Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Pembuatan IMB Online Dimulai 1 Februari

Written By Unknown on Jumat, 31 Januari 2014 | 09.35

TEMPO.CO , Jakarta:Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) mengenalkan sistem pembuatan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) melalui online. Sistem ini akan diterapkan mulai 1 Februari 2014 mendatang.

Kepala Dinas P2B, I Putu Indiana, mengatakan, melalui penerapan sistem di mana pemohon tak perlu lagi berurusan melalui layanan loket di suku dinas ini dapat menekan praktek pencaloan dalam mendapatkan IMB (#Izin Mendirikan Bangunan | IMB). "Melalui sistem online, pemohon tidak perlu lagi keluar rumah untuk mengurus dokumen keperluan IMB," kata Putu di kantornya, Kamis, 30 Januari 2014.

Mekanisme permohonan IMB online tersebut, menurut Putu, relatif mudah dan dapat diikuti dengan petunjuk yang cukup jelas. "Pertama jelas harus mengisi data diri serta foto desain perencanaan bangunannya," kata Putu. Setelah itu, pemohon akan mendapat akses pin yang akan menjadi akses untuk berkomunikasi dengan petugas secara online. "Tidak perlu tatap muka hingga nanti mengambil sertifikat IMB di kecamatan masing-masing," kata Putu.

Putu mengatakan, sistem yang merupakan bagian dari pelayanan satu pintu tersebut akan mampu memangkas hingga 50 persen waktu yang biasa diperlukan untuk mengurus IMB secara konvensional. "Jika petugas secara efisien menangani satu pemohon, prosesnya bisa langsung jadi dalam sehari," kata Putu. Selama ini, menurut Putu, pembuatan IMB bisa memakan waktu hingga 14 hari.

Guna menghindari celah bagi pembuat IMB palsu, Putu mengatakan, nantinya akan dilakukan verifikasi dokumen saat pemohon mengambil sertifikat IMB di masing-masing kecamatan. "Setelah mereka membayar, baru bisa diambil," kata Putu. Jika terdeteksi beberapa dokumen dinilai tidak sesuai seperti tujuan penggunaan bangunan, maka permohonan dapat ditolak dan pemohon bisa dikenakan sanksi pidana atas tuduhan pemalsuan dokumen.

Putu mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri mengeluarkan hingga rata-rata 12 ribu IMB per tahun sejak 2011. "80 persen dari IMB adalah untuk bangunan rumah selebihnya non-rumah yang banyak jenisnya," kata Putu.

IMB menjadi masalah krusial di Jakarta. Warga mengeluhkan pengurusannya yang sungguh sulit (baca pula: Sulit Urus IMB, Datangi Kantor Ahok).

ISMI DAMAYANTI

Berita Lain
MRT Pindahkan Pipa Gas di Trotoar Ratu Plaza
Ahok: CSR Banjir Memalukan Pemerintah DKI Jakarta
Pembunuh Feby, Mayat Dalam Bagasi, Teridentifikasi
Jokowi Pusing Ragunan Tolak Monyet Hasil Razia


09.35 | 0 komentar | Read More

Sore Nanti, Selatan Jakarta Diguyur Hujan Ringan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia memperkirakan hujan akan mengguyur sebagian besar wilayah Jabodetabek, Jumat, 31 Januari 2014, pagi. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Supriyo mengatakan hujan ringan hingga sedang berpotensi turun di wilayah Jabodetabek. "Potensinya hampir merata di semua wilayah," kata Supriyo saat dihubungi, Jumat, 31 Januari 2014.

Adapun rincian daerah tersebut yakni hujan dengan intensitas ringan pada pagi hari akan terjadi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Depok, Tangerang, dan Bogor. Daerah Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, dan Bekasi akan diguyur hujan dengan intensitas sedang pada pagi ini.

BMKG memperkirakan cuaca berawan akan menaungi sebagian besar wilayah tersebut pada sore nanti. Begitu pula Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur maupun Bekasi.  Namun Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Depok, dan Bogor akan diguyur hujan ringan sore ini. Pada malam hari, BMKG memperkirakan hujan hanya turun di Jakarta Selatan, Depok, dan Bogor.

Suhu dan kelembapan wilayah DKI Jakarta berada pada kisaran 23-31 derajat Celsius dan kelembapannya 75-98 persen.

BMKG memprediksi ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Jabodetabek. Menurut Supriyo, hujan seperti ini akan terjadi terutama di wilayaha Jakarta Utara dan Jakarta Timur lantaran banyaknya awan yang mencapai tingkat kematangan menuju hujan di daerah itu. "Kuantitasnya di kedua daerah berbeda siginifikan sekali dibandingkan daerah lain," kata Supriyo.

LINDA HAIRANI

Berita Terpopuler
Banjir Kiriman Mulai Tiba di Jakarta 
Banjir Kiriman, Jokowi: Waduk Pluit Harus Disedot
Jokowi Tercengang Transjakarta Bisa Masuk Jalan Tol 
Pembunuhan Feby Diduga Bermotif Utang Piutang  

 


09.35 | 0 komentar | Read More

Pagi Hari Imlek, Hujan Tak Jadi Turun di Jakarta

TEMPO.CO, Jakarta -Kecepatan angin mempengaruhi lokasi turunnya hujan.  Kecepatan angin yang tinggi akan menggeser lokasi yang semula diperkirakan akan turun. Begitupula ketika pagi ini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan hujan akan turun di Jakarta Jumat, 31 Januari 2014, pagi ini.

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Supriyo mengatakan kecepatan angin yang tinggi telah membawa awan hujan yang matang di atas wilayah yang semula diprediksi hujan, tergeser ke daerah lain. "Jadi hujannya justru turun di wilayah lain," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Supriyo, saat dihubungi, Jumat, 31 Januari 2014. (Baca: Sore Nanti, Selatan Jakarta Diguyur Hujan Ringan)

Supriyo menjelaskan, BMKG memperkirakan hujan akan mengguyur sebagian besar wilayah Jabodetabek, Jumat, 31 Januari 2014. Namun kecepatan anginnya berkisar antara 5-15 knots atau 9-27 kilometer per jam. Dengan kecepatan angin seperti itu, awan hujan terdorong ke daerah lain.

Supriyo menuturkan, kisaran kecepatan angin terletak pada skala 2-4. Angin berskala 2 merupakan angin agak kencang. Ini ditandai di laut berupa ombak-ombak kecil. Adapun angin berskala 4 ditunjukkan dengan tanda di laut berupa ombak kecil yang panjang dan memiliki banyak buih putih. Meski begitu tetap saja, Jakarta dan sekitarnya berpotensi hujan.  "Potensinya hampir merata di semua wilayah," ujarnya.

LINDA HAIRANI

Berita Terpopuler
Ahok: Warga Bantaran Sungai Sebabkan Longsor 
Mulai Naik, Banjir di Kampung Pulo Capai 3 Meter 
Ahok: CSR Banjir Memalukan Pemerintah DKI Jakarta 
Perahu Terbatas, Warga Berebut Dievakuasi

 


09.35 | 0 komentar | Read More

Banjir Kiriman Mulai Tiba di Jakarta  

Written By Unknown on Kamis, 30 Januari 2014 | 09.35

Seorang anak menggunakan topeng saat melintasi banjir setinggi 40-60 cm di kawasan Jatinegara, Jakarta, Sabtu (8/1). Diperkirakan air kiriman dari pintu air Katulampa Bogor akan kembali menerjang Jakarta pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir kiriman dari Bendung Katulampa mulai tiba di Jakarta pagi hari ini, Kamis, 30 Januari 2014. Berdasarkan informasi terkini yang dilansir situs resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, ketinggian air yang sempat turun kembali naik pagi tadi, dan merupakan yang tertinggi dalam beberapa hari terakhir.

BPD melaporkan kawasan Jakarta Timur yang dilalui oleh Kali Ciliwung sudah mulai terendam air. Ketinggian air dilaporkan sudah mencapai angka 350 sentimeter. Padahal pada 29 Januari kemarin ketinggian air sudah berada pada kisaran 200 sentimeter. Bahkan sehari sebelumnya ketinggian air lebih rendah, yakni 100 sentimeter. Kondisi itu membuat Jakarta Timur menjadi lokasi yang paling parah direndam banjir.

Untuk pengungsi, tercatat saat ini terdapat 9.458 orang yang terpaksa mengungsi akibat banjir tersebut. Mereka ditampung di tenda pengungsian yang tersebar di 43 titik. Sedangkan jumlah korban yang terdampak akibat banjir kiriman hingga pukul 06.00 tadi tercatat sebanyak 46 ribu orang. Jumlah itu diperkirakan bisa terus bertambah mengingat banjir kiriman dari Katulampa akan tiba di Jakarta sekitar pukul 09.00.

Adapun kawasan lainnya di Jakarta dilaporkan belum mengalami dampak akibat banjir kiriman tersebut. BPBD menyatakan ketinggian air di Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat masih belum mengalami peningkatan. Sedangkan laporan hingga pukul 04.00 tadi, ketinggian air di Bendung Katulampa tercatat menyentuh angka 380 cm atau berstatus siaga I.

DIMAS SIREGAR

Baca juga:
Banjir Bekasi, Kompleks Dosen IKIP Tenggelam
Katulampa 230 cm, Jakarta Banjir Lagi Pagi ini 
Ahok: Teknologi Pengaspalan di Jakarta Usang 
Banjir, Cawang-Pancoran Macet Total


09.35 | 0 komentar | Read More

Curah Hujan di Jakarta Hari Ini Normal

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Meteorologi Publik BMKG Mulyono Prabowo mengatakan curah hujan di Jakarta dan sekitarnya hari ini relatif normal. Meski diprediksi hujan, hujan masih berada dalam situasi yang tidak mengkhawatirkan. "Kemungkinan hujan ringan hingga sedang," katanya saat dihubungi, Kamis, 30 Januari 2014.

Mulyono mengatakan hujan di Jakarta hari ini diperkirakan akan lebih terkonsentrasi di wilayah utara. Pembentukan awan di kawasan tersebut jauh lebih tinggi ketimbang wilayah lainnya. Hanya dia mengatakan konsentrasi awan itu diprediksi tidak akan sampai menimbulkan hujan lebat.

Selain kawasan utara, dia menyatakan konsentrasi pembentukan awan yang cukup tinggi juga terjadi di kawasan timur Jakarta. Diperkirakan hujan dengan intensitas sedang akan terjadi di kawasan Bekasi dan Karawang, dan terus memanjang hingga Indramayu atau wilayah Pantura.

Adapun untuk Jakarta, Mulyono menyatakan curah hujan yang turun hanya bersifat hujan lokal, tapi akan turun secara merata. Hujan diperkirakan akan turun tapi dalam intensitas ringan.

Menurut Mulyono, banjir besar yang mengancam Jakarta diperkirakan berkurang pada hari ini. Sebab, di kawasan selatan Jakarta yang menjadi wilayah hulu tidak terdapat konsentrasi awan. Artinya, ancaman banjir yang lebih besar diperkirakan tidak akan benar-benar terjadi. "Jadi ancaman banjir besar itu sedikit berkurang, hanya masyarakat harus tetap waspada," ujar dia.

DIMAS SIREGAR

Baca juga:

Banjir Bekasi, Kompleks Dosen IKIP Tenggelam
Katulampa 230 cm, Jakarta Banjir Lagi Pagi ini 
Ahok: Teknologi Pengaspalan di Jakarta Usang 
Banjir, Cawang-Pancoran Macet Total


09.35 | 0 komentar | Read More

Ribuan Warga Kampung Pulo Kembali Mengungsi

Warga mulai meninggalkan rumah mereka di kawasan Kampung Pulo, Jakarta, saat status pintu air Katulampa mencapai level siaga II, (17/1). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pemukiman warga di bantaran Kali Ciliwung tepatnya di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, kembali terendam banjir. Sebab, ketinggian air di bendungan Katulampa dinihari tadi sempat mencapai 230 sentimeter atau siaga I.

"Kami masih terus lakukan evakuasi warga, karena air perlahan-lahan sudah mulai naik," kata Lurah Kampung Melayu di Kampung Pulo, Kamis, 30 Januari 2014.

Menurut Bambang, saat ini jumlah warga yang telah mengungsi mencapai 2.600 jiwa. "Sedari malam,sekarang terus bertambah, tapi belum kami data," ujarnya.

Bambang memperkirakan, banjir yang akan merendam pemukiman Kampung Pulo mencapai 5 meter. "Banjirnya diperkirakan sama seperti tanggal 13 Januari, tapi kalau di sini enggak hujan, kemungkinan enggak sampai segitu," kata Bambang.

Berdasarkan pantauan Tempo di RT 03 dan RT 04 RW 03, banjir telah merendam sekitar 3 meter. Ketinggian air terus naik di gang V Kampung Pulo. Namun, air belum sampai tumpah di Jalan Jatinegara Barat. Sebanyak tujuh perhau karet dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Timur, masih mondar mandir di Kali Ciliwung untuk mengevakuasi warga.

Sementara, Jalan Jatinegara Barat yang hanya dibuka dua jalur, mulai padat. Petugas Lalu Lintas wilayah Jakarta Timur, mengalihkan kendaraan melewati Jalan Jatinegara Timur.

AFRILIA SURYANIS

Baca juga:

Banjir Bekasi, Kompleks Dosen IKIP Tenggelam
Katulampa 230 cm, Jakarta Banjir Lagi Pagi ini 
Ahok: Teknologi Pengaspalan di Jakarta Usang 
Banjir, Cawang-Pancoran Macet Total


09.35 | 0 komentar | Read More

Jakarta Masuk Puncak Musim Hujan, Ini Tandanya

Written By Unknown on Rabu, 29 Januari 2014 | 09.35

Sejumlah anak membantu Bajaj yang mengalami mogok saat melewati banjir yang menggenangi jalan Benyamin Suaeb, Kemayoran, Jakarta (20/1). Hujan yang mengguyur Ibukota Jakarta sejak beberapa hari lalu, membuat kawasan tersebut tergenang setinggi 50 sentimeter sehingga kendaraan roda dua tidak bisa melintasi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan, hujan deras kerap mengguyur kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya pada tengah malam. Kepala Subdit Informasi Meteorologi BMKG Hari Tirto Djatmiko mengatakan hal tersebut merupakan indikasi puncak musim hujan telah datang.

"Kalau puncak musim hujan memang seperti itu," kata Hari kepada Tempo, Rabu 29 Januari 2014. Dia mengatakan, intensitas hujan saat masuk puncak musim hujan akan meningkat pada malam hingga pagi hari.

Pada pagi sampai siang, kata Hari,  intensitas hujan akan kembali mereda. "Potensinya ringan hingga sedang," kata dia. Puncak musim hujan, menurut dia, juga ditandai dengan hujan yang turun terus-menerus. "Reda atau gerimis, tapi kemudian hujan lagi," kata dia.

Hari menghimbau masyarakat untuk mewaspadai datangnya banjir. Jakarta sedang dikepung calon banjir besar, dari hulu dan pesisir. Dia mengatakan potensi hujan merata di seluruh wilayah Jakarta. Lagipula, kata dia, air pasang di pesisir pantai di utara Jakarta pun mulai memasuki periode puncaknya.

Tadi malam, hujan yang turun langsung merendam sebagian kawasan Jakarta dan sekitarnya. Air menggenangi jalan-jalan.

NINIS CHAIRUNNISA

Terhangat:
Banjir Jakarta | Cipularang Ambles | Pemilu Serentak | Jokowi Nyapres | Gempa Kebumen

Terpopuler :
Sidang Paripurna Kebijakan Energi Nasional Ricuh 
Sogok Pakai Kartu ATM, Modus Digemari di Bea-Cukai
iPhone 5 dan iPad Mini Dongkrak Laba Apple 
BI: Uang Berstempel Prabowo Tak Layak Pakai 
Dahlan: Bulog Merasa Aneh Ada Beras Vietnam  


09.35 | 0 komentar | Read More

Bendungan Katulampa Naik Siaga III, Manggarai II

Berita Terkait

  • Jakarta Masuk Puncak Musim Hujan, Ini Tandanya
  • Titik-titik Genangan Air Jakarta Hari Ini
  • Titik Banjir Pagi Ini: Fatmawati, Kemang, Cawang  
  • Hujan Deras, PIntu Air Karet Siaga 1
  • Tanggul Kali Cipinang Ambrol  

Grafis Terkait

Banjir Bukan Monopoli Ibu Kota

Banjir Bukan Monopoli Ibu Kota

Foto Terkait

Pencucian Pakaian Gratis Bagi Korban Banjir

Pencucian Pakaian Gratis Bagi Korban Banjir

Video Terkait

Sungai Ciliwung Meluap, Jatinegara Terendam Banjir

Sungai Ciliwung Meluap, Jatinegara Terendam Banjir

Topik

  • #Banjir Jakarta 2014
Besar Kecil Normal

TEMPO.CO, Jakarta - Ketinggian air di Bendungan Katulampa dilaporkan meningkat menjadi siaga III. Ketinggiannya meningkat dibandingkan dengan pada pukul 06.00 WIB tadi. Air akan tiba dalam 8 jam di Jakarta. Jakarta terancam banjir kembali.

Berdasarkan update dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, sejak semalam ketinggian di sejumlah pintu air mengalami peningkatan. Berikut ketinggian air di pintu air pada pukul 08.24 WIB.

1. Bendungan Katulampa 80 cm (Siaga III)
2. Pos Depok 160 cm (Siaga IV)
3. Pintu Air Manggarai 870 cm (Siaga II)
4. Pintu Air Karet 630 cm (Siaga I)
5. Pos Krukut Hulu 115 cm (Siaga IV)
6. Pos Pesanggrahan 120 cm (Siaga IV)
7. Pos Angke Hulu 225 cm (Siaga III)
8. Waduk Pluit -140 cm (Siaga IV)
9. Pasar Ikan 225 cm (Siaga II)
10. Pos Cipinang Hulu 135 cm (Siaga IV)
11. Pos Sunter Hulu 110 cm (Siaga IV)
12. Pintu Air Pulogadung 650 cm (Siaga III)

Sementara itu, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan masih akan mengguyur kawasan Jakarta dan daerah-daerah penyangga hari ini. Hujan lebat diprediksi akan mengguyur kawasan Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Bogor pada malam hari.

NINIS CHAIRUNNISA

Terhangat:
Banjir Jakarta | Cipularang Ambles | Pemilu Serentak | Jokowi Nyapres | Gempa Kebumen

Terpopuler:
Eks Petinggi KPK Jadi Pengacara Tersangka Korupsi  
Nomor Mobil Mewah Adik Ratu Atut 888, Ini Artinya  
Wawancara Jokowi Soal Davos: Saya Kan Tokoh Kecil
Pemilu Serentak, Jokowi Maju, PDI-P Untung  
Agnes Monica Tampil Seksi di Grammy Award 2014
Anas: Andai Saya SBY, Akan Antar Ibas ke KPK  
Tertawa, Ahok: Pekerjaan Termudah Itu Pengamat  

 


09.35 | 0 komentar | Read More

Jakarta Akan Diguyur Hingga Tiga Hari ke Depan

Warga melintasi genangan banjir yang menggenangi kawasan Kampung Melayu, Jakarta, (27/1). Sudah 2 minggu kawasan ini masih terendam banjir. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -- Hujan di Jakarta diperkirakan akan turun terus-menerus, satu hingga hingga tiga hari ke depan. Kepala Subdit Informasi Meteorologi BMKG Hari Tirto Djatmiko mengatakan hal tersebut kepada Tempo, Rabu 29 Januari 2014.

Menurut dia, hujan yang turun tanpa henti merupakan pratanda puncak musim hujan untuk daerah Jakarta dan sekitarnya telah tiba.

Situs resmi BMKG menyatakan, hujan dengan intensitas lebat akan mengguyur kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, dan Tangerang pagi ini. Sementara wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat hingga Bogor, Depok dan Bekasi, diperkirakan diguyur hujan sedang pada pagi ini.

"Kalau puncak musim hujan memang seperti itu," kata Hari lagi. Dia mengatakan, intensitas hujan saat masuk puncak musim hujan akan meningkat pada malam hingga pagi hari.

Intensitas hujan yang tinggi ini, menurut Hari, memungkinkan terjadi banjir di Jakarta. Apalagi, wilayah pesisir utara Jakarta kini tengah mengalami periode puncak pasang air laut. Pasang air laut maksimal diprediksi terjadi hari ini sampai Jumat, 31 Januari 2014.
Ini karena pasang laut bisa menghambat aliran air dari hulu ke hilir.Jakarta sedang dikepung calon banjir besar, dari hulu dan pesisir.

Tadi malam, hujan yang turun langsung merendam sebagian kawasan Jakarta dan sekitarnya. Air menggenangi jalan-jalan.

NINIS CHAIRUNNISA

Terhangat:
Banjir Jakarta | Cipularang Ambles | Pemilu Serentak | Jokowi Nyapres | Gempa Kebumen

Terpopuler :
Menteri Luar Negeri Inggris Sambangi Jokowi
Massa Geruduk Apartemen Cempaka Mas
Lalu Lintas Menuju Bandara Halim Belum Macet
Amdal Bandara Halim Hampir Rampung
Penembak Briptu Nurul Ditangkap di Lampung
Sampah Banjir Jakarta Lebih dari 3.350 Ton


09.35 | 0 komentar | Read More

Jakarta Diperkirakan Akan Diguyur Hujan Seharian

Written By Unknown on Selasa, 28 Januari 2014 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta--Hujan diperkirakan akan kembali melanda kawasan Jakarta dan Sekitarnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan hujan akan terjadi sepanjang hari ini, Selasa, 28 Januari 2014.

Pada pagi hari, BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas sedang akan terjadi di Jakarta Utara, Tangerang, Bekasi, dan Kepulauan Seribu. Sedangkan wilayah yang lain diperkirakan hanya akan dilanda hujan dengan intensitas ringan.

Memasukki siang dan sore hari, hujan diperkirakan akan tetap turun di seluruh kawasan Jabodetabek. Hujan dengan intensitas kali ini akan terjadi di daerah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bogor, dan Depok. Hujan berintensitas ringan akan terjadi di wilayah lainnya.

Malam harinya, BMKG memperkirakan terjadi peningkatan intensitas curah hujan dari hujan sedang menjadi hujan lebat. Kawasan Jakarta Selatan, Jakarta Timut, Bekasi, Depok, dan Bogor akan diguyur hujan lebat. Wilayah lain diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang.

DIMAS SIREGAR

Baca juga:
Ahok: Bawah Tanah Jakarta Dobel Semrawut
Rumah Airin Digeledah KPK, Empat Brimob Berjaga
Soal Banjir Jakarta, Ini 3 Janji Bupati Bogor kepada Jokowi
PLN Tawarkan Penggantian KWH Meter Gratis


09.35 | 0 komentar | Read More

Sampah Banjir Jakarta Lebih dari 3.350 Ton

Anggota TNI membantu warga membersihkan masjid jami di kawasan Bidara Cina, Jakarta, (27/1). Banjir menyisakan sampah dan lumpur di jalan dan rumah-rumah penduduk. TEMPO/Eko Siswono

TEMPO.CO , Jakarta:Banjir besar yang bolak-balik terjadi di Jakarta dalam dua pekan yang lalu menyisakan lumpur dan sampah dalam jumlah yang luar biasa. Data dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta menyebutkan, sampah tersangkut di sungai dan pemukiman hingga sebanyak 3.350, 68 ton.

Kepala Dinas Kebersihan, Unu Nurdin, dalam keterangan tertulisnya mengatakan sampah itu terkumpul sejak 18 hingga 26 Januari 2014. "Kebanyakan sampahnya berupa kayu, bambu, kasur, kulkas, televisi, dan furnitur," katanya, Senin 27 Januari 2014.

Sampah-sampah banjir itu terutama menumpuk di Jembatan Kalibata, Jembatan Kampung Melayu, Pintu Air Manggarai, Pintu Air Pluit dan Perintis Kemerdekaan. Untuk mengangkutnya, Pemerintah Provinsi DKI  Jakarta mengerahkan 53 truk sampah dan enam unit eskavator.

"Tetapi instalasi listrik dan telepon yang berada di sekitar lokasi membuat manuver eskavator kurang leluasa," kata Unu.

Selain membersihkan sampah, Dinas Kebersihan juga bertugas mengoperasikan fasilitas toilet mobile dan menyediakan air bersih. Selama banjir, ada 35 mobil toilet dan 4 truk air bersih yang digunakan. "Satu mobil toilet bisa digunakan oleh seribu orang sebelum disedot," katanya.

Baca juga: 3 Paket Solusi Banjir dari Bogor

ANGGRITA DESYANI

Terpopuler:
Cuit Anas Urbaningrum: Demokrat Ganti Ketua Umum 
Survei: Jokowi Bertahan, Prabowo-Aburizal Jeblok 
Suap di Bea Cukai, Kubu STAN vs Non-STAN Meruncing
Jazuli Laporkan Mahfud Md. ke Mabes Polri


09.35 | 0 komentar | Read More

Amdal Bandara Halim Hampir Rampung

TEMPO.CO , Jakarta:PT Angkasa Pura II menyatakan akan segera menyelesaikan analisis dampak lingkungan (Amdal) lalu lintas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sejak 10 Januari 2014 lalu Bandara Halim telah resmi melayani penerbangan komersil berjadwal.

"Amdal lalu lintas beberapa hari lagi selesai. Ditargetkan sebelum Maret," kata Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Laurensius Manurung, saat menyerahkan bantuan kepada korban bencana banjir di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin 27 Januari 2014.

Pada Maret mendatang, kata Laurensiun, sebanyak tiga maskapai lagi akan beroperasi di Bandara Halim. Ketiga maskapai itu yakni Garuda Indonesia, Air Asia, dan Batik Air. Laurensius berharap, rekomendasi amdal lalu lintas sudah dapat diterapkan sebelum ketiga maskapai itu melakukan penerbangan dari Halim. "Jadi begitu maskapai bertambah, amdalnya sudah bisa ditindaklanjuti," ujarnya.

Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Timur memberikan rekomendasi kepada PT Angkasa Pura II untuk membenahi lalu lintas menuju Bandara Halim agar kemacetan dapat berkurang. Rekomendasi itu antara lain:
- Pelebaran akses berbelok masuk ke Jalan Halim Perdanakusuma dari pintu keluar tol Cikampek;
- Adanya jalur khusus ke arah bandara dari arah keluar Tol Cikampek;
- Putaran di Jalan Halim Perdanakusuma atau tepatnya di depan gedung BKKBN diperlebar;
- Pemasangan traffic light di perempatan sebelum gerbang masuk-keluar Bandara Halim;
- Pintu masuk-keluar bandara Halim didorong lebih ke dalam dan jalur masuk yang semula hanya dua jalur dapat ditambah menjadi empat; dan
- Pelebaran dua akses masuk bandara Halim yakni Jalan Komodor Halim dan Jalan Kerja Bhakti, Kampung Makasar.

Saat ini, berdasarkan pantauan Tempo, PT Angkasa Pura II telah menambah pintu masuk dan keluar Bandara Halim untuk kendaraan roda empat atau lebih, dari sebelumnya dua gerbang menjadi tiga gerbang. Pintu keluar masuk untuk kendaraan sepeda motor atau roda dua tetap satu.

AFRILIA SURYANIS

Terpopuler
Cuit Anas Urbaningrum: Demokrat Ganti Ketua Umum 
Survei: Jokowi Bertahan, Prabowo-Aburizal Jeblok 
Suap di Bea Cukai, Kubu STAN vs Non-STAN Meruncing
Jazuli Laporkan Mahfud Md. ke Mabes Polri


09.35 | 0 komentar | Read More

Tangerang Minta Pusat Bantu Normalisasi Sungai

Written By Unknown on Senin, 27 Januari 2014 | 09.35

Alat berat dikerahkan saat membangun tanggul kali Angke di kawasan Pondok Bahar, Tangerang, Banten, Minggu (24/11). Proyek pembangunan tanggul kali Angke ini bertujuan untuk mengatasi banjir. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang - Wali Kota Tangerang Arief Rachardiono Wismansyah mengatakan telah menyiapkan sejumlah poin yang akan dibawa dalam pertemuan di Kementerian Pekerjaan Umum hari ini, Senin, 27 Januari 2014. Poin pertama adalah normalisasi Sungai Cisadane dan perbaikan Pintu Air 10. Selain itu, lanjutnya, pemerintah pusat juga diharapkan membantu normalisasi tiga sungai laib yang menjadi penyebab banjir di Tangerang yaitu, Kali Ledug, Kali Sabi dan Kali Angke. "Kami minta Kementerian PU untuk menormalisasi tiga kali itu,"kata Arief.

Menurut dia, normalisasi ketiga sungai itu juga merupakan kewenangan pemerintah pusat. Kota Tangerang, ia melanjutkan, tidak mampu membiayai proyek normalisasi yang membutuhkan anggaran sangat besar tersebut. "Kali Angke saja butuh anggaran Rp 300 Milyar untuk pembebasan lahannya saja, Kota Tangerang hanya mampu menyiapkan anggaran Rp 175 Milyar, sisanya kami minta bantuan pemerintah pusat,"katanya.

Minimnya pendanaan dan susahnya pembebasan lahan menjadi kendala utama normalisasi sungai di Kota Tangerang selama ini. Padahal, kata Arief, tanpa normalisasi 10 kecamatan dari 13 kecamatan di Kota Tangerang akan terus menjadi langganan banjir. Ia berharap pemerintah pusat lebih serius dan konsisten dalam program penanggulangan banjir ini. "Jangan seperti makan cabe,"katanya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten, serta Wali Kota dan Bupati Tangerang sepakat membatalkan rencana membuat sodetan dari Kali Ciliwung ke Cisadane. Gubernur DKI Joko Widodo sepakat mendahulukan nomalisasi sungai Cisadane sebelum dibuat sodetan. Pertimbangannya, ketinggian air Cisadane sudah mencapai bibir sungai yang membuat Tangerang terancam kebanjiran.

JONIANSYAH


09.35 | 0 komentar | Read More

Jakarta Berpotensi Hujan Mulai Siang Hari  

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan diprediksi kembali mengguyur sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya hari ini, Senin, 27 Januari 2014. Berdasarkan informasi prakiraan cuaca yang dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, hujan diperkirakan turun mulai siang dan sore hari.

Pada pagi hari, BMKG memperkirakan sejumlah wilayah berada dalam kondisi cerah berawan. Hanya wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, Tangerang, Bogor, dan kawasan Kepulauan Seribu yang akan diguyur hujan dengan intensitas ringan.

Pada siang hari, BMKG memperkirakan akan terjadi peningkatan curah hujan di seluruh wilayah Jabodetabek. Hujan dengan intensitas sedang diperkirakan terjadi di kawasan Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Depok, Tangerang, Bogor, dan Bekasi. Sedangkan wilayah lainnya diperkirakan dilanda hujan berintensitas ringan.

Memasuki malam hari, peningkatan curah hujan diperkirakan kembali terjadi. Menurut BMKG, hujan lebat akan mengguyur kawasan Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Tangerang. Wilayah lainnya secara merata dakan hujan dengan intensitas sedang.

DIMAS SIREGAR

Terpopuler:
Jenderal Ini Menangis Kunjungi Korban Banjir
Gempa Kebumen, Pantai Selatan Jadi Zona Aktif
Gempa Kebumen, Ada Ular Berjalan di Bawah Tanah
Klaim Ical Soal Pak Harto dan Golkar Berlebihan


09.35 | 0 komentar | Read More

Bawah Tanah Jakarta Ternyata Lebih Semrawut  

Pekerja mulai mengerjakan proyek pembangunan Mass Rapid Transit di Dukuh Atas, Jakarta, (10/10). Proyek MRT tahap I sepanjang 15,7 km ini menelan biaya senilai USD1,5 milar atau sekitar Rp15 trilliun. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang merendam Jakarta tidak hanya disebabkan oleh tingginya curah hujan di Jakarta dan sekitarnya serta makin kedapnya tanah akibat makin rimbunnya belantara beton. Di bawah tanah, kondisi Jakarta lebih parah lagi. Gorong-gorong semrawut dan dipenuhi jaringan utilitas yang menghambat laju air.

Jaringan kabel listrik yang ada di bawah tanah Jakarta panjangnya mencapai 80 ribu kilometer. Panjang kabel itu cukup untuk mengelilingi bumi sebanyak dua kali. Sebagian besar kabel tidak ditanam di kedalaman 1,3 meter. Kondisi makin parah karena kabel-kabel tua belum seluruhnya diganti, sehingga rawan korsleting. Pada 21 Agustus 2013, sebuah ledakan akibat arus pendek pada kabel bawah tanah itu terjadi di Mangga Besar.

Begitu pula jaringan pipa saluran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Jaringan pipa distribusi PDAM di bawah tanah Jakarta mencapai 69.261 kilometer ditambah jalur pipa transmisi sepanjang 4.283 kilometer. Bila keduanya dijumlahkan, panjang pipa PDAM Jakarta cukup untuk mengelilingi bumi 1,5 kali.

Kondisi pipa gas juga tak kalah ruwet. Saat ini pipa gas dari Perusahaan Gas Negara di bawah tanah Jakarta sepanjang 530 kilometer. Masalahnya, 25 persen pipa berada di bawah badan jalan. Akibatnya, pipa rawan bocor, apalagi jika terjadi penurunan tanah seperti kasus yang terjadi di Kelapa Gading dan Cikini pada pertengahan tahun lalu. (Baca selengkapnya di Majalah Tempo).

TIM TEMPO

Berita Lain:
Bagaimana Kondisi Tanah Tol Cipularang KM 72?
Molor, Perbaikan Tol Cipularang yang Amblas
Longsor, Jalur Ponorogo-Pacitan Lumpuh 5 Jam
Perbaikan Tol Cipularang Target Selesai Kamis


09.35 | 0 komentar | Read More

Kedalaman Sungai Cisadane Ternyata Cuma 5 Meter

Written By Unknown on Minggu, 26 Januari 2014 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta --Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, T. Iskandar mengatakan pendangkalan yang terjadi di Sungai Cisadane tergolong parah. Meski belum mengukur persis sisa kedalaman sungai, ia menyebut dalamnya hanya berkisar 5-6 meter.

"Tidak jauh beda dengan Ciliwung. Kalau Ciliwung kurang dari 4 meter, Cisadane 5-6 meter," katanya, Sabtu 25 Januari 2014. Pendangkalan sungai Cisadane terutama terjadi di hilir atau daerah tangkapan sungai.

Penyebabnya, lahan tidak dikelola dengan baik."Ada kesalahan tata guna lahan." Di mencontohkan, penggunaan lahan untuk permukiman dan pembangunan yang menyebabkan kawasan atas sungai membawa material endapan ke dasar.

Iskandar membantah Balai lalai mengeruk sungai Cisadane. "Normalisasinya sudah pernah dilakukan beberapa tahun lalu." Menurutnya, tahun ini dan tahun depan sungaipun akan dikeruk lagi. "Sudah dibahas di DPR, pengerukan tahun ini untuk 1 kilometer," katanya. (baca:Sungai Cisadane Belum Disodet Sudah Erosi)

Sebelumnya, Gubernur DKI Joko Widodo dan Wakil Gubernur Banten Rano Karno mendorong pemerintah pusat menormalisasi Sungai Cisadane. Sikap ini berubah dari sebelumnya menginginkan pembuatan sodetan Sungai Ciliwung-Cisadane. Sebab, mereka melihat sendiri ketinggian air yang tidak memungkinkan dibuat sodetan.

ATMI PERTIWI

Berita terkait
Rano Karno: Normalisasi Cisadane Perlu 10 Tahun
Jokowi-Rano Karno Desak Pusat Normalisasi Cisadane
Jokowi: Solusinya Normalisasi Kali Cisadane
Jokowi: Normalisasi Dulu Baru Sodetan


09.35 | 0 komentar | Read More

Hujan, BMKG Prediksi Banjir Harian di Utara

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan diprediksi kembali mengguruyur sebagian besar wilayah Jakarta dan sekitarnya hari ini. Hujan lebat pun diprediksi di beberapa wilayah.

Di Jakarta Utara, Barat, dan Kepulauan Seribu hujan lebat diprediksi turun sejak pagi hari. Di ketiga wilayah itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan hujan akan turun sepanjang hari. Namun intensitasnya mulai menurun sejak siang hari.

Di Jakarta Pusat, hujan berskala sedang akan turun mengawali hari. Diikuti hujan dengan intensitas ringan dari sore hingga malam. Dua wilayah lain di Jakarta, Selatan dan Timur diprediksi akan mengalami hujan ringan saja.

Di daerah pengitar Jakarta, hujan lebat diprediksi akan turun di Tangerang sejak pagi hari. Hujan yang diprakirakan turun sepanjang hari ini akan mereda intensitasnya menjelang siang.

Di Bekasi, Bogor, dan Depok, hujan akan turun dengan skala ringan. Di tiga wilayah itu, BMKG memprediksi tak seharian penuh disapu hujan. Pada malam hari, kondisi cuaca diramalkan berawan.

Akibat hujan yang turun merata sepanjang hari ini di wilayah utara Jakarta, BMKG merilis adanya potensi sedang banjir harian pada esok hari. Ditandai dengan warna kuning dalam peta, hampir seluruh wilayah di Jakarta Utara terdampak potensi banjir harian. Ditarik ke selatan, potensi banjir itu diprediksi juga terdampak hingga Cengkareng, Kebon Jeruk, Matraman, Pulogadung, dan Cakung.

BMKG | ANDI PERDANA


09.35 | 0 komentar | Read More

Tabrak Truk, Minibus Terbakar di Tol Cikampek

TEMPO.CO, Jakarta -  Sebuah minibus berplat nomor B 7742 TV terbakar di KM 34 Tol Cikarang, Jawa Barat. Kejadian tersebut terjadi pagi tadi dan langsung mendapat penanganan dari aparat berwenang.

Dari informasi yang diolah dari sejumlah media sosial, truk tersebut terbakar di jalur kiri arah Jakarta Tol Cikampek. Dari foto yang ditampilkan, terlihat kendaraan tersebut hangus terbakar seluruhnya.

Petugas Jasa Marga Traffic Information Center, Leilani mengkonfirmasi kabar tersebut. "Iya tadi pagi jam 05.50 WIB," ujarnya ketika dihubungi, Ahad, 26 Januari 2014. Ia menyatakan tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Kecekalaan ini telah mendapat penanganan dari pihak kepolisian dan dievakuasi tim Jasa Marga. "Saat ini arus lalu lintas sudah lancar," ujarnya.

Diduga kecelakaan tersebut terjadi ketika minibus tersebut mencoba menyalip truk berplat nomor B 9286 TT. Sopir minibus diduga mengantuk dan membantingkan setirnya ke lajur yang dilalui truk. Kecelakaan terjadi, dan api mulai melalap mobil yang terhenti di bahu kiri jalan tol tersebut.

M. ANDI PERDANA

Berita Lain:

Gempa Kebumen, Pantai Selatan Jadi Zona Aktif
Forum Davos, Negara Berkembang Fokus Tangani KURS
Ruhut: SBY Lagi terapi Kejut Demokrat


09.35 | 0 komentar | Read More

Sodetan Cisadane, Ahok Paham Keberatan Tangerang

Written By Unknown on Sabtu, 25 Januari 2014 | 09.35

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama (Ahok) meninjau banjir di kawasan Jakarta Utara, Jumat (18/1). ahok.org

TEMPO.CO, Jakarta--Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap hal yang wajar jika Kota Tangerang keberatan dengan proyek sodetan Ciliwung-Cisadane. Menurut dia, alasan Walikota Tangerang bisa dipahami.

"Bisa dipahami penolakannya," kata Ahok di kantornya Kamis 24 Januari 2014. Menurut dia, memang sulit jika air dialirkan ke Kali Cisadane sedangkan kali tersebut belum dinormalisasi. "Makanya harus dinormalisasi dulu,"

Akan tetapi, kata Ahok, normalisasi adalah wewenang dari Kementerian Pekerjaan Umum. "Makanya kami beri solusi agar dialihkan dulu ke BKT," kata dia. Menurut Ahok, pihaknya sedang memikirkan untuk membuat semacam gorong-gorong ke Banjir Kanal Timur dari arah Casablanca. "Termasuk pembangunan bendungan Ciawi," kata dia.

Walikota Tangerang Arief Wismansyah menolak proyek ini lantaran khawatir banjir justru akan menerjang wilayahnya. Menurut dia, kondisi Cisadane dan Bendung Pasar Baru Cisadane atau Pintu Air 10 tidak mendukung rencana tersebut. Bendungan tersebut dinilai tidak akan mampu menahan air dari sodetan Ciliwung.

Saat pertemuan di Katulampa pada Senin lalu, Kementerian PU, Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Barat sepakat untuk membangun proyek sodetan Ciliwung-Cisadane. Namun Namun, proyek tersebut belum disepakati oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten Tangerang. Kementerian PU berencana akan mengonsultasikannya lebih dulu dengan kedua pemda tersebut.

NINIS CHAIRUNNISA

Baca juga:

Ibu Korban Pencabulan Minta Pelaku Dihukum Berat
Ditanya Sodetan, Jokowi: Saya Enggak Bisa Nyodet
WALHI Tuding Reklamasi Penyebab Banjir Jakarta
Banjir Mengisolir Warga Pesisir Utara Bekasi


09.35 | 0 komentar | Read More

Jokowi Belanja Bus Transjakarta Baru April

Jokowi saat mencoba bus Tranjakarta gandeng yang baru di Halte Ancol, Jakarta, (22/1). Bus-bus baru tersebut akan melayani rute PGC-Ancol dan Harmoni-Lebak Bulus. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Jakarta--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan anggaran pendapatan dan belanja daerah 2014 (APBD 2014) untuk pos transportasi sebesar Rp 10,05 triliun. Fokus utamanya untuk pembelian 1.000 bus Transjakarta dan 3.000 bus sedang.

"Kalau bus-bus itu bisa datang tahun ini dijamin akan terasa imbasnya," kata Jokowi seusai peresmian bus angkutan perbatasan terintegrasi busway pada Jumat, 24 Januari 2014. Saat ini, jumlah bus yang ada Jokowi meneruskan memang belum banyak.

Jokowi mengatakan jumlah penduduk DKI Jakarta ada pada kisaran 9 juta jiwa. Kemudian jumlah penduduk yang masuk atau komuter sebanyak 3 juta jiwa. Artinya, sekitar 12 juta jiwa beraktivitas di Ibu Kota.

Hal ini lah yang menyebabkan Jakarta macet saben harinya. Sebab, diperkirakan ada 1,9 juta unit kendaraan di Ibu Kota seharinya.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan anggaran yang digunakan untuk belanja bus ini sebesar Rp 4 triliun. Pembelian akan dilakukan pada April nanti.

"Lewat e-katalog sehingga cepat dan tidak perlu tender," kata Pristono kepada Tempo. Dia menargetkan hingga Agustus 2014 nanti separo dari target sudah terpenuhi datang.

Untuk pengadaan bus Transjakarta di tahun anggaran 2013, Pristono menuturkan sudah datang sebanyak 310 unit Transjakarta gandeng. Saat ini sedang ada di pool Transjakarta untuk uji kelaikan.

Dia menuturkan selain mengandalkan bus Transjakarta reguler. Transportasi di Ibu Kota juga disokong APTB. Total sudah ada 14 trayek yang dilayani APTB dengan jumlah bus sebanyak 143 unit.

Selain itu, dia meneruskan, ada 104 unit bus sedang dengan empat rute yang beroperasi. "Masyarakat semakin punya pilihan," ujarnya.

SYAILENDRA

Baca juga:

Ibu Korban Pencabulan Minta Pelaku Dihukum Berat
Ditanya Sodetan, Jokowi: Saya Enggak Bisa Nyodet
WALHI Tuding Reklamasi Penyebab Banjir Jakarta
Banjir Mengisolir Warga Pesisir Utara Bekasi


09.35 | 0 komentar | Read More

Tangerang Siap Jamu Jokowi Hari Ini

Gubernur DKI Jakarta Jokowi melambaikan tangan saat melihat pengungsi banjir di sebuah sekolah di Kebon Baru, Tebet, Jakarta (22/1). Kawasan ini banjir setelah tanggul jebol karena tak mampu menahan derasnya arus Sungai Ciliwung. TEMPO/AMston Probel

TEMPO.CO, JTangerang--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dikabarkan akan datang ke Tangerang, Sabtu 25 Januari 2014. Kedatangan Jokowi sapaan mantan Wali Kota Solo ini memang sudah ditunggu-tunggu Bupati dan Wali Kota Tangerang terkait penanggulangan banjir Jakarta dan Tangerang.

"Infonya begitu , Jokowi mau datang tapi saya belum dapat kabar pasti,"kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnaen, Jum'at 24 Januari 2014.

Jika benar Jokowi datang ke Tangerang, Zaki mengatakan, ia sudah menyiapkan sejumlah poin poin penting yang akan disampaikan oleh orang pertama di Provinsi Jakarta tersebut. "Diantaranya adalah kondisi Sungai Cisadane, Pintu Air 10 dan Kali Mookervart,"kata Zaki. Ketiga hal tersebut, kata dia, saling terkait dengan banjir di ibu kota dan daerah peyangga seperti Kabupaten dan Kota Tangerang.

Wali Kota Tangerang Arief Rachardiono Wismansyah juga mengaku juga sudah mendapatkan kabar soal kunjungan Jokowi ke Tangerang tersebut." Informasinya seperti itu, tapi kepastian itu belum 100 persen," katanya.

Arief berharap Jokowi benar benar datang ke Tangerang. Karena, ia ingin menjelaskan langsung ke Gubernur DKI itu kondisi Cisadane secara keseluruhan terkait rencana sodetan Ciliwung-Cisadane yang idenya kembali didorong oleh Jokowi.

Pemerintah Kota dan Kabupaten Tangerang memang mengundang Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama untuk datang ke Tangerang dalam pembahasan penanggulangan banjir dan rencana sodetan Ciliwung-Cisadane. Langkah ini ditempuh karena Tangerang merasa sulit berkoordinasi dengan DKI dan pada pertemuan di Katulampa Bupati dan Wali Kota Tangerang tidak diundang.

JONIANSYAH

Baca juga:

Ibu Korban Pencabulan Minta Pelaku Dihukum Berat
Ditanya Sodetan, Jokowi: Saya Enggak Bisa Nyodet
WALHI Tuding Reklamasi Penyebab Banjir Jakarta
Banjir Mengisolir Warga Pesisir Utara Bekasi


09.35 | 0 komentar | Read More

Jakarta Dikepung Macet Lagi Pagi Ini

Written By Unknown on Jumat, 24 Januari 2014 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - Kemacetan kembali mendera Jakarta pada pagi hari ini, Jumat, 24 Januari 2014. Berdasarkan informasi lalu lintas yang disampaikan akun Twitter resmi Traffic Management Center Polda Metro Jaya, sejumlah ruas jalan mengalami kepadatan. Polisi pun memutuskan meniadakan aturan 3 in 1 pada pagi ini.

@TMCPoldaMetro melaporkan kemacetan yang terjadi di kawasang Semanggi, Jakarta Pusat. Kemacetan mulai terasa di kawasan Jalan Gatot Subroto baik dari arah Slipi maupun Kuningan. Kepadatan kendaraan menuju arah Semanggi juga dilaporkan kawasan Senayan tepatnya di depan TVRI.

Kepadatan lalu lintas juga dikabarkan terjadi di sepanjang Jalan Matraman Raya yang menuju arah Jalan Salemba Raya. Imbas antrian kendaraan itu pun sudah terasa hingga Jalan Pramuka dari arah Rawamangun. Kemacetan itu juga dilaporkan merembet hingga kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.

Di Jakarta Timur, Jalan DI Panjaitan yang menuju kea rah Kebon Nanas juga dilaporkan dalam kondisi padat merayap. Kemacetan parah juga dilaporkan terjadi di kawsan Pondok Gede, tepatnya di Bunderan Pasar Pondok Gede yang mengarah ke Lubang Buaya. Kepadatan membuat motor dan mobil cenderung tidak bergerak.

Kepadatan lalu lintas yang cukup parah juga dilaporan terjadi di kawasan Jatiwaringan. Kendaraan dari arah Pondok Gede yang menuju Pangkalan Jati padat merayap imbas membludaknya volume kendaraan. Sedangkan untuk kawasan Gudang Peluru-Kampung Melayu sebagian besar akses jalan masih banjir dan tidak bisa dilalui kendaraan jenis sedan.

Kepadatan lalu lintas di Jakarta Barat dilaporkan terjadi di sepanjang Jalan Daan Mogot. Kepadatan terpantau terjadi di kawasan perempatan Cengkareng, baik arah Kalideres menuju Pesing maupun sebaliknya. Kemacetan juga terjadi di Jalan Joglo Raya, Kebon Jeruk, di mana terjadi antrian kendaraan dari arah Joglo menuju Pos Pengumben.

Jalan Yos Sudarso di Jakarta Utara juga dilaporkan dalam kondisi padat, cenderung tidak bergerak. Kemacetan terjadi di ruas jalan lantaran penumpukan kendaraan dari arah Tanjung Priok menuju Plumpang. Sedangkan arah sebaliknya juga dikabarkan macet hingga merembet ke kawasan Semper.

Untuk ruas tol, TMC Polda Metro melaporkan terjadi kemacetan di sejumlah ruas. Tol Tangerang-Jakarta dikabarkan macet hingga sebelum gerbang tol Karang Tengah, dan selepas itu juga dikabarkan macet hingga Tomang. Selain itu, kepadatan juga terjadi di ruas Tol Dalam Kota dari arah Cawang menuju Pancoran dan Kuningan. Kepadatan bahkan mulai terasa hingga tol dari Cimanggis dan Cibubur yang menuju Cawang.

DIMAS SIREGAR

Berita Lain:
Jawa Barat Siaga Darurat Bencana Sampai April
DI Bandung Truk Masuk Jurang, Dua Tewas
Pesan Atut dari Pondok Bambu untuk Anak Buahnya


09.35 | 0 komentar | Read More

2014, Anggaran Antisipasi Banjir Naik 2 Kali Lipat

Sebagian Waduk Pluit yang telah dibersihkan dari rumah-rumah penduduk (16/1). Normalisasi Waduk Pluit cukup memberi dampak sehingga meskipun curah hujan tinggi, ketinggian air masih normal. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menaikkan anggaran penanganan antisipasi banjir dua kali lipat dari tahun anggaran 2013 sebesar Rp 2,1 triliun. Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014, naik menjadi Rp 5,505 triliun.

"Fokus utama adalah pengerukan kali dan pembangunan waduk baru," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota pada Jumat, 24 Januari 2014. Proses pengerukan kali akan lebih mudah karena saat ini DKI sudah memiliki 26 unit ekskavator baru.

Untuk waduk, DKI rencananya akan menambah 26 waduk baru dan memperluas waduk yang lama. Saat ini, di Jakarta sudah ada 76 buah waduk atau situ dengan luas total keseluruhan mencapai 502 hektar.

Anggaran untuk pembangunan waduk dan perluasan sekitar Rp 698 miliar. Beberapa waduk yang akan dibangun ada di kawasan Jakarta Selatan seperti Pesanggrahan, Cilandak, dan Jagakarsa. Kemudian di Jakarta Timur ada di Ciracas, Pasar Rebo, dan Cimanggis.

Menurut Jokowi, pembangunan situ dan embung ini memiliki kelebihan selain menampung limpahan banjir juga konservasi air tanah. "Sehingga memang harus dimulai saat ini," ujarnya.

SYAILENDRA

Berita Lain:
Jawa Barat Siaga Darurat Bencana Sampai April
DI Bandung Truk Masuk Jurang, Dua Tewas
Pesan Atut dari Pondok Bambu untuk Anak Buahnya


09.35 | 0 komentar | Read More

3 in 1 Masih Tak Berlaku

Sejumlah penumpang berpindah bus saat terjebak macet akibat demo buruh di jalan protokol Sudirman - MH Thamrin, Jakarta, Rabu (5/12). ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Ketentuan 3 in 1 atau minimal tiga penumpang dalam satu kendaraan hingga hari ini, Jumat 24 Januari 2014, masih tidak diberlakukan. Tak berlakunya 3 in 1 ini diketahui sudah berjalan sejak Senin, 20 Januari lalu dengan pertimbangan banyaknya ruas jalan yang tergenang selama sepekan sebelumnya.

Melalui akun twitternya di @TMCPoldaMetro, Traffic Management Center Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengumumkan tidak berlakunya ketentuan 3 in 1 tersebut pada hari ini. "Jumat 24 Jan 2014 Kawasan Pengendalian Lalu Lintas 3 in 1 tidak diberlakukan," demikian cuit @TMCPoldaMetro pada pukul 7.34 WIB pagi ini.

Ada pun kondisi beberapa ruas jalan yang diinformasikan melalui TMC Polda Metro Jaya adalah, sebagai berikut:

1. Kondisi lalu lintas Jalan Pramuka arah Jalan Matraman Raya terpantau padat.

2. Kondisi lalu lintas Jalan D. I. Panjaitan arah Jalan Kebon Nanas terpantau padat.

3. Kondisi lalu lintas Jalan Tol Halim arah Jalan Pancoran terpantau padat.

4. Kondisi lalu lintas Jalan Tol Semper arah Tanjung Priok terpantau padat.

5. Kondisi lalu lintas kawasan Kemanggisan arah Tanah Abang terpantau padat.

ISMI DAMAYANTI

Berita lain:
Apa Kata Megawati Soal Hubungannya dengan SBY?  |
Benarkah Tenda SBY di Sinabung Rp 15 Miliar? 
Jurus Tiga Baskom Ahok Jika Sodetan Ditolak 
Ani Yudhoyono Minta Maaf Pun Tuai Komentar   
SBY Percaya Klenik Diulas di Washington Post   
Isyarat Tepuk Punggung Wapres Boediono ke Jokowi


09.35 | 0 komentar | Read More

Pengamat: Pengesahan APBD 2014 Telat

Written By Unknown on Kamis, 23 Januari 2014 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2014 DKI Jakarta akhirnya disahkan DPRD. Sayangnya, Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Kadafi mengatakan penetapan APBD telat.

"Ini sangat telat, sehingga mengganggu untuk pelayanan publik," kata Uchok kepada  Tempo, Rabu 22 Januari 2014. Seharusnya, Uchok meneruskan, DPRD mengesahkan RAPBD pada Desember 2013.

Menurut Uchok, para anggota DPRD hanya mementingkan kepentingan pribadi dan partainya. "Mereka memperebutkan bagian jatah, apalagi ini menjelang pemilu. Mereka mementingkan partai daripada rakyat," tutur Uchok.

Usai disahkannya RAPBD 2014, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan memfokuskan kepada dua program utama, banjir dan macet. Menurut Uchok, program pria yang disapa Jokowi itu sudah tepat. "Korban banjir adalah masalah kemanusiaan. Apalagi banyak anak kecil dan lansia mengungsi," ujarnya.

Setelah diresmikan, RAPBD yang bernilai sebesar Rp 72 triliun akan dibawa ke Kementerian Dalam Negeri untuk diteliti. Uchok berharap Menteri Gamawan Fauzi tidak terlalu lama untuk mengesahkannya. "Harus segera disahkan, karena ini mendesak," ujar Uchok.

Kendati masih harus menunggu pengesahan dari Menteri Gamawan, Uchok menyatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa melakukan lelang. Karena sudah tercantum di dalam Peraturan Presiden nomor 70 tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. "Jadi dapat direalisasikan," tutur Uchok.

SINGGIH SOARES

Berita Lain:
Pengacara RW Ingin Polisi Segera Periksa Sitok
Empat Petugas Busway Cabuli Penumpang
Tol Tangerang-Merak Terendam Banjir di KM 38

 


09.35 | 0 komentar | Read More

Jokowi: Poster APBD Akan Segera Dipajang

Gubenur DKI Jakarta Jokowi duduk di bus gandeng Transjakarta yang didatangkan dari Cina di Halte Ancol, Jakarta, (22/1). Ke-30 bus baru ini akan melayani rute PGC-Ancol dan Harmoni-Lebak Bulus. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan memajang poster APBD 2014 setelah ditandatangani Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Poster itu rencananya akan dipasang di seluruh pelosok wilayah ibu kota.

"Tetap dipasang dong. Tetapi dipasangnya setelah ada proses dari Kementerian Dalam Negeri," ujar pria yang disapa Jokowi itu setelah rapat paripurna pengesahan RAPBD 2014 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu 22 Januari 2014.

Jokowi memperkirakan, persetujuan dari Menteri Gamawan yang memerlukan waktu satu pekan. Setelah itu, baru poster APBD 2014 dipajang. "Paling seminggu, setelah mendapat persetujuan dari menteri. Baru kita pasang, di online juga ada," ujar Jokowi.

Adapun tujuan dari pemajangan poster itu sebagai bentuk transparasi dalam penggunaan anggaran APBD. Poster tersebut bakal dipajang di kecamatan, kelurahan, hingga ke lingkungan masyarakat. Selain itu juga akan ditampilkan di www.jakarta.go.id.

Sementara pengasahan APBD 2014 baru ditetapkan , Rabu 22 Januari 2014. Dalam rapat paripurna, DPRD menyetujui anggaran yang diajukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 72 triliun. Sebelumnya, anggaran yang diinginkan pemprov sekitar Rp 69 triliun.

SINGGIH SOARES

Berita Lain:
Pengacara RW Ingin Polisi Segera Periksa Sitok
Empat Petugas Busway Cabuli Penumpang
Tol Tangerang-Merak Terendam Banjir di KM 38


09.35 | 0 komentar | Read More

Petugas Transjakarta Cabul Belum Dikenai Sanksi

Petugas mengecek kesiapan armada baru bus gandeng Transjakarta, yang akan melayani rute Ancol-PGC dan Harmoni-Lebak Bulus, di Halte Ancol, Jakarta, (22/1). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Layanan Umum Transjakarta belum memecat 4 petugas keamanan, berinisial EKL, MK, DLS, dan ILA, yang diduga mencabuli seorang penumpang wanita berinisial YF. "Itu kan baru sepihak. Saya serahkan kepada polisi," kata Kepala BLU Transjakarta, Pargaulan Butar Butar, ketika dihubungi Tempo pada 23 Januari 2014.

Pargaulan mengatakan pihaknya menunggu kepastian dari polisi jika keempat petugas kontrak tersebut benar melakukan tindakan asusila. "Kalau terbukti berbuat, pasti kami pecat," kata Pargaulan.

Pargaulan mengatakan ke 4 petugas tersebut belum ditahan. "Cuma dimintai keterangan. Kalau ditahan berarti sudah ada bukti," kata Pargaulan. Agar keadaan kondusif, saat ini 4 pegawai tersebut tidak bertugas. "Saat ini, ditarik dulu dari lapangan," kata Pargaulan.

Pargaulan mengatakan tidak mungkin semua petugas tersebut melakukan perbuatan itu. "Pasti ada yang iseng, pasti ada salah satu yang mengaku," kata Pargaulan.

Hingga saat ini, kata Pargaulan, pihak korban belum ada berkomunikasi dengan pihak BLU Transjakarta. Pargaulan mengatakan BLU Transjakarta belum menyediakan kuasa hukum bagi para petugas tersebut.

Sebelumnya, 4 petugas keamanan bus Transjakarta, EKL, MK, DLS, dan ILA, diduga melakukan perbuatan asusila terhadap seorang perempuan di Halte Harmoni, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu 22 Januari 2013. Korban itu berinisial YF, 29 tahun.

Mereka diduga meraba-raba tubuh korban. Atas peristiwa itu, mereka dijerat Pasal 281 KUHP tentang pelecehan seksual di depan umum dengan maksimal kurungan tiga tahun penjara. Adapun barang bukti yang diamankan polisi berupa satu kaos warna merah milik korban yang terdapat noda sperma dan sebotol minyak aroma terapi.

RIZKI PUSPITA SARI


Berita Terpopuler

Disebut Capres Banjir, Jokowi: Masa Bodoh!
Risma Temukan 2 Karung Duit di Kebun Binatang Surabaya 
Akun Instagram Ani Yudhoyono Terpopuler di Dunia
Titik Banjir Hari Ini 22 Januari 2014


09.35 | 0 komentar | Read More

Awas, Tanggul Jebol di Wilayah Ini

Written By Unknown on Rabu, 22 Januari 2014 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - Sungai Ciliwung meluap. Akibatnya beberapa tanggul di sejumlah wilayah jebol. Tanggul terbaru yang rontok diterjang luapan Ciliwung adalah tanggul di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Tanggul ini jebol Selasa, 21 Januari sekitar pukul 22.30. Akibatnya air menggenangi hingga setinggi 2 meter.

Berikut tanggul-tanggul jebol yang mesti diwaspadai warga DKI Jakarta.

Tanggul Kebon Baru, Tebet

Tanggul ini terletak di RT 10/09 Jalan H. Bawah Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Letaknya tak jauh dari stasiun Tebet, Cawang. Lebar tanggul yang jebol itu mencapai 15 meter.

Warga dibantu TNI dan polisi langsung memperbaiki tanggul ini. Tapi luapan air yang deras tak bisa dibendung. Air langsung masuk membanjiri permukiman warga hingga mencapai sekitar 2 meter.

Ada sekitar 6 RW yang tergenang. Proses evakuasi masih terus berlangsung hingga kini. Lantaran arusnya deras, proses evakuasi tak bisa menggunakan perahu karet biasa. Polisi dan TNI harus menggunakan perahu karet yang bermesin.

Tanggul Kali Sekretaris, Petamburan

Tanggul kali ini berada di pinggir Jalan Sasak Masir, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan. Tanggul ini jebol pada Minggu, 19 Januari, pukul 04.00. "Debit air yang besar mengakibatkan tanggul tak mampu menahan," ujar Camat Grogol Petamburan Denny Ramdany.

Upaya yang pertama dilakukan adalah menambal tanggul dengan karung pasir. Sudin PU Tata Air kemudian mengganjalnya dengan pelat besi. Kini, tanggul yang jebol sekitar 30 sentimeter itu sudah ditutup.

Tapi luapan air dari Kali Sekretaris sudah terlanjur tumpah ke Kali Gendong yang berada di sampingnya. Akibatnya kawasan Tanjung Duren sempat terendam antara 50 sentimeter hingga 1 meter.

Tanggul Kali Pesanggrahan, Kedoya

Tanggul ini terletak di RT 05 dan RT 03, RW 05, Kelurahan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Jebol pada Minggu, 19 Januari, limpahan air membuat warga di 14 wilayah rukun tetangga di RW 05 itu mengungsi.

Lebih dari 5.000 pengungsi itu disebar di banyak posko pengungsian. "Air sempat mencapai ketinggian 2 meter," ujar ketua RW 05, Sumardi Ramlan.

Sejak tanggul tersebut jebol, air yang membanjiri pemukiman semakin deras. "Kami belum sempat memperbaiki karena tidak punya material," kata dia saat itu. Kini pemerintah Kota Jakarta Barat tengah memperbaiki tanggul tersebut.

Tanggul Cibitung, Bekasi

Baru dibangun satu tahun, tanggul Cibitung di  Kabupaten Bekasi jebol, Sabtu, 18 Januari lalu.
Tanggul itu terkikis oleh kencangnya debit air hingga air meluber ke perumahan milik warga yang berada di bantaran sungai. "Kami minta agar tanggul itu diperbaiki, karena baru setahun sudah jebol," kata Ajra, warga Komplek Mustika Wanasari.

Akibat jebolnya tanggul itu banjir memenuhi seluruh komplek perumahan di Cibitung, Bekasi, Jabar, seperti Mustika Wanasari, Kartika Wanasari, Graha Permata, Villa Wanasari, dan Regency serta kawasan industri Gobel.

Ketinggiannya bervariasi antara 60 sentimeter sampai 2,5 meter hingga memaksa warga harus mengungsi ke pelataran ruko atau menginap di rumah saudara yang aman dari banjir.

YR


09.35 | 0 komentar | Read More

Begini Jalan Sudirman Selama Pembangunan MRT  

Pekerja mulai mengerjakan proyek pembangunan Mass Rapid Transit di Dukuh Atas, Jakarta, (10/10). Proyek MRT tahap I sepanjang 15,7 km ini menelan biaya senilai USD1,5 milar atau sekitar Rp15 trilliun. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Singapura - Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sekarang mulai dibangun. Jika Anda melalui Jalan Sudirman, mulai dari Bundaran Senayan hingga Bundaran HI, akan ada banyak lokasi proyek yang ditutupi papan bertuliskan MRT Jakarta. 

Sebenarnya, itu merupakan lokasi yang dipersiapkan menjadi stasiun-stasiun bawah tanah. Saat ini pekerjaan yang dilakukan merupakan persiapan pembangunan. Soalnya, ada banyak hal yang harus dilakukan sebelum mulai membangun stasiun. Salah satunya, membangun jalan agar lalu lintas di sana bisa berjalan seperti biasa. 

Tempo berkesempatan mengunjungi lokasi pembangunan stasiun bawah tanah di Singapura pada Selasa, 21 Januari 2013. Kendala lahan yang sempit di Singapura juga membuat mereka harus pintar-pintar mengatur lokasi proyek agar tak mengganggu aktivitas warga.

Di lokasi pembangunan Stasiun Jalan Besar, ada sejumlah perubahan yang terjadi. Stasiun itu berada di jalan yang sibuk dan bertepatan dengan sungai. 

Noura, pemandu kami selama berada di Singapura, mengatakan jalan yang kini berbentuk melengkung itu sebenarnya lurus. "Tetapi selama dibangun stasiun jadi dibelokkan dulu," katanya. 

Di sana, lalu lintas di sekitar Jalan Besar tetap lancar. Namun, di Singapura juga memang tak terlalu banyak kemacetan. "Hanya orang yang sangat kaya yang punya mobil di sini," katanya. 

Jalan Sudirman di Jakarta yang kini lurus juga nantinya akan jadi berbelok-belok. "Kami akan mempertahankan jumlah lajur di Jalan Sudirman, jadi jalannya akan dibelokkan sedikit," kata Wilman Hatoguan dari PT MRT Jakarta yang mendampingi kami selama di Singapura. 

ANGGRITA DESYANI 

Berita Terpopuler:

Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram
Jokowi Rembuk Banjir di Katulampa, Ini Hasilnya
Seberapa Kaya Sutan Bhatoegana?
Geram Ahok Soal Molornya APBD DKI

 


09.35 | 0 komentar | Read More

Mengapa Ahok Keras Menjaga Waduk Pluit?

TEMPO.CO , Jakarta:- Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengaku bersikap keras dalam menghadapi warga yang nekat membolongi tanggul. Tak hanya di sepanjang Kali Sunter atau Kemayoran, tapi juga sejumlah warga yang nekat menjebol dan membuka pintu air Waduk Pluit. Insiden itu terjadi Ahad, 19 Januari  2014 lalu.(baca:Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?)

Menurut Ahok, sikap kerasnya itu didasari sejumlah pertimbangan. Bukan karena rumahnya berada di kawasan Pluit, tapi karena ada sejumlah kawasan yang harus dijaga. "Kalau saya tidak keras, Pluit tenggelam, Istana tenggelam," kata Ahok dalam percakapannya dengan Tempo, Senin 20 Januari 2014.

Lebih genting lagi, kata dia, ada PLTU di Muara Karang, Jakarta Utara. Pembangkit listrik ini, memasok listrik untuk Jawa Bali. "Jadi bukan karena rumah saya di Pluit, itu ngawur" ujarnya.

Ahok mengatakan, jika kawasan itu sekarang kering, semata tertolong dengan Waduk Pluit yang sudah dikeruk. Kalau kemudian seperti Ahad kemarin melimpas, karena kondisi Pluit sekarang. "Tidak ada yang menyangka kawasan itu kini berkembang," ujarnya.

Liputan Tempo tentang banjir Jakarta di sini: #Banjir Jakarta. Berita tentang sepak terjang Ahok, keluarganya, kisah cintanya klik di sini: #Ahok | Basuki Tjahaja Purnama.

WDA

Berita terkait
Alasan Jokowi Mau Pasang Badan untuk Pusat 
Ahok: Kami Bawa Polisi, Mereka Bawa Golok
Suara Kesal Ahok: Kenapa Harus Tunggu Genangan?
Jokowi Perintahkan Buka-Tutup Pintu Air ke Istana


09.35 | 0 komentar | Read More

Februari, Layanan IMB DKI Pakai Sistem Online

Written By Unknown on Selasa, 21 Januari 2014 | 09.35

Tidak memiliki Surat Izin Membangun (IMB), proyek pembangunan gedung Perawatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo disegel, di Jalan Diponegoro, Jakarta, (12/1). Penyegelan juga dilakukan karena robohnya panel yang meneaskan satu orang. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Jakarta:Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan DKI, Putu Indiana menjanjikan layanan pembuatan izin mendirikan bangunan dengan sistem online pada Februari nanti. "Paling lambat launching 1 Februari," katanya kepada Tempo, Senin 20 Januari 2014.

Menurutnya, ini akan menjadi layanan publik daring pertama di lingkup Pemprov DKI. Saat ini Dinas sedang menyiapkan peluncuran sistem tersebut. Dengan pelayanan sistem online, ia menargetkan proses pembuatan IMB bakal lebih cepat. "Maksimal seminggu." kata dia. Sekarang, pembuatan IMB masih berlangsung dua minggu hingga berbulan-bulan. Warga pun masih lebih memilih menggunakan jasa calo.

Nantinya, semua pendaftaran akan dilakukan secara online melalui www.dppb.go.id sehingga pemohon tidak perlu datang ke kantor P2B. "Nantinya tidak ada lagi loket di sini," kata Putu. Sistem ini menghubungkan Dinas dengan Suku Dinas P2B, hingga tingkat kecamatan.

Pada situs itu, pemohon tinggal memilih menu IMB rumah tinggal atau non rumah tinggal. Setelah itu, pemohon memasukkan lampiran data berupa gambar bangunan yang dimaksud. Pengisian data harus lengkap. Jika tidak, permohonan akan tertolak. "Setelah persyaratan terpenuhi, kami kirim persetujuan izin diterima."

Lalu, pemohon mesti membayar retribusi ke Bank DKI. Setelah membayar, buktinya dipindai lalu dikirim. Dalam jangka panjang, Putu berencana bekerjasama dengan Bank DKI agar pembayaran bisa otomatis.

ATMI PERTIWI

Berita Terpopuler:
Percakapan Akil Mochtar Soal Pembagian Suap 
SBY Sakit Hati Tak Jadi Wapres Mega
Banjir, Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta Terendam 
Curhat SBY Soal Hubungannya dengan Mega 
Eto'o Hat-trick, Chelsea Bantai MU  

 


09.35 | 0 komentar | Read More

Hujan Deras, Tiga Truk Alami Kecelakaan

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur Jakarta pagi hari membuat jalanan cukup licin untuk dilalui. Menurut pantauan TMC Polda Metro Jaya, terdapat 3 kecelakaan kendaraan bermotor pagi ini. Tiga kecelakaan semuanya melibatkan truk pengangkut barang.

Sebuah truk bermuatan keramik terbalik di jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan counter Honda Sunter, Jakarta Utara. "Saat ini masih dalam penanganan petugas," seperti yang dilaporkan dalam akun twitter TMC Polda Metro Jaya, Selasa 21 Januari 2014.

Selain di jalan Yos Sudarso, kecelakaan truk juga terjadi di jalur tol T.B Simatupang yang mengarah ke Kampung Rambutan. Truk bernomor polisi B 9513 KK ini terperosok di jalur sodetan tol TB Simatupang menuju Rambutan.

Kecelakaan truk juga terjadi di depan counter Shell di Jalan Arteri Poncok Indah menuju Permata Hijau. Menurut pantauan terakhir Tempo, truk yang sempat berhenti di luar jalur busway ini sudah berada dalam penanganan petugas, dan dipindahkan dari tengah jalan.

CHETA NILAWATY


09.35 | 0 komentar | Read More

Ahok: Kami Bawa Polisi, Mereka Bawa Golok  

TEMPO.CO , Jakarta:- Wakil Gubernur DKI Jakarta  Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok geram dengan perilaku warga yang membolongi tanggul. Tak hanya tanggul, tapi juga konstruksi jembatan dibolong untuk pembangunan jembatan.

Karenanya Ahok bertekad, akan "menyikat" habis bangunan liar yang ada di sekitar kawasan tanggul. Mereka dinilai merusak konstruksi tanggul dengan membangun jembatan liar.

"Saya gak mau tahu, habis ini mau saya sikat semua. Lu mau cap saya pelanggar HAM terberat sedunia pun saya terima." kata Ahok dalam percakapannya dengan Tempo di Balai Kota, Senin 20 Januari 2014. Ahok mengaku, punya segepok bukti soal tindakan kriminal warganya itu.(baca:Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?) 

Ia menunjuk foto hasil inspeksi mendadak stafnya di sejumlah kawasan. Salah satunya, bukti ulah "oknum" warga yang tinggal di bantaran tanggul Kali Sunter dan Kemayoran. Disitu terlihat, foto-foto tanggul dibolongi setinggi satu hingga tiga meter untuk dibuat jembatan.

Selain merusak konstruksi tanggul, adanya permukiman liar di sekitar tanggul menurut Ahok juga menjadi penyebab utama banjir karena menghalangi saluran air. Ahok menilai, solusi terbaik untuk menangani masalah tersebut adalah dengan memidanakan para pemilik bangunan liar.

"Ini tindakan pidana. Mereka bilang bikin jembatan karena pemerintah tidak pernah bikinkan jembatan, itu benar, tapi apa atas nama HAM kita biarkan mereka kerendem?" kata Ahok.

Ahok menduga, mayoritas warga yang tinggal di bantaran kali dan menolak dipindahkan karena mereka mengontrakkan rumahnya. Ia berjanji akan menindak mereka, meski masalahnya, jika kasus ini diperkarakan ke polisi,akan terjadi perlawanan. "Kami bawa polisi, tapi mereka akan bawa golok, ya biarin. Saya sudah kesal."

WDA

Berita terkait
Geram Ahok Soal Molornya APBD DKI
Jokowi Dapat Teguran Gamawan 
APBD Jakarta Diketok Pekan Ini
Ahok: Makam Bikin Serapan Anggaran Meleset
Ahok Denda Kontraktor Nakal 
DPRD Ragu Target Jokowi Tahun Depan Tercapai  


09.35 | 0 komentar | Read More

Listrik 13 Wilayah di Jakarta dan Tangerang Dipadamkan

Written By Unknown on Senin, 20 Januari 2014 | 09.35

Pekerja memeriksa tali sling penahan ikatan kabel listrik milik PLN yang melintang di atas Kali Ciliwung Kalibata, Jakarta, Senin (28/1). Jembatan yang menghubungkan kabel PLN bertegangan tinggi putus akibat banjir yang melanda Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara memadamkan aliran listrik di 13 wilayah di Jakarta dan Tangerang. Wilayah-wilayah tersebut adalah Cengkareng, Teluk Naga, Cikupa, Lenteng Agung, Bandengan, Kebon Jeruk, Cempaka Putih, Kramat Jati, Jatinegara, Marunda, Menteng, Tanjung Priok, dan Pondok Kopi.

"Total, ada 492 gardu dipadamkan," kata Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Jakarta Raya dan Tangerang, Roxy Swagerino, Senin, 20 Januari 2014. Menurut dia, pemadaman sudah dilakukan sejak Ahad, 19 Januari 2014, pukul 19.00 WIB. (Baca juga : Banjir, PLN Jawa Barat Matikan 365 Gardu Listrik)

Sebelumnya, PLN hanya memadamkan 433 gardu pada Ahad pagi. Kemudian, karena dampak bajir meluas, gardu distribusi yang dimatikan ikut diperluas. Jumlah gardu yang dipadamkan pada Ahad lebih sedikit dibanding pada Sabtu, 18 Januari 2014, yaitu 516 gardu.

Menurut Roxy, pemadaman harus dilalukan untuk mencegah adanya hubungan listrik arus pendek di kawasan yang tergenang banjir karena bisa membahayakan. Selain itu, Roxy meminta masyarakat untuk mencabut seluruh kabel dari saklar utama dan mematikan sekring dengan alasan sama. (Baca juga :Banjir, 309 Gardu Listrik di Jakarta Dipadamka)

Roxy belum bisa memastikan kapan PLN akan mengaktifkan kembali gardu distribusi yang dipadamkan. "Kami tunggu situasinya kondusif," ujarnya.

SYAILENDRA

Berita lain:
Cegah Banjir, Pompa Waduk Pluit Digenjot Tiap 15 Menit 
Stasiun Tanah Abang Terendam 8 Cm 
Lahan di Pisangan 9,6 Hektare Akan Dieksekusi
Nyawa Selamat, tapi Rumah Hanyut di Ciliwung
Rumah Roboh di Pinggir Kali Baru, 4 RT Kebanjiran 



09.35 | 0 komentar | Read More

Busway Pluit - Tanjung Priok Belum Beroperasi

TEMPO.CO, Jakarta -  Humas Badan Layanan Umum Transjakarta, Sri Ulina Pinem mengatakan, koridor busway 12 jurusan Pluit-Tanjung Priok belum bisa dilewati karena adanya tenda pengungsi korban banjir di beberapa titik. Selain itu, beberapa koridor juga mengalami pengalihan, pemendekan, serta perpanjangan rute. 

Sri mengatakan, beberapa koridor yang mengalami pengalihan antara lain koridor 2 jurusan Pulogadung-Harmoni karena ada genangan di pasar Pulogadung. Rute Koridor dua diarahkan ke daerah Pasar Genjing sebelum ke atrium Senen. Adapun koridor 3 jurusan Harmoni-Kalideres masih via tol. "Ini karena daerah Grogol masih tergenang air lebih dari 40 sentimeter," kata Sri, saat dihubungi, Senin, 20 Januari 2014.

Bahkan, kata dia, salah satu haltenya, yaitu Rawa Buaya dijadikan sebagai tempat pengungsian.

Adapun koridor 8 jurusan Lebak Bulus-Harmoni dialihkan menuju tol Kebon Jeruk dan keluar di daerah Tomang. Genangan pada koridor ini terpantau di beberapa titik seperti Kedoya, Green Garden, Grogol, Assidikiah, serta Duri Kepa.

Sri mengatakan, koridor lima jurusan Ancol-Kampung Melayu terjadi pemendekan rute dan hanya berakhir di halte Jembatan Merah. "Pemendekan rute juga terjadi di koridor 9 jurusan Pinang Ranti-Pluit, hanya sampai di rumah sakit Harapan Kita," katanya. Ini karena ada beberapa genangan di jalur yang mengarah ke Pluit. 

Selain pemendekan, BLU Transakarta juga memberlakukan perpanjangan rute pada koridor 7 jurusan Kampung Rambutan-Kampung Melayu. Pada koridor ini, bus dari arah Universitas Kristen Indonesia akan masuk ke koridor 10, tepatnya di Prumpung, kemudian masuk ke koridor 11 di Jatinegara.

Adapun koridor 11 jurusan Pulogebang-Kampung Melayu akan diberlakukan contra flow di depan markas kepolian sektor Jatinegara.

Walaupun terjadi pengalihan, namun hari ini terdapat beberapa koridor yang tak mengalami gangguan, seperti koridor 4 jurusan Pulogadung-Dukuh Atas, koridor 6 Ragunan-Dukuh Atas, koridor 10 PGC-Tanjung Priok, serta koridor 1 jurusan Blok M-Kota. "Untuk koridor 1, kemarin sempat ada pohon tumbang di daerah sekitar gedung sekretariat negara, namun langsung dibersihkan dan tak menganggu rute tersebut."

 
FAIZ NASHRILLAH

Berita terkait
Banjir Jakarta, Sudah 10.530 Warga Mengungsi
Banjir, Dua Koridor TransJakarta Tak Beroperasi
Stasiun Tanah Abang Terendam 8 cm
Titik-titik Banjir Pagi Ini, 19 Januari 2014 


09.35 | 0 komentar | Read More

Banjir, 20 Persen Jalan di Tangerang Rusak

TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang mengklaim 20 persen dari total panjang ruas jalan yang terbentang di Kota Tangerang seluas 255,272 kilometer, rusak akibat diterjang banjir. Derasnya air hujan dan luapan air ditambah beban kendaraan berat yang melintas membuat aspal jalan mengelupas bahkan menjadikan jalan berlubang.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangerang, Herry C Trunajaya mengatakan kerusakan jalan tidak hanya terjadi di sejumlah ruas jalan protokol melainkan jalan berkategori provinsi dan jalan negara. "Kami masih melakukan pendataan, saat ini sekitar 20 persen rusak," kata Herry, Senin, 20 Januari 2014. (Baca juga : Listrik 13 Daerah Jakarta dan Tangerang Dipadamkan)

Dinas Pekerjaan Umum, kata Herry segera mengambil langkah perbaikan di jalan rusak tersebut. Untuk jalan di kota akan dipasang paving blok. Perbaikan di jalan provinsi dan negara menyusul kemudian, setelah dilakukan koordinasi dan mengajukan izin dengan dinas atau kementrian terkait.

"Kami akan pasang paving blok dulu, sebab kalau dihot mix hancur apalagi musim hujan masih berlangsung. Setelah musim kemarau tiba jalan baru dicor," ujar Herry. (Baca juga : Pagi Ini, Banjir Genangi 13 Kecamatan di Tangerang)

Ruas jalan yang rusak itu di antaranya terjadi di Jalan TMP Taruna, jalan Kisamaun, Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Veteran dan Jalan Mas Mansur. Adapun jalan rusak kategori jalan provinsi terlihat di ruas Jalan Bypass Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Gatot Subroto,  Jalan KH Hasyim Ashari, Jalan HOS Cokroaminoto serta Jalan Daan Mogot yang merupakan jalan negara yang menghubungkan Tangerang, Banten dan Jakarta Barat, DKI Jakarta.

"Di sejumlah ruas jalan itu kondisinya pecah-pecah dan berlubang. Genangan air menutupi lubang jalan sehingga bisa membahayakan keselamatan pengguna jalan," kata Herry. (Baca juga : Tolak Sodetan Cisadane, Bupati Tangerang Beri Usulan)

Berdasarkan pengamatan Tempo di sejumlah ruas jalan seperti di Jalan M. Toha pertigaan Sangiang, Jatiuwung arah Mauk Kabupaten Tangerang kondisinya pecah-pecah dan berlubang dengan diameter 50 centimeter – 1 meter. Kerusakan jalan juga terjadi di Jalan Imam Bonjol tak jauh dari Hotel Olive di Karawaci, Tangerang.

Adapun di jalan negara, Jalan Gatot Subroto arah Serang juga mengalami kerusakan. Selain aspal jalan mengelupas, jalan juga hancur akibat kendaraan bertonase berat dan guyuran hujan yang terus-menerus. Di ruas ini saban hari terjadi kemacetan terutama pada sore menjelang petang.

Sedangkan di Balaraja Kabupaten Tangerang, pembetonan jalan yang sedang berlangsung menyebabkan kemacetan dan lalu-lintas tersendat. Dari empat lajur dua arah pada bagian tengah masih dilakukan pengerukan tanah. Padahal lalu-lintas di sana padat ditambah banyak kendaraan besar yang lewat dan angkutan yang ngetem dengan kondisi jalan sempit membuat pemandangan di jalan provinsi itu semrawut. "Jalan ini proyek provinsi, kelihatannya mangkrak pengerjaannya tidak maksimal dan berlarut-larut," Hardjono warga Telaga Bestari berkomentar.

AYU CIPTA (TANGERANG)


Berita lain :
Cegah Banjir, Pompa Waduk Pluit Digenjot Tiap 15 Menit 
Lahan di Pisangan 9,6 Hektare Akan Dieksekusi
Nyawa Selamat, tapi Rumah Hanyut di Ciliwung
Rumah Roboh di Pinggir Kali Baru, 4 RT Kebanjiran 
Banjir Jakarta, 10 Jalan Sebaiknya Dihindari  


09.35 | 0 komentar | Read More

Hujan Deras di Jakarta Sampai Senin

Written By Unknown on Minggu, 19 Januari 2014 | 09.36

Suasana kawasan Kampung Melayu yang terendam banjir, tepatnya di depan Gudang Peluru Jl. KH Abdullah Syafei, Jakarta Selatan, Sabtu (18/1). Tingginya genangan air yang menggenangi kawasan tersebut, membuat akses jalan terputus dan tidak dapat dilalui kendaraan bermotor. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan dengan intensitas sedang masih akan terus terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebut, kondisi hujan deras ini umumnya akan berlangsung hingga Senin  20 Januari 2014 mendatang.

 "Selebihnya akan berangsur-angsur normal. Hujan akan tetap lebat,tapi durasinya berkurang," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Mulyana R Prabowo di Jakarta, Minggu 19 Januari 2014.

 Tingginya hujan diperkirakan masih akan membuat sejumlah lokasi di Jakarta terendam banjir. Salah satu konsentrasi hujan lebat akan terjadi di wilayah pantai utara Jakarta hingga malam.

Selain di pantai utara Jakarta, di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan juga turun hujan.

Di sekitar Jakarta juga masih diguyur hujan. Wilalah Puncak, Kabupaten Bogor akan hujan dengan intensitas sangat lebat. Adapun Kota Bogor dan Ciawi, diperkirakan akan terjadi hujan lebat.

Juru Bicara BNPB Sutopo mengatakan, akibat hujan setidaknya membuat 10.530 warga DKI mengungsi akibat banjir. Mereka tersebar di 97 titik di pengungsian yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.


"BNPB mendampingi Pemda DKI dengan strategi menempatkan titik-titik kuat di daerah banjir. Adapun kebutuhan mendesak MCK, selimut, air bersih, perahu karet dan tenda," kata Sutopo

WDA


Berita terkait
Banjir Jakarta, Sudah 10.530 Warga Mengungsi
Banjir, Dua Koridor TransJakarta Tak Beroperasi
Stasiun Tanah Abang Terendam 8 cm
Titik-titik Banjir Pagi Ini, 19 Januari 2014


09.36 | 0 komentar | Read More

Banjir Jakarta, Ini Jalur Kereta Yang Berubah

Kereta Commuter line melintasi rel yang terendam air di sekitar Stasiun Tanah Abang, Jakarta, (18/1). ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Ketinggian air yang merendam stasiun Tanah Abang membuat beberapa perjalanan kereta terpaksa dihentikan, bahkan ada yang dibatalkan. Menurut Kepala Humas PT KAI Jakarta, Sukendra Mulya, ketinggian air di Tanah Abang masih sekitar 8 cm.

"Akibatnya, jalur tidak dapat dilewati kereta dan kereta terpaksa dihentikan di stasiun sebelumnya," kata Sukendra, saat dihubungi, Ahad 19 Januari 2014. Berikut jalur kereta yang tidak beroperasi seperti biasa :

1. Kereta Lintas Serpong - Tanah Abang
Pemberangkatan dari Serpong hanya sampai di Stasiun Palmerah

2. Kereta Loopline Jatinegara - Bogor
Pemberangkatan dari Jatinegara hanya sampai di Stasiun Kemayoran.

3.Kereta Bogor - Jakarta Kota
Masuk ke Stasiun Kota mengalami antrian dan keterlambatan, karena jalur 9, 11, dan 12 masih terendam air setinggi 2 cm

4. Kereta Bekasi - Jakarta Kota
Hampir sama nasibnya dengan kereta Bogor - Jakarta Kota. Kereta mengalami antrian dan keterlambatan akibat jalur 9, 11, dan 12 yang masih terendam air setinggi 2 cm

Demi menjamin keselamatan penumpang, PT KAI memindahkan jalur pemberhentian kereta di Stasiun Kota dari jalur 9,11 dan 12 dipindahkan ke jalur 10. "Kami tidak ingin mengambil resiko terhadap keselamatan penumpang," kata Sukendra.

CHETA NILAWATY


09.36 | 0 komentar | Read More

Jokowi Perintahkan Buka Tutup Pintu Air ke Istana

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berkunjung ke pinggir Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Bukit Duri, Jakarta, (6/11) untuk melihat penyebab banjir diwilayah tersebut. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -- Tingginya air di pintu air Manggarai yang mencapai 960 sentimeter  pada Minggu 19 Januari 2014 dini hari tadi, membuat tim dari Pusat Pengendali Operasional Badan Penanggulangan Bencana DKI bersiaga satu. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bahkan telah meminta penjaga pintu air Manggarai sempat membuka pintu air ke arah Gunung Sahari dan Istana Negara sebelum akhirnya ditutup kembali.

Menurut Kepala Seksi Informasi Pusat Pengendalian Operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Bambang Surya Putra, sistem buka tutup ini untuk membagi aliran air. "Dibuka perlahan dengan ketinggian 10 sentimeter," kata Bambang kepada Tempo, Minggu 19 Januari 2014.

Menurut Bambang, dibukanya pintu air Manggarai secara perlahan agar daerah lain, seperti Gunung Sahari tidak terdampak banjir. "Kalau dibuka lebih dari 10 sentimeter akan berdampak ke wilayah lainnya," ujarnya.

Sabtu dini hari, saat sidak ke pintu air Manggarai, Jokowi minta pintu air ke arah Istana dibuka. Perintah itu dilakukan menyusul ketinggian air yang sampai di MAnggarai sudah dalam batas limit.

Hingga pukul 02.00 WIB, pintu air Manggarai berada pada posisi siaga 1 dengan ketinggian permukaan air 950 centimeter. Adapun di pintu air Karet, 700 centimeter.

Seperti dilansir Badan Penanggulangan Bencana DKI dalam akun twitternya, pintu air Angke Hulu di posisi Siaga 2 dengan ketinggian permukaan air 250 centimeter.

Pintu air yang berada di posisi 3, antara lain pintu air Katulampa 80 centimeter, Depok 210 centimeter, Pulogadung 660 centimeter dan Pesanggrahan 165 centimeter.

Sebagian pintu air lainnya masih terpantau dalam kondisi normal atau Siaga 4, yaitu pintu air Cipinang 125 centimeter, Sunter Hulu 70 centimeter, Waduk Pluit 130 centimeter, Pasar Ikan 157 centimeter, Krukut Hulu 135 centimeter.

AFRILIA SURYANIS

Berita terkait
Stasiun Tanah Abang Terendam 8 cm
Banjir, Dua Koridor TransJakarta Tak Beroperasi
Jokowi Minta Pintu Air Arah Istana Dibuka 
Siaga Banjir, Jokowi Sidak Pintu Air Manggarai
Suara Kesal Ahok: Kenapa Harus Tunggu Genangan?
Misterius, Kematian Korban Banjir di Kelapa Gading


09.36 | 0 komentar | Read More

Bahas Sodetan, Jokowi Janji Libatkan Semua Pihak

Written By Unknown on Sabtu, 18 Januari 2014 | 09.36

Dua anak berpose di samping Gubernur DKI Jakarta Jokowi usai menyaksikan Pertunjukan seni Gema Nusantara karya Bagong Kussudiardja dalam Perjalanan menjadi Indonesia di TIM, Cikini, Jakarta (28/11). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Jakarta:- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan, semua pihak yang dinilai berkepentingan untuk urusan pembuatan sodetan Katulampa dan Ciliwung - Cisadane akan diajak pada pertemuannya bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada Senin, 20 Januari 2014 mendatang. "Semuanya diajak," kata Jokowi, Jumat 17 Januari 2014.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan, pertemuan yang akan dilangsungkan di Bogor nanti tersebut akan melibatkan Kementerian PU dan Gubernur Jawa Barat. Dalam kesempatan yang berbeda, Wali Kota Tangerang Arief Rachardiono Wismansyah berharap Jokowi bersedia menemuinya untuk membahas masalah banjir di Jakarta - Tangerang.

Menurut Jokowi, pembicaraan nanti akan berupa pematangan rencana pembuatan meski dirinya masih belum bisa memastikan apakah pembuatan sodetan akan dilakukan atau tidak. "Kalau saya pastikan dan yang lain ndak setuju, gimana?" kata Jokowi.

Terkait penolakan masyarakat Tangerang yang menyebut pembuatan sodetan hanya akan mengalihkan banjir ke daerah mereka, Jokowi mengatakan, hal tersebut akan masuk dalam pembicaraan. "Rencana ini, kan, sudah lama dan sudah dihitungkan," kata Jokowi.

Jokowi sendiri mendorong kembali pelaksanaan rencana pembangunan sodetan Katulampa di Bogor, Jawa Barat, menuju Sungai Cisadane di Tangerang, Banten. Rencana ini sebenarnya sudah ada sejak 2000. "Akan saya bicarakan lagi rencana lama ini dengan Kementerian Pekerjaan Umum," kata Jokowi pada Rabu, 15 Januari lalu.

Menurutnya, sodetan tersebut bisa mengurangi beban air dari Katulampa ke Kali Ciliwung, Jakarta. Mantan Wali Kota Surakarta ini menuturkan terowongan bawah tanah tersebut bisa melengkapi sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur yang sedang dibangun pemerintah pusat. "Sehingga banjir di kawasan Jakarta bisa dikurangi."

ISMI DAMAYANTI


09.36 | 0 komentar | Read More

Pedagang Rawa Buaya Setuju Rumah Susun Jokowi

TEMPO.CO , Jakarta: Para pedagang di Pasar Sentra Kaki Lima Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng Jakarta Barat mendukung usulan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membangun rumah susun sewa sederhana di lokasi mereka berjualan. "Wah bagus itu kalau jadi, pasar bakal lebih tertata," ujar Sutrisno (56 tahun), seorang pedagang onderdil sepeda motor di blok C Sentra Kaki Lima, Jumat, 17 Januari 2014.

Sebelumnya, saat Gubernur Jokowi mengunjungi para korban banjir yang mengungsi di pasar tersebut, dia mengatakan berencana membangun rumah susun sewa di Sentra Kaki Lima. Konsepnya, ujar Jokowi, di bagian bawah rumah susun akan tersedia area bagi para pedagang untuk tetap berjualan. Nantinya di lahan seluas 1,7 hektare itu akan dibangun dua tower rumah susun setinggi 16 lantai. Pembangunannya akan segera dimulai begitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disahkan.

"Kemarin sih waktu Pak Jokowi ke sini dia gak bilang langsung mau bikin rumah susun," ujar Sutrisno. Jika rencana itu terealisasi, Sutrisno akan dengan senang hati tinggal di rumah susun. "Kebanyakan korban banjir di Rawa Buaya memang pedagang pasar di sini," kata pria yang sudah berdagang di pasar itu selama 12 tahun.

Dengan pembangunan rumah susun itu, dia membayangkan kondisi pasar yang kini kumuh akan lebih tertata dan warga tidak akan kebanjiran lagi.

Hal senada diungkapkan Daeng (55), pedagang barang elektronik di Sentra Kaki Lima. "Saya dukung sekali, memang sudah seharusnya pasar ini dikelola pemerintah," kata dia. Pria yang rumahnya turut kebanjiran di Rawa Buaya itu menuturkan, sejak 5 tahun lalu kondisi pasar memprihatinkan setelah berganti pengelola. "Dulu yang pegang pemerintah kota Jakarta Barat, tapi sekarang katanya swasta, tapi malah amburadul." 

Daeng berharap jika pemerintah jadi membangun rumah susun, maka penataan pasar akan diutamakan. "Sekarang aneh, pedagang sayur di depan dan penjual barang lainnya malah di dalam pasar, jadi tidak laku." Selain itu dia mengeluhkan pungutan liar yang dilakukan preman di pasar. "Setiap hari saya kena Rp 15 ribu sampai Rp 50 ribu, yang minta banyak sekali," ujarnya. Dia juga menyatakan pasti mau tinggal di rumah susun jika telah selesai dibangun. "Pasti lebih enak dan murah daripada ngontrak rumah biasa."

PRAGA UTAMA


09.36 | 0 komentar | Read More

Tahun Ini, Jakarta Fokus Bangun Tanggul Kali

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta akan fokus membangun turab alias tanggul di sepanjang Kali Sub Makro dan kali besar. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengatakan pembangunan turab ini menjadi program prioritas antisipasi banjir di 2014.

"Targetnya separuh kali sub makro akan selesai ditanggul pada akhir 2014," kata Manggas kepada Tempo di kantornya Jumat, 18 Januari 2014. Sedangkan target keseluruhan selesai pada akhir 2015. Menurut data Dinas, ada 23 sistem jaringan kali sub-makro yang ada di Ibu Kota.

Kali sub makro ini menjadi penghubung antara 13 kali besar dengan kali-kali kecil yang mengalir di permukiman. Menurut Manggas, salah satu penyebab banjir di Ibu Kota adalah jaringan kali sub makro yang tidak dibentengi oleh tanggul.

Selama ini, tanggul yang ada di kali sub-makro hanya dibangun dari tumpukan batu kali sehingga rawan rembes. Dia mencontohkan jika debit Kali Mampang tinggi pasti air langsung meluap ke jalanan dan permukiman di sekitarnya. 

Program pemasangan tanggul ini merupakan bagian dari normalisasi kali. Nantinya tidak hanya tanggul, tapi ada juga jalan inspeksi selebar 7 meter di tiap kali," ujarnya. Sehingga proses pengerukan kali akan lebih mudah.

Turab yang akan dibangun ini memiliki kedalaman 8 meter dengan ketinggian sekitar 2-3 meter dengan lebar 3,5 meter di tiap sisi. Lebar tanggul ini lah yang dimanfaatkan sebagai jalan inspeksi. Memang konsekuensinya, Manggas meneruskan, akan ada relokasi warga atau pembebasan lahan. 

Pemerintah DKI Jakarta menganggarkan Rp 5,1 triliun untuk program antisipasi banjir dan genangan di Ibu Kota. Sebagian besar dialokasikan untuk normalisasi kali, termasuk di dalamnya pembangunan tanggul yaitu sekitar Rp 3 triliun.

Beberapa kali sub makro dan kali besar yang disasar untuk ditanggul adalah Kali Mampang, Kali Grogol, Pademangan Barat, Sunter, Rawa Badak, dan Rorotan. Kemudian ada juga Kawasan Tegal Alur, Manggas Besar, Jagakarsa, dan Kebayoran Baru.

Pengamat air, Firdaus Ali, berpendapat pembangunan tanggul ini merupakan langkah yang bagus. Sebab, selama ini kondisi tanggul yang ada di Ibu Kota dianggap buruk karena faktor usia dan teknik pembangunan yang tidak sesuai.

"Kedalaman dan spesifikasinya tidak sesuai dengan aturan," ujarnya. Menurut Anggota Dewan Air DKI Jakarta ini, tanggul merupakan benteng pertama saat debit air di kali meningkat.

SYAILENDRA


09.36 | 0 komentar | Read More

Banjir Bandang Jakarta Bukan Karena Hujan

Written By Unknown on Jumat, 17 Januari 2014 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Achmad Zakir, mengatakan penyebab banjir di Jakarta pada Ahad dan Senin lalu bukanlah dari faktor alam. Sebab, curah hujan di kawasan Ibu Kota pada akhir pekan lalu lebih rendah dibanding pada saat banjir besar setahun yang lalu.

"Curah hujan, bahkan lebih spesifik lagi puncak hujan, tidak terkait langsung dengan banjir," katanya kepada Tempo kemarin.  Ini berarti, kata Achmad, masalah infrastruktur dan masalah lingkungan yang harus diperhatikan.

Achmad membandingkan pantauan curah hujan oleh BMKG di 18 titik tahun lalu dengan tahun ini pada hari banjir terparah. Menurut dia, ada  sembilan titik di wilayah Jakarta dan sekitarnya yang curah hujannya lebih dari 100 milimeter per hari pada 17 Januari 2013. Sedangkan pada 12 Januari 2014, dari sembilan lokasi itu, hanya kawasan Halim dan Lebak Bulus yang curah hujannya di atas 100 mm.

Hujan tahun ini juga tak selebat pada 2013. "Hujan sudah dicicil sejak malam tahun baru," kata dia. Sedangkan pada tahun lalu, hujan terjadi sekaligus selama beberapa hari berturut-turut dengan intensitas lebat. "Dulu 1-2 minggu sebelum hujan, kering. Sekalinya jatuh, balas dendam."

Menurut Achmad, distribusi hujan tahun ini berkebalikan dengan tahun lalu. Pada 2013 distribusi hujannya lebih banyak di Jakarta, sedangkan pada daerah penyangga lebih kecil sebaran hujannya. "Sedangkan pada 2014, distribusi hujannya tidak di seluruh Jakarta. Hanya Jakarta Barat, Timur, dan Selatan," kata Achmad.

Pengamat tata air Firdaus Ali juga mengatakan faktor curah hujan bukanlah penyebab banjir pada Senin lalu. "Saya tidak menyalahkan hujan sebagai penyebab banjir," kata dia. Selain infrastruktur, Firdaus menyebutkan biang banjir Jakarta adalah buruknya sistem drainase."Penataan saluran mikro, penghubung, dan makro mesti dilakukan," kata dia.

ATMI PERTIWI |AMIRULLAH|JULI

Terpopuler

Begini Jokowi Menjawab Sentilan Ibu Ani Soal Istrinya  
Mata Najwa, Angel Lelga Gagap Menjawab  
Sedang Pimpin Rapat, Ani SBY Malah Angkat Telepon 


09.35 | 0 komentar | Read More

Hampir Seluruh Tanjung Priok Terendam Air

Waduk Pluit sisi Barat dan Utara yang telah bersih dari pemukiman penduduk, (16/1). Warga Pluit dan Muara Baru mulai merasakan dampak normalisasi waduk tersebut, setelah Jakarta dilanda banjir awal minggu ini. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir seluruh kawasan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, 17 Januari 2014, terendam air akibat banjir. Sejak semalam hujan turun tiada henti. Keterangan dari Polres Jakarta Utara melalui radio komunikasi menyebutkan, jalan protokol Yos Sudarso terendam air setinggi 20 sentimeter. Untuk melewati jalan tersebut, kendaraan roda empat harus berjalan lambat, sedangkan banyak motor yang mogok.

Sementara di jalan Boulevard Kelapa Gading, air juga setinggi 20 sentimeter. Dari pantauan Tempo terlihat ketinggian air di jalanan depan bunderan La Piaza, Mal Kelapa Gading setengah ban mobil, alias 30 sentimeter.

Sedangkan situasi lalu lintas di Mambo menuju Pos Sembilan, Pelabuhan Tanjung Priok tak bergerak sama sekali. Kondisi semakin parah karena ada antrian truk kontainer yang keluar masuk pelabuhan. Informasi lain dari RAPI (Radio Antarpenduduk Indonesia) di Tanjung Priok menerangkan, beberapa tempat di Warakas telah terendam air setinggi 20 sentimeter.

"Rumah saya kerendem air setinggi 5 sentimeter," ujar Bang Madun, salah satu penghuni rumah di kawasan tersebut. Adapun banjir di Kecamatan Koja setinggi 30-70 sentimeter, Cilincing mencapai 40-50 sentimeter. Bang Madun menambahkan, "Alhamdulillah air mulai surut di Warakas krn pompa air di Sunter dan Volker mulai aktif sehingga air bisa dialirkan ke laut."

CHOIRUL

Berita Lain:
Isi BBM Akil Soal Duit Rp 10 M di Pilkada Jatim
Titik-titik Banjir di Jakarta Pagi Ini
Malam Ini, Mahfud MD Bongkar Manuver Akil
Pantau Banjir, Jokowi Malah Diminta Jadi Presiden 


09.35 | 0 komentar | Read More

Perbaikan Tanggul Latuharhary Dikebut

Sejumlah Pekerja bersama Personel TNI membuat tanggul penahan jalur rel kereta api yang tergerus akibat jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di Jl. Latuharhary, Jakarta, pada 18 Januari. Jebolnya tanggul itu mengakibatkan sebagian besar Jalan Thamrin dan Sudirman terendam air. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum, Danis H. Sumadilaga menyatakan, perbaikan tanggul Kanal Banjir Barat di jalan Latuharhary, Jakarta Pusat ditargetkan selesai pada akhir Januari 2014. "Saat ini sedang dikebut pengerjaannya dan ditargetkan rampung akhir bulan ini,"kata Danis pada Jumat, 17 Januari 2014 dalam siaran persnya.

Danis menuturkan saat ini perbaikan tanggul yang miring itu sedang memasuki tahap akhir, yaitu penyelesaian pengecoran dan pembersihan. Menurutnya kemajuan perbaikan tanggul Latuharhary saat ini mencapai 95 persen.

Danis mengaku penanganan tahap awal mengalami kesulitan mobilisasi peralatan. Hal ini dikarenakan lokasinya melalui lintasan kereta api, serta pelaksanaan pemancangan dilakukan secara manual. Namun saat ini, kata dia, sudah tidak ada masalah.

Pengamat geologi dari Universitas Indonesia Firdaus Ali menilai kondisi seluruh tanggul di Ibu Kota Jakarta memprihatinkan. Pendapatnya itu didasarkan pada pengamatan di Kanal Banjir Barat dari Manggarai hingga Tanah Abang serta Cengkareng Drain di Jakarta Barat.

"Kedalaman tiang pancang rata-rata hanya 8 meter. Padahal, titik tanah keras di bantaran kali di atas 35 meter," kata Firdaus kepada Tempo, Kamis, 26 Desember 2013 lalu. Hal itu menyebabkan dinding-dinding tersebut menjadi rawan ketika musim hujan.

Firdaus mengatakan meski tanggul merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum, pemerintah daerah juga memegang peranan penting. Sebab, apabila tanggul jebol, maka hal itu akan berdampak kepada terhambatnya aktivitas di Ibu Kota.

APRILIANI GITA FITRIA

Terpopuler:

Jengkel Dicaci Maki, Ani SBY Sentil Istri Jokowi

Begini Jokowi Menjawab Sentilan Ibu Ani Soal Istrinya

Mata Najwa, Angel Lelga Gagap Menjawab

Sedang Pimpin Rapat, Ani SBY Malah Angkat Telepon

Suami Khofifah Sudah Lama Menulis Hari Kematiannya  

Seperti Apa Ruang Karaoke Akil Mochtar Kini?  

Wawancara Lengkap Angel Lelga di Mata Najwa 1


09.35 | 0 komentar | Read More

Bus Tingkat Wisata Akan Ditambah Jadi 20 Unit  

Written By Unknown on Rabu, 15 Januari 2014 | 09.35

Bus Tingkat saat diturunkan dari kapal Box Voyager yang baru saja bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (14/1). Pada tahun ini Pemrov DKI Jakarta menargetkan untuk mendatangkan total 25 unit bus tingkat. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Arie Budiman mengatakan bahwa lima buah bus tingkat wisata masih kurang untuk ukuran wilayah Jakarta. Ia berkata bahwa idealnya Jakarta memiliki puluhan bus tingkat wisata.

"Kalau bisa ada 20 armada. Ke depannya akan saya usulkan," ujar Arie saat dijumpai di Terminal 1 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa, 14 Januari 2014.

Arie menjelaskan, jumlah bus yang terlalu sedikit akan membuat rentang kedatangan antar bus menjadi terlalu jauh. Ia memperkirakan jarak antar bus bisa belasan hingga puluhan menit, walaupun tidak sampai satu jam.

Arie mengatakan rentang kedatangan bus yang terlalu jauh tak ideal untuk bus wisata. Alasannya, bus wisata harus bisa melayani jumlah wisatawan yang jumlahnya banyak dan terus bertambah.

"Karena itu, akan saya usahakan ada bus tingkat baru lagi tahun ini. Targetnya tambah 20-lah, "ujarnya.

Untuk bus tingkat tambahan nanti, kata Arie, dirinya akan mengupayakan pengadaan tanpa APBD. Ia mengaku akan mencoba menjalin kerja sama dengan perusahaan swasta untuk pengadaan itu.

"Nanti diusulkan ada CSR sehingga bisa menambah bus lagi," ujarnya. Ia menambahkan biaya perawatan bus juga akan diupayakan dari CSR.

Bus tingkat produksi perusahaan asal Australia BCI itu tiba di Jakarta kemarin malam, pukul 22.00. Bus itu rencananya akan dioperasikan akhir bulan ini. Alasannya, bus itu harus lebih dulu melewati sejumlah tes dan uji coba di Kementerian Perhubungan.

ISTMAN MP

Berita Lain:
Yayan Besok Disidang Atas Tuduhan Penganiayaan
Pengungsi Banjir Kedoya Selatan Mencapai 5000 Jiwa
Menyerang Polisi, Pencuri 100 Kali Ditembak Mati


09.35 | 0 komentar | Read More

Jumlah Pengungsi Banjir Sudah Menyusut  

Sejumlah kendaraan menerobos genangan air saat banjir melanda kawasan Gunung Sahari, Jakarta, Rabu (8/1). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pengungsi akibat banjir di Jakarta sudah menyusut pada Selasa, 14 Januari 2013. Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Edy Junaedi Harahap mengatakan sebagian besar pengungsi sudah kembali ke rumah mereka.

"Sekarang hanya ada sekitar 2 ribu pengungsi di seluruh Jakarta," kata Edy kepada Tempo Selasa, 14 Januari 2013.

Sebelumnya, jumlah pengungsi sempat menembus angka 26.666 orang pada Senin, 13 Januari 2014, sore. Namun menurut Edy jumlah itu hanya bertahan beberapa jam. Soalnya tak lama kemudian air surut dari sejumlah lokasi.

"Banyak yang langsung pulang, sekarang juga kebanyakan warga sudah bolak-balik membersihkan rumah," katanya. Sebagian besar pengungsi yang bertahan berada di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Di antaranya di Cawang dan Kampung Melayu, Jakarta Timur, serta Kapuk dan Rawa Buaya di Jakarta Barat

Cuaca pada Selasa, 14 Januari 2014 ini memang relatif lebih cerah dibandingkan Ahad dan Senin kemarin. Rekayasa cuaca yang dilakukan BNPB dan BPPT juga sudah mulai dilakukan pada hari ini.

Menurut Edy, saat ini ketinggian air di Katulampa memang masih berada di level 80 sentimeter. Berarti warga Jakarta masih perlu bersiaga jika banjir kembali datang. Dia berharap modofikasi cuca itu bisa mempertahankan ketinggian air agar tetap berstatus siaga III. "Kita tunggu sampai tanggal 17 Januari. kalau bisa dipertahankan berarti rekayasa cuacanya berhasil karena diperkirakan itulah puncak musim hujan," kata Edy.

ANGGRITA DESYANI

Berita Lain:
Yayan Besok Disidang Atas Tuduhan Penganiayaan
Pengungsi Banjir Kedoya Selatan Mencapai 5000 Jiwa
Menyerang Polisi, Pencuri 100 Kali Ditembak Mati

 


09.35 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger