Jokowi-Ahok Gusar dengan Serapan Pajak Jakarta

Written By Unknown on Kamis, 25 Juli 2013 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta--Duo pemimpin DKI Jakarta, Jokowi dan Ahok masih kecewa dengan serapan pajak di Ibu Kota. Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan pajak yang terserap hingga semester satu 2013 belumlah maksimal.

Sampai Juni 2013, ada 45,98 persen pajak yang terserap atau setara Rp 10,077 triliun. Total target pajak yang terkumpul pada tahun ini sebesar Rp 21,918 triliun.

"Padahal ada pengusaha yang bisa membayar pajak sampai 3,5 kali dari tagihan tahun lalu setelah ada pajak online," kata Basuki saat memberi pengarahan kepada pegawai Dinas Perpajakan di Balai Kota, Rabu, 24 Juli 2013.

Oleh sebab itu pemerintah berharap serapan pajak pada tahun ini bisa melampaui target. Tujuannya agar di tahun 2014 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta bisa meningkat signifikan. Dana itu diperlukan untuk membangun rumah susun serta membebaskan lahan bagi masyarakat yang direlokasi dari bantaran waduk dan kali.

Ahok mengatakan, Gubernur kecewa karena ada oknum pegawai pajak yang memberitahu pengusaha cara menyiasati pajak. Yaitu dengan membuat sistem keuangan di tempat hiburan dan restoran besar tak bisa mengakomodir pajak online.

Oknum yang ketahuan menyiasati pajak, kata Ahok, bakal dimutasi ke Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Kebersihan, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Dinas Perumahan. "Banyak PNS DKI yang ingin masuk pajak," kata dia.

Ditemui usai acara, Kepala Dinas Perpajakan Iwan Setiawandi mengatakan serapan pajak 45,98 persen yang terserap atau setara Rp 10,077 triliun. Dibandingkan tahun lalu sebenarnya jumlah pajak terserap sudah lebih banyak. Pada 2013 hanya sekitar Rp 8 triliun dana yang terkumpul pada semester pertama.

"Hanya saja tahun ini ada tambahan Pajak Bumi dan Bangunan jadi persentasenya lebih kecil," ujar Iwan, Rabu. Kendalanya, pembayaran PBB baru jatuh tempo pada akhir Agustus. "Jadi perusahaan yang punya properti besar saat ini bisa jadi masih menahan pembayaran karena ada THR," katanya.

Iwan optimistis target penerimaan pajak pada 2013 bisa dicapai. Soalnya sebagian besar komponen seperti Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Restoran, dan Pajak Reklame sudah terserap lebih dari 50 persen.

Jika terpenuhi, maka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2013 diproyeksikan bisa mencapai Rp 51 Triliun. Namun jumlah itu juga dianggap kurang memuaskan karena pemerintah membutuhkan dana untuk pembangunan rusun dan pembebasan tanah di tahun depan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Sarwo Handayani mengatakan jika penerimaan pajak bisa berjalan maksimal, APBD 2014 bisa mencapai Rp 70 triliun. "Tadi kan Pak Gubernur dan Wagub sudah menyatakan komitmen untuk merevisi Perda yang berhubungan dengan penerimaan pajak," kata Sarwo, Rabu.

ANGGRITA DESYANI

Terhangat:
Front Pembela Islam | FPI  | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK

Baca juga:

Ribut PKL Tanah Abang, Anak Buah Jokowi Bertengkar
Jenderal Rekening Gendut Tidak Etis Jadi Kapolri
Briptu Rani: 'Saya Terus Menuntut Keadilan'
FPI: Kami Bubar Sendiri Kalau Penegak Hukum Tegas


Anda sedang membaca artikel tentang

Jokowi-Ahok Gusar dengan Serapan Pajak Jakarta

Dengan url

http://kotabesarana.blogspot.com/2013/07/jokowi-ahok-gusar-dengan-serapan-pajak.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Jokowi-Ahok Gusar dengan Serapan Pajak Jakarta

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Jokowi-Ahok Gusar dengan Serapan Pajak Jakarta

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger