Yorrys Raweyai Tak Sungkan Disebut Mantan Preman

Written By Unknown on Minggu, 17 Maret 2013 | 09.35

Minggu, 17 Maret 2013 | 09:31 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Golkar Yorrys Raweyai mengakui jika dirinya masih mendapat stigma negatif di mata publik hingga kini. Pernah menjadi tokoh pemuda, memimpin organisasi Pemuda Pancasila di akhir tahun 2000an dan berteman dengan banyak preman, ia sering kali dianggap bagian dari dunia kekerasan Ibu kota Jakarta.

"Itu saya anggap opini masyarakat, saya terima saja apa adanya," kata dia kepada Tempo, Jumat, 15 Maret 2013. "Tapi menurut saya, dulu saya tidak pernah melakukan hal-hal yang melanggar hukum."

Politikus Golkar ini menyadari jika masih banyak orang yang "segan" kepadanya karena stigma yang tertanam melalui informasi-informasi yang berkembang di publik selama ini. Bahkan, sekali pun dia telah lama terjun di dunia politik dan menjadi anggota Dewan, stigma itu tetap ada.

Yorrys mencontohkan saat menghadiri suatu acara dan bertemu dengan beberapa koleganya. Saat bertemu dengan istri salah satu pimpinan di partainya, perempuan itu mengaku bersyukur bisa bertemu dengan dirinya.

"Dia tanya, ini Bang Yorrys yang preman itu kan? Kok nggak kayak yang dibayangin ya?," kata dia berusaha mencoba menirukan komentar istri salah satu petinggi partainya itu. "Memang dulu saya terkesan apa sih?," tanya Yorrys yang mengatakan dirinya tak berubah.

Yorrys pun bercerita singkat mengenai awal kedatangannya ke Jakarta dari daerah kelahirannya di Papua. Merantau akhir 1979, di awal tahun 1980 ia masuk menjadi anggota Pemuda Pancasila. Dia terpilih sebagai ketua untuk wilayah DKI Jakarta beberapa periode. Sejak itulah ia mulai dikenal sebagai tokoh pemuda di Ibu kota yang dekat dengan sejumlah preman.

Di penghujung tahun 2000, ia sempat menjabat sebagai ketua umum Pemuda Pancasila. Namun setelah reformasi, Yorrys mulai terjun ke politik praktis. Tujuannya jelas, untuk membawa kejayaan bagi daerah dimana ia dilahirkan yaitu tanah Papua. Kini ia pun berbeda meski ia menganggap tak ada perubahan pribadinya secara mendasar.

"Sekarang setelah saya berusaha mengubah paradigma, pola hidup saya setelah reformasi, bermain di politik. Stigma itu seharusnya tidak lagi melekat," ujar pria berusia 63 tahun ini berharap.

MUNAWWAROH


Baca juga
EDISI KHUSUS: Hercules dan Premanisme
Hercules, dari Dili ke Tanah Abang
Kantor Tempo Diserang
Hercules, dari Dili ke Tanah Abang


Anda sedang membaca artikel tentang

Yorrys Raweyai Tak Sungkan Disebut Mantan Preman

Dengan url

http://kotabesarana.blogspot.com/2013/03/yorrys-raweyai-tak-sungkan-disebut.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Yorrys Raweyai Tak Sungkan Disebut Mantan Preman

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Yorrys Raweyai Tak Sungkan Disebut Mantan Preman

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger