Ini Percakapan Imam, Korban Pembunuhan Cengkareng

Written By Unknown on Kamis, 21 Maret 2013 | 09.35

Kamis, 21 Maret 2013 | 05:40 WIB

TEMPO.CO, Bekasi- Pegawai di tempat usaha Imam A Syafei, 31 tahun, menyangka majikannya diculik karena pelaku lagi kepepet membutuhkan uang. "Pelaku meminta uang kepada korban, tapi tidak dikasih soalnya pelaku juga punya banyak hutang sama korban," ujar Imron, salah satu pegawai yang mendengar rekaman telepon dari korban, Rabu 20 Maret 2013.

Menurut dia, rekaman berdurasi 25 menit 22 detik itu juga mengisyaratkan pelaku mengancam akan membunuh Imam, jika tidak diberi pinjaman uang. Peminjaman uang itu untuk modal pelaku hijrah ke Malaysia melakoni bisnisnya. Pelaku pun berjanji bakal mengembalikan uang itu seminggu setelah kepergiannya. (lihat: Cerita Pengusaha Reparasi Komputer Sebelum Tewas)

Namun demikian, Imron tidak mengetahui jelas alasan pelaku menculik bosnya. Kemungkinan karena pelaku mengetahui jika Imam mempunyai uang. Ia menduga penculik mengenal korban, karena dari percakapannya pelaku kerap memanggil nama pemilik CV Sentra Data Teknik di Jalan Kramat Pulo Gundul Nomor K-333, RT 11 RW 10 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar baru, Jakarta Pusat.

Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Bekasi Timur Harry Gasgari menduga, percakapan pelaku dengan korban yang direkam dalam sambungan telepon Imam kepada salah satu anak buahnya karena alasan uang. Sebab, dari suara rekaman terdengar pelaku yang diduga berjumlah lebih dari satu orang itu kerap mengancam meminta uang kepada korban hingga ratusan juta rupiah.

Rekan korban, Irfan Dwi Effendi, menduga pelaku meminta uang karena merasa memiliki 'uang simpanan' dari korban. Itu dari usaha yang digeluti pelaku dan korban. Diduga, pelaku merupakan rekan kerja korban yang kerap terlibat dalam bisnis jual-beli, dan reparasi komputer milik Imam. "Jadi, pelaku merasa mempunyai bagian uang dalam bisnis Imam," kata dia.

Nominal uang yang diminta pun cukup besar. Menurut Irfan, dalam rekaman itu terdengar pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari korban. Namun, korban seperti tidak ingin memberi karena untuk kebutuhan usahanya. Pelaku pun mengancam bakal membunuh istri dan anak-anak korban jika tidak diberi uang tersebut.

Pantauan Tempo, dalam rekaman itu kerap terdengar ancaman pelaku yang meminta uang melalui transaksi penarikan anjungan tunai mandiri milik korban. Pelaku terdengar beberapa kali mengancam ingin membunuh jika korban tidak memberi tahu pin dari sejumlah ATM yang dibawa korban. Pelaku bahkan sempat beberapa kali teriak seperti 'menekankan' sesuatu kepada tubuh korban.

Suara korban pun tidak terdengar jelas dalam rekaman itu. Namun, sesekali sempat terdengar rintihan kesakitan yang meminta pelaku melepaskan jeratan 'sesuatu' dari lehernya. Dalam rekaman itu pelaku juga sempat menyebutkan nama "EKO" yang terlibat dalam penculikan. Namun belum dipastikan berapa jumlah pelaku yang terlibat dalam percakapan itu. Dominan suara yang terdengar ada sekitar tiga orang, yakni korban, pelaku yang mengancam, dan pelaku lainnya. Waspada kejahatan bisa terjadi di mana saja.

MUHAMMAD GHUFRON

Berita Terkait:
Mayat Terikat di Bandara Pengusaha Komputer
Sakit Hati, Tersangka D Bunuh Bos Servis Komputer
Terduga Pembunuh Kuras Uang Milik Mayat Terikat
Pembunuh Pria di Bandara Soekarno-Hatta Diringkus

Topik Terhangat: Krisis Bawang || Hercules Rozario || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas


Anda sedang membaca artikel tentang

Ini Percakapan Imam, Korban Pembunuhan Cengkareng

Dengan url

http://kotabesarana.blogspot.com/2013/03/ini-percakapan-imam-korban-pembunuhan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Ini Percakapan Imam, Korban Pembunuhan Cengkareng

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Ini Percakapan Imam, Korban Pembunuhan Cengkareng

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger