Ini Pengakuan Brimob yang Dikeroyok Penumpang KRL  

Written By Unknown on Jumat, 01 Maret 2013 | 09.35

Kamis, 28 Februari 2013 | 22:05 WIB

TEMPO.CO, Depok -- Ratusan penumpang KRL Ekonomi rute Jakarta-Bogor menyerbu dan memukuli dua petugas Brigade Mobil di Stasiun Depok Lama, Kamis, 28 Februari 2013. Insiden itu dipicu oleh tindakan keras polisi yang memukul seorang penumpang yang duduk di atap kereta api.

Dua petugas Brimob yang jadi korban diketahui berasal dari Satuan Pelopor Kelapa Dua. Mereka adalah Brigadir Satu Ahmad Rifai dan Brigadir Satu Eko Muliana.

Menurut Brigadir Satu Ahmad Rifai, insiden bermula ketika petugas tengah menertibkan penumpang yang duduk di atap KRL. Ketika kereta memasuki stasiun sekitar pukul 18.30, sejumlah penumpang yang duduk di atap melempari petugas dengan botol kaca. "Itu mereka lakukan setiap hari dan banyak korbannya," kata Rifai.

Ketika kereta ekonomi berikutnya masuk sekitar pukul 19.30, petugas bertindak tegas untuk langsung menertibkan. Petugas menyuruh semua penumpang di atap turun. "Tapi ada satu orang yang ngoceh dengan bahasa kasar. Saya tonjok," kata Rifai mengakui. Setelah dipukul, Rifai menyeret penumpang itu menuju pintu keluar stasiun. "Tapi dia enggak ada takutnya, malah minta ditembak."

Karena situasi makin ramai oleh teriakan dan sorakan penumpang, Rifai berinisiatif mengeluarkan pistol dan melepas tembakan peringatan. Dia mengaku hanya memakai peluru hampa.

Malang tak dapat ditolak. Mendengar suara senjata, para penumpang berubah beringas. Mereka melompat turun dari atap kereta dan menyerbu petugas Brimob. "Kami semua diserang, tapi hanya saya dan Eko yang luka," katanya.

Setelah babak belur, Rifai dan Eko berhasil meloloskan diri serta lari ke loket karcis. Penumpang pun tak mengejar dan kembali naik ke atas kereta. Ketika itulah mendadak terdengar lagi suara tembakan. Ini lagi-lagi memicu emosi massa, yang kembali berlompatan turun, lalu menyerbu polisi.

"Iya memang saya yang tembak lagi," kata Rifai mengakui. "Saya sudah bingung, soalnya ada ribuan orang," katanya.

Rifai mengalami luka ringan di tangannya akibat pecahan beling. Sedangkan Eko agak parah. Kepalanya berdarah dan kedua sikunya lebam terkena lemparan batu.

Kepala Stasiun Depok Lama, Dwi Purwanto, menyesalkan bentrok tersebut. Menurut dia, program penertiban penumpang tak akan dihentikan. "Ini setiap hari dilakukan. Tetapi penumpang tak pernah sadar, malah melakukan hal-hal yang memancing petugas," katanya kesal.

ILHAM TIRTA

Berita Terpopuler:
Anas Minta Amir Ungkap Gebrak Meja SBY di Cikeas 
5 Alasan Mahfud Soal Kasus Hukum Anas Urbaningrum 
Djoko Susilo Ternyata Punya Istri Lain di Jakarta 
Mahfud: Wajar Saya Simpati pada Anas Urbaningrum


Anda sedang membaca artikel tentang

Ini Pengakuan Brimob yang Dikeroyok Penumpang KRL  

Dengan url

http://kotabesarana.blogspot.com/2013/03/ini-pengakuan-brimob-yang-dikeroyok.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Ini Pengakuan Brimob yang Dikeroyok Penumpang KRL  

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Ini Pengakuan Brimob yang Dikeroyok Penumpang KRL  

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger