Pembeli Daging Kurban Dadakan Serbu Istiqlal

Written By Unknown on Sabtu, 27 Oktober 2012 | 09.35

Sabtu, 27 Oktober 2012 | 07:18 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Belasan pembeli daging kurban dadakan menyerbu pelataran mesjid Istiqlal, Jakarta pagi ini. Mereka menjadi penadah dari warga penerima daging kurban (mustahik) yang akan menjualnya dengan harga miring. Para penadah ini berdalih untuk membantu para mustahik yang tidak mengolahnya di rumah.

"Saya hanya bantu warga, terutama mereka yang tidak membawanya ke rumah," ujar Jafarin, pembeli asal Semarang, Sabtu pagi, 27 Oktober 2012. Daging yang dibeli merupakan hasil pembagian hewan idul kurban bagi warga kurang mampu di Jakarta dan pinggiran Ibu Kota.

Saat pembagian pertama dibuka pukul 05.00 pagi tadi, para pembeli inisudah datang sejak dini hari. "Bahkan ada yang menginap di pelataran mesjid," ujar Sumardi, 51 tahun, warga penerima kurban dari Roxy, Jakarta Pusat.

Harga yang ditawarkan pembeli bervariasi mulai Rp 15 hingga Rp 30 ribu per plastik ukuran 1 kilogram tergantung kualitas. Daging dengan kualitas bagus, seperti tidak berbau dan minim tulang, dihargai Rp 30 ribu per satu plastik. Sedangkan daging yang memiliki banyak tulang dan beraroma kurang sedap dihargai Rp 25 ribu. "Kalau yang sudah bau semuanya, saya hanya membeli Rp 15 ribu," ujar Jafarin.

Untuk mengilangkan aroma tak sedap, daging yang sudah dibeli langsung diberi es untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam freezer. "Saya tidak menjualnya lagi, namun diolah," kata dia. Sumardi menambahkan, rata-rata pembeli daging mengincar jatah pemberian kaum papa DKI Jakarta yang tidak memiliki tempat tinggal.

Mereka, kata dia, sebagian besar menjual kembali daging kurban tersebut akibat keterbatasan peralatan masak. "Mau masak bagaimana, peralatannya sajai tidak punya, ya akhirnya dijual," kata Sumardi.

Jafarin mengakui, agar terhindar dari rebutan sesama pembeli daging dadakan lainnya, mereka rela datang lebih pagi berbarengan dengan penerima bantuan. "Kalau terlalu siang, habis," ujarnya Jafarin menambahkan.

Saiful, 46 tahun, warga Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengakui banyak warga yang komplain akibat daging yang diberikan berkualitas buruk. "Bau busuk dan sudah tidak segar," kata dia. Menurut dia, daging yang diterima sebagian besar sudah tidak layak, sebab disamping beraroma tak sedap, daging juga sudah tidak segar. "Penyimpannya tidak baik," kata dia.

Untuk menekan tingginya kebusukan, Ia berharap pemerintah bisa mengubah jadwal pembagian agar lebih singkat, sehingga daging yang diterima dalam kualitas bagus dan layak untuk dikonsumsi. "Harusnya, kalau dipotong siang, malamnya sudah dibagi sehingga daging tidak basi," ujarnya.

JAYADI SUPRIADIN

Berita Terpopuler:
Keponakan Miranda Goeltom Gedor Penjara KPK  
Cicak vs Buaya Memanas Lagi, Kini Polri Gugat KPK 
Dirut RNI siap Ungkap Anggota DPR Peminta Upeti
Dua Hakim Agung Berseteru, Ada Pengusaha Terlibat? 
Berapa Jokowi Kurban? Riya, Tak Perlu Disebut


Anda sedang membaca artikel tentang

Pembeli Daging Kurban Dadakan Serbu Istiqlal

Dengan url

http://kotabesarana.blogspot.com/2012/10/pembeli-daging-kurban-dadakan-serbu.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pembeli Daging Kurban Dadakan Serbu Istiqlal

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pembeli Daging Kurban Dadakan Serbu Istiqlal

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger