50 Hari Blusukan Jokowi-Ahok

Written By Unknown on Rabu, 05 Desember 2012 | 09.35

Rabu, 05 Desember 2012 | 07:27 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Usai dilantik menjadi Gubernur Jakarta, Joko Widodo mengaku tidak punya budaya 100 hari. Ia berpendapat semua harus cepat. Selama lima puluh hari memangku jabatan di Jakarta Jokowi seperti ingin membuktikan omongannya pada masa kampanye. "Tidak akan  membangun di kawasan Sudirman dan Thamrin, tapi dari kampung," kata Jokowi. Hasilnya dari sekian yang sudah dicapai Jokowi, kalangan pengusaha dan kelompok menengah ke atas di Jakarta belum tergarap oleh Jokowi.

Kemarin merupakan hari ke-50 bagi pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama memimpin Jakarta. Berikut langkah yang sudah dilaluinya.

Penataan Kampung, Hari ke-38
Gubernur Joko Widodo mulai memarkan desain penataan kampung kumuh di Jakarta. Kampung kumuh tersebar di 360 titik, ditargetkan 100 kampung diperbaiki pada tahun 2013. Menurutnya nantinya Jakarta seperti 1000 kampung yang terkelola baik. "Jangan seperti Singapura yang sekarang menyesal karena semua sudah dijadikan tower," ujar dia. Setiap kampung punya karakter sesuai daerahnya. Seperti Bukit Duri di sisi rel kereta menjadi kampung stasiun. Setiap kampung mencakup dua RW dengan jumlah hunian mencapai 300 unit dengan ruang terbuka hijau dan drainase. Alokasi penataan sebesar Rp 30-50 miliar.  "Tapi nanti tergantung DPRD."

Banjir Jakarta, Hari ke-39
Mungkin inilah salah satu yang membuat Jokowi merasakan sulitnya mengelola ibu kota. Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta ada 2.700 keluarga di 17 kelurahan terendam banjir.  Jokowi merasa belum sempat menjalankan programnya seperti pengerukan sungai, relokasi warga dan normalisasi kali Pesangrahan dan disalip banjir. "Memang baru proses pengerjaan. Sudah dikeruk tapi keduluan sama banjir," kata Jokowi, 23 November 2012.

Kartu Jakarta Pintar, Hari ke-47
Gubernur Joko Widodo mengunjungi SMA Yappenda, Jakarta Utara, dan SMA Santo Paskalis, Jakarta Pusat membagikan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Sebanyak 3.013 kartu disebar pada tahap awal bagi siswa kurang mampu. Kartu KJP berbeda dengan dengan Dana BOS, KJP membantu siswa untuk kebutuhan logistik seperti membeli buku, membayar angkutan umum, dan membeli sepatu. Nantinya siswa akan mendapat Rp 240 ribu setiap bulannya.  "Ini kan baru sisa pencegahan untuk pencegahan putus sekolah dulu," kata Ahok 29 November 2012.

Angkutan Umum dan Macet, Hari ke-50

Mass rapid transportation (MRT)
Empat pertemuan Jokowi dengan pihak PT MRT belum menyepakati pembangunannya. Jokowi mau merestui MRT bila tarif yang dibebankan ke penumpang dikurangi. Jokowi akan meminta beban pembiayaan 42 persen yang dibebankan kepada Pemda dikurangi. "Paling tidak, saya akan mintapemerintah pusat menanggung 70 persen agar beban kami tidak terlalu berat," katanya. Bila jumlah 70 persen disetujui, harga tiket bisa lebih murah dari Rp 15 ribu. Sementara Menteri Keuangan Agus Martowardojo belum memberikan lampu hijau.

Ruas tol dalam kota
Rencana enam ruas tol dalam kota juga urung disetujui Jokowi. Menurutnya proyek warisan itu masih mengganjal karena tidak menunjang pembangunan tranportasi masal. Proyek jalan tol ini, Jokowi harus berhadapan dengan desakan Kementerian Pekerjaan Umum. Jokowi hanya setuju bila salah satu ruas dipakai untuk busway. "Kalau untuk elevated bus (bus melayang), iya. Tetapi kalau untuk mobil pribadi,
tidak," ujar Jokowi.

EVAN | PDAT

Baca Juga
Tekuk Porto, PSG Juara Grup A
Bupati Aceng Fikri Dikecam Rieke
Tunggu Kemajuan Fiscal Cliff, Wall Street Turun
Demo Buruh, Hindari Jalan Ini
Nadine Chandrawinata Tertantang Jadi Anak Bungsu


Anda sedang membaca artikel tentang

50 Hari Blusukan Jokowi-Ahok

Dengan url

http://kotabesarana.blogspot.com/2012/12/50-hari-blusukan-jokowi-ahok.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

50 Hari Blusukan Jokowi-Ahok

namun jangan lupa untuk meletakkan link

50 Hari Blusukan Jokowi-Ahok

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger