TEMPO.CO , Jakarta:Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta Pargaulan Butarbutar menganggap foto yang diunggah di twitter menjadi sanksi sosial yang ampuh bagi orang-orang yang nekad melintasi jalur Busway. Cara ini dinilai lebih ampuh daripada berdebat dengan orang tersebut.
"Dari pada otot dilawan ngotot, mending langsung difoto aja mobil si orang yang maksa masuk," kata Pargaulan kepada Tempo, Kamis, 1 Agustus 2013. Setelah itu Pargaulan melanjutkan foto langsung dikirim ke @BLUTransjakarta. "Biar nanti di-tweet oleh kantor kan yang follow akun kami banyak tuh bisa lihat semua," ujar Pargaulan.
Cara seperti ini, menurut dia, bisa menjadi sanksi sosial. Bahkan dia melanjutkan masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam laporan semacam itu. Kasus terakhir adalah remaja mahasiswa yang mengaku anak jenderal. Belakangan diketahui dia anak wiraswastawan.
Kasus terakhir menimpa seorang ibu-ibu yang memaksa masuk portal. Si ibu ini sudah ditilang oleh polisi karena plat mobilnya terekam. Pargaulan berharap cara ini efektif sebagai kontrol bersama karena melibatkan masyarakat.
SYAILENDRA
Topik terhangat:
Ahok vs Lulung | Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri
Berita Terkait
Anak Buah Lalai, Kepala Satpol PP Ancam Mutasi
Berantas Pembajakan, Ahok Didukung Artis
Jokowi Gratiskan Sewa Blok G Tanah Abang
Soal Ahok-Lulung, Jokowi: Jangan Dipanas-panasi
Anda sedang membaca artikel tentang
Kasus Anak Jenderal, Twitter Sanksi Ampuh
Dengan url
http://kotabesarana.blogspot.com/2013/08/kasus-anak-jenderal-twitter-sanksi-ampuh.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kasus Anak Jenderal, Twitter Sanksi Ampuh
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kasus Anak Jenderal, Twitter Sanksi Ampuh
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar