Mulung Sampah di Sungai, Asyik Nggak Ada Saingan

Written By Unknown on Selasa, 25 Desember 2012 | 09.35

Senin, 24 Desember 2012 | 18:45 WIB

TEMPO.CO, Jakarta- Imron bergerak lincah di atas tumpukan sampah yang menyatu menjadi semacam rakit di Kali Pesanggrahan, dekat Pos Pengumben Lama, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Berbekal sebatang bambu, seutas tali, dan karung, lelaki berusia 50 tahun itu bertahan melawan arus Kali Pesanggrahan yang berarus deras di musimk penghujan ini. Tanpa takut terjerembab dan tenggelam, Imron mengais sampah plastik.

Setelah sampah-sampah tersebut memenuhi karung, dia langsung naik ke atas jembatan. Di "darat" dia meletakkan karung tersebut, lantas terjun kembali ke kali. "Namanya juga cari makan, ya enggak takutlah," kata Imron, Senin, 24 Desember 2012.

Imron mengungkapkan, dalam sehari dirinya bisa mengumpulkan 7-8 karung sampah. Jumlah tersebut, kata dia, tidak jauh berbeda dengan hasil memulung di tepi jalan dan komplek perumahan. "Bedanya, kalau di sini enggak ada saingannya," katanya.

Hasil pulungan tersebut dibawa Imron ke pengepul. Di sana, setiap kilogram botol plastik dihargai Rp 2.500, sedangkan gelas plastik dihargai Rp 4.500. Imron percaya, pekerjaannya ini halal dan berkah, jauh lebih mulia daripada para penggede yang suka menggarong duit rakyat.


ANGGRITA DESYANI


Anda sedang membaca artikel tentang

Mulung Sampah di Sungai, Asyik Nggak Ada Saingan

Dengan url

http://kotabesarana.blogspot.com/2012/12/mulung-sampah-di-sungai-asyik-nggak-ada.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Mulung Sampah di Sungai, Asyik Nggak Ada Saingan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Mulung Sampah di Sungai, Asyik Nggak Ada Saingan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger