Pasien Membludak, Cleaning Service Jadi 'Apoteker'  

Written By Unknown on Sabtu, 02 Maret 2013 | 09.35

Sabtu, 02 Maret 2013 | 06:52 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Salamah, 51 tahun, punya tugas baru. Setelah urusan menyapu, mengepel, dan bersih-bersih selesai, dia harus bersiaga di balik loket obat. Perempuan yang bekerja sebagai tenaga cleaning service di Puskesmas Kelurahan Koja, Jakarta Utara, ini turut membantu, dari mencarikan obat di daftar resep sampai mengaduk puyer. "Enggak bakal selesai kalau apotekernya saja yang kerja," ujar Salamah kemarin.

Kesadaran Salamah membantu melayani pasien di Puskesmas Koja bukan tanpa alasan. Sejak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meluncurkan Kartu Jakarta Sehat pada 10 November tahun lalu, jumlah pasien di Puskesmas itu melonjak.

Kepala puskesmas, Endang Sulistyani, mengatakan kini setiap hari ia harus melayani ratusan pasien. "Padahal, sebelum ada Kartu Jakarta Sehat, hanya puluhan pasien," ujarnya. Sedangkan petugas Puskesmas hanya 6 orang, yakni 1 dokter, 2 perawat, 1 apoteker, 1 administrator, dan 1 pelayan kebersihan. "Kalau begini terus, bisa-bisa saya yang masuk rumah sakit," ujar Endang.

Rujianingsih, apoteker di puskesmas itu, mengatakan membludaknya pasien membuat waktu istirahat dan ibadah tertunda. Untuk minum seteguk air pun, Rujianingsih mesti pintar-pintar mencuri waktu. "Kami harus melayani semua pasien sampai selesai dan baru bisa makan siang sekitar jam 14.00," katanya.

Puskesmas Kapuk II, Cengkareng, Jakarta Barat, punya cara untuk menyiasati lonjakan jumlah pasien. Kepala puskesmas, dokter gigi Emanuel Ayub, mengatakan petugas membagi antrean pasien menjadi dua sejak di loket pendaftaran. Antrean pertama untuk mereka yang sakit ringan, seperti pusing, batuk, dan flu. "Diperiksa dua-tiga menit, selesai," katanya. Sedangkan antrean kedua bagi pasien yang membutuhkan tindakan medis.

Di puskesmas itu terdapat lima petugas. Satu dokter gigi sekaligus dokter umum, 1 bidan, 2 perawat, dan 1 petugas loket. Dalam sehari, puskesmas ini kedatangan sekitar 120 pasien. "Saya melayani 40-50 pasien per hari," katanya. "Kalau ada tambahan tenaga, itu bagus sekali."

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati, mengatakan lonjakan jumlah pasien yang menggunakan layanan kesehatan gratis tak berbanding lurus dengan jumlah dokter dan petugas medis. Jumlah dokter pegawai negeri di Ibu Kota, kata dia, sekitar 7.000 orang, sedangkan dokter non-pegawai negeri 200 orang. "Mereka ditempatkan di tiap rumah sakit daerah dan puskesmas," ujarnya.

ISTMAN MP | ADITYA BUDIMAN | DIMAS SIREGAR

Berita terpopuler lainnya:
Bisnis Mahdiana, Istri Kedua Djoko Susilo 
KPK: Silahkan Lapor Data Ibas
Nikah Kedua, KUA Mencatat Djoko Susilo 'Single' 
Bradley Manning Beber Pembocoran Rahasia Wikileaks
Ferguson Ingin Jadi Direktur Manchester United 
Kisah Djoko Susilo dan Anak Yatim Piatu
Demokrat Akan Gelar KLB Sebelum April


Anda sedang membaca artikel tentang

Pasien Membludak, Cleaning Service Jadi 'Apoteker'  

Dengan url

http://kotabesarana.blogspot.com/2013/03/pasien-membludak-cleaning-service-jadi.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pasien Membludak, Cleaning Service Jadi 'Apoteker'  

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pasien Membludak, Cleaning Service Jadi 'Apoteker'  

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger