, ternyata itu bohong. "Faktanya dua bulan sebelumnya, Neng minta diantar klien saya ke Tanah Abang untuk membeli baju. Malamnya mereka menginap di rumah teman Muhyi di Pamulang."

Proses perkenalan, kata Zaenal, juga bukan karena telepon Muhyi yang nyasar ke telepon Neng. Tapi telepon Neng yang duluan masuk ke telepon Muhyi. "Setelah itu komunkasi berlanjut melalui pesan pendek," katanya.

Sejak awal, menurut Zaenal, Neng mengaku bernama Umay. Ia meminta polisi mencari motif dibalik kasus pemotongan alat kelamin. "Jika karena sakit hati dan dendam, Neng sakit hati dan dendamnya kepada siapa? Jangan jangan Muhyi hanya dijadikan sasaran pelampiasan saja, orang lain yang berbuat, Muhyi yang kena getahnya," ujar Zaenal.

Saat diperiksa penyidik Polsek Pamulang Selasa 21 Mei 2013, Neng Nurhasanah, mengaku mengenal korban lewat miscall di telepon selulernya sekitar tiga bulan yang lalu.� Awalnya karena miscall, terus berlanjut SMS-an."

Versi Neng yang disampaikan kepada polisi, Muhyi seringkali mengajaknya bertemu tapi ia selalu menolak. Tapi, ajakan pada Senin malam 13 Mei 2013 tak bisa ditolak. "Saya tidak enak karena janjian sebelumnya tidak pernah jadi," katanya. Senin malam sekitar pukul 7.00 malam mereka janjian ketemu di depan kampus Universitas Pamulang, Tangerang Selatan.

Untuk menemui Muhyi, Neng mengaku ia harus naik angkutan umum dari Kosambi hingga Pamulang. "Jam tujuh saya sampai didepan Unpam (Universitas Pamulang) dan di sana Muhyi sudah ada." katanya. Setelah itu, Muhyi mengajaknya berkeliling. Sejumlah lokasi yang sepi di Sawangan hingga Pamulang disinggahi. "Ia selalu mengajak saya ketempat yang sepi dan mengajak begituan (berhubungan intim)," kata Neng.

Selama perjalanan mereka malam itu, Neng mengaku dua kali dipaksa berhubungan badan. Pertama kali Muhyi melakukannya di toilet sebuah masjid. Masjid tersebut, kata Neng, mereka singgahi setelah lama berputar putar di sekitar Sawangan dan Pamulang.

Di tempat sepi, kata Neng, Muhyi menghentikan motornya. Ia mengajak Neng untuk berhubungan intim lagi. Karena dipaksa, akhirnya Neng menurut.  Lantaran jengkel, Neng memotong kemaluan Muhyi dengan cutter.

JONIANSYAH


09.36 | 0 komentar | Read More

Spesialis Copet di KRL Ditembak

Written By Unknown on Senin, 19 Agustus 2013 | 09.36

TEMPO.CO, Depok - Dua orang spesialis copet di Kereta Rel Listrik, Soni Mulyadi, 37 tahun, dan Sulaiman, 40 tahun, tertangkap tangan mengambil dompet dan telepon selular penumpang Commuter Line Jurusan Jakarta-Bogor, Ahad, 18 Agustus 2013. Lantaran berusaha kabur, Sulaiman dihadiahi timah panas dari seorang anggota Brimob yang sedang bertugas di Stasiun Citayam.

"Saya langsung teriak dan petugas Brimob yang jaga langsung menembak dan kena salah satu copetnya sampai terjatuh," kata korban pencopetan, Maman Surahman, 48 tahun, saat ditemui di Sentra Pelayanan Kepolisian Polresta Depok.

Menurut Maman, korban pencopetan bukan hanya dirinya. Ada pula Lina Mauda, 33 tahun, yang telah diintai sejak di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Setelah berhasil mengambil dua dompet dan telepon para korbannya, Soni, Sulaiman, dan rekan-rekannya turun di Stasiun Citayam. "Saya sadar setelah mereka dorong saya untuk bisa keluar dari gerbong. Saya langsung periksa kantong celana ternyata dompet dan ponsel saya dicopet sama orang itu," ujar Maman.

Saat itulah, dia berteriak di dalam gerbong kereta hingga mengundang beberapa personil Brimob yang berjaga berdatangan. Merasa diketahui, Soni dan Sulaimen mencoba melarikan diri. Salah satu dari anggota Brimob itu kemudian melepas tembakan ke paha kanan Sulaiman. Pria ini pun tersungkur ke tanah karena timah panas itu menembus kulit hingga tulang pahanya. Adapun Soni berhasil diangkap karena sempat dihakimi massa.

Kepada polisi, Sulaiman mengaku sudah dua tahun bekerja sebagai pencopet khusus di KRL.  Target mereka adalah para penumpang Commuter Line Jurusan Jakarta - Bogor. Kelincahan tangannya mengambil barang penumpang itu dipelajarinya dari rekannya yang juga dalam kelompok itu. "Saya terpaksa karena susah mencari pekerjaan," ujarnya. "Saya tobat tidak mau mencopet lagi."

ILHAM TIRTA

Topik terhangat:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Sisca Yofie | Konvensi Partai Demokrat

Berita lainnya:
BPK Temukan Cost Recovery Ilegal Rp 2,25 Triliun 
Ini Ciri Penembak Polisi di Pondok Aren
Soal Gelar Profesor Rudi, M Nuh Tunggu ITB
Seks Rutin Bisa Bikin Penghasilan Lebih Tinggi
Jadi Jurkam, Jokowi Disambut Meriah di Pasar Ngawi


09.36 | 0 komentar | Read More

Pemilik Sepeda Motor Penembak Polisi Ditangkap

Petugas laboratorium forensik melakukan olah TKP di lokasi penembakan dua anggota polisi oleh orang tidak dikenal di Pondok Aren, Tangeran, Banten (17/8). Kedua polisi tersebut tewas tertembak saat melakukan patroli. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO , Jakarta:Polisi menangkap Iwan Priadi, 44 tahun, di rumahnya di Kampung Cijeruk Hilir, Kecamatan Kawalu, Tasikmalaya, Jawa Barat, kemarin pagi. Sumber Tempo di Kepolisian Resor Tasikmalaya mengatakan lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang ikan itu diduga sebagai pemilik sepeda motor Yamaha Mio, yang dikendarai penembak polisi di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat malam lalu. Dalam peristiwa itu, dua anggota Polsek Pondok Aren, Inspektur Dua Anumerta Kus Hendratna dan Ajun Inspektur Anumerta Ahmad Maulana, tewas ditembak.

Istri Iwan, Dede Kurniasih, mengatakan suaminya dibekuk sekawanan lelaki bertubuh tinggi kekar ketika sedang tidur di kamar. "Tidak ada surat penangkapan," ujarnya. "Mereka bilang soal motor, saya enggak ngerti." Selain menggeledah seisi rumah dan membawa Iwan, sejumlah pria yang belakangan diketahui merupakan Tim Densus 88 itu mengambil telepon seluler milik Iwan.

Di dalam rumah Iwan, terpampang berbagai poster anti-liberalisme. Ada pula poster bertulisan "Keluarga Besar Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat", lengkap dengan foto Ketua FPI Rizieq Shihab. Dede mengatakan suaminya memang aktif di FPI. Ketua RT 3 RW 01 Kampung Cijeruk Hilir, Abdurahman, menyatakan Iwan dikenal sebagai pengurus FPI Kecamatan Kawalu.

Polisi masih menutupi kepemilikan sepeda motor yang dipakai penembak. Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Ronny Frankie Sompie, belum bisa menjelaskan ihwal penangkapan Iwan. "Biarkan penyidik bekerja," ujarnya. Adapun seorang penyidik di Polda Metro Jaya hanya menyatakan pelat sepeda motor itu berasal dari Bandung.(Selengkapnya baca di sini)

CANDRA NUGRAHA | M. ANDI PERDANA | MUHAMAD RIZKI | TIKA PRIMANDARI | FRANSISCO ROSARIANS
Topik Terhangat:
Suap SKK Migas| Penembakan Polis| Sisca Yofie |Konvensi Partai Demokrat| Rusuh Mesir

Berita Terpopuler:
Ada 4 Polisi, Kenapa Bripka Maulana yang Ditembak?
Pengemudi Honda Jazz di Depok Masih Bungkam
BPK Temukan Cost Recovery Ilegal Rp 2,25 Triliun
Begini Cara Penembak Polisi Rampas Motor Satpam
Ini Ciri Penembak Polisi di Pondok Aren


09.36 | 0 komentar | Read More

Tahanan Titipan Tewas di Lapas Pemuda Tangerang

TEMPO.CO, Tangerang - Nurhadi bin Haji Nawing, 32 tahun, tahanan kasus narkotika tewas di Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Tangerang, Ahad, 18 Agustus 2013 tadi malam sekitar pukul 20.00. Warga Gang Sawo I, RT.02/05, Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang ini tewas dengan luka di bagian kepala. Korban diduga jatuh dari ketinggian empat meter.

"Dia mencoba melarikan diri dan jatuh dari ketinggian empat meter,"ujar Kepala Lapas Pemuda Tangerang Sugeng Irawan saat dihubungi Tempo, Senin 19 Agustus 2013.

Menurut Sugeng, tahanan titipan Polsek Batu ceper yang masuk ke Lapas sejak Juni 2013 lalu itu berusaha melarikan diri dengan memanjat atap dapur dan ruang cuci Lapas. "Ia menginjak asbes yang merupakan atap ruang cuci dan sepertinya mau melompat ke gedung utama yang jaraknya sekitar tiga meter,"kata Sugeng.

Ternyata hitung-hitungan Nurhadi untuk bisa melompat ke atap gedung utama yang terbuat dari genteng salah, ia jatuh ketika akan melompot dan tubuhnya langsung menimpa lantai bagian cuci dengan posisi kepala terlebih dahulu. "Gegar otak dan langsung tewas ditempat,"kata Sugeng.

Sementara, Naiman Saidi, kakak Nurhadi mengatakan, setelah dirinya mengecek di ruangan Kamboja RSU Tangerang, adiknya tewas dengan luka di bagian kepala, muka bengkak, serta mulut mengeluarkan darah. "Kami menduga luka yang diderita Nurhadi seperti itu adalah karena disebabkan dipukuli,"katanya.

JONIANSYAH

Berita lain:
Jokowi Blusukan ke Kampung di Jatim
Facebook Membuat Orang Merasa Lebih Buruk
Terkait Snowden, Inggris Tahan Warga Brasil
Dikabarkan Pensiun, Ini Jawaban Angela Merkel


09.36 | 0 komentar | Read More

Tiga Opsi Ahok untuk BUMD Rugi

Written By Unknown on Jumat, 16 Agustus 2013 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengurangi jumlah Badan Usaha Milik Daerah. Rencananya, perusahaan-perusahan pelat merah itu akan dikerucutkan menjadi beberapa saja.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan Pemda kini sedang mengkaji tiga opsi untuk perusahaan milik daerah yang tak sehat. Pertama, membubarkan perusahaan, yang kedua menggabungkannya dengan BUMD lain. Ketiga, menjual perusahaan ke pihak lain.

"Kami sedang menyelesaikan kajiannya. Intinya akan dikerucutkan supaya BUMD tidak terlalu banyak," ujar Basuki ketika ditemui wartawan di kantornya, Rabu, 14 Agustus 2013.

Sejumlah BUMD memang sudah lama dinilai tak membawa keuntungan dan malah membebani kas daerah. Perusahaan yang sedang dievaluasi di antaranya perusahaan taksi Ratax Armada dan PD Dharma Jaya.

ANGGRITA DESYANI


Berita Utama:

Malu Tidak? Istri Rudi Rubiandini Menangis
24 Jam Kerja Tim KPK di Kantor Rudi Rubiandini 
Kasus Rudi Rubiandini, Ini Profil Kernel Oil 
Rudi Pernah Persilakan KPK Masuk ke SKK Migas 
Rudi Rubiandini: Kasus Saya Hanya Gratifikasi


09.35 | 0 komentar | Read More

Balita Meninggal Usai Dipindahkan dari Ruang ICU  

TEMPO.CO, Bekasi - Balita meninggal dalam perawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, Rabu, 14 Agustus 2013. Anak berusia 5 tahun bernama Bunga itu tidak tertolong setelah dipindahkan dari ruang intensive care unit ke ruang inap tanpa sepengetahuan orang tuanya.

Informasi yang dihimpun Tempo, anak dari pasangan Abas dan Yeni itu sempat dibawa ke Rumah Sakit Mekar Sari dan Rumah Sakit Bella, Kecamatan Bekasi Timur. "Terakhir kami bawa ke RSUD Kota Bekasi," kata Abas. Bunga sampai di RSUD Kota Bekasi pada Selasa siang dan langsung dirujuk ke ruang ICU. "Kami lega karena dia langsung mendapatkan penanganan medis."

Ketenangan Abas dan Yeni tak berlangsung lama. Sebab, sebelum kondisi Bunga stabil, petugas rumah sakit memindahkannya ke ruang inap. Di ruang inap itulah kondisi Bunga terus menurun dan sempat mengalami koma. Sekitar pukul 07.15, Bunga meninggal.

Mengetahui anaknya meninggal, Abas menangis histeris. Dia pun sempat mengamuk di ruang dokter, mempertanyakan soal penanganan Bunga yang dipindahkan ke ruang inap tanpa izin orang tua. "Kenapa belum sehat betul sudah dipindahkan dari ruang ICU," kata Abas. "Saya akan menuntut."

Direktur RSUD Kota Bekasi, Titi Masrifahati, mengatakan masih menyelidiki kasus kematian Bunga. Dengan demikian, ia belum bisa memberikan penjelasan apa pun mengenai kesalahan tindakan medis terhadap anak itu. Pada saat dihubungi, Titi mengaku sedang menggelar rapat dengan tim dokter dan perawat yang menangani Bunga. Di dalam rapat, dia akan meminta penjelasan kepada petugas medis mengenai prosedur penanganan Bunga. "Kami masih mengumpulkan data mendalam," kata Titi.

HAMLUDDIN

Berita Terpopuler:
Rudi Rubiandini, dari Kampus, Golf, ke Tahanan KPK
Ini Hasil Pemeriksaan Eks Pacar Sisca Yofie
Ratu Atut Isyaratkan Rano Karno Mundur Saja
FPI Lamongan Pernah Minta Diajari Merakit Bom


09.35 | 0 komentar | Read More

Jokowi Siapkan Rp 192 M untuk Normalisasi Ciliwung

Seorang anak bermain saat daerahnya dilanda banjir di kawasan Kampung Melayu Kecil, Jakarta, (2/5). Banjir tersebut diakibatkan oleh meluapnya sungai Ciliwung karena hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak kemarin sore. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.COJakarta - Pemerintah DKI Jakarta menganggarkan Rp 192 miliar untuk pembebasan lahan warga yang terkena proyek normalisasi Kali Ciliwung. Dana ini sebagai ganti rugi materiil dan non-materiil pada segmen Kampung Melayu-Manggarai.

"Segmen ini memang yang akan diprioritaskan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Rudy Siahaan setelah meninjau Kali Ciliwung, Rabu, 14 Agustus 2013. Panjang segmen ini mencapai 4,8 kilometer.

Manggas memerinci, dari segmen sepanjang 4,8 kilometer itu, ada sekitar 4.000-an keluarga yang akan terkena relokasi. Rinciannya, di Kampung Melayu 1.250 keluarga dan di Kebon Manggis 750 keluarga.

Di wilayah Jakarta Selatan, ada Bukit Duri yang terdiri atas 1.300 keluarga dan Manggarai sebanyak 900 keluarga. Saat ini, menurut Manggas, pemerintah DKI sedang melakukan sosialisasi kepada warga.

Selain segmen Kampung Melayu-Manggarai, ada Kampung Melayu-T.B. Simatupang. Untuk segmen terakhir sepanjang 19 kilometer ini, masih digarap rancangannya di Kementerian Pekerjaan Umum. "Setelah rancangan selesai, baru bisa ada peraturan gubernurnya," ujarnya.

SYAILENDRA

Topik Terhangat
Suap SKK Migas | Sisca Yofie | FPI Bentrok | Arus Balik Lebaran | Konvensi Partai Demokrat

Berita Lain
Bertemu Kepala Desa, Bambang D.H. Pamer Keberhasilan
Pramono Anung: Penangkapan Rudi Coreng Wajah ITB 
Polda: 1.237 TPS di Jawa Timur Sangat Rawan
Usai Bentrok FPI, Status Siaga Satu Belum Dicabut


09.35 | 0 komentar | Read More

Jokowi Datangi Tanah Abang Lagi: `Satu-satu Dulu`  

Written By Unknown on Kamis, 15 Agustus 2013 | 09.35

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat meninjau blok G Pasar Tanabang, Jakarta, Rabu (31/7). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau pembenahan area Blok G Pasar Tanah Abang, Rabu, 14 Agustus 2013. Jokowi berkeliling melihat-lihat pengerukan selokan dan pembangunan jembatan penghubung Blok F-Blok G.

Pembenahan area pasar, menurut Jokowi, sangat penting. Pembeli, kata Jokowi, menginginkan sebuah pasar yang memang layak untuk dikunjungi.

"Ini jembatan sudah mulai dibangun, tapi baru akhir tahun selesai," kata Jokowi. "Langsung sudah difabrikasi di luar. Tinggal pasang."

Saat Tempo meninjau lokasi, puluhan pekerja sedang mengelas kerangka jembatan yang berbahan besi itu. Di sebelah barat, Dinas Pekerjaan Umum dibantu pekerja merobohkan bangunan semi-permanen yang terbuat dari seng. Selokan-selokan digali. Puluhan pasukan loreng juga ikut mengecat pagar pasar yang berwarna hijau itu.

Setelah semua persiapan Pasar Tanah Abang beres, Joko Widodo berjanji akan mempromosikan pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara itu. "Nanti mau kita promosikan, di radio dan di koran," janji Joko Widodo.

Ketika disinggung soal kemungkinan masih bertahannya parkir liar di area pasar, Joko Widodo mengatakan itu sudah ada yang mengurus. "Parkir nanti urusannya Dinas Perhubungan," ujar Jokowi.

Meskipun proses pembenahan area pasar sedang berlangsung, Joko Widodo mengatakan jalannya secara bertahap. "Satu-satu dulu, jangan semuanya langsung minta diselesaikan," katanya.

KHAIRUL ANAM

Berita Terpopuler:
Suap Rudi Rubiandini Pecahkan Rekor Tangkap Tangan
Dianggap Menghina Gereja, Fesbuker Diperiksa Polda
Ini Sebab Sisca Yofie Marahi Kompol Albertus Eko
Ini Hasil Pemeriksaan Eks Pacar Sisca Yofie
Rudi Rubiandini, dari Kampus, Golf, ke Tahanan KPK
Mantan Wamen Rudi Rubiandini Ditangkap Tangan KPK


09.35 | 0 komentar | Read More

Balita Meninggal Usai Dipindahkan dari Ruang ICU  

TEMPO.CO, Bekasi - Balita meninggal dalam perawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, Rabu, 14 Agustus 2013. Anak berusia 5 tahun bernama Bunga itu tidak tertolong setelah dipindahkan dari ruang intensive care unit ke ruang inap tanpa sepengetahuan orang tuanya.

Informasi yang dihimpun Tempo, anak dari pasangan Abas dan Yeni itu sempat dibawa ke Rumah Sakit Mekar Sari dan Rumah Sakit Bella, Kecamatan Bekasi Timur. "Terakhir kami bawa ke RSUD Kota Bekasi," kata Abas. Bunga sampai di RSUD Kota Bekasi pada Selasa siang dan langsung dirujuk ke ruang ICU. "Kami lega karena dia langsung mendapatkan penanganan medis."

Ketenangan Abas dan Yeni tak berlangsung lama. Sebab, sebelum kondisi Bunga stabil, petugas rumah sakit memindahkannya ke ruang inap. Di ruang inap itulah kondisi Bunga terus menurun dan sempat mengalami koma. Sekitar pukul 07.15, Bunga meninggal.

Mengetahui anaknya meninggal, Abas menangis histeris. Dia pun sempat mengamuk di ruang dokter, mempertanyakan soal penanganan Bunga yang dipindahkan ke ruang inap tanpa izin orang tua. "Kenapa belum sehat betul sudah dipindahkan dari ruang ICU," kata Abas. "Saya akan menuntut."

Direktur RSUD Kota Bekasi, Titi Masrifahati, mengatakan masih menyelidiki kasus kematian Bunga. Dengan demikian, ia belum bisa memberikan penjelasan apa pun mengenai kesalahan tindakan medis terhadap anak itu. Pada saat dihubungi, Titi mengaku sedang menggelar rapat dengan tim dokter dan perawat yang menangani Bunga. Di dalam rapat, dia akan meminta penjelasan kepada petugas medis mengenai prosedur penanganan Bunga. "Kami masih mengumpulkan data mendalam," kata Titi.

HAMLUDDIN

Berita Terpopuler:
Rudi Rubiandini, dari Kampus, Golf, ke Tahanan KPK
Ini Hasil Pemeriksaan Eks Pacar Sisca Yofie
Ratu Atut Isyaratkan Rano Karno Mundur Saja
FPI Lamongan Pernah Minta Diajari Merakit Bom


09.35 | 0 komentar | Read More

Jokowi Siapkan Rp 192 M untuk Normalisasi Ciliwung

Seorang anak bermain saat daerahnya dilanda banjir di kawasan Kampung Melayu Kecil, Jakarta, (2/5). Banjir tersebut diakibatkan oleh meluapnya sungai Ciliwung karena hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak kemarin sore. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.COJakarta - Pemerintah DKI Jakarta menganggarkan Rp 192 miliar untuk pembebasan lahan warga yang terkena proyek normalisasi Kali Ciliwung. Dana ini sebagai ganti rugi materiil dan non-materiil pada segmen Kampung Melayu-Manggarai.

"Segmen ini memang yang akan diprioritaskan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Rudy Siahaan setelah meninjau Kali Ciliwung, Rabu, 14 Agustus 2013. Panjang segmen ini mencapai 4,8 kilometer.

Manggas memerinci, dari segmen sepanjang 4,8 kilometer itu, ada sekitar 4.000-an keluarga yang akan terkena relokasi. Rinciannya, di Kampung Melayu 1.250 keluarga dan di Kebon Manggis 750 keluarga.

Di wilayah Jakarta Selatan, ada Bukit Duri yang terdiri atas 1.300 keluarga dan Manggarai sebanyak 900 keluarga. Saat ini, menurut Manggas, pemerintah DKI sedang melakukan sosialisasi kepada warga.

Selain segmen Kampung Melayu-Manggarai, ada Kampung Melayu-T.B. Simatupang. Untuk segmen terakhir sepanjang 19 kilometer ini, masih digarap rancangannya di Kementerian Pekerjaan Umum. "Setelah rancangan selesai, baru bisa ada peraturan gubernurnya," ujarnya.

SYAILENDRA

Topik Terhangat
Suap SKK Migas | Sisca Yofie | FPI Bentrok | Arus Balik Lebaran | Konvensi Partai Demokrat

Berita Lain
Bertemu Kepala Desa, Bambang D.H. Pamer Keberhasilan
Pramono Anung: Penangkapan Rudi Coreng Wajah ITB 
Polda: 1.237 TPS di Jawa Timur Sangat Rawan
Usai Bentrok FPI, Status Siaga Satu Belum Dicabut


09.35 | 0 komentar | Read More

Ini Alasan Preman Tenabang Kejar Manajer Pasar

Written By Unknown on Selasa, 13 Agustus 2013 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - Suasana di Blok F Tanah Abang, Jakarta Pusat, sudah kembali pulih pasca keributan antara Satpol PP dengan pemuda setempat, Senin 12 Agustus 2013 pagi. Sekumpulan pemuda yang menamakan diri sebagai 'anak wilayah' sempat menolak aksi penertiban pedagang kaki lima di sekitar lokasi kejadian dan mengejar Manajer Unit Pasar Besar Tanah Abang, Aminton Siagian. Beruntung, Aminton masih sempat melarikan diri.

Budi, seorang pedagang pakaian di Blok F, mengaku para pemuda yang dikomandoi M. Dahlan segera "balik kanan" setelah Satpol PP mundur dari Blok F. "Mereka langsung bubar," kata pria 40 tahun itu kepada Tempo, Senin, 12 Agustus 2013.

Menurut Budi, sikap Dahlan --yang menamakan diri Ketua Advokasi Tanah Abang-- menolak relokasi karena mereka menilai tindakan yang dilakukan Satpol PP tidak tepat. Sebab, pedagang tidak berjualan di sekitar bahu jalan seperti di kawasan sekitar Blok G. "Mereka datang ke sini supaya sama-sama kita mencari solusi," kata pria itu.

Di tempat yang sama, Syarifuddin Z., petugas keamanan Blok F, mengatakan aksi yang dilakukan Dahlan cs bukan sesuatu yang telah direncanakan. "Itu sebatas spontanitas," ujar pria berambut cepak itu. "Karena ini  bukan tempat untuk relokasi pedagang kaki lima."

Sementara Camat Tanah Abang, Hidayatulloh mengatakan semua bangunan yang tidak memiliki ijin legal untuk dibongkar. "Gak ada cerita disana ga dibongkar, nanti bisa menimbulkan kecemburuan sosial," kata Hidayatulloh.

Menurut pantauan Tempo, sampai Senin 12 Agustus 2013, lapak yang dibongkar Satpol PP baru sebagian dan semuanya adalah warung makan. Terpal yang menjadi atap dirobohkan dan ditumpuk tidak jauh dari lokasi. Sementara lapak-lapak yang berada di depannya tetap tegak berdiri.

SINGGIH SOARES

Topik Terhangat:
Arus Balik Lebaran | Ahok vs Lulung | Sisca Yofie | Penembakan Polisi | Bom Vihara Ekayana

Berita Terpopuler:
Kisah Pembunuhan Sisca Yofie Versi Pelaku
Haji Lulung Tak Mau Lagi Diadu dengan Ahok
Ayah Pembunuh Sisca Yofie Menyesal dan Malu
Eggi Sudjana Mengeluh Jarang Diwawancara Wartawan
Ini Kejanggalan Pengakuan Pembunuh Sisca Yofie 


09.35 | 0 komentar | Read More

Tembak 9 Pelaku Kejahatan, Ini Kata Kapolres

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Mulyadi Kaharni membantah adanya instruksi khusus dari Polda Metro Jaya untuk menembak para pelaku kejahatan.

"Tidak ada seperti itu (intruksi). Tindak tegas (penembakan) dilakukan karena melihat situasi dan kondisi di lapangan," kata Mulyadi saat ditemui Tempo di Mapolres Jakarta Timur, Senin, 12 Agustus 2013.

Mulyadi menjelaskan, tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan dilakukan karena mereka dinilai membahayakan petugas. "Situasi di lapangan seperti apa, kalau dia membahayakan petugas dengan melawan pakai senjata api, maka kami tembak. Seperti di Ciracas, pelaku mengacungkan pistol ke warga, karena itu petugas menembaknya," ujarnya.

Menurutnya, operasi khusus yang digelar selama bulan puasa hingga pasca-Lebaran ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan di wilayah Jakarta Timur. "Ini memang operasi khusus untuk mengantisipasi tindak kejahatan yang marak terjadi selama bulan Ramadan. Jadi, anggaran khusus, waktu kerja khusus, dan tentunya ada target dari operasi ini. Saya rasa pekerjaan anggota di lapangan sudah menunjukkan hasil," kata Mulyadi.

Mulyadi juga menegaskan, setelah operasi khusus ini selesai digelar, pengamanan dan antisipasi akan terus dilakukan dengan patroli dan penempatan petugas di sejumlah titik. Berdasarkan pemetaan operasi khusus, ada dua wilayah kecamatan yang termasuk dalam peta rawan kejahatan yakni Kecamatan Pulogadung dan Cakung.

Selama Ramadan hingga Lebaran ini, Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur telah menembak sembilan pelaku tindak kejahatan yang terjadi di wilayah hukum Jakarta Timur. Tujuh dari sembilan pelaku yang ditembak tersebut tewas ditembak.

Kepala Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar M. Saleh mengatakan enam pelaku yang ditembak saat melakukan pencurian kendaraan bermotor. Sementara tiga lainnya merupakan anggota sindikat pencurian rumah kosong.

"Untuk sindikat pencurian kendaraan bermotor, kami sergap di lokasi dan waktu berbeda. Sedangkan tiga sindikat rumah kosong di wilayah Ciracas," kata Saleh saat ditemui di Mapolres Jakarta Timur. "Dua pelaku ranmor yang masih hidup sedang menjalani perawatan di RS Polri, dan kasusnya akan dikembangkan."

Para tersangka yang tewas ditembak adalah Riki alias Landak, 33 tahun, dan Nurohim alias Rohim, 37 tahun, dalam kasus ranmor di Cipayung; Ferry Ardiansyah, 23 tahun, kasus ranmor di Cipinang Muara, Jatinegara; Samai Carwono, kasus ranmor di Jalan Bekasi Timur IV Cipinang Besar Utara, Jatinegara; dan tiga pelaku sindikat pencurian di Ciracas, yakni Hariyadi, Andi Wijaya, serta Agus Tri Santo. "Kejadian pencurian di Ciracas ini paling menonjol. Dan saat kejadian itu petugas patroli ada di lokasi," kata Saleh.

Saleh menjelaskan, penembakan dilakukan petugas karena pelaku berusaha melawan dengan senjata api dan hendak melarikan diri saat akan ditangkap. "Sesuai prosedur, petugas langsung melumpuhkan pelaku dengan timah panas," ujarnya.

AFRILIA SURYANIS

Topik Terhangat:
Arus Balik Lebaran | Ahok vs Lulung | Sisca Yofie | Penembakan Polisi | Bom Vihara Ekayana

Berita Terpopuler:
Kisah Pembunuhan Sisca Yofie Versi Pelaku
Haji Lulung Tak Mau Lagi Diadu dengan Ahok
Ayah Pembunuh Sisca Yofie Menyesal dan Malu
Eggi Sudjana Mengeluh Jarang Diwawancara Wartawan
Ini Kejanggalan Pengakuan Pembunuh Sisca Yofie 


09.35 | 0 komentar | Read More

Kapolda Metro Minta Polisi Tak Jalan Sendirian

TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan dua petugas polisi di wilayah Polda Metro Jaya dalam sebulan terakhir ini membuat polisi meningkatkan kewaspadaan. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno telah merilis instruksi khusus untuk mengantisipasi teror atas petugas keamanan ini.

"Kapolda minta seluruh anggotanya ketika berangkat dan pulang malam dan dini hari tidak mengenakan atribut kepolisian," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, Senin 12 Agustus 2013.

Selain itu, semua polisi juga diminta tidak bertugas sendirian. "Ini sebagai antisipasi," kata Rikwanto.  Dua polisi yang tertembak adalah Aiptu Dwiyatna, 50, dan Aipda Fatah Saktiyono, 53. 

Sebelumnya juru bicara Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie mengatakan kalau polisi sedang berupaya membuat sketsa wajah tersangka pelaku penembakan-penembakan itu. Dasarnya adalah hasil rekaman dari tiga kamera CCTV di sekitar dua tempat kejadian perkara itu.

Sejauh ini, diduga para pelaku memilih korbannya secara acak. Siapapun, asal polisi, berisiko jadi korban. Polisi menemukan ada kesamaan modus dari dua penembakan polisi yang sudah terjadi.

RIZKI PUSPITA SARI

Topik Terhangat:
Arus Balik Lebaran | Ahok vs Lulung | Sisca Yofie | Penembakan Polisi | Bom Vihara Ekayana

Berita Terpopuler:
Kisah Pembunuhan Sisca Yofie Versi Pelaku
Haji Lulung Tak Mau Lagi Diadu dengan Ahok
Ayah Pembunuh Sisca Yofie Menyesal dan Malu
Eggi Sudjana Mengeluh Jarang Diwawancara Wartawan
Ini Kejanggalan Pengakuan Pembunuh Sisca Yofie  


09.35 | 0 komentar | Read More

Pendatang di Tangerang Selatan Bertambah 12 Ribu  

Written By Unknown on Senin, 12 Agustus 2013 | 09.35

Calon pemudik yang akan menggunakan jasa penerbangan udara saat berada di Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, (2/8). Puncak arus mudik di Bandara Soekarno Hatta diprediksi terjadi pada H-2 lebaran. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Dinas Kependudukan Catatan Sipil Tangerang Selatan memprediksi jumlah warga pendatang setelah Hari Raya Idul Fitri tahun ini mengalami peningkatan hingga 12 ribu jiwa. Perkiraan penambahan ini mengacu pada arus urbanisasi setelah musim Lebaran pada 2012 yang mencapai 8.300 jiwa.

"Jumlah tersebut merupakan satu persen dari total jumlah penduduk di Kota Tangsel yang mencapai 1,2 juta jiwa," ujar Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil Tangerang Selatan Toto Sudarto, Ahad, 11 Agustus 2013.

Toto mengatakan, Kota Tangerang Selatan masih menjanjikan dan bagai magnet bagi para kaum urban untuk mengadu nasib. Menurut dia, hal tersebut sudah menjadi tradisi di berbagai daerah. Banyak warga yang hijrah ke wilayah penyangga Ibu Kota untuk mencari pekerjaan.

"Kami tidak melarang para pendatang untuk tinggal di Kota Tangsel," ujar dia. Namun, kata dia, para pendatang harus jelas administrasi kependudukannya dan juga jelas pekerjaannya.

Tak hanya itu, ujar Toto, warga pendatang yang ingin mencari pekerjaan harus memiliki kompetensi sehingga tidak menjadi beban bagi pemerintah daerah setempat yang bisa menambah masalah sosial. "Kompetensi pendidikan dan keterampilan serta tujuan mencari lapangan kerja sehingga tidak menjadi pengangguran di Tangerang Selatan," kata Toto.

Kepala Bidang Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangsel, Yusuf Ismail, mengatakan pertambahan jumlah penduduk saat arus balik Lebaran setiap tahunnya terus meningkat cukup signifikan. "Mayoritas warga pendatang ini karena ingin mencari pekerjaan," kata Yusuf.

Yusuf mengatakan, kaum urban yang datang pada 2011 mencapai 5.000 orang, sedangkan pada 2012 bertambah menjadi 8.300 orang. "Pendatang baru akan didata. Dan jika tidak memiliki pekerjaan jelas akan disarankan untuk kembali ke daerah asalnya," ujar Yusuf.

JONIANSYAH



09.35 | 0 komentar | Read More

H+3 Lebaran, Kawasan Puncak, Bogor, Macet Total

TEMPO.CO, Bogor - Tiga hari pasca Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah, ratusan ribu kendaraan yang kebanyakkan berasal dari Jakarta memacetkan sejumlah ruas jalan di wilayah Bogor.  

Berdasarkan data yang dihimpun petugas Satuan Lalu Lintas Polisi Resor Bogor dalam kurun empat hari mulai dari H-1 hingga H+2 Lebaran, jumlah kendaraan yang keluar melalui jalan Tol Jagorawi via Gerbang Tol (GT) Ciawi, tercatat sebanyak 113 ribu unit kendaraan roda empat  yang menuju kawasan Puncak dan 117 ribu unit kendaraan yang meninggalkan kawasan Puncak.

"Jumlah ini belum termasuk jumlah kendaraan yang masuk kawasan Puncak melalui ruas jalan Kota Bogor dan masyarakat yang menggunakan sepeda motor. Itu bisa mencapai dua kali lipat dari mobil," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polisi Resor Bogor Ajun Komisaris Muhamad Chaniago, Minggu 11 Agustus 2013.

Ia mengatakan, tidak seimbangnya volume kendaraan yang masuk dengan ruas jalan di kawasan Puncak mengakibatkan kemacetan yang cukup parah sejak pagi hingga siang hari. Mobil mengular sepanjang 11 kilometer.

"Kemacetan ini disebabkan tak seimbangnya volume kendaraan dengan kapasitas badan jalan di ruas Puncak sehingga membuat arus lalu lintas beberapa lokasi sempat mengunci dan macet total," tutur dia.

Menurutnya, lokasi-lokasi yang terpantau padat dengan kemacetan kendaraan itu adalah selepas tol Ciawi hingga kawasan simpang Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua.

Bahkan di simpang pos polisi 2 Gadog, Ciawi, terjadi kemacetan total karena ribuan kendaraan dari arah tol Ciawi dan Bogor saling bertemu di simpang Gadog.

"Kami pun terpaksa harus memberlakukan sistem one way (satu arah) karena kendaraan roda dua dan roda empat saling serobot menuju Puncak," kata dia

Tak hanya itu, kemacetan juga diakibatkan banyaknya masyarakat yang beristirahat makan dan mencari oleh-oleh dengan cara memarkirkan kenadraanya hingga badan jalan plus pedagang kaki lima berjualan di tepi jalan.

Sejumlah tempat wisata di wilayah Bogor juga dipadati puluhan ribu pengunjung asal Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Kepadatan juga terlihat di tempat wisata satwa Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor. Ratusan kendaraan mengantre hingga pintu loket. "Jumlahnya puluhan ribu," kata Humas TSI Yulius Suprihardo, Ahad 11 Agustus 2013.

Sementara itu, di Jungle Land, Sentul, juga dipadati sedikitnya 10 ribu kendaraan setiap harinya. "Kami sengaja perpanjang jam operasi dari pukul 09.00 hingga pukul 19.00 WIB," kata juru bicara Jungle Land, Minia Marus.

M SIDIK PERMANA


Topik Terhangat:
Arus Balik Lebaran | Ahok vs Lulung | Sisca Yofie | Penembakan Polisi | Bom Vihara Ekayana

Berita Terpopuler:
Mabes Polri: Ada yang Mengaku Pembunuh Sisca Yofie 
Sebelum Tewas, Sisca Yofie Datangi Penjahit 
5 Isi SMS yang Paling Buruk
Ditangkap, Sopir Koantas Terguling Mengaku Kernet 
Sisca Yofie Mengaku Punya Butik


09.35 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger