Koboi Brimob, Psikolog: Polisi Stres Harus Ditangani

Written By Unknown on Kamis, 07 November 2013 | 09.35

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog forensik Universitas Indonesia, Reza Indragiri, mengatakan insiden penembakan oleh anggota Satuan Brimob disebabkan oleh faktor psikologis. Maksudnya, profesi polisi memiliki tekanan tinggi sehingga mudah memicu emosi. Pernyataan Reza ini menanggapi insiden penembakan oleh anggota Satuan Brimob, Brigadir Satu Wawan, yang mengakibatkan tewasnya seorang petugas satpam bernama Bachrudin di Kompleks Seribu Ruko Galaxy, Kompleks Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa lalu. (Baca: Awas, Profesi Polisi Rentan Stres)

"Tingkat stres yang tinggi pada polisi harus segera ditangani. Jika tidak, mereka bisa mencari pelarian ke alkohol atau obat terlarang," kata Reza kepada Tempo kemarin. Itu sebabnya, dia mendesak perlunya konseling psikologis kepada anggota kepolisian. Reza menjelaskan, dalam beberapa kasus penembakan, tak jarang insiden bermula dari pelaku yang merasa jagoan karena memegang senjata atau mengalami stres sehingga merasa perlu menggunakan senjata agar masalah usai. (Baca: Kompolnas: Banyak Polisi 'Sakit Jiwa' )
 
Keberadaan Wawan di ruko tersebut sejatinya atas permintaan petugas keamanan agar memberikan pembinaan. "Diminta, namun tidak (ada izin) resmi," ujar Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto. Menurut dia, Wawan sudah empat tahun bertugas secara tak resmi di Ruko Seribu dengan bayaran Rp 300 ribu per bulan.

Menurut Arydian, rekan korban, sebelum penembakan terjadi, Bachrudin tengah menanti pergantian jaga di pintu 3 kompleks ruko. Wawan kemudian mendatangi warung jamu yang terletak sekitar 30 meter dari pos tempat Bachrudin berjaga. Warung jamu yang juga menjual minuman keras itu hanya buka pada malam hari.

Tak lama kemudian, Wawan memanggil Bachrudin. Dia menegur korban dengan bertanya, "Kenapa waktu saya lewat kamu tidak memberi hormat ke saya?" Pelaku kemudian menyuruh korban melakukan push up. Bachrudin menjawab balik, atas dasar apa dia diperintah untuk push up. "Pelaku langsung mencabut pistolnya dan menembak Bachrudin," kata Arydian. (Lihat: Pemakaman Satpam Korban Pernembakan Brimob)

Bachrudin tewas di tempat dengan satu luka tembak di bagian dada sebelah kiri yang tembus hingga ke punggung. Wawan menembaknya dengan pistol revolver kaliber 38. Pelaku langsung meninggalkan lokasi dan menyerahkan diri ke markasnya. Malam itu juga, dia diserahkan ke kantor Polres Jakarta Barat.

Kepala Korps Brigade Mobil Inspektur Jenderal M. Rum Murkal menyatakan anggotanya tidak berencana menembak Bachrudin. "Dia ceritakan pada kami, 'Saya tidak bermaksud begitu, tapi sudah terjadi, Komandan'," kata Rum, mengutip pengakuan Wawan. Rum melanjutkan, Wawan juga meminta maaf kepada keluarga, organisasi Brimob, dan kepolisian. (Baca: Brimob Kelapa Dua Kumpulkan Anggotanya)

Komisi Kepolisian Nasional meminta penyelidikan kasus ini tak berhenti meski Wawan sudah mengaku. Komisioner Kompolnas, Brigadir Jenderal (Purnawirawan) Syafiadi Cut Ali, meminta agar asal senjata Wawan diselidiki. Alasannya, anggota kepolisian yang diberi senjata api seharusnya sudah lulus seleksi psikologis. "Kalau ternyata dibagikan dengan mudah, atasannya juga harus bertanggung jawab," katanya. (Baca juga: Siapa Saja Aparat Koboi yang Pernah Main Pistol)

ANGGRITA DESYANI | ISTMAN | PRAGA UTAMA | TRI ARTINING PUTRI | ANDI PERDANA

Berita Lainnya:
Siapa Saja Aparat Koboi yang Pernah Main Pistol
Brimob Kelapa Dua Kumpulkan Anggotanya
Psikolog Forensik: Tingkat Stress Polisi Tinggi
Mengundang Jokowi Harus Bayar? Ini Kronologinya 
Disindir SBY Soal Kemacetan, Ahok Pilih Merendah 
Mengundang Jokowi Bayar, Pemprov DKI Minta Maaf


Anda sedang membaca artikel tentang

Koboi Brimob, Psikolog: Polisi Stres Harus Ditangani

Dengan url

http://kotabesarana.blogspot.com/2013/11/koboi-brimob-psikolog-polisi-stres.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Koboi Brimob, Psikolog: Polisi Stres Harus Ditangani

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Koboi Brimob, Psikolog: Polisi Stres Harus Ditangani

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger