Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Kejaksaan Diminta Terbuka Soal Kasus Bus Transjakarta

Written By Unknown on Senin, 31 Maret 2014 | 09.36

Warga berusaha mendorong bis PPD terpaksa didorong yang mogok keluar jalur busway, di Halte bus Transjakarta Tebet BKPM, Jakarta (24/3). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur investigasi dan advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, meminta Kejaksaan Agung terbuka kepada publik perihal siapa saja terperiksa dalam kasus pengadaan bus Transjakarta.

"Kalau menutup diri, kasus ini tidak akan berkembang," kata Uchok saat dihubungi, Minggu, 30 Maret 2014.

Uchok sendiri tak tahu siapa sepuluh terperiksa yang telah dimintai keterangan. "Yang saya tahu masih seputar panitia tender dan perusahan, termasuk mantan Kepala Dinas Perhubungan," ujarnya. Dua dari sepuluh terperiksa, statusnya telah ditingkatkan menjadi tersangka, yakni Drajad Adhyaksa dan Setyo Suhu, masing-masing pejabat pembuat komitmen dan ketua panitia pengadaan barang proyek tersebut.

Menurut Uchok, Kejaksaan Agung masih menutupi diri siapa delapan terperiksa lain yang masih berstatus saksi. "Kalau transparan, publik bisa memberikan data dan informasi terkait orang-orang itu," ujarnya.

Uchok khawatir ada kasus ini sengaja ditutup-tutupi. "Kalau dua tersangka itu berani teriak membongkar siapa saja yang terlibat, itu bagus, tapi kalau tidak? Saya khawatir hanya berhenti sampai kepada orang-orang yang menjalankan perintah," kata dia.

Padahal, dia melanjutkan, Kejaksaan Agung harus mengungkap siapa yang memberikan perintah kepada dua tersangka tadi. "Tidak mungkin dia menjalankan perintah tanpa dikasih perintah. Siapa orang itu, harus diungkap tuntas," ujarnya.

Uchok menduga, kasus dugaan korupsi pengadaan bus Transjakarta itu merupakan korupsi berjamaah. "Kemungkinan banyak yang terlibat tidak hanya satu-dua perusahaan atau satu-dua orang pegawai di DKI," ujarnya.  

AFRILIA SURYANIS

Baca juga:
Wajah Tirus Aurel, Ini Kata Pakar
Ada Lelucon Tender BUMN di Ketoprak Dahlan Iskan  
Spanduk 'Moyes Out' Terbang di Langit Old Trafford  
4 Perwira Pengeroyok Dokter TNI AU Jadi Tersangka
Ketoprak BUMN, Dahlan Iskan Disindir Soal Pemilu 


09.36 | 0 komentar | Read More

Bocah IS Alami Trauma Psikologis

TEMPO.CO , Jakarta: Psikolog Dadang Hawari mengatakan bocah IS, 3,5 tahun, menderita trauma psikoligis akibat siksaan yang dilakukan  Dadang Supriyatna, 29 tahun. Jenis trauma ini membutuhkan pendampingan psikiater anak agar traumanya tak berlanjut.

"IS mengalami trauma psikologis," kata Dadang saat dihubungi, Ahad, 30 Maret 2014. Pernyataan Dadang tersebut terkait dengan gejala-gejala yang ditunjukkan IS di ruang perawatan. (Baca: Bocah IS Masih Belum Bisa Berkomunikasi)

Pantauan Tempo, IS yang masih terbaring di ruang ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, belum dapat diajak berkomunikasi. Matanya terus menerus menatap lurus ke langit-langit seolah menghindari interaksi dengan orang lain. Saat tidur, IS gelisah karena seringkali meringis dan merintih kesakitan.

Dadang menuturkan, anak-anak secara alamiah membutuhkan rasa aman dan terlindungi. IS yang gagal mendapatkan keduanya harus didampingi psikiater. Alasannya, trauma dapat berlangsung seumur hidup. Terlebih, usia IS masih dalam masa pertumbuhan. "Harus diobati mumpung masih masa pertumbuhan," kata Dadang. (Baca: IS Akan Direhabilitasi untuk Pulihkan Depresinya)

Dadang yang mengenal ibu IS sekitar satu bulan, sakit hati lantaran perempuan itu memperkenalkan lelaki lain kepadanya.  Ia lantas menculik IS dan menyuruhnya mengamen. Dadang kerap menyiksa IS jika ia tak membawa pulang jumlah uang yang ditargetkannya.

LINDA HAIRANI


09.36 | 0 komentar | Read More

Juliana Takut bertemu Penganiaya Balita IS

TEMPO.CO , Jakarta:Kasus penyiksaan sadis yang dilakukan Dadang Supriyatna, 29 tahun, pada balita IS kini ditangani kepolisian. Bukan cuma IS yang trauma dengan kekejaman Dadang, wajah Dadang pun bikin Juliana ketakutan.

Juliana, 32 tahun, adalah perempuan yang membawa IS ke Puskesmas Pademangan, Jakarta Utara. Dia menemukan IS (3,5 tahun) bersama Dadang di halte Busway di depan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Kondisi IS saat itu sangat memprihatinkan. Belakangan diketahui Dadang adalah penganiaya balita malang tersebut.

"Saya bilang ke polisi, saya siap jadi saksi, tapi jangan sampai nanti sidang di pengadilan saya ketemu muka lagi sama Dadang," kata Juliana pada Tempo, Minggu, 30 Maret 2014. (Baca: Kronologi Penemuan Iis, Ibu Bocah IS)

Kekhawatiran Juliana punya alasan. Dia takut Dadang marah pada dirinya karena kasus IS membawa Dadang pada proses hukum. "Saya khawatir Dadang balas dendam pada saya," kata Juliana.

Sebenarnya Juliana tak menyangka bahwa pertolongannya pada IS akan membuat Dadang berurusan dengan polisi atas kasus penganiayaan IS. Karyawan sebuah perusahaan swasta itu menemukan IS yang saat itu dalam kondisi kejang pada pertengahan Maret lalu. Dengan menggunakan ojek, Juliana pun membawa IS ke Puskesmas Pademangan untuk memberi pertolongan. Belakangan diketahui kondisi IS penuh luka akibat penganiayaan kejam yang dilakukan Dadang.(Baca:Ibu IS Tuturkan Dadang Sering Kasar pada Anaknya )

Pihak Puskesmas pun lantas merujuk IS ke RSUD Koja, Jakarta Utara. Sempat kritis, kondisi IS kini berangsung membaik. Pihak kepolisian pun telah menemukan ibunda IS, Iis Novianti, dan mempertemukan keduanya pada Sabtu, 29 Maret 2014.

Dari penyidikan polisi, Dadang mengaku menculik dan menganiaya IS karena sakit hati Iis menjalin cinta dengan pria lain. Iis pernah berpacaran dengan Dadang setelah suaminya meninggal beberapa tahun sebelumnya.

AMIRULLAH


09.36 | 0 komentar | Read More

Sempat Hilang, Iis Ibu Bocah IS Ternyata Jadi PRT

Written By Unknown on Minggu, 30 Maret 2014 | 09.35

TEMPO.CO , Jakarta:  Kepala Satuan Resor Kriminal Polres Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Daddy Hartadi mengatakan ibu dari bocah IS dijemput oleh kepolisian di Yayasan Angin Dharmawati, Galur Jakarta Pusat. Yayasan ini merupakan penyalur pembantu yang menyalurkan Iis ke rumah majikannya di Kebon Jeruk, Jakarta Pusat. (Baca: Kondisi Labil, Ibu IS Sulit Diajak Berkomunikasi)

"Dia dijemput dalam kondisi baru satu minggu bekerja di majikannya," kata dia di RSUD Koja Sabtu 29 Maret 2014. "Dia juga dibawa ke kantor atas izin majikan,"

Menurut Daddy, saat dijemput, Iis nampak kebingungan karena diajak oleh kepolisian. Meskipun demikian, Iis termasuk kooperatif dalam menjawab berbagai pertanyaan dari para penyidik.

Daddy menuturkan, Iis mulai disalurkan ke yayasan tersebut sejak tiga minggu lalu. "Dua minggu dapat pembinaan, satu minggu mulai bekerja," kata dia. (Baca: IS, Bocah Dianiaya Kekasih Ibunya, Dirawat di Koja)

Hal yang sama diungkapkan oleh Nanang, 26 tahun, orang yang memberikan petunjuk tentang keberadaan Iis. "Tapi bukan lewat saya disalurkannya, sama ibu-ibu," kata dia. Nanang adalah agen penyalur pembantu yayasan tersebut.  (Baca: Bertemu IS Anaknya, Iis Menangis Histeris)

NINIS CHAIRUNNISA

Berita Lainnya:
Ryamirzard: Suara Pensiunan Jangan Diatur-atur  
MH370 Diduga Alami Kerusakan Navigasi  
Kenapa Penculik Bayi Loncat dari Flyover Pasupati?  
Bayi Diculik Sehat, Direktur RS Hasan Sadikin Lega


09.35 | 0 komentar | Read More

Libur Panjang, Jadwal Libur Satwa Ragunan Mundur

Pangeran, seekor bayi gajah Sumatra, bermain bersama induknya di kandang Gajah Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (12/3). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , JakartaManajemen Taman Margasatwa Ragunan  tak akan meliburkan satwa pada Senin. "Digeser menjadi Selasa, karena Senin tanggal merah," ujar  Juru Bicara TM Ragunan, Wahyudi Bambang, Sabtu, 29 Maret 2014. Kebijakan ini untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung. 

Biasanya, Senin adalah jadwal libur satwa karena Sabtu dan Minggu pengunjung padat. Ini adalah program baru Ragunan untuk menghindarkan satwa dari stres. Wahyudi menyatakan tak ada masalah dengan peliburan satwa tersebut. "Yang penting kesejahteraan satwa meningkat," ujarnya. (Baca : MUI Keluarkan Fatwa Lindungi Hewan Langka)

Pengelola Ragunan sejauh ini belum merencanakan adanya pembatasan jumlah pengunjung.Hari ini diperkirakan lebih dari 20 ribu orang akan datang ke Ragunan. "Tidak apa-apa (sebanyak itu) yang penting pengunjung tidak melakukan hal yang membahayakan binatang," ujarnya.

Hingga Sabtu 29 Maret 2014 sore belum ada lonjakan pengunjung. Menurut laporan Humas Taman Margasatwa Ragunan, pengunjung hari ini berkisar 15 ribu pengunjung. "Masih seperti pekan-pekan sebelumnya," ujar Wahyudi. (Baca : ProFauna Dukung Ide Hari Libur Satwa di KBS)

M. ANDI PERDANA

Terpopuler
Akhirnya Polisi Temukan Bayi dan Penculiknya 
Penculik Bayi Bandung Sempat Mau Bunuh Diri
Ke Suami, Penculik Mengaku Baru Lahirkan Bayi


09.35 | 0 komentar | Read More

Waspada Hujan di Hari Minggu

Penumpang berjalan keluar stasiun usai menaiki Kereta Commuter line (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, (19/1). Stasiun Tanah Abang terendam banjir akibat dari curah hujan yang tinggi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Anda yang hendak bepergian di Ahad siang, ada baiknya membawa payung. Sebab, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di Jakarta dan sekitarnya, hari ini, 30 Maret 2014.

Menurut situs BMKG, cuaca seluruh wilayah Jakarta pagi ini cerah berawan. Hujan yang diperkirakan turun pada siang hari di Jakarta Pusat, Selatan, Timur, dan Utara. Hanya Jakarta Barat yang diperkirakan berawan sepanjang hari ini.

Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta Selatan siang berintensitas sedang. Sedangkan, Jakarta Pusat, Timur dan Utara cuma diguyur hujan ringan. Hujan hanya akan turun di siang hari, karena pada malam harinya seluruh wilayah Jakarta diperkirakan kembali berawan.

Pada siang hari, suhu Jakarta berkisar antara 23-33 derajat celcius,. Kelembaban udara berada diantara 70-90 persen. Siang hari, hujan juga akan mengguyur wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Namun, di Bogor, Depok, dan Bekasi, hujan akan turun lebih deras. Warga di bantaran Kali Ciliwung diimbau mewaspadai banjir, karena hujan di Bogor diperkirakan berlangsung hingga malam hari.

AFRILIA SURYANIS

Berita Terpopuler
Kenapa Penculik Bayi Loncat dari Flyover Pasupati?  
Jokowi: Indonesia Harus Berani Stop Impor Sapi  
Ini Aksi Bohong Penculik Bayi 


09.35 | 0 komentar | Read More

Ahok Tau Mau Ubah Perda Soal Penggunaan Gas

Written By Unknown on Sabtu, 29 Maret 2014 | 09.35

Wagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersiap memukul bedug saat membuka acara Pekan Produk Kreatif Daerah 2013 Provinsi DKI Jakarta, di lapangan Silang Monas, Jakarta (14/6). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta:  Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak mau mengubah Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 terkait Pengendalian Pencemaran Udara. "Kami sepakat dengan Pak Gubernur tak mau ubah Perda itu," kata Ahok di Balai Kota Jumat 28 Maret 2014. (Baca juga:Soal Bus Hibah, Ini Keinginan Ahok)

Sebab, menurut Ahok, pihaknya masih ingin untuk menggunakan gas tersebut. Apalagi, Ahok menyatakan bahan bakar yang paling murah dan tersedia banyak adalah gas. "Cadangan sumber daya alam kita adalah gas," kata dia. Ditambah lagi, menurut Ahok, jika subsidi BBM dicabut, harga solar bisa naik sampai Rp 10 ribu lebih dan gas menjadi pilihan bahan bakar yang paling murah.

Persoalan ketersediaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas yang belum memadai menjadi hambatan dalam pelaksanaan Perda ini. "Kalau masih empat tahun lagi, ya manfaatkan dulu saja solarnya," kata dia. Diperkirakan, ketersediaan SPBG ideal sebanyak 45 buah bisa terealisasi pada tahun 2017. (Baca: Bus Sumbangan Kembali Terhambat, Ahok Kesal Lagi dan Penyebab Ahok Kesal Soal Bus Sumbangan)

Sebelumnya, Pengamat Transportasi Darmaningtyas mengusulkan agar Perda tersebut diubah saja. Menurut dia, pelaksanaan Perda tersebut masih sulit untuk dilaksanakan karena ketersediaan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) masih kurang. Apalagi pengadaannya masih sangat tergantung oleh pemerintah pusat. "Lebih baik direvisi saja, diberi pilihan boleh pakai gas atau tidak," kata Darmaningtyas.

NINIS CHAIRUNNISA

Berita Lainnya:


09.35 | 0 komentar | Read More

KPAI Kaji Usulan Kak Seto Soal Jam Sekolah

Anak-anak warga relokasi korban banjir bantaran Kali Sentiong saat berangkat sekolah di Rumah Susun Sewa Komarudin, Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta (24/2). TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO , Jakarta:  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencermati usulan dari Seto Mulyadi atau kerap dipanggil Kak Seto untuk merevisi jam masuk anak sekolah. "Usulan ini apakah sesuai dengan Undang-Undang perlindungan anak atau tidak. Kami masih mengkajinya," kata Wakil Ketua KPAI, Budiharjo di kantornya, Jumat, 28 Maret 2014.

Ia mengaku maklum dengan pemikiran dari Kak Seto yang menginginkan jam masuk sekolah diubah menjadi pukul 09.00 pagi. "Mesti ditinjau kembali. Masuk pukul 06.30 itu dirasa tidak efektif dan tidak nyaman bagi anak sekolah," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya tak sembarang memutuskan. Sebab, kebijakan penerapan jam masuk sekolah itu kebijakan makro. "Awalnya kebijakan itu salah satu cara untuk mengurangi kemacetan di Jakarta," ucapnya.

Sebelumnya, Kak Seto menganggap jam masuk sekolah terlalu kepagian. Dengan jam masuk pukul 06.30, anak layaknya robot. "Bagi anak cukup berat kalau masuk jam segitu. Bahkan untuk sarapan pun sulit," katanya.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, pun cenderung setuju dengan usul Kak Seto. Ia pun mengutus Kepala Dinas Pendidikan untuk mengkaji kebijakan jam masuk sekolah. (Baca: Ahok Kaji Jam Masuk Sekolah bagi Pelajar)

ERWAN HERMAWAN

Berita Lainnya:
Ahok: PNS DKI Banyak Nganggur  
Daftar Biro Haji dan Umrah Bodong
Berikut Detail Biaya Wajar Umrah
Ternyata, Pemilih Ibu-ibu Tak Suka Rhoma Irama  


09.35 | 0 komentar | Read More

Polisi Temukan Iis Novianti, Ibu Bocah IS  

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dicari-cari beberapa lama, polisi akhirnya menemukan Iis Novianti, ibu dari IS, bocah 3 tahun yang ditemukan penuh luka di halte busway. (Baca: IS Butuh Ibu, Iis Novianti Diminta Pulang)

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Daddy Hartadi, Iis bekerja sebagai pembantu rumah tangga di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. "Dia tengah berada di rumah majikannya," kata Daddy, Sabtu, 29 Maret 2014.

Daddy mengatakan keberadaan Iis diketahui berdasarkan informasi seseorang, yang pernah melihatnya bekerja di sebuah yayasan penyalur rumah tangga di Kemayoran, Jakarta Pusat. Dari situ polisi menelusuri jejak Iis melalui yayasan tersebut. "Kami pun mengontak majikannya agar Iis dikembalikan ke yayasan," ujarnya.

Menurut Daddy, Iis kini menjalani pemeriksaan. Hasil interogasi sementara, Iis telah mengakui IS sebagai anak kandungnya. Dia juga mengaku sempat berpacaran dengan Dadang, tersangka penganiaya IS. "Namun, jawaban Iis masih berubah-ubah." (Baca: Komnas Anak Curiga Dadang Sembunyikan Ibu IS)

Sebelumnya, Iis dilaporkan menghilang setelah IS ditemukan. Kepolisian sampai membentuk tim pencari untuk menemukan Iis. IS sendiri saat ini masih dirawat di RSUD Koja karena luka-luka akibat penganiayaan Dadang.

NINIS CHAIRUNNISA

Berita Terpopuler
Ternyata, Pemilih Ibu-ibu Tak Suka Rhoma Irama  
Kasus Satinah, Pemerintah Tak Sudi Jadi Komoditas
Jokowi Jamin Koalisi Bukan untuk Kursi Menteri  

 


09.35 | 0 komentar | Read More

Bos Baru Transjakarta Pelajari Busway Asal Cina  

Written By Unknown on Jumat, 28 Maret 2014 | 09.35

Sebuah Bus Transjakarta baru asal cina tiba di Pelabuhan Indonesia Kendaraan Terminal, Tanjung Priuk, Jakarta, (23/12). Indonesia datangkan 12 Bus Transjakarta baru asal China. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Nicolas Stevanus Kosasih mengatakan akan mempelajari kasus bus Transjakarta asal Cina. Keberadaan bus-bus tersebut menjadi polemik sebab pengadaanya ditengarai tidak benar.

"Akan kami pelajari dokumen-dokumen yang ada baru bisa memutuskan," kata Kosasih di Balai Kota pada Kamis, 27 Maret 2014. Dia mengaku mengikuti perkembangan kasus ini lebih banyak lewat media masa. "Makanya kami akan pelajari lebih lanjut sebab bisa saja ada yang terlewat di media."

Selain itu, dia menuturkan, masih belum bisa memutuskan apakah nantinya PT Transjakarta akan membeli bus sendiri atau menggunakan skema operator. "Kami akan coba berbicara dengan Dinas Perhubungan dan UP Transjakarta," kata mantan Direktur Perum Perhutani tersebut.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio berharap direksi baru BUMD PT Transportasi Jakarta bisa membuat gebrakan dalam kepemimpinannya. Terutama, kata dia, terkait dengan persoalan bus Cina.

"Persoalan bus Cina harus segera diambil keputusannya," kata Agus. "Itu bus yang cacat mau diapakan, dibayar atau diminta diperbaiki atau bagaimana." Seperti diketahui, pengadaan bus Transjakarta dari Cina menjadi sorotan karena ternyata kondisi bus tidak dalam keadaan baik. Sejumlah bus ditemukan memiliki komponen yang rusak sehingga tak bisa dioperasikan.

Persoalan ini telah melibatkan pemeriksaan mulai dari Inspektorat DKI Jakarta, Badan Pengawas Keuangan hingga Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam kasus ini, terindikasi ada pelanggaran dalam pelaksanaan lelang.

Selain persoalan itu, menurut Agus, ada masalah lain yang harus diselesaikan, seperti jumlah bus yang memadai, sterilisasi jalur, dan ketersediaan SPBG. Tiga persoalan ini, menurut Agus, merupakan hal krusial yang harus diselesaikan untuk membenahi pelayanan Transjakarta.

SYAILENDRA | NINIS CHAIRUNNISA

Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU

Berita terpopuler lainnya:
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius
Abraham Samad Bingung, Bisakah KPK Periksa SBY?


09.35 | 0 komentar | Read More

PT Transjakarta Bisa Urus Metromini dan Kopaja

Sejumlah petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta membantu mendorong metromini yang mogok saat melakukan sterilisasi dijalur Bus Transjakarta di kawasan Bidara Cina, Jakarta, Senin (10/3). Mogoknya Metromini ini mengakibatkan terganggunya perjalanan Bus TransJakarta. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan PT Transjakarta bisa menjadi induk moda transportasi darat di Ibu Kota. Artinya, tidak hanya mengurus bus Transjakarta saja.

"Moda lain seperti Kopaja atau Metromini dimungkinkan akan digabung di dalamnya," kata Akbar pada Kamis, 27 Maret 2014. Hanya, Akbar menuturkan, untuk masa-masa transisi ini agar lebih fokus ke Transjakarta lebih dahulu.

Wacana penggabungan Kopaja dan Metromini ke dalam Transjakarta ini sudah muncul sejak lama. Apa lagi kedua moda ini sedang dalam proses peremajaan. Bahkan beberapa bus sudah beroperasi di jalur Transjakarta.

Menurut Akbar, dengan penggabungan ini sisi positifnya adalah pengaturan transportasi di Jakarta akan lebih mudah. "Hanya PT ini harus fokus dulu membenahi induknya yaitu Transjakarta," ujarnya.

PT Transjakarta resmi berdiri. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah memilih Antonius Nicolas Stevanus Kosasih sebagai direktur utama. Badan usaha milik daerah ini sedang didaftarkan di Kementerian Hukum dan HAM.

Menurut Akbar, PT Transjakarta harus menyusun strategi pengembangan bisnis dan pelayanan yang matang. Salah satu caranya dengan menggelar survei kepuasan publik. "Jadi tahu apa yang diinginkan oleh masyarakat," ujarnya.

SYAILENDRA

Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU

Berita terpopuler lainnya:
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius
Abraham Samad Bingung, Bisakah KPK Periksa SBY?


09.35 | 0 komentar | Read More

Transportasi Massal, DKI akan Buat Tiket Gabungan

Sebuah bus Transjakarta terpaksa keluar dari jalur disebabkan terhalang oleh bis PPD mengalami mogok karena menerobos jalur busway, di Halte bus Transjakarta Tebet BKPM, Jakarta (24/3). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau sering disebut Ahok ingin PT Transportasi Jakarta bisa membuat tiket tunggal yang menggabungkan beragam moda transportasi.  Dia menilai, perusahaan yang baru dibentuk ini pada akhirnya mengurusi pembuatan tiket tunggal untuk beragam transportasi massal di Jakarta.  

Integrasi moda yang diinginkan mencakup bus Transjakarta sendiri, Kopaja, hingga kereta api. Untuk mencapai cita-cita inilah sekarang tiket bus Kopaja dan Kopami dihargai Rp 6 ribu. Hasil survei pemerintah, kata Ahok, harga ideal bagi tiket dua moda transportasi itu adalah Rp 12 ribu. Tapi, Ahok sendiri menginginkan harga yang lebih murah. Dia berharap, dengan uang Rp 12 ribu sehari, masyarakat sudah bebas naik bus. "Bahkan bisa juga menggunakan kereta api," kata dia (Baca: Harga Tiket Kereta Turun, Penumpang Mulai Berebutan).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PT Jakarta Propertindo membentuk Badan Usaha Milik Daerah baru berupa PT Transportasi Jakarta. Tugasnya membenahi masalah pelayanan dalam Transjakarta secara total. Kata Ahok, perusahaan ini mendapat modal Rp 100 miliar, yaitu Rp 90 miliar dari pemerintah dan Rp 10 miliar dari PT Jakpro.(Baca: Jokowi Bentuk BUMD Baru, PT Transjakarta).

Ahok mengatakan, pemerintah provinsi DKI Jakarta tak ingin lagi bus dibayar dengan uang setoran sopir, melainkan per kilometer. (Baca: Ahok: Masih Sistem Setoran, Kopaja AC Keluar Busway).
Untuk itu dibutuhkan pihak yang siap mengkalkulasi rencana tersebut. "PT ini tugasnya menghitung, berapa tiket paling wajar dalam pengelolaan transportasi dan dia sudah bisa untung. Maka, yang menghitungnya pun harus profesional," ujar dia, Dengan begitu, menurut dia, pemerintah DKI tidak lagi mengeluarkan dana subsidi miliaran rupiah seperti sekarang.

Ahok menyebut PT Transjakarta segera bekerja setelah diresmikan pada Kamis, 27 Maret 2014. Ia memberi waktu selama enam bulan untuk masa transisi dari bentuk sebelumnya yang masih badan layanan umum. "Kami ingin mereka langsung rapat umum pemegang saham."

Untuk itu, Ahok pun meminta Badan Pengelola Keuangan Daerah cepat memberi penyertaan modal pemerintah (PMP) pada perusahaan tersebut, berupa terminal dan halte. "Mereka bisa manfaatkan terminal dan halte untuk kerja sama iklan."

ATMI PERTIWI

Terpopuler :
Miripkah Kecelakaan MH370 dengan Adam Air?
SBY Resmikan Tiga Bandara di Kuala Namu
Kritik Habibie: Pemerintah Indonesia Bermental Dagang 


09.35 | 0 komentar | Read More

Ciri Daerah Rawan Ranjau Paku

Written By Unknown on Kamis, 27 Maret 2014 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - Ada sejumlah lokasi di seluruh penjuru DKI Jakarta yang dikenal rawan ranjau paku. Koordinator tim Sapu Bersih atau Saber, Abdul Rohim, 45 tahun, mengatakan ranjau paku paling banyak dijumpai di Jakarta Pusat. "Kawasan Harmoni, Roxy, dan Cideng," kata Rohim, Rabu 26 Maret 2014. Tim Saber yang diketuai Rohim merupakan relawan yang bekerja sama dengan polisi untuk menyisir ranjau paku di jalanan ibu kota.

Salah satu ciri sebuah lokasi rawan ranjau paku, menurut Rohim, ialah banyaknya tukang tambal ban di sekitar jalan tersebut. "Misal di Roxy ada sekitar 20 tukang tambal ban, dengan jarak hampir 5 meter sekali. Itu kan mencurigakan." Tahun lalu, tim Saber pernah memergoki seorang tukang tambal ban yang sedang menebar ranjau paku di dekat Roxy. "Sayangnya dia tidak dihukum, hanya pidana ringan," katanya.

Kecurigaan Rohim terkait keberadaan tukang tambal ban dengan wilayah ranjau paku, berdasarkan hasil pengamatan dia bersama tim Saber. Rata-rata ranjau paku itu panjangnya 2 sampai 5 sentimeter. Panjang paku itu berhubungan dengan tingkat kerusakan ban. "Kalau pakunya pendek, daya rusaknya kecil, dan ban kempisnya perlahan," ujarnya. Sedangkan paku yang lebih panjang bisa membuat ban gembos seketika.

"Biasanya kalau ranjau paku yang ditebar pendek-pendek, tukang tambal ban baru beroperasi sekitar 500 meter - 1 kilometer dari lokasi penebaran ranjau paku, seperti di sekitar Cawang," ujar Rohim. Tapi untuk paku-paku berukuran besar, karena daya rusaknya tinggi, maka keberadaan tukang tambal ban biasanya dekat dengan lokasi penebaran ranjau.

Untuk kawasan Jakarta Timur, menyebutkan wilayah Cawang, Jalan Raya Cakung - Cilincing ke arah Bekasi, dan sekitar Taman Harapan Indah merupakan daerah rawan ranjau paku. Sedangkan wilayah Jakarta Pusat, selain Roxy, Harmoni, dan Cideng, underpass Senen juga jadi lahan oknum penambal ban meraup keuntungan. "Dalam seminggu, kami bisa 2 kali turun ke jalan untuk menyisir ranjau paku, kadang pagi, tapi sering pula malam hari."

PRAGA UTAMA

Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century

Berita terpopuler lainnya:
MH370 Turun dari Ketinggian karena Ada Lubang?
Di Rumah Gus Dur, Jokowi Sempat Bantu Angkat Kursi 
Puing MH370 Ada di Celah Gunung Api Bawah Laut


09.35 | 0 komentar | Read More

Tips Menghindari Ranjau Paku

Lima kilogram paku terkumpul usai anggota tim sapu bersih (Tim Saber) menyapu ranjau-ranjau paku dengan menggunakan magnet yang bertebaran di Jalan Panjaitan By Pass, Jakarta, (26/03). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator tim Sapu Bersih alias Saber, penyapu ranjau paku di jalanan Ibu Kota, Abdul Rohim, membeberkan sejumlah tips agar kendaraan kita tidak mudah bocor terkena ranjau paku. Rohim yang sudah lima tahun lebih menyisir jalanan di Jakarta secara sukarela bersama 30 anggota timnya itu, bisa mengidentifikasi aneka jenis ranjau paku dan cara menghindarinya.

"Saking seringnya menyisir ranjau paku, kami juga bereksperimen bagaimana ranjau-ranjau itu bisa merusak ban," kata Rohim. Menurut dia, saat ditemui di kawasan Cawang sambil menyisir ranjau paku, Rabu, 26 Maret 2014, kecepatan kendaraan berpengaruh terhadap efektivitas kerusakan akibat ranjau paku. "Kalau ngebut, ranjau paku mudah menancap ke ban kendaraan jika terlindas."

Rohim menuturkan, biasanya ranjau paku yang berbentuk panjang, dengan ukuran 2 - 5 sentimeter hanya akan menancap pada ban kalau kecepatan kendaraan di atas 40 kilometer per jam. "Semakin cepat kendaraan, paku yang terlindas akan berdiri sehingga mudah menancap di ban." Jadi, kata dia, lebih baik berkendara dengan perlahan, terutama di wilayah yang dikenal sebagai kawasan rawan ranjau paku.

Selain itu, menurut Rohim, ranjau paku sering kali ditebar dengan cara disembunyikan di benda-benda yang terlihat seperti sampah, atau di retakan dan lubang di jalan raya. "Kalau lihat plastik, sendal, atau sampah di jalan raya sebaiknya jangan dilindas karena bisa berisi paku, saat melewati jalan berlubang juga sebaiknya pelan-pelan."

Adapun untuk mengurangi resiko kecelakaan akibat ban kempis atau pecah akibat ranjau paku, Rohim menyarankan pemilik sepeda motor atau mobil mengganti ban dengan jenis tubeless. "Ban tubeless atau tanpa ban dalam lebih aman kalau bocor, karena angin tidak langsung berkurang."  Ada baiknya juga, dia menambahkan, pemilik motor dan mobil menyiapkan alat penambal ban darurat di bagasinya yang sudah banyak dijual. "Jadi enggak usah ke tukang tambal ban."

PRAGA UTAMA

Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century

Berita terpopuler lainnya:
MH370 Turun dari Ketinggian karena Ada Lubang?
Di Rumah Gus Dur, Jokowi Sempat Bantu Angkat Kursi 
Puing MH370 Ada di Celah Gunung Api Bawah Laut


09.35 | 0 komentar | Read More

Ahok Kaji Jam Masuk Sekolah Bagi Pelajar  

Sejumlah Siswa berkebutuhan khusus membuat kerajinan kalung dari manik- manik saat pelajaran keterampilan di YPAC Jakarta, Jakarta Selatan, (24/10). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan akan mengkaji jam masuk bagi anak sekolah. Ahok mengatakan ditetapkannya pukul 06.30 WIB sebagai jam masuk sekolah menyebabkan siswa-siswi tersiksa.

"Ada juga yang usul kenapa tidak masuk sekolah jam 09.00 saja. Nah, kami akan kaji," ujar Ahok, di Balai Kota, Rabu, 26 Maret 2014. "Karena kalau masuk jam 09.00 kan berarti pulangnya lebih sore."

Ahok mengatakan ditetapkannya jam masuk anak sekolah lebih pagi rupanya tidak mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta.

Selain tidak mengurangi tingkat kemacetan, jam sekolah lebih pagi juga membuat anak-anak merasa terbebani. Ahok mencontohkan anaknya yang harus berangkat pada pukul 06.15 dan bangun pagi paling lambat pukul 05.40. "Kadang juga tidak mandi dia," ujarnya.

Untuk mengatasinya, kata Ahok, nanti akan diterapkan sistem rayonisasi. Artinya, tiap orang tua harus mendaftarkan anaknya sekolah di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Tujuannya, kata Ahok, supaya mengurangi laju kendaraan pada pagi hari khususnya bagi orang tua yang mengantar anaknya ke sekolah. Tapi masalahya, tidak semua orang setuju.

Ahok juga mengatakan bus sekolah sebenarnya bisa diterapkan untuk mengurangi kemacetan. Namun, Pemprov DKI kali ini sedang fokus membenahi transportasi bus umum. "Teorinya gampang, kalau bus umum sudah terpenuhi, pelajar bisa ikut bus umum kan," kata Ahok.

REZA ADITYA

Terpopuler:
Apa Dasar PM Najib Sebut Seluruh Penumpang MH370 Tewas?
Dokter Tentara Dikeroyok 9 Perwira TNI AU di Yogya
Puing MH370 Ada di Celah Gunung Api Bawah Laut



09.35 | 0 komentar | Read More

Ahok Kesal Bus dari Cina Minta Diterima

Written By Unknown on Rabu, 26 Maret 2014 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta agar Dinas Perhubungan DKI tak menerima lagi bus Cina yang sebelumnya sempat bermasalah. Apalagi, menurut dia, ada indikasi permainan dalam pengadaan bus tersebut.

Namun, menurut Ahok, Dishub DKI meminta agar bus-bus tersebut diterima demi asas manfaat. "Mereka bilang itu bus-bus Cina diterima saja," kata dia di Balai Kota Selasa 25 Maret 2014.

Menurut Ahok, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah mengeluarkan peraturan baru. "Walaupun melanggar peraturan, busnya sudah lebih dari 50 hari bisa diterima karena asas manfaat bus," kata dia. Padahal, bus-bus tersebut sudah jelas bermasalah.

Ahok pun nampak kesal karena bus-bus bermasalah tersebut justru diterima sedangkan bus-bus bagus sumbangan justru dipersulit untuk diterima. "Jangan-jangan ini ada satu paket persoalan. Bus bagus ditolak supaya terpaksa manfaat terima bus-bus Cina yang karatan. Itu yang terjadi," ujarnya.

Menurut Ahok, lebih baik Jakarta tak punya bus jika dibandingkan harus menggunakan bus Cina. "Daripada sekarang kamu seneng-seneng bus baru, tapi tahun depan bus mogok nanti dicacimaki. Ini ada permainan," kata dia.

NINIS CHAIRUNNISA

Baca juga:
Pernyataan Lengkap PM Malaysia Soal MH370  
Pengumuman MH370, Isak Tangis Pecah di Beijing  
Atut Suap Akil Agar Namanya Bagus di Depan Ical  
PM Najib: MH370 Jatuh di Samudra Hindia  
Cuit Putri Kru MH370: Tuhan Lebih Sayang Kamu, Daddy  


09.35 | 0 komentar | Read More

Proyek MRT, Penggalian Stasiun Bawah Tanah Dimulai

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, M. Nasir (kiri) bersama Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo ( tengah) dan Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta Dono Boestami (kanan) saat meninjau proses pembangunan MRT di Duku Atas, Jakarta (25/03). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Joko Widodo menyambangi lokasi pengerjaan proyek mass rapid transit di Dukuh Atas. Jokowi disambut Direktur Utama PT Mass Rapid Transit Dono Bustami.

Mengenakan rompi dan helm pengaman, ia melihat lokasi proyek yang sebagian besar masih berupa gundukan tanah. Dono kemudian menunjukkan gambar rancangan stasiun kepada Jokowi.

"Kalau sudah jadi nanti bentuknya seperti ini. Ada ruang terbuka hijau," kata Jokowi sambil menunjukkan gambar itu kepada wartawan, Selasa 25 Maret 2014.

Dono menyebut stasiun itu akan kelar pada 2017. Dia mengeklaim pembangunan MRT sudah mengalami kemajuan. "Progres kami lakukan serentak di beberapa titik. Dari Lebak Bulus sampai HI. Sekarang kami segera gali stasiunnya," katanya.

Menurut Dono, setelah groundbreaking beres, proyek dilanjutkan dengan pengeboran di 56 titik untuk dinding penahan (retaining wall) dengan kedalaman 15 meter. "Berarti ada gardu PLN yang harus dibongkar." Adapun konstruksi skala besar dijadwalkan April tahun depan.

Jokowi optimistis proyek tak akan tersendat lagi. "Rampunglah, rampung. Kerja mosok pesimis," katanya.

ATMI PERTIWI

Baca juga:
Cuit Putri Kru MH370: Tuhan Lebih Sayang Kamu, Daddy  
MH370 Tak Terdeteksi Melewati Indonesia?
Cina Minta Malaysia Buka Semua Informasi MH370
Politikus Golkar Akui Konstituennya Pilih Jokowi  
Facebook Resmi Malaysia Airlines Berubah Abu-abu  


09.35 | 0 komentar | Read More

Jakarta Masih akan Diguyur Hujan Seharian

TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah Jabodetabek diperkirakan bakal diguyur hujan seharian pada Rabu, 26 Maret 2014, ini. Oleh sebab itu, Anda yang akan bepergian atau beraktivitas di luar ruangan sebaiknya membawa payung atau jas hujan.

Meski begitu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meramalkan hujan yang turun hanya berintensitas ringan. Wilayah Bogor, Depok, dan wilayah Jakarta Utara saja yang diperkirakan bakal diguyur hujan berintensitas sedang. 

Cuaca serupa diperkirakan masih akan terjadi selama sepekan kedepan. Menurut BMKG, umumnya cuaca di Jabodetabek akan berawan dan berpotensi hujan ringan. Hujan lebih berpotensi turun pada sore dan malam hari. Meski begitu, menurut data di situs resmi BMKG, tidak ada wilayah yang diperkirakan berpotensi mengalami banjir. 

ANGGRITA DESYANI


09.35 | 0 komentar | Read More

Istri Pamudji Masih Pertanyakan Kematian Suaminya

Written By Unknown on Selasa, 25 Maret 2014 | 09.35

Petugas kepolisian merapikan tulisan pada karangan bunga di mobil jenazah yang membawa almarhum AKBP Pamudji di rumah kediaman, Cijantung, Jakarta Timur (19/03). Korban ditemukan sekitar pukul 21.50 WIB di tempat bertugas dengan luka tembak di pelipis. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Jakarta: Ajun Komisaris Besar Nurul Megawati, 53 tahun, istri dari almarhum Ajun Komisaris Besar Pamudji, masih berkabung atas kematian suaminya. "Masih berkabung. Dia juga belum kembali bertugas di Direktorat Pembinaan Masyarakat di Polda Metro Jaya," kata kakak Nurul, Nurul Hidayati, 59 tahun, di rumah Pamudji, Cijantung, Senin, 24 Maret 2014. (Baca:Komandan Polisi Ditembak Pernah Jabat Kasatlantas )

Megawati, kata Hidayati, sudah mengikhlaskan kepergian suaminya. Namun, dia masih mempertanyakan kematian suaminya yang begitu tragis. "Ikhlas, tapi namanya enggak pernah ada masalah atau keributan, jadi masih sedih dan bertanya kenapa meninggalnya seperti ini," ujar Hidayati. (Baca: Kejanggalan Kasus Penembakan AKBP Pamudji )

Senin malam 24 Maret 2014, keluarga AKBP Pamudji menggelar pengajian tujuh hari kepergian Pamudji di rumah duka. "Hari ini tepat tujuh harinya, jadi nanti malam habis ba'da Isya ada pengajian," kata dia.

Pamudji tewas tertembak saat piket Pelayanan Markas (Yanma) di Polda Metro Jaya, Selasa malam, 18 Maret 2014. Pamudji diduga ditembak oleh anak buahnya Brigadir Susanto. Susanto yang telah ditetapkan sebagai tersangka akhirnya mengakui telah menembak atasannya, setelah sebelumnya mengelak. Susanto beralasan menembak Pamudji, lantaran kesal karena sebagai atasan Pamudji tidak mengapresiasi tugas yang sudah ia kerjakan. Pengakuan itu disampaikan Susanto kepada penyidik Polda Metro Jaya. (Baca: Brigadir Susanto Pendam Amarah terhadap Atasannya)

Jenazah Pamudji telah dimakamkan pada Rabu, 19 Maret 2014, di TPU Cijantung. Pamudji meninggalkan istri dan dua orang anak Alfian Prasetio, 28 tahun dan Maharani Pamela Denoputri (sebelumnya disebut Kamila Maharani), 18 tahun.

AFRILIA SURYANIS

Berita Lainnya:
Brigadir Susanto Pendam Amarah terhadap Atasannya
Rumah Ketua PDIP Bogor Dibobol Maling
Telantar 16 Jam, Penumpang Laporkan Lion Air


09.35 | 0 komentar | Read More

Polisi Jawab Kejanggalan Penembakan Pamudji

Petugas kepolisian merapikan tulisan pada karangan bunga di mobil jenazah yang membawa almarhum AKBP Pamudji di rumah kediaman, Cijantung, Jakarta Timur (19/03). Korban ditemukan sekitar pukul 21.50 WIB di tempat bertugas dengan luka tembak di pelipis. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Jakarta: Sejumlah pertanyaan masih mengganjal dalam pengusutan kasus tewasnya Kepala Layanan Markas Polda Metro Jaya AKBP Pamudji. Salah satu hal janggal yang masih belum terjawab adalah tak adanya sidik jari dalam senjata yang digunakan pelaku, Brigadir Susanto untuk menembak Pamudji.

"Sidik jari masih belum, masih diuji dengan model scientific laboratorium," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto pekan lalu. Hingga Senin, 24 Maret 2014, hasil pengujian sidik jari tersebut masih nihil.

Meski demikian, polisi tetap menetapkan Susanto sebagai tersangka. Direktur Kriminal Reserse Umum Kombes Heru Pranoto menyatakan penetapan itu berdasarkan sisa mesiu dan darah yang ada di tubuh Susanto. Bintara itu tak bisa lagi mengelak. (Baca:Komandan Polisi Ditembak Pernah Jabat Kasatlantas )

Hal ini menimbulkan pertanyaan dari Ketua Indonesia Police Watch, Neta S. Pane. "Sidik jari tidak ada, dan pelaku masih membantah. Polisi harus lebih mendalami ini dan menjelaskan lebih detil," ujarnya. (Baca: Kejanggalan Kasus Penembakan AKBP Pamudji )

Sebelumnya polisi menyatakan Susanto, yang sudah 19 tahun berdinas di Yanma Polda Metro Jaya, tak punya masalah. Rekam jejaknya bersih dan kondisi kejiwaannya pun stabil. Sejumlah saksi yang ditemui Tempo pun menyatakan Susanto bukan tipe pemarah dan tak pernah terlihat bersitegang dengan atasannya. (Baca: Brigadir Susanto Pendam Amarah terhadap Atasannya)

"Sebelumnya banyak keterangan tersangka yang bohong," ujar Heru. Namun pada hari ini, polisi menyatakan Susanto telah mengakui perbuatannya. "Ia lancar mengatakannya dan ini indikasi ia benar dan jujur."

Akibat perbuatannya, Susanto dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Ia diancam hukuman 15 tahun penjara akibat ulahnya tersebut. Namun kejanggalan soal nihilnya sidik jari dan tudingan lemahnya motif pembunuhan belum bisa dijelaskan polisi.

M. ANDI PERDANA

Berita Lainnya:
Brigadir Susanto Pendam Amarah terhadap Atasannya
Rumah Ketua PDIP Bogor Dibobol Maling
Telantar 16 Jam, Penumpang Laporkan Lion Air


09.35 | 0 komentar | Read More

Jabodetabek Diprediksi Diguyur Hujan  

Awan Cumulonimbus memenuhi langit Pulau Jawa termasuk Jakarta pada (29/1). Awan tersebut merupakan pembentuk hujan yang mengguyur Pulau Jawa sehingga menyebabkan banjir di sejumlah lokasi. BMKG memprediksikan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan mengguyur pulau Jawa hingga awal bulan Februari. (TEMPO/Aris Andrianto)

TEMPO.CO, Jakarta -Bagi anda yang punya rencana beraktivitas hari ini, Selasa, 25 Maret 2014 disarankan agar membawa payung serta jas hujan. Terutama bagi para pengendara sepeda motor. Sebab wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diprediksikan bakal diguyur hujan seharian penuh.

Menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, hujan yang diprediksi mengguyur wilayah Jabodetabek, akan turun dalam mulai intensitas ringan hingga sedang. Bahkan, esok harinya pun hujan diperkirakan akan mengguyur wilah ibu kota dan sekitarnya.

Wilayah Bogor serta Depok, pagi hari ini kemungkinan berawan. Di luar kedua daerah tersebut, hujan akan turun pada pagi hari. Hujan diprediksikan berlanjut hingga malam harinya dengan intensitas ringan sampai sedang. Hanya saja, pada malam hari, Kepulauan Seribu dan Jakarta Pusat yang diperkirakan berawan.

Tidak hanya di wilayah Jabodetabek, hujan juga diperkirakan mengguyur di beberapa wilayah lain di Indonesia. Seperti: Yogyakarta, Surabaya, Samarinda, Pontianak, dan Jayapura termasuk kota yang bakal diguyur hujan. Sedangkan kota lainnya: Padang, Medan, Denpasar, Manado, Ambon, dan Makassar diperkirakan cerah berawan.

ERWAN HERMAWAN

Berita Terpopuler

20 Penumpang MH370 Ternyata Teknisi Militer ASMH370 

Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas

Peti Kemas dan Sabuk MH370 di Perairan Perth?


09.35 | 0 komentar | Read More

Umumkan Capres di Rumah Pitung Jadi Bumerang Buat Jokowi

Written By Unknown on Minggu, 23 Maret 2014 | 09.35

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, mengusap air mata dan mencium bendera Merah Putih, seusai mengumumkan menjadi Capres PDIP, di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara, (14/3). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Musyawarah Masyarakat Betawi Muhammad Rifky menyatakan keberatannya dengan pengumuman Joko Widodo sebagai calon presiden di rumah Si Pitung. Dia mengultimatum Jokowi untuk meminta maaf.

"Kami tunggu permintaan maaf Jokowi dalam waktu 7 hari ke depan. Kalau dia mengabaikannya, kami akan galang kekuatan yang lebih banyak lagi," ucap lelaki berjuluk Eky Si Pitung di Marunda, Jumat, 20 Maret 2014. (Baca: Jokowi: Bismillah, Saya Siap Jadi Calon Presiden)

Menurut Budayawan Betawi itu, ada beberapa hal yang membuat masyarakat betawi merasa dikerdilkan saat Jokowi pengumumkan pencapresannya di Rumah Pitung seminggu yang lalu. Pertama, pengumuman tersebut digelar secara mendadak tanpa ada komunikasi dahulu dengan masyarakat betawi yang notabene 'pemilik' rumah Pitung. "Kalau sowan dulu dengan tokoh-tokoh betawi boleh tidak deklarasi di sini, kan bisa ditemenin juga oleh kami. Ini tidak ada ujug-ujug deklarasi saja. Dia nyelonong masuk saja ke rumah orang sedangkan tuan rumahnya tidak ada."

Masalah kedua, ia melanjutkan, rumah Pitung ini merupakan cagar budaya. Tidak seharusnya cagar budaya dijadikan tempat pengumuman capres suatu kelompok tertentu. "Cagar budaya tidak layak dibawa ke ranah politik," kata dia. Dan yang semakin membuat dirinya beserta tokoh Betawi lainnya geram dengan pengumuman Jokowi sebagai capres, yakni penggunaan kata Si Pitung sebagai simbol perlawan.

Menurut dia, perkataan itu tidak tepat diucapkan oleh Jokowi pada saat itu. Sebab, Pitung berjuang dan melawan penjajah Belanda. "Kalau Jokowi mau melawan siapa? Mau melawan lawan politiknya yang nyapres. Mereka itu kader bangsa dan saya percaya mereka juga baik. Kenapa dilawan," ujar Rifky.

Rifky mengaku dirinya dan sejumlah tokoh betawi lainnya marah. Namun mereka sabar menunggu respon Jokowi. "Mereka marah tapi tidak berani ngomong," ujarnya. Namun, menurut Rifky, hingga kini Jokowi tak juga sadar. "Makanya kami baru protes sekarang."

ERWAN HERMAWAN

Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century

Berita terpopuler lainnya:
Sindir Jokowi Lagi, Prabowo: Kau Pembohong, Maling
Ditanya Video Ical-Marcella, Ical Tertawa
Kisah Baterai Lithium dan 4 Ton Manggis di Bagasi MH370


09.35 | 0 komentar | Read More

Usai Diserbu, Stasiun Duri Berjalan Normal

TEMPO.CO, Jakarta - Usai kericuhan terjadi di Stasiun Duri, Jakarta Barat, pihak stasiun langsung mengganti beberapa kaca loket yang pecah akibat diamuk sekelompok pemuda Jumat malam 21 Maret 2014. Namun, hanya tiga kaca loket penjualan tiket yang baru diganti.

"Untuk kaca peron, mushola, ruangan kepala stasiun, ruang polsus masih menunggu perbaikan," kata Wakil Kepala Stasiun Taufik, saat ditemui di ruangannya, Sabtu 22 Maret 2014. "Yang pasti kami sudah mengganti kaca tiga loket yang dipecahkan pemuda semalam."

Taufik mengatakan, kejadian terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Kejadian bermula saat lima pemuda yang turun dari kereta commuter line hendak menukar tiket harian berjaminan di loket. Usai menukar tiket, salah seorang pemuda yang diduga mabuk berusaha masuk kembali ke dalam stasiun.

"Namun saat dihalau petugas keamanan, mereka marah," ujar Taufik. "Dan memicu keributan sampai memecah beberapa kaca, neon box dan mematahkan engsel pintu."

Para pemuda yang diduga warga setempat ini, kemudian memanggil sekelompok pemuda lainnya. "Caranya dengan bernyanyi-nyanyi dan teriak keras-keras semacam nyari perhatian,kemudian 20 orang lainnya datang dan ikut merusak," kata Abdul Gani, salah seorang petugas keamanan setempat.

Akibat kejadian itu, dua orang petugas stasiun terluka. Satu terkena luka lemparan batu, dan yang lainnya terkena serpihan kaca. "Mereka rusuh dengan melempar batu dan juga merusak sebagian fasilitas stasiun," ujar Taufik menambahkan.

Namun, hingga Sabtu sore pukul 17.00, aktivitas stasiun sudah berjalan normal. Berdasarkan pantauan Tempo, loket penjualan tiket patas non commuter masih mengalami keretakan. Sedangkan, 6 ruangan lainnya seperti ruang polsus, kepala stasiun, mushola, peron, ruang informasi masih belum dilengkapi kaca ganti. "Saat ini pelaku sudah diamankan di polsek setempat," ujar Taufik. "Kami belum mengetahui siapa dalangnya."

REZA ADITYA

Berita Lainnya:
Prabowo Akan Besuk Iqbal, Keluarga Punya Satu Permohonan 

#Caroline Hero, Perlawanan Kejahatan pada Anak 
Umumkan Capres di Rumah Pitung Jadi Bumerang Buat Jokowi
Ahok Perketat Dana Rehab Sekolah  


09.35 | 0 komentar | Read More

Jakarta Bakal Diguyur Hujan Seharian

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Anda yang akan menghabiskan akhir pekan di luar ruangan, sedia payung atau jas hujan. Sebab, hujan diperkirakan akan mengguyur Jakarta sepanjang hari ini, Ahad, 23 Maret 2014.

Menurut BMKG, hujan dengan intensitas ringan diperkirakan terjadi merata di seluruh wilayah Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Kepulauan Seribu. Adapun bagi Anda yang ingin ke Puncak, cuaca di sana pagi ini dieprkirakan berawan. Begitu juga di wilayah Depok.

Pada siang hari, diperkirakan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang. Diantaranya di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bogor. Sedangkan di Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu juga hujan dengan intensitas ringan.

Pada malam hari, hujan mulai mereda namun tetap dengan intensitas ringan di beberapa wilayah. Seperti di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Tangerang dan Depok. Wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Tangerang diguyur hujan dengan intensitas sedang. Untuk Bogor dan Bekasi diperkirakan berawan.

LINDA TRIANITA

Berita Lainnya:
Video Ical-Duo Zalianty Diambil Sekitar 2010-2011
Transkrip Lengkap Percakapan 54 Menit MH370  
Mega Beberkan Alasannya Pilih Jokowi
Jokowi: Saya itu Ndeso, Miskin Koneksi


09.35 | 0 komentar | Read More

Sosialisasi ERP Mulai Mei

Written By Unknown on Jumat, 21 Maret 2014 | 09.35

TEMPO.CO , Jakarta: Sosialisasi penerapan jalan berbayar alias Electronic Road Pricing (ERP) akan dilakukan Mei mendatang. "PT Jakarta Propertindo selaku konseptor proyek ini sedang menyusun Detailed Enginering Design (DED).

"Sosialisasi ini kemungkinan besar akan dilakukan di Kuningan, ruas Jalan HR Rasuna Said," kata Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya pada Kamis, 20 Maret 2014.  

Ruas jalan ini dipilih menggantikan rencana awal di Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin. Sebab, di kedua ruas jalan tersebut sedang ada pengerjaan proyek Mass Rapid Transit (MRT).

Budi mengatakan sosialisasi ini berbeda dengan uji coba. Saat sosialisasi, semua vendor yang tertarik bisa memasang alatnya di ruas tersebut. Sehingga masyarakat tahu apa itu ERP dan bagaimana cara kerjanya.

 "Bisa dibilang riset awal untuk melihat antusiasme masyarakat dan sekaligus menghitung berapa laju kendaraan di sana," ujarnya.

Budi menyatakan belum mendapat laporan vendor mana saja yang akan ikut.

Menurut Budi, lelang proyek ini akan dilaksanakan pertengahan tahun ini. ""Untuk ke lelang ini pun masih ada yang perlu dirumuskan," ujar mantan Direktur PT Jaya Ancol ini. "Yaitu, apakah akan lelang investasi sehingga murni dikerjakan swasta dengan sistem bagi hasil atau pengadaan dari Pemerintah DKI Jakarta."

Posisi, PT Jakarta Propertindo pun masih dikaji dalam lelang ini, apakah operator atau hanya pengawas.  "Ini proyek baru, makanya kami sedang minta tafsir dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan program jalan berbayar ini merupakan bagian dari penanganan kemacetan. Besaran anggaran yang disediakan untuk proyek ini adalah Rp 50 miliar, tertuang dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah 2014.

Menurut Akbar, pekerjaan ERP ini bisa dijalankan tahun ini sebab aturan hukumnya sudah lengkap. Landasan hukumnya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan.

Kemudian Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas.  "Peraturan daerah soal jalan berbayar ini juga sudah disahkan oleh dewan," ujarnya.

Hanya di dalamnya tidak mengatur kendaraan roda dua. "Sepeda motor dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 tidak diatur, makanya Perda juga tidak," ujarnya. Konsekuensinya adalah nantinya akan ada aturan yang menyatakan bahwa sepeda motor dilarang melintas di jalur ERP. Hanya, usulan ini masih sebatas wacana. (Baca: Ahok Girang Swasta Sudah Mau Investasi di ERP)

Untuk lokasi yang akan dikenakan ERP, Akbar merujuk pada Jalan Sudirman-Jalan MH Thamrin, Jalan Rasuna Said, dan Jalan Gatot Subroto (bekas 3 in 1). Kawasan tersebut menjadi prioritas karena kemacetannya sudah termasuk akut. (Baca: ERP Belum Juga Diterapkan, Begini Penjelasan Ahok)

SYAILENDRA

Terpopuler:
MH370 'Sembunyi' di Balik Pesawat Lain?
Bukti-bukti Brigadir Susanto Habisi AKBP Pamudji
Buntut Rusuh Mimika, Pendeta Tewas Ditembak  


09.35 | 0 komentar | Read More

Ibu Ade Sara Sempat Tolak Kisah Anaknya Dibikin Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ibunda Ade Sara Angelina Suroto, Elizabeth Diana sempat menolak peristiwa pembunuhan yang menimpa anakanya dibuat menjadi iklan. Alasannya, ia tak ingin masyarakat menganggap ia memanfaatkan musibah yang dialami keluarganya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat setelah menyampaikan idenya untuk membuat iklan layanan masyarakat mengenai kisah Ade Sara. "Ibu Elizabeth awalnya menolak karena ia nggak mau dianggap memanfaatkan," kata Irwan kepada Tempo, Kamis, 20 Maret 2014.

Ade Sara Angelina dibunuh oleh pasangan kekasih Ahmad Imam Al Hafitd, 19 tahun, dan Assyifa Ramadhani, 18 tahun. Ia dianiaya dengan cara disetrum, dicekik, dan disumpal mulutnya menggunakan kertas dan tisu. (Baca: Bagaimana Sepasang Kekasih itu Membunuh Ade Sara?)

Irwan menuturkan ketabahan ketabahan Elizabeth Diana dan Suroto sangat menginspirasi. Setelah berdiskusi dengan rekannya mengenai ide iklan, ia lalu menemui pembimbing rohani keduanya untuk membantu meyakinkan Elizabeth dan Suroto bahwa iklan tersebut harus dibuat.

Keduanya, kata Irwan, akhirnya menyetujui kisah anaknya dibuatkan iklan meski iklan tersebut akan terus mengingatkan mereka kepada Ade Sara. Namun mereka menolak uang pembayaran yang diberikan oleh Sido Muncul. "Kalau memang menginspirasi, silakan dibuat iklannya tapi saya nggak mau dibayar," kata Irwan menirukan Elizabeth. (Baca juga: Di Pelukan Ibu Ade Sara, Dua Wanita ini Menangis Minta Maaf)

Iklan yang direncanakan mulai tayang pada Senin, 24 Maret mendatang ini, kata Irwan, bertujuan mengingatkan masyarakat mengenai teladan memaafkan bagi mereka yang sedang berkonflik. "Orang tua Ade Sara yang anaknya dibunuh dengan kejam seperti itu bisa memaafkan, jadi yang sedang berantem kecil saja diharapkan segera rukun lagi," ujar Irwan.

LINDA HAIRANI

Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century

Berita terpopuler lainnya:
Facebook Buka Kantor di Indonesia
Subsidi Membengkak, Hatta: RFID Omong Doang!
Malaysia Airlines H370 'Sembunyi' di Balik Pesawat Lain?


09.35 | 0 komentar | Read More

Jokowi Absen Bersepeda Hari Ini  

Calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (tengah), bersama pendukungnya naik sepeda santai dalam kampanye "Karnaval Kotak Kotak" di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (1/7). ANTARA/Ujang Zaelani

TEMPO.CO, Jakarta - Tak seperti biasanya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak bersepeda ke kantor di Balai Kota. Dia datang dengan menggunakan mobil dinasnya.

Padahal, rombongan pesepeda yang selalu mendampingi Jokowi bersepeda sudah tiba sekitar pukul 06.00 WIB pagi. Namun, hingga pukul 07.30 WIB, Jokowi tak kunjung muncul.

Menurut seorang penjaga rumah dinas Jokowi, calon presiden dari PDI Perjuangan itu sudah keluar dari rumah dinas sebelum pukul 06.00 WIB pagi. "Sudah keluar sejak jam 05.30 WIB pakai mobil," kata dia, Jumat, 21 Maret 2014. "Tidak tahu kemana,"

Jokowi tiba sekitar pukul 08.00 WIB di Balai Kota. Seperti biasa, dia mengenakan setelan kemeja putih dan celana bahan hitam.

Kebiasaan Jokowi bersepeda setiap hari Jumat ini dimulai sejak dia mengeluarkan aturan agar pegawai Pemprov DKI tidak menggunakan kendaraan pribadi saat berkantor. Pergub Nomor 150 Tahun 2013 itu mewajibkan para pegawai tidak membawa kendaraan setiap Jumat di awal bulan.

NINIS CHAIRUNNISA

Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century

Berita terpopuler lainnya:
Terkait Asap, Gubernur Riau Bentak Kapolres 
Facebook Buka Kantor di Indonesia
CNN: Kuala Lumpur di Indonesia


09.35 | 0 komentar | Read More

Ini Hasil Blusukan Bawahan Jokowi di Sekolah  

Written By Unknown on Kamis, 20 Maret 2014 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun rupanya memiliki hobi blusukan seperti atasannya. Dia mengunjungi sekolah-sekolah dengan menumpang ojek ataupun bajaj serta menyamarkan dirinya menggunakan topi atau masker.

Mendengar cerita blusukan ini, ratusan guru yang hadir dalam dalam public hearing soal kepala sekolah hasil seleksi terbuka di Balai Kota serentak tertawa. Namun Lasro gerah. "Bapak-ibu boleh tertawa, tapi sebelum tertawa, tertawakan dulu diri bapak-ibu sekalian," katanya, Rabu, 19 Maret 2014. Mendengar pernyataan Lasro, mereka diam seribu bahasa. Ada pula yang bertolak pinggang.

Selama sebulan enam hari menjabat, dia mengklaim sudah mengunjungi 52 sekolah di DKI. Dari seluruh sekolah itu, dia menemukan sejumlah masalah, yang dia sebut sebagai fenomena. Fenomena pertama adalah kebersihan kamar mandi sekolah. "Dari 52 sekolah yang saya injak, hanya enam sekolah yang bersih."

Lasro berlanjut ke ruang guru. Dia menemukan susunan arsip yang berantakan. "Arsipnya ada di bawah kaki, sudah bulukan, dengan koran dan majalah," ujarnya.

Lalu dia mengunjungi ruang kepala sekolah. Lasro tercengang. Sebab, ruang pemimpin sekolah tersebut lebih indah daripada kantor gubernur. Juga berkali-kali lipat lebih indah ketimbang ruang kepala dinas. Padahal, di balik itu, kondisi ruang guru dan tata usaha tidak keruan.

Lasro tak lupa mengecek kondisi kantin. Dia mendapati kantin berada di sebelah tempat pembuangan sampah dan selokan. Kemudian dia mendapati perpustakaan yang berantakan dengan buku-buku yang berserakan. Keenam, pada koridor sekolah dia mendapati barang-barang berserakan, padahal masih bagus.

Yang memprihatinkan, kata Lasro, adalah fenomena ketujuh, yakni adanya ruangan yang dijadikan gudang. Padahal ruang belajar kurang. Di hadapan 117 kepala SMA dan 63 kepala SMK, Lasro geram ketika mengungkapkan temuannya yang kedelapan, yakni ketika murid bekerja membersihkan ruangan, guru malah tidak ada. Fenomena kesembilan, yang dia dapati hari itu juga, yakni warga sekolah merokok sambil ongkang-ongkang kaki di pintu masuk sekolah. Dia melihat asbak di dekat orang yang merokok itu. Sudah ada empat puntung rokok. (baca juga: Jokowi: Remaja Jangan Cuma Main Twitter dan Facebook)

Dalam kesempatan itu, dia juga menyatakan tak ingin ada sebutan kepala sekolah, melainkan manajer sekolah. Terakhir, Lasro menyatakan kekecewaannya karena ada guru ataupun pegawai sekolah yang enggan memakai seragam. "Kita semua mengaku pegawai negeri, ada puluhan guru seakan malu menggunakan tanda pengenal dan pakai (seragam) Korpri," kata Lasro,

Untuk mengatasi masalah ini, dia meminta komitmen para kepala sekolah baru yang berada di hadapannya. "Kalau cuma kata, saya bisa baca di Gunung Agung atau Gramedia. Gampang sekali. Tapi jangan ada deviasi kata dan perbuatan," ujarnya. Lasro ingin para guru berupaya keras. "Bapak-ibu bukan guru, tapi pejuang." (baca:Kali Ini, Jokowi Bilang Titip Jakarta ke Kepsek)

ATMI PERTIWI

Berita Lainnya:
Ditanya Prasasti Batu Tulis,Jokowi: Ini Sudah Sore
Bukti-bukti Brigadir Susanto Habisi AKBP Pamudji
iPod Nurhadi Dibeli di Amerika, Singgah Singapura
Taktik Jokowi Layani Wawancara Soal Capres


09.35 | 0 komentar | Read More

Jelang Kampanye, Makam Mbah Priok Malah Sepi

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang kampanye pemilu, pemakaman biasanya menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi caleg. Mereka datang untuk berziarah, berdoa, meminta wejangan kepada leluhur atau kekuatan ghaib.

Namun, Makam Mbah Priok, Tanjung Priok, Jakarta Utara, malah sepi ketika Tempo berkunjung ke sana hari ini, Rabu 19 Maret 2014. Berdasarkan pantauan Tempo, apa yang terlihat di sana hanyalah serombongan ibu-ibu pengajian.

Ibu-ibu pengajian itu jumlahnya kurang lebih 100 orang. Mereka datang menggunakan bus pariwisata warna merah yang diparkirkan di depan pintu masuk makam. Di bus itu, sama sekali tak terlihat tanda partai politik ataupun caleg. Bus itu tampak polos. Ibu-ibu yang datang mengenakan bus itu pun begitu sampai di makam hanya duduk-duduk sambil makan.

Leo (81), salah satu penjaga makam Mbah Priok, mengakui bahwa belum ada caleg yang datang sejauh ini. Kebanyakan peziarah yang datang, kata ia, hanyalah warga umum. (Baca: Caleg Tebar Janji di Makam Pangeran Jayakarta)

"Belum ada caleg setahu saya. Kalaupun ada, sulit juga untuk memastikannya karena yang ziarah ke sini itu banyak, ribuan, dari pagi hingga malam," ujarnya. Leo menambahkan, masa jelang kampanye justru bukan masa  makam menjadi ramai. Masa paling ramai, kata ia, adalah saat libur hari raya Idul Fitri dan bulan Ramadhan.

Pria beranak delapan asal Bogor itu juga berkata bahwa tak ada juru doa khusus caleg di makam Mbah Priok. Kecuali, kata ia, caleg itu membawa sendiri dari luar. "Intinya, mau doa, mau ziarah di sini terserah. Kapanpun boleh. Caleg mau berdoa di sini ya berdoa saja,"ujarnya.

Penus, 31, pedagang souvenir di depan makam Mbah Priok, juga mengaku tak melihat satupun caleg yang datang tiga hari terakhir. "Nggak ada Mas, orang ziarah biasa aja adanya. Mungkin nanti mendekati pemilu," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Tempo, meski tak tampak caleg di kawasan makam, sejumlah peraga kampanye terlihat di sana. Kebanyakan berupa stiker. Namun jumlahnya tak banyak, bisa dihitung dengan jari. (Baca: Makam Pangeran Jayakarta dan Berkah Buat Politikus)

ISTMAN MP

Berita Lainnya:
Tewasnya AKBP Pamudji, Ditembak atau Bunuh Diri?
Benarkah iPod Nurhadi Harganya Rp 480 Ribu?
Ahok Terima Laporan Revitalisasi Kota Tua
Buntut Rusuh Mimika, Pendeta Tewas Ditembak


09.35 | 0 komentar | Read More

Bukti-bukti Brigadir Susanto Habisi AKBP Pamudji  

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan Brigadir Susanto sebagai pelaku penembakan Ajun Komisaris Besar Pamudji, Kepala Pelayanan Detasemen Markas Polda Metro Jaya. Apa saja bukti bahwa Susanto menembak atasannya tersebut?

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto, hingga saat ini Brigadir Susanto belum mengakui perbuatannya. Namun penyidik menemukan alat bukti yang cukup bahwa dialah pelaku penembakan Pamudji. (Baca: Kejiwaan Penembak Pamudji Stabil)

Berdasarkan hasil otopsi, Pamudji mengalami luka tembak pada pelipis kiri tembus hingga pelipis kanan, tepatnya di atas telinga, dengan kemiringan 10-15 derajat. Sebelumnya, Pamudji ditemukan tewas dengan kondisi luka tembak pada bagian kepala di ruang piket Pelayanan Masyarakat Polda Metro Jaya, Selasa, 18 Maret 2014, sekitar pukul 21.30 WIB.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto menjelaskan, Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri menemukan jejak tangan Brigadir Susanto di lokasi kejadian. Hal tersebut, kata dia, menjadi dasar penyidik menetapkan Brigadir Susanto sebagai pelaku penembakan. "Mengenai motif masih didalami," kata Heru.

Heru mengungkapkan jejak lainnya. "Di tubuh pelaku ada sisa mesiu dan darah korban," ungkap Heru. Penyidik menemukan sisa pembakaran mesiu pada salah satu tangan Brigadir Susanto.Temuan itu diperoleh setelah penyidik melakukan rekonstruksi di lokasi kejadian tadi malam. Pada waktu yang sama, penyidik mengorek keterangan dari empat saksi yang merupakan anggota kepolisian. Barang bukti seperti pistol revolver dan proyektil sudah diamankan.

Heru menambahkan, ketika terjadi penembakan, hanya ada Brigadir Susanto dan Pamudji di ruang piket Pelayanan Masyarakat. Seorang polisi, Ajun Inspektur Satu Dede Mulyani, yang berada di luar ruang piket mengaku tiba-tiba mendengar suara tembakan dua kali.

Saat itulah, kata Heru, Dede melihat Susanto lari keluar dan menyatakan atasannya bunuh diri. Setelah dicek, tubuh Pamudji sudah bersimbah darah, sementara pistol tergeletak di sisi kiri tubuhnya. Susanto diduga melakukan pembunuhan itu karena kesal ditegur Pamudji.

Saat bertugas piket malam itu, Susanto seharusnya datang mengenakan seragam dinas, tapi dia memakai baju bebas. Tak terima ditegur, Susanto marah. (Baca: Cekcok Ini Diduga Jadi Pemicu Penembakan Pamudji) 


M. ANDI PERDANA | ANTARA

Berita Terpopuler

Warga Maladewa Melihat Jet Terbang Rendah, MH370? 
Ketua KPK: Hedonis, Nurhadi Dekat dengan Korupsi 
Indonesia Tidak Akui Referendum Crimea
Tagih Janji, Fatwa Kirim Surat Cinta ke Jokowi  


09.35 | 0 komentar | Read More

Pamudji Baru 6 Bulan Jadi Komandan Polisi

Written By Unknown on Rabu, 19 Maret 2014 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - Ajun Komisaris Besar Pamudji, Kepala Detasemen Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya yang tewas ditembak anak buahnya pada Selasa, 18 Maret 2014 malam, baru menjabat sebagai Kepala Detasemen Markas (Denma) selama enam bulan.

Pamudji ditembak saat sedang piket di kantor Pelayanan Masyarakat Polda Metro Jaya. Seorang saksi mengatakan korban dan anak buahnya atas nama Brigadir S sempat terlibat percekcokan. (Baca: Penembak Pamudji Diduga Anak Buahnya Sendiri)

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, tugas Kepala Denma adalah memeriksa seluruh markas komando. "Beliau bertanggung jawab terhadap markas dan elemen yang bekerja," kata dia kepada wartawan Rabu 19 Maret 2014. "Termasuk piket-piket yang bekerja."

Rikwanto menyebutkan, korban baru menjabat selama enam bulan sebagai Kepala Denma. "Kurang lebih 6 bulan," kata dia.

Pamudji ditemukan tewas dengan luka tembak di bagian kepala. Jasad korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati setelah sebelumnya dibawa ke Pusat Dokkes Polda Metro Jaya.

NINIS CHAIRUNNISA

Terpopuler:
Surat Curhat Putri Pilot Malaysia Airlines
Follow Akun Porno, Tifatul Sembiring Di-bully
Kenapa Akil Mochtar Sebut Jaksa Goblok? 
Puing di Selat Malaka, Malaysia Airlines?


09.35 | 0 komentar | Read More

Pamudji Ditembak Menggunakan Senjata Piket  

TEMPO.CO, Jakarta -Juru bicara Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, mengatakan Ajun Komisaris Besar Polisi Pamudji ditembak menggunakan senjata piket. Pistol yang selalu berada di ruang piket. Dugaan sementara pelaku penembakan adalah anak buahnya sendiri. (Baca: Penembak Pamudji Diduga Anak Buah Sendiri).

Menurut Rikwanto, saat ini masih dilakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa beberapa saksi. "Ada tiga anggota yang diperiksa," ujarnya, Rabu, 19 Maret 2014. Dia menambahkan, penyidik belum mengetahui motif penembakan. "Terlalu prematur dan masih berlangsung penyelidikan." (Baca: Komandan Polisi Tewas Ditembak di Tempat Kerja)

Pamudji baru menjabat selama enam bulan sebagai Kepala Detasemen Markas Polda Metro Jaya. Dugaan sementara, sebelum kejadian perwira menengah ini terlibat keributan dengan anak buahnya. Saat ini jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

NINIS CHAIRUNNISA

Berita Terkait
Kapolda Baru Akan Kaji Percepatan Program
Luka Mengering, Korban Ayah Tiri Bisa Kencing 
Putut Bayuseno Klaim Sudah All-Out untuk Jakarta
Kondisi Balita IS Perlahan Membaik 


09.35 | 0 komentar | Read More

Kriminolog: Penembakan Pamudji Konflik Pekerjaan

TEMPO.CO, Jakarta - Kriminolog Universitas Indonesia Erlangga Masdiana mengatakan, konflik di dalam pekerjaan merupakan salah satu penyebab Brigadir Susanto menembak Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Pamudji. Konflik seperti ini biasanya terjadi antara atasan dan bawahan. "Biasanya dipicu oleh tuntutan bawahan yang harus loyal dengan atasan," kata Erlangga, Rabu, 19 Maret 2014. (Baca: Komandan Polisi Tewas Ditembak di Tempat Kerja)

Konflik tersebut, kata dia, biasanya berupa masalah komunikasi, hubungan pribadi, maupun struktur organisasi.

Sebelumnya, Kepala Detasemen Kepolisian Daerah Metro Jaya, AKBP Pamudji tewas ditembak anak buahnya di ruang pelayanan masyarakat, Selasa malam 18 Maret 2014. Pamudji ditembak dua kali pada saat sedang bertugas bersama anak buahnya.

Erlangga memaparkan masalah komunikasi dapat ditimbulkan lantaran adanya ketidakjelasan informasi maupun perintah yang disampaikan. Wujudnya berupa perintah yang tak mudah dipahami dan tidak konsisten.

Dia menuturkan pergantian pimpinan yang sering terjadi di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia menuntut anak buah harus menyesuaikan gaya kepemimpinan atasannya. Erlangga menduga ada gaya kepemimpinan Pamudji yang dianggap mengganggu oleh Susanto.

Kemungkinan lain, kata Erlangga, Brigadir Susanto memiliki agenda lain di luar tugasnya sebagai polisi. Akibatnya kepentingan tertentu tersebut bertabrakan dengan tugas utama polisi. Selain itu, penyebab lain yakni adanya masalah pada pekerjaan polisi sendiri. "Penyebab seperti ini membuat polisi bingung memihak masyarakat atau pimpinan," kata Erlangga.

LINDA HAIRAN

Berita Terkait
Olah TKP Penembakan, Markas Polda Dijaga Ketat
Penyidik Olah TKP Penembakan Komandan Polisi
Komandan Polisi Ditembak Saat Piket


09.35 | 0 komentar | Read More

Pacar dan Pembunuh Mia Nuraini Musuhan Sejak Lama

Written By Unknown on Minggu, 16 Maret 2014 | 09.36

TEMPO.CO , Jakarta:-Kepala Kepolisian Sektor Cilandak, Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Sungkono mengatakan bahwa Anto (A) dan AR, otak di balik pembunuhan Mia Nuraini, 16 tahun, punya riwayat hubungan dengan Mia maupun kekasih Mia, Soni Sumarsono.

Dengan Soni-- pacar Mia Nuraini ini  misalnya, A dan AR ternyata kerap berkelahi. Keduanya sudah bermusuhan sejak lama dan fakta bahwa Mia Nuraini berpacaran dengan Soni memperparah permusuhan itu.

"Ya mereka sudah musuhan sejak lama. Tapi apa penyebab musuhannya, saya belum tahu ya. Sepertinya bukan karena tawuran semasa sekolah, tapi karena pernah berkelahi saja,"ujar Sungkono kepada Tempo, Sabtu, 15 Maret 2014.

Mia Nuraini beserta kekasihnya, Soni, Kamis dini hari lalu dikeroyok delapan orang. Mereka diserang dengan stik golf dan gir motor. Soni luka parah sementara Mia Nuraini tewas pasca peristiwa tersebut.

Enam dari pengeroyok itu sudah ditangkap pihak kepolisian. Namun, dua sisanya yaitu A dan AR, kabur. A dan AR belakangan diketahui sebagai otak penyerangan itu.

Sungkono mengatakan, awal permusuhan A, AR, dan Sony belum bisa dikenali dengan detil karena Soni belum bisa ditanyai. Soni sendiri sekarang masih dalam perawatan.

Terkait hubungan dengan Mia, A adalah mantan kekasih dari Mia Nuraini. AR sendiri, dulunya, cukup mengenal Mia lewat A meski bukan teman baik. A cemburu dengan Mia karena Mia berpacaran Soni yang adalah musuh dari A dan AR.

"Berdasarkan keterangan para pelaku, keduanya baru berpacaran selama enam atau tujuh bulan lalu," ujar Sungkono mengakhiri.

ISTMAN MP


09.36 | 0 komentar | Read More

Sebelum Wafat, Mia Nuraini Dipukuli 2 Remaja Putri

Keenam pelaku ditampilkan saat rilis pengungkapan kasus pengeroyokan yang mengakibatkan kematian di Polsek Cilandak, Jaksel (13/3). Pengeroyokan yang dilakukan oleh enam orang di depan Terogong Residence Rabu dini hari tersebut menewaskan Mia Nuraini serta mengakibatkan dua rekannya mengalami luka parah. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Sektor Cilandak, Komisaris Sungkono mengatakan penyidik sedang menelusuri peran masing-masing tersangka dalam kasus pengeroyokan yang mengakibatkan meninggalnya Mia Nuraini pada Rabu, 12 Maret 2014. Pacar Mia, Soni dan temannya, Surya, juga menjadi korban dalam peristiwa ini. Mereka mengalami luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit Fatmawati.

Dalam kasus ini, kata Sungkono, polisi telah menangkap enam orang. Mereka adalah Albi Haq, 21 tahun, Indra Rifai (30), Chilwab Yulkiansyah (19), NP (16), serta dua perempuan, yakni Yati Heryani (19) dan Putri Astrini (20). "Kami juga masih memburu dua tersangka yang buron, yaitu A dan AR," kata Sungkono, Sabtu 15 Maret 2014. (Baca: Polisi Buru Pengeroyok Mia Nuraini)

Peran tersangka A, menurut dia, disebut-sebut sebagai orang yang memukul korban menggunakan gir sepeda motor. Sedangkan AR membantu dengan memukuli korban. "Tersangka yang perempuan juga ikut memukul," ujar Sungkono. Yati diketahui memukul Mia, sedangkan Putri memukuli Soni. "Tapi belum jelas senjata apa yang digunakan," kata Sungkono. Sedangkan empat tersangka lagi secara bergantian memukul Sony dan Surya menggunakan stik golf dan bilah kayu. (Baca: Keluarga Mia Nuraini Tak Akan Maafkan Pengeroyok)

Kasus pembunuhan Mia bermula ketika korban tengah berboncengan sepeda motor dengan Soni. Sedangkan rekan mereka, Surya, mengikuti dari belakang, juga dengan sepeda motor. Saat berada di Jalan Poncol Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, sekelompok pemuda muncul menggunakan empat sepeda motor. Satu di antaranya menyerang Soni menggunakan gir sepeda motor. Sony bisa mengelak dari serangan itu. Namun Mia yang berada di boncengan justru menjadi korban. Gadis itu terpelanting dan tak sadarkan diri. (Baca: Mia Nuraini Dekat dengan Ayahnya)

Soni dan Surya berusaha menghindar dari serangan pengeroyok. Namun mereka tidak bisa pergi jauh. Para pelaku menganiaya kedua remaja itu menggunakan kayu, stik golf, dan gir sepeda motor. Setelah korban tak sadarkan diri, pelaku kabur. Sekitar satu jam kemudian, mereka siuman kemudian melapor ke Polsek Cilandak. Berdasarkan keterangan tersangka diketahui A adalah bekas kekasih Mia. Diduga dia menyimpan dendam terhadap korban. Sebab, beberapa waktu sebelumnya, A kalah saat berkelahi dengan Soni.

M. ANDI PERDANA | REZA ADITYA

Berita terpopuler:
Ekspresi Ahok Saat Detik-detik Deklarasi Jokowi
Jokowi Capres, Warga Semeru: Satria Piningit Datang
Vettel Puas Finis di Urutan Keempat 
Jam Pintar Google Siap Hadang Galaxy Gear 2 
Dewi dan Miranti Tereliminasi dari Indonesian Idol


09.36 | 0 komentar | Read More

Hari Pertama Kampanye Parpol, Jakarta Mendung

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca mendung berawan dan sedikit hujan akan mewarnai hari pertama kampanye partai politik peserta Pemilihan Umum 2014 di Jakarta, Ahad, 16 Maret 2014.

Berdasarkan perkiraan cuaca yang dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca Jakarta cenderung berawan dan sempat diwarnai hujan ringan di pagi hari.

BMKG memperkirakan hujan ringan akan turun di kawasan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Sedangkan wilayah lainnya berada dalam kondisi cerah berawan. Memasuki siang dan sore hari, terjadi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah. (baca: Sabtu, Hujan Masih Bayangi Jabodetabek).

Hujan dengan intensitas sedang diperkirakan akan terjadi di daerah Depok dan Bogor. Sedangkan hujan dengan intensitas ringan diperkirakan akan mengguyur kawasan Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Bekasi, dan Tangerang. Wilayah lainnya dalam kondisi cerah berawan.

Memasuki malam hari, curah hujan mengalami penurunan ketimbang siang dan sore hari. BMKG memprediksi seluruh wilayah di Jabodetabek dalam kondisi cerah berawan. Terkait pesta politik 2014, beberapa partai yang akan menggelar kampanye di Jakarta hari ini adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. (Baca: Kampanye Jokowi Tiru Soekarno, PDI-P: Itu Tradisi).

DIMAS SIREGAR

Berita Terpopuler
Pesawat Malaysia Airlines MH370 Dilaporkan Dibajak
Malaysia Airlines Terbang hingga Dekat Perth?
Ruhut: Jokowi Capres, Indonesia Tunggu Kehancuran
Pejabat Malaysia Bantah MH370 Dibajak

 


09.36 | 0 komentar | Read More

Balita Dianiaya Bilang Ibu Jahat

Written By Unknown on Sabtu, 15 Maret 2014 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - IS, 3,5 tahun, bocah yang diduga menjadi korban penganiayaan, nampak lahap menyantap dua potong daging ayam ketika Tempo menemuinya di kamar 506, Blok B, Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, Jumat petang 14 Maret 2014. Sesekali ia meringis kesakitan karena luka bakar di sekujur tubuhnya. (Baca: Balita Dianiaya Mengundang Iba di RS Koja).
 
Diselingi makan, IS menuturkan perlakuan ibu angkat yang disebutkannya sering memukulinya. Bahkan, sang ibu tak segan menggigit lengan jika dia tak menurut. "Ibu jahat sambil," kata dia.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Daddy Hartadi, menduga IS juga dianiaya ayah angkatnya, Dadang Supriyatna, 29 tahun. Seluruh penganiayaan sudah berjalan satu tahun.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan terhadap Dadang, Daddy mengungkapkan, sekitar 11 bulan lalu IS ditemukan kedua orang tua angkatnya itu di Stasiun Karawang, Jawa Barat. Lantas, korban diboyong ke rumah orang tua pelaku di daerah Gempol Karta, Rengas Dengklok RT 05 RW 02, Karawang, Jawa Barat. Dari tempat ini IS sudah mulai mendapat perlakuan kasar.

Selanjutnya, Daddy menambahkan, korban dibawa oleh Dadang ke Jakarta. Selama di Jakarta, mereka mengamen berpindah-pindah dari Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Selama itu pula mereka hidup di jalan dan tidur di emperan toko. "Di Jakarta sudah sebulan," kata Daddy mengungkap pengakuan Dadang.

Perlakuan kasar menjadi menu sehari-hari bocah kecil IS. Terutama ketika IS tak kembali dari megamen dengan uang tak sampai Rp 40 ribu. "Pelaku emosi jika korban tidak memenuhi target," kata Daddy.

Saat ini, polisi masih mencari istri Dadang yang berinisial L. Dadang sendiri telah mendekam di ruang tahanan Markas Polres Jakarta Utara. Ia dijerat denan Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 tentang Kekerasan Terhadap Anak. Pelaku diancam dengan hukuman maksimal 10 tahun penjara.

ERWAN HERMAWAN

Terpopuler
Ekspresi Ahok Saat Detik-detik Deklarasi Jokowi
Ini Catatan Pengusaha kepada Jokowi 
Jokowi Capres, Warga Semeru: Satria Piningit Datang
Vettel Puas Finis di Urutan Keempat  


09.35 | 0 komentar | Read More

Balita Dianiaya, Tangan Patah Badan Disetrika

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Jakarta Utara menangani kasus penganiayaan terhadap anak di bawah umur, sejak Jumat 14 Maret 2014. Inisialnya  IS, usia 3,5 tahun. Bocah asal Karawang, Jawa Barat, itu diduga dianiaya oleh orang tua angkatnya di Jakarta.

IS kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara. Pada tubuhnya tertera bekas luka bakar diduga bekas disetrika. Tulang tangan kirinya patah. (Baca: Balita Dianiaya Bilang Ibu Jahat)

Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Daddy Hartadi, IS ditemukan Juliana, pegawai swasta, pada Rabu  13 Maret 2014 pukul 10.00. Saat itu Juliana merasa iba melihat IS dan Dadang Supriyatna, 29 tahun, yang sedang mengamen di Halte Busway Mangga Dua, Jakarta Barat. Dadang belakangan diketahui  adalah ayah angkat IS.

Tak tega, Daddy melanjutkan, Juliana pun mengajak IS dan Dadang yang warga Gempol Karta, Rengas Dengklok, Karawang, Jawa Barat, untuk berobat di Puskesmas Pademangan. Dalam pemeriksaan dokter itulah terungkap pada sekujur tubuh bocah itu ditemukan luka bakar juga sundutan api rokok dan luka gigitan.

Selain itu, ia menambahkan, berdasarkan keterangan dokter, IS juga mengalami pembengkakan di bagian alat kelamin diduga akibat penganiayaan. Tak hanya itu, pada saat datang ke puskesmas pun IS mengalami kejang-kejang.

Curiga dengan kondisi IS, pihak puskesmas pun melapor ke Polsek Pademangan. Tak lama, polisi menangkap orang tua Dadang dan ibu angkat IS. "Kami masih mendata saksi-saksi," kata Daddy.

ERWAN HERMAWAN

Terpopuler
Ekspresi Ahok Saat Detik-detik Deklarasi Jokowi
Ini Catatan Pengusaha kepada Jokowi 
Jokowi Capres, Warga Semeru: Satria Piningit Datang
Vettel Puas Finis di Urutan Keempat


09.35 | 0 komentar | Read More

Balita Dianiaya, Luka Hingga ke Kuku dan Skrotum

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil pemeriksaan dokter Rumah Sakit Umum Daerah Koja menunjukkan sekujur tubuh IS, (3,5 tahun) penuh luka. Semua luka itu didapatnya akibat penganiayaan orang tua angkat.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Daddy Hartadi, korban mengalami luka bakar, cakar, dan gigitan. "Ini luka lama akibat sundutan rokok dan cakaran," kata Daddy menunjuk diantaranya, Jumat 14 Maret 2014.

Selain itu, kuku IS pun mengalami pendarahan dan lengan kirinya patah. "Kukunya dicabutin dan alat kelaminnya juga bengkak," kata Daddy. Itu belum semua. Daddy mengatakan, lidah IS korban pun mengalami luka. "Ada bekas luka jepitan di lidah korban."

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Togi Asman Sinaga, mengatakan korban tengah ditangani oleh dokter bedah terkait dengan kondisi luka di alat kelaminnya. "Skrotumnya mengalami luka parah," ucapnya.

Togi menambahkan, upaya penanganan terhadap luka bakar dan patah tangan korban juga sudah dilakukan. "Sudah dijahit bekas luka di bagian dadanya. Tangan yang patahnya pun sudah dipasang gips."

Dadang Supriyatna, ayah angkat IS, sudah ditahan di Markas Polres Jakarta Utara. Dia mengaku telah menganiaya anaknya. Polisi masih memburu L, ibu angkat IS.

ERWAN HERMAWAN

Terpopuler
Ekspresi Ahok Saat Detik-detik Deklarasi Jokowi
Ini Catatan Pengusaha kepada Jokowi 
Jokowi Capres, Warga Semeru: Satria Piningit Datang
Vettel Puas Finis di Urutan Keempat


09.35 | 0 komentar | Read More

Pembunuhan Ade Sara, Polisi Akan Periksa Imam?

Written By Unknown on Selasa, 11 Maret 2014 | 09.36

Polisi menunjukkan tersangka dan barang bukti saat gelar perkara kasus pembunuhan Ade Sara di Polres Bekasi, Jawa Barat, (7/3). ANTARA/Hafidz Mubarak

TEMPO.CO , Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menyatakan, kepolisian akan memeriksa salah satu saksi yang diketahui sempat melihat jasad Ade Sara saat pelaku hendak membuangnya. "Akan diperiksa saksi bernama Imam serta beberapa teman lain," kata Rikwanto saat ditemui di Ditkrimum Polda Metro Jaya pada Senin, 10 Maret 2014.

Ade Sara Angelina Suroto, 19 tahun, ditemukan tewas di Jalan Tol Bintara Kilometer 49, Bekasi Barat, dengan mulut tersumpal tisu dan koran. Pembunuh Ade Sara diketahui merupakan sepasang kekasih, Ahmad Imam al Hafidtn 19 tahun, dan Assyifa Ramadhani, 18 tahun. (Baca: Tersangka Pembunuh Ade Sara Tertawa Saat Diperiksa, Pengacara Bingung)

Rikwanto mengatakan, dalam kejadian, mobil yang digunakan pelaku sebagai tempat penganiayaan dan pembunuhan sempat mogok beberapa kali. "Pelaku sempat meminta tolong kepada temannya untuk membawakan aki cadangan," kata Rikwanto.

Imam merupakan teman pelaku yang membawakan aki tersebut. "Saat menyerahkan aki, Imam sempat mencurigai ada apa di dalam mobil Kia Visto milik Hafidt," kata Rikwanto. Menurut Rikwanto, pelaku menjawab, 'mayat' tanpa Imam bertanya lebih jauh dan kemudian pergi.

Menurut Rikwanto, belum diperlukan tes kejiwaan bagi kedua pelaku yang telah mengaku bahwa aksinya direncanakan. "Namun jika diperlukan, belum dijadwalkan kapan," katanya.

Atas perbuatannya, Hafidt dan Assyifa diancam dengan pasal pembunuhan berencana sebagaimana dimaksud Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati. Atau kurungan pidana seumur hidup.

ISMI DAMAYANTI

Topik terhangat:
Ade Sara | Malaysia Airlines | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum

Berita terpopuler lainnya:
Ternyata Ahok Bisa Disuap
Paspor Palsu Menambah Misteri Malaysia Airlines
Ada Jejak Avtur di Jalur Pesawat Malaysia Airlines 


09.36 | 0 komentar | Read More

5 Saksi Diperiksa Kasus Pembunuhan Ade Sara

TEMPO.CO , Bekasi -Penyidik Unit Kejahatan dan Kekerasan Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Kota telah memeriksa lima orang saksi terkait kasus pembunuhan berencana Ade Sara Angelina Suroto, 18 tahun, di rumah masing-masing. Itu dilakukan untuk mengantisipasi saksi berhalangan hadir.

"Kami mengambil langkah pro-aktif. Agar penyidikan segera selasai," kata Juru Bicara Polresta Bekasi Kota, Ajun Komisaris Siswo, Senin, 10 Maret 2014. Lima orang penyidik, seluruhnya memeriksa saksi di antaranya, dua orang petugas jalan tol, ke dua orang tua korban, dan seorang teman Ade Sara. (Baca: Tersangka Pembunuh Ade Sara Tertawa Saat Diperiksa, Pengacara Bingung)

Pemeriksaan terhadap Didin Hermansyah dan keneknya Parwito, untuk mengetahui kronologi penemuan mayat tersebut. Sedangkan, orang tua korban, Elizabeth dan Suroto diperiksa terkait kepergian anaknya pada Senin pekan lalu. Sementara itu, seorang teman Ade diperiksa karena pernah berkomunikasi sebelum korban pergi bersama para tersangka. "Hasilnya belum diketahui," kata dia.

Siswo menambahkan, ihwal pemeriksaan terhadap dua orang teman tersangka masih akan dijadwalkan kembali. Pasalnya, pemanggilan saksi yang mengantarkan aki mobil tersebut manggir dari panggilan penyidik.

Siswo mengatakan, kemungkinan besar penyidik akan mengambil langkah yang sama, apabila dua orang tersebut tak juga datang memenuhi panggilan penyidik. "Kami akan pro-aktif, mendatangi rumah saksi," ujar Siswo.

Siswo belum bisa memastikan, status ke dua orang tersebut. Ia mengaku masih menunggu perkembangan penyidikan. Sejauh dua orang tersebut masih berstatus sebagai saksi. "Entah itu membantu dalam pembunuhan atau hanya tahu tapi diam saja, belum bisa disimpulkan," katanya.

Ade Sara Angelina dibunuh secara keji oleh pasangan kekasih Ahmad Imam Al Hafitd, 19 tahun, dan Assyifa Ramadhani, 18 tahun. Korban dianiaya dengan cara distrum, cekik, dan disumpal mulutnya menggunakan kertas dan tisu.

ADI WARSONO 

Topik terhangat:

Ade Sara | Malaysia Airlines | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum

Berita terpopuler lainnya:
Ternyata Ahok Bisa Disuap
Paspor Palsu Menambah Misteri Malaysia Airlines
Ada Jejak Avtur di Jalur Pesawat Malaysia Airlines 


09.36 | 0 komentar | Read More

Siap-siap, Hujan Sepanjang Hari

TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi hujan akan mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Selasa, 11 Maret 2014. Suhu udara berkisar 24-31 derajat celcius.

Untuk wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Timur diperkirakan hujan dengan intensitas ringan sepanjang hari. Selain itu, kawasan Jakarta Selatan dan Jakata Barat akan diguyur hujan sedang pada siang hari.

Di Jakarta Utara hujan intensitas ringan turun pada pagi hingga siang hari. Sedangkan Kepulauan Seribu diguyur hujan sedang seharian.

Bergeser ke wilayah Depok, Bekasi, dan Tangerang, kedua kawasan ini diguyur hujan dengan intensitas sedang pada siang hingga malam hari. Sedangkan Bogor, hujan sedang sepanjang hari. (Baca : Jakarta Hanya Mampu Serap 20 persen Air Hujan)

SYAILENDRA

Terpopuler
5 Akal Bulus Sejoli Pembunuh Ade Sara
Sejoli Bersaing Siksa Ade Sara
Pilot Pesawat Malaysia Airlines yang Hilang Hobi Simulasi  


09.36 | 0 komentar | Read More

5 Akal Bulus Dua Sejoli Pembunuh Ade Sara

Written By Unknown on Senin, 10 Maret 2014 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani, dua sejoli pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, melakukan berbagai cara demi melampiaskan dendam pada korban. Upaya tersebut bahkan dilakukan jauh hari sebelum peristiwa pembunuhan terjadi. Berikut lima akal bulus Hafidt dan Assyifa yang dilakukan untuk memperdaya Ade Sara.

1. Menyewa hacker
Satrio Wicaksono, rekan pelaku dan korban, mengatakan persoalan antara Ade dan Hafidt muncul saat keduanya berpacaran sejak duduk di bangku kelas 2 di SMA 36 Jakarta. Namun, hubungan keduanya tidak bertahan lama karena masalah perbedaan keyakinan. Hubungan itu berakhir setelah mereka berpacaran enam bulan.

Tak lama, Ade malah berpacaran dengan seorang adik kelas yang juga berbeda keyakinan. Itu membuat Hafidzt sakit hati dan dendam kepada mantan kekasihnya itu. Perasaan kesal itu pun terus berlanjut hingga saat ini. Padahal, Hafidz telah berpacaran dengan Assyifa Anggraini.

"Karena kesal, jadi Hafidz sewa hacker untuk membajak akun Twitter Ade," kata Satrio Wicaksono, rekan satu SMA korban dan pelaku, saat dihubungi Tempo, Jumat, 7 Maret 2014. Rupanya, upaya membajak akun Twitter itu diketahui Ade dan berujung cekcok antara keduanya. Perselisihan itu akhirnya juga menyeret Syifa yang membela perlakuan kekasihnya tersebut. (Baca: Hafitd Ternyata Sewa Hacker Retas Akun Twitter Ade Sara)

Selanjutnya: Mengajak bertemu


09.35 | 0 komentar | Read More

Perusahaan Tommy Winata Incar Tanggul Raksasa  

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok bisnis Artha Graha kini mengincar proyek tanggul raksasa atau giant sea wall yang akan dibangun pemerintah Jakarta. Menurut Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono, pembicaraan tentang proyek Rp 100 triliun ini muncul di sela-sela pembahasan sejumlah rencana kelompok bisnis yang dipimpin taipan Tommy Winata itu di Jakarta. (Baca: Artha Graha Bangun Tempat Hiburan di Jakarta Utara ).

Selain tanggul raksasa, dua proyek yang ingin dibangun Artha Graha di antaranya obyek wisata semacam Disney Land di kawasan Ancol, Jakarta Utara, dan taman kuliner di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama atau Ahok, sudah bertemu dengan kelompok bisnis Artha Graha pekan lalu.  "Belum ada kesepakatan apa-apa. Mereka hanya memaparkan konsep yang mereka miliki," kata Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono. (Baca: Proyek Penanganan Banjir Tetap Jadi Prioritas PU).

Adapun Ahok rencananya akan bertandang ke Rotterdam, Belanda, pada akhir Maret 2014, untuk membahas pembangunan tanggul raksasa. Ahok menjadi bagian dari rombongan yang dipimpin Wakil Presiden Boediono. "Giant sea wall kan banyak campur tangan pusat juga. Wakil Presiden mengajak saya ke Belanda pada 22-25 Maret mendatang," kata Ahok setelah meresmikan Taman Semanggi, Ahad, 9 Maret 2014. (Baca: Pertengahan 2014, Giant Sea Wall Groundbreaking).

Saat dimintai konfirmasi, Direktur Utama Artha Graha Network, Wisnu Tjandra, mengatakan belum mendapat informasi mengenai rencana pembangunan tanggul raksasa bersama pemerintah Jakarta. Wisnu mengaku tidak mengetahui pertemuan Arta Graha dengan pemerintah Jakarta di Balai Kota beberapa waktu lalu. "Waduh, soal itu saya tidak tahu," kata dia.

REZA ADITYA | NINIS CHAIRUNNISA | ERWAN HERMAWAN | ISTMAN MP

Berita Terpopuler:
Ternyata Ahok Bisa Disuap
Alasan Penumpang Ini Naik Malaysia Airlines
Paspor Palsu Menambah Misteri Malaysia Airlines
Ada Jejak Avtur di Jalur Pesawat Malaysia Airlines

 


09.35 | 0 komentar | Read More

Kata Jokowi Soal Eks Tim Suksesnya di Proyek Busway  

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengkonfirmasi ihwal tudingan keterlibatan bekas tim suksesnya, Michael Bimo Putranto, dalam pengadaan bus Transjakarta dari Cina senilai Rp 1,5 triliun. Jokowi menyatakan tidak mengetahui "urusan" sang pengusaha, meskipun sang pengusaha mengaku mengenalnya. (Baca: Ada 'Eks Tim Sukses Jokowi' Bermain di Busway Karatan?)

Berikut pernyataan Jokowi seperti dimuat Majalah Tempo edisi 10 Maret 2014.

Benarkah pengusaha Michael Bimo Putranto dekat dengan Anda?
Banyak orang ngomong dekat dengan saya. Orang minta proyek juga ngomong dekat dengan saya. Saya sudah menekankan dalam rapat-rapat di kantor dinas: jangan ada yang memakai nama saya. Baik itu saudara, teman, atau anggota tim sukses. Tidak mungkin saya ikuti satu per satu. Orang kan banyak.

Anda mengenal dia?
Ya, kenal lah. Kalau saya bilang enggak kenal ya lucu karena nyatanya saya kenal. Tetapi urusan aktivitasnya sehari-hari, saya tidak mengerti.

Selanjutnya: Apakah dia masuk dalam tim sukses Anda?


09.35 | 0 komentar | Read More

Tersangka Pembunuh Ade Sara Tertawa Saat Diperiksa, Pengacara Bingung

Written By Unknown on Minggu, 09 Maret 2014 | 09.35

Polisi menunjukkan tersangka dan barang bukti saat gelar perkara kasus pembunuhan Ade Sara di Polres Bekasi, Jawa Barat, (7/3). ANTARA/Hafidz Mubarak

TEMPO.CO , Bekasi - Kuasa hukum Ahmad Imam Al Hafitd, 19 tahun dan Assifa Ramadhani, 18 tahun, yang menjadi tersangka kasus pembunuhan Ade Sara, Bustami mengaku bingung dengan perilaku kliennya.

Alasannya, dua remaja itu sempat tertawa saat dimintai keterangan penyidik. "Saya juga bingung, kok bisa masih tertawa saat diperiksa," kata Bustami, Sabtu, 8 Maret 2014. Menurut dia, saat melakukan aksi penganiaayaan itu, keduanya dalam keadaan sadar. Karena itu, dia meminta penyidik mendatangkan psikolog.

Menanggapi permintaan itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Kota, Komisaris Nuredy Irwansyah mengatakan penyidik membuka peluang untuk mendatangkan psikolog. "Namun kebutuhan itu masih menunggu hasil perkembangan penyidikan kedua tersangka," ujarnya. "Apabila dibutuhkan akan dilakukan pemeriksaan psikologi."

Psikolog Dadang Hawari menduga ada dua penyebab pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, mahasiswi Universitas Bunda Mulia oleh mantan pacarnya, Hafitd  dan pacar pelaku, Assifa Ramadhani. "Bisa karena faktor emosi atau dalam pengaruh narkoba," ujarnya.

Faktor emosi disimpulkan karena pembunuhan ini dianggapnya tidak rasional. Umumnya orang yang putus cinta tidak sampai membunuh orang yang dicintainya. "Kalau dibunuh kan berarti dia kehilangan samasekali. (Pembunuhan) ini bisa karena emosi," katanya.

Kemungkinan kedua, pelaku dalam pengaruh narkoba. Dadang menyebut penting menelusuri riwayat pelaku memakai narkoba karena menimbulkan efek paranoid, curiga berlebihan, permusuhan, dan emosi meluap-luap. "Meski mungkin tes urin negatif, siapa tahu di masa lalu mengkonsumsi narkoba. Apalagi anak muda."

ADI WARSONO | ATMI PERTIWI

Berita terkait:
Cemburu, Motif Sepasang Kekasih Bunuh Ade Sara 
Terduga Pembunuh Ditangkap Saat Melayat Ade Sara 
Hafitd, Terduga Pembunuh Ade Sara, Dikenal Pemarah
Rencana Membunuh Ade Sara Dirancang Sepekan lalu 
Ibu Ade Sara : Saya Sudah Maafkan Hafitd dan Syifa  


09.35 | 0 komentar | Read More

Sebelum Bunuh Ade Sara, Hafidt dan Assyifa Pura-pura Ribut

TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Satuan Reskrim Polresta Bekasi Kota, Komisaris Nuredy Irwansyah mengungkapkan kronologis pembunuhan yang terjadi pada mahasiswi Universitas Bunda Mulia, Ade Sara Angelina Suroto.

Menurut dia, dua tersangka pembunuh Ade Sara, Ahmad Imam Al Hafitd, 19 tahun dan Assifa Ramadhani 18 tahun, sempat mengecoh Ade Sara dengan cara berpura-pura bertengkar. "Keduanya dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati," kata Nuredy, Jumat 7 Maret 2013.

Dia menjelaskan, pada Senin, 3 Maret 2014, Hafitd dan Assifa menemui Ade Sara di Stasiun Gondangdia, dengan menggunakan mobil KIA Visto B 8328 JO sekitar pukul 07.30 WIB. "Pelaku Assifa mendekati korban mengajak masuk ke dalam mobil," kata dia.

Di dalam mobil, menurut Nnuredy, kedua pelaku berpura-pura bertengkar hingga Assifa menangis dan memegang korban. "Tersangka Hafitd menyetrum korban selama tiga menit," katanya. "Korban berteriak meminta tolong."

Ade Sifa kemudian dibawa berputar-putar sampai ke Rawamangun melalui jalan tol. Pada pukul 13.30 WIB, korban dicekik dan disetrum namun belum tewas.

Hafitd dan Assifa lalu membawa korban ke daerah Kemayoran. Di dalam perjalanan, Assifa memasukkan tissu dan koran ke dalam mulut Ade Sara.

Kepada penyidik, Hafitd mengatakan sakit hati karena diputus Ade Sara memutus hubungan keduanya dengan alasan berbeda agama. Padahal, menurut pengakuan Hafitd, korban berpacaran dengan orang lain bersinisal A, yang juga berbeda agama.

Motif lain yang membuat Ade Sara dihabisi, lanjut Nuredy, tersangka Assifa, selaku pacar Hafitd mengetahui kekasihnya tersebut masih sering komunikasi dengan Ade Sara. "Timbul niat dari dua tersangka yang tersakiti itu untuk menculik dan menghabisi korban," ujar Nuredy.

ADI WARSONO

Berita terkait:

Berita Terpopuler
Cemburu, Motif Sepasang Kekasih Bunuh Ade Sara 
Terduga Pembunuh Ditangkap Saat Melayat Ade Sara 
Hafitd, Terduga Pembunuh Ade Sara, Dikenal Pemarah
Rencana Membunuh Ade Sara Dirancang Sepekan lalu 
Ibu Ade Sara : Saya Sudah Maafkan Hafitd dan Syifa  


09.35 | 0 komentar | Read More

Ternyata Ahok Bisa Disuap

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan dirinya bisa disogok rasuah. Pria yang kerap disapa Ahok ini mengatakan beberapa kali ada orang yang menawarkan suap kepadanya. Namun dia menampiknya lantaran jumlahnya yang relatif kecil.

Ahok memasang tarif bagi yang mau menyuapnya. "Suap saya seharga nyawa pemberi suap," kata Ahok kepada Tempo di Jakarta, Sabtu, 8 Maret 2014. Maka, kata dia, tak akan ada yang berani melakukan korupsi di masanya.

Dalam pemberantasan rasuah, Ahok berpendapat kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi lebih bagus Ketimbang Kejaksaan. Ia bahkan ingin KPK mengawal jalannya pemerintahan DKI Jakarta. "Lihat coba rekam jejaknya, kalau KPK tetapkan seseorang sebagai tersangka pasti terbuka semua aliran uangnya," kata Ahok.

Berbeda, menurut Ahok, dengan rekam jejak Kejaksaan yang banyak kasusnya di hentikan alias SP3 meski sudah jadi tersangka. "Ini bicara soal rekam jejak yah," katanya.

Menurut Ahok, bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sudah berkomitmen untuk menggandeng KPK. Bahkan dalam beberapa kesempatan Ahok selalu mengingatkan anak buahnya agar bekerja dengan benar. "Saya bilang 'kalau dulu kamu korupsi kami maafkan karena bukan era Jokowi-Ahok' tapi awas sekarang," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Topik terhangat:
Ade Sara | Jojon | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum

Berita terpopuler lainnya:
Ada Penumpang WNI di Malaysia Airlines yang Hilang 
Wawancara Blak-blakan Danang Penembak Kucing
Penuturan Nadia, Saksi Kunci Pembunuhan Ade Sara
Anas: Ada Orang Istimewa di Lantai 9 Gedung KPK


09.35 | 0 komentar | Read More

Hafitd Ternyata Sewa Hacker Retas Akun Twitter Ade Sara  

Written By Unknown on Sabtu, 08 Maret 2014 | 09.35

TEMPO.CO , Jakarta:– Pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, 19 tahun oleh dua sejoli  Ahmad Imam Al Hafitd dengan Assyifah Ramadhani diduga bermotifkan dendam. Aksi keji itu seperti disampaikan Hafitd dalam pengakuannya kepada polisi, sudah dirancang sepekan sebelumnya.

Atas alasan dendam pula, menurut Satrio Wicaksono, kawan satu SMA Hafitd, mantan pacar Ade Sara itu pernah menyewa seorang peretas. Hafitd membayar peretas untuk membajak akun Twitter milik Ade Sara. "Karena kesal, jadi Hafitd sewa hacker untuk membajak akun twitter Ade," kata Satrio Wicaksono, rekan satu SMA korban dan pelaku kepada Tempo, Jumat, 7 Maret 2014.(baca: Ade Sara, Hafitd, dan Syifa Teman Satu SMA)

Menurut Satrio, persoalan Ade Sara dan Hafitd muncul saat keduanya berpacaran sejak duduk di bangku kelas 2 di SMA 36 Jakarta. Namun, hubungan keduanya tidak bertahan lama karena masalah perbedaan keyakinan. Satrio menyebut, hubungan itu berakhir setelah keduanya berpacaran selama kurang lebih enam bulan.(baca: Ibu Ade Sara Sempat Ingatkan Anaknya Soal Hafitd  )

Tapi tak lama setelah itu, Ade Sara malah berpacaran dengan seorang adik kelas yang juga berbeda keyakinan. Hal itu, kata Satrio, membuat Hafitd merasa sakit hati dan dendam kepada mantan kekasihnya itu. Perasaan kesal itu pun terus berlanjut hingga saat ini meski Hafitd telah berpacaran dengan Assyifa. (baca: Tersangka Pembunuh Ade Sara : Saya Sakit Hati)

Hafitd pun memutuskan untuk menyewa seorang peretas untuk membajak akun twitter Ade Sara. Sayangnya, perbuatan itu diketahui oleh Ade Sara yang berujung cek-cok antara keduanya. Satrio mengatakan, perselisihan itu pun akhirnya juga menyeret Syifa yang membela perlakuan kekasihnya tersebut. Mereka bertiga disebut sempat berbicara secara pribadi lewat fasilitas chatting di internet.(baca: Cemburu, Motif Sepasang Kekasih Bunuh Ade Sara  )

Karena persoalan belum usai hingga saat ini, Ade Sara ingin persoalan itu dibahas hanya bersama dengan Syifa. Syaratnya, Hafitd tidak diajak karena persoalan yang akan diselesaikan merupakan masalah berbeda. Ade dan Syifa pun sepakat untuk bertemu. "Tapi pas ketemu ada Hafitd, jadi Ade yang tadinya tidak mau ya dipaksa dengan alasan biar masalah cepat selesai," katanya.

Setelah pertemuan itu, Satrio mengatakan tidak mengetahui lagi cerita penyelesaian masalah tiga orang tersebut. Tapi, "Malah ada kabar Ade Sara meninggal sekarang," ujarnya. Satrio mengaku mengenal dengan baik tiga orang tersebut karena merupakan teman bermain.

Menurutnya, ketiga temannya itu merupakan sosok yang ramah dan pandai bergaul. Ade Sara dan Hafitd  disebutnya merupakan siswa yang cukup dikenal di SMA 36. keduanya juga dikenal mudah bergaul. Sedangkan Syifa, kata dia, juga merupakan sosok yang ramah namun lebih pendiam ketimbang dua orang itu. Karenanya, dia mengaku terkejut dengan peristiwa yang melibatkan tiga temannya itu.

DIMAS SIREGAR

Terpopuler
Diduga Bunuh Ade Sara, Pasangan Ini Bercuit Sebelum Ditangkap
Diduga, Ade Sara Dibunuh dalam Perjalanan
Terduga Pembunuh Ade Sara Sepasang Kekasih 
Cuit Belasungkawa, Tweeps Kecam Pembunuh Ade Sara


09.35 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger