Atapers KRL Serang Tujuh Stasiun

Written By Unknown on Selasa, 09 April 2013 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta-Sebanyak ratusan penumpang kereta rel listrik ekonomi non AC menyerang dengan cara melempari sejumlah stasiun dengan batu. Mereka melawan upaya penertiban yang dilakukan PT KAI yang menginginkan mereka semua turun dari atap kereta.

"Mereka marah setelah satu rangkaian KRL kami tertibkan pada Pukul 18.00 di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan," kata juru bicara PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa, Senin 8 April 2013 malam.

Penertiban atas satu rangkaian kereta itu berhasil. Tapi para penumpang rangkaian KRL ekonomi non AC yang datang kemudian melawan. "Mereka yang duduk di atas atap mulai melempari batu agar tidak ditertibkan."

Sejumlah stasiun yang disinggahi lalu ikut menjadi korban. Stasiun-stasiun itu adalah Cawang, Lenteng Agung, Universitas Pancasila, Pondok Cina, Depok Baru, Depok Lama, dan Citayam. "Beberapa kaca jendela stasiun pecah," kata Eva.

Eva sangat menyayangkan perusakan itu. Menurutnya, penertiban dilakukan untuk keselamatan para penumpang. "Seharusnya ada edukasi ke masyarakat bahwa duduk di atas gerbong sangat membahayakan."

Bukan cuma membahayakan nyawa penumpang, struktur atap gerbong juga bisa berubah dan membuat pantograf yang menyalurkan energi listrik ikut terganggu. "Bentuk pantograf yang tadinya segi lima jadi agak turun kebawah dan aliran listrik terhambat," jelas Eva. 

AFRILIA SURYANIS


Anda sedang membaca artikel tentang

Atapers KRL Serang Tujuh Stasiun

Dengan url

http://kotabesarana.blogspot.com/2013/04/atapers-krl-serang-tujuh-stasiun.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Atapers KRL Serang Tujuh Stasiun

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Atapers KRL Serang Tujuh Stasiun

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger