Kenapa Pelajar Sekarang Semakin Brutal?  

Written By Unknown on Rabu, 13 November 2013 | 09.35

TEMPO.CO, Depok - Belakangan ini perilaku para pelajar yang tergolong masih remaja semakin brutal. Jika dulu para remaja dikenal nakal hanya karena usil dan suka saling ejek, sekarang tidak jarang mereka melakukan kenakalan dengan menggunakan cara kekerasan, bahkan senjata tajam. Bahkan, mereka sudah berani menghancurkan fasilitas umum, seperti aksi perusakan sekolah yang dilakukan para siswa SMK Kharismawita 4 Depok, Senin, 11 November 2013.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan fenomena perilaku kekerasan yang dilakukan anak ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Perilaku tokoh-tokoh sosial yang menyimpang membuat anak-anak mengikutinya.

"Anak mendaur ulang apa yang ditonton di televisi, termasuk perilakuan orang dewasa di sekitarnya yang menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan," kata Arist saat dihubungi Tempo, Selasa, 12 November 2013.

Arist mengatakan, saat ini kebanyakan orang dewasa menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Baik itu orang tua di rumah, tokoh partai politik, maupun semua orang di sekitar kehidupan anak itu. Akhirnya, anak-anak menjadikannya sebagai contoh menyelesaikan masalah mereka. "Termasuk dari game online. Game berkelahi dan tembak-tembakan itu sangat bahaya."

Dalam soal peristiwa perusakan yang dilakukan siswa SMK Kharismawita itu, Arist mengatakan pemicunya adalah anak-anak merasa tidak diperlakukan secara adil. Mereka dituduh melakukan tawuran dan memiliki senjata tajam, padahal mereka mengaku tidak melakukannya. "Karena merasa tak adil diperlakukan oleh aparat dan sekolah maka emosi remaja mereka memuncak," kata dia. Emosi yang memuncak tersebut kemudian disalurkan dengan cara negatif seperti apa yang mereka lihat di sekitarnya. "Akhirnya mereka merusak sekolah. Tetapi, bagaimanapun juga merusak sekolah itu adalah tindakan salah."

Dalam hal ini, kata Arist, seharusnya sekolah tidak hanya mendidik siswa agar menjadi pintar, tetapi juga menjadi siswa yang baik. "Energi remaja harus terkontrol ke arah yang positif karena masih labil," katanya. Tetapi, sekolah tidak melakukan hal yang bijak dalam kasus ini dengan memutuskan untuk mengeluarkan 13 siswanya. Padahal, sebentar lagi di antara para siswa itu ada yang  harus mengikuti ujian. "Tak bijak mengeluarkan mereka dari sekolah. Ini akan menimbulkan solidaritas di antara siswa."

Menurut Arist, yang harus dilakukan adalah sosialisasi di tengah masyarakat terkait dengan bahaya adopsi perilaku oleh anak-anak. Orang-orang dewasa harus memberikan contoh positif kepada anak. Sementara itu, sekolah harus bijak. Mereka harus mendidik anak supaya menjadi baik, bukan hanya pintar. "Kembalikan fungsi sekolah."

ILHAM TIRTA

Topik terhangat:
Korupsi Hambalang | SBY Vs Jokowi | Suap Akil Mochtar | Adiguna Sutowo

Berita terpopuler lainnya:
5 Anak Pejabat yang Berurusan dengan Aparat
Dituding Peras Mandiri, Ini Jawaban Tempo 
Ini Kejanggalan Tuduhan Jilbab Hitam pada Tempo
Andi Ayyub Sebut Suprapto Berniat Santet KPK 
Di Twitter Farhat Singgung Ayu Tingting dan Enji


Anda sedang membaca artikel tentang

Kenapa Pelajar Sekarang Semakin Brutal?  

Dengan url

http://kotabesarana.blogspot.com/2013/11/kenapa-pelajar-sekarang-semakin-brutal.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Kenapa Pelajar Sekarang Semakin Brutal?  

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Kenapa Pelajar Sekarang Semakin Brutal?  

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger