TKI Menjadi Sektor Paling Rawan Jelang AEC

Written By Unknown on Minggu, 01 Desember 2013 | 09.35

TEMPO.CO , BANDUNG:Menteri Perindustrian, Mohamad Suleman Hidayat, mengatakan tenaga kerja akan menjadi sektor paling rawan bagi Indonesia menjelang penyelenggaraan Asean Economic Community (AEC) yang akan berlangsung kurang dari dua tahun lagi. "Yang rawan buat kita untuk AEC adalah tenaga kerja," katanya saat menghadiri Forum Bisnis Akselerasi Ekonomi Jawa Barat di Bandung, Sabtu, 29 November 2013.

Menurut dia, permasalahan yang sering ditemui adalah banyak tenaga kerja terampil tapi tidak memiliki sertifikasi kompetensi. Hidayat menilai jika sertifikasi tidak diberikan, buruh yang sebenarnya memenuhi syarat tersebut tidak akan diberi label kompeten dan pada akhirnya akan kalah saing dari tenaga kerja asing lain.

"Semua buruh harus ada sertifikasi kompetensi. Kalau tidak nanti kompetitor tenaga kerja dari negara ASEAN lain berbondong-bondong datang ke Indonesia. Waktu kita tinggal dua tahun lagi jadi kalau tidak disiapkan dari sekarang, tenaga kerja Indonesia tidak akan siap bersaing," katanya.

Staf Ahli Bidang Sumber Daya Industri dan Teknologi Kementerian Perindustrian, Dyah Winarni Poedjiwati, mengatakan ada 12 sektor yang akan diprioritaskan untuk diintegrasikan dalam AEC. Sebanyak 12 sektor tersebut terdiri dari 7 sektor barang dan 5 sektor jasa. Tujuh sektor barang tersebut antara lain industri agro, industri perikanan dan produk perikanan, industri tekstil, furniture, makanan dan minuman, logam dasar, baja, dan besi. Sementara itu, 5 sektor jasa yang akan berintegrasi dalam AEC adalah layanan jasa, turisme, perjalanan udara, layanan logistik, dan elektronik.

Dyah menilai jika sektor industri ini sudah berintegrasi, tenaga kerja Indonesia harus berhadapan langsung dengan tenaga kerja asing dari negara-negara ASEAN lain. Menurut dia, standarisasi harus segera dilakukan untuk menjaga daya saing tenaga kerja. "Harus distandarisasi agar skilled labour kita bisa mencapai level ASEAN. Tenaga kerja pada sektor lain juga harus kita bentengi," katanya.

Ekonom Forum Ekonomi Jawa Barat, Ina Primiana, mengatakan pengusaha harus terlebih dahulu memperbaiki hubungan dengan buruh. Hal ini, kata dia, untuk meminimalisir sengketa atau demonstrasi yang seringkali terjadi di Indonesia. Menurut dia, konflik internal jangan sampai menghambat persaingan Indonesia dengan negara ASEAN lain.

"Kalau hubungan antar-pengusaha dan pekerja tidak harmonis, bagaimana bisa produktif. Ini tidak bisa diserahkan hanya pada pengusaha dan pekerja. Pemerintah sebagai regulator harus turut campur dan menyiapkan agar iklim usaha kondusif," katanya.

ANANDA TERESIA


Anda sedang membaca artikel tentang

TKI Menjadi Sektor Paling Rawan Jelang AEC

Dengan url

http://kotabesarana.blogspot.com/2013/12/tki-menjadi-sektor-paling-rawan-jelang.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

TKI Menjadi Sektor Paling Rawan Jelang AEC

namun jangan lupa untuk meletakkan link

TKI Menjadi Sektor Paling Rawan Jelang AEC

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger